AYAT MADANIAH DAN AYAT MAKKIYAH
DISUSUN OLEH KELOMPOK VII:
-
IDHAM MULFAHURI
-
SAMSUL HAKIM
-
ANDRI
FAKULTAS DAKWAH
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah S.W.T, yang telah memberikan nikmat-Nya berupa kemudahan serta kesempatan juga hidayah serta inayahnya sehingga makalah ini mampu untuk kami selesaikan guna memperdalam pengetahuan kita mengenai objek kajian yang akan kami ulas dalam materi makalah ini, yang insya allah kami berharap akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada kita semua. Tidak lupa kami haturkan sholawat serta salam kepada junjungan alam paduka Rasulullah Saw yang senantiasa tanpa lelah membimbing umatnya untuk menuju jalan atau cahaya ma’rifatullah sehingga menuntun kepada cahaya ilahi robbi.
Ayat makkiyah dan madaniah ialah merupakan objek kajian para ulama dan ahli tafsir terdahulu, perhatian besar terhadap penyelidikan surat-surat dalam al-qur’an berkenaan dengan ayat makkiyah dan madaniah ini. Mereka meneliti ayat demi ayat dan surat demi surat guna mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa sebab turunnya ayat atau yang disebut dengan Nuzulul Qur’an, dengan memperhatikan waktu, tempat dan pola kalimat. Cara demikian merupakan ketentuan cermat yang memberikan gambaran mengenai penyelidikan ilmiah tentang ilmu makkiyah dan madaniah. Perhatian terhadap al qur’an ini menjadi bagian terpenting para sahabat dibanding berbagai ilmu yang lain. Kata kuncinya persoalan ini telah menjadi perhatian urgen pada masa sahabat. Bahkan salah satu tokoh Muffasir pada masa sahabat, misalnya Ibnu Abbas pernah mengatakan “ Demi Allah. Tidak ada tuhan selain Dia. Tidak diturunkannya satu ayat pun dari kitab Al-qur’an, kecuali saya mengetahuinya. Dimana diturunkan, jika saya tahu, bahwa ada seseorang lebih tahu daripada saya tentang kitab Allah, meskipun misalnya itu disampaikan oleh onta, niscaya saya akan mengunjunginya”. Pernyataan ini tentu bukanlah suatu ungkapan kesombongan melainkan ungkapan betapa besarnya perhatian Ibnu Abbas terhadap Al-qur’an.
Oleh sebab ulasan diatas kami merasa makalah ini perlu kiranya bisa dipahami sebaik-baiknya oleh semua orang guna bisa memahami secara lebih dalam al-qur’an dan apa manfaat al-qur’an didalam ayat makkiyah dan madaniah ini.
Dalam pembuatan makalah ini tentu amat sangat banyak masalah yang kami hadapi, mulai dari terbatasnya sarana pendukung berupa kurangnya pokok bahasan mengenai identitas negeri ini, oleh sebab itu jika terdapat kekurangan kami mohon maaf. Terlepas dari apapun itu, bisa tersuguhnya makalah ini dihadapan sidang pembaca tidak lain tidak bukan oleh sebab kekompakan team ini dalam mengupayakan dan mendayagunakan segala kemampuan.
Harapan terbesar kami kiranya makalah ini bisa bermanfaat bagi kami secara khususnya, dan kita semua pada umumnya. Sekian.
Mataram, 25 November 2016
Daftar isi
-
Halaman judul………………………………………………………………..
-
Kata pengantar…………………………………………………………….…
-
Daftar isi…………………………………………………………………..….
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………….…...
-
Latar belakang………………………………………………………………..
-
Rumusan masalah…………………………………………………………….
-
Jelaskan apa itu ayat makkiyah dan madaniyah ?
-
Apa tanda surat Makki dan Maddani?
-
Bagaimana macam-macam surat Makki dan Madani ?
BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………….
-
Apa itu ayat makkiyah dan Madaniyah
-
Apa tanda surat Makki dan Maddani
-
Macam –macam surat Makki dan Madani
BAB III : KESIMPULAN……………………………………………….....
BAB I
PENDAHULUAN
-
Latar Belakang
Para ulama dan ahli tafsir terdahulu memberikan perhatian yang besar terhadap penyelidikan surat-surat Al-qur’an. Mereka meneliti Al-qur’an ayat demi ayat dan surat demi surat untuk disusun sesuai dengan asbabun nuzulnya ( sebab turunnya ) dengan memperhatikan waktu, tempat dan pola kalimat. Bahkan lebih dari itu, mereka mengumpulkannya sesuai dengan waktu, tempat dan pola kalimat. Cara demikian merupakan ketentuan cermat yang memberikan gambaran mengenai penyelidikan ilmiah tentang ilmu makkiyah dan madaniyah. Perhatian terhadap ilmu al-qur’an menjadi bagian terpenting para sahabat dibanding berbagai ilmu yang lain. Termasuk didalamnya membahas tentang nuzulnya suatu ayat, tempat nuzulnya, urutan turunnya di Mekkah atau Madinah, tentang yang diturunkan di Mekkah tetapi termasuk kelompok Madani atau ayat yang diturunkan di Madinah tetapi masuk dalam kategori Makki, dan sebagainya.
Pada intinya persoalan ini telah menjadi perhatian urgen pada masa sahabat. Tema-tema seputar Makki dan Madani ini sangat banyak ragam penyelidikannya. Abu Qasim al-Hasan al Muhammad bin Habib al Nayaburi menyebutkan dalam kitabnya al Tanbib ‘ala fadl ‘Ulum al-Qur’an, bahwa diantara ilmu-ilmu al-qur’an yang paling mulia adalah ilmu tentang nuzul al-qur’an dan tempat turunnya, urutan turunnya di Mekkah dan di Madinah, tentang yang diturunkan di Madinah tetapi masuk dalam kategori madaniyah dan diturunkan di Madinah tetapi masuk dalam kategori Makkiyah, tentang yang diturunkan di Madinah mengenai penduduk Mekkah, tentang yang serupa dengan yang diturunkan di Mekkah ( Makki ) tetapi termasuk Madaniyah dan serupa dengan yang diturunkan di Madinah ( Madaniyah ) tetapi termasuk Makkiyah dan tentang yang diturunkan di Juhafah, di Bayt al Maqdis, di Tha’if maupun Hudaibiyyah. Demikian juga yang diturunkan di waktu malam, di waktu siang, secara bersamaan ataupun sendiri-sendiri. Ayat-ayat Makki dan surat-surat Madani atau sebaliknya dan seterusnya; tema-tema itu keseluruhan berjumlah tidak kurang dari 25 pokok bahasan. Kesemuanya itu berkumpul dalam satu ilmu yaitu ilmu Makki dan Madani.
Tema-tema tersebut merupakan perso’alan penting untuk didiskusikan dalam rangka memperdalam ilmu-ilmu al-qur’an, namun demikian dalam tulisan ini tidak akan dibahas semuanya, melainkan hanya beberapa tema dasarnya saja yang dirasa sudah cukup sebagai pengantar. Hal demikian semata-mata mempertimbangkan keterbatasan tempat dan bukan dalam artian memperkecil nilai tema-tema diatas.
-
Rumusan Masalah
-
Jelaskan apa itu ayat Makkiyah dan Madaniyah ?
-
Apa tanda surat Makki dan Madani ?
-
Bagaimana macam surat Makki dan Madani ?
BAB II
PEMBAHASAN
-
Apa itu ayat makkiyah dan Madaniyah
Surat makkiyah adalah ayat-ayat yang diturunkan di Mekkah selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, terhitung sejak tanggal 17 Ramadhan tahun ke-14 dari kelahiran Nabi ( 6 Agustus 610 Masehi ) sampai tanggal 1 Rabi’ul awal tahun ke-54 dari kelahiran Nabi. Sedangkan surat madaniyah adalah ayat-ayat yang diturunkan sesudah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, terhitung sejak Nabi hijrah ke Madinah sampai tanggal 9 Dzulhijjah tahun 63 dari kelahiran Nabi.
Ada beberapa definisi tentang Makkiyah dan Madaniyah yang berbeda satu sama lain. Perbedaan ini disebabkan oleh berbedanya kriteria yang ditetapkan untuk menetapkan Makkiyah atau Madaniyah sebuah surat atau ayat. Adapun kriteria tersebut diantaranya :
-
Berdasarkan tempat turunnya
Makkiyah ialah suatu ayat yang diturunkan di Mekkah, sekalipun sesudah hijrah, sedang Madaniyah ialah yang diturunkan di Madinah.
Bedasarkan rumusan diatas, Makkiyah adalah semua surat atau ayat yang dinuzulkan di wilayah Mekkah dan sekitarnya. Sedangkan Madaniyah adalah semua surat atau ayat yang dinuzulkan di Madinah. Adapun kelemahan pada rumusan ini karena tidak semua ayat Al-Qur’an dimasukkan kedalam kelompok Makkiyah dan Madaniyah. Alasannya ada beberapa ayat Al-Qur’an yang dinuzulkan jauh dari Mekkah dan Madinah. Bahkan, ada sebagian ulama’ yang mendasarkan penentuan Makkiyah dan Madaniyah sebuah surat atau ayat berdasarkan massal nuzul surat atau ayat.
-
Berdasarkan waktu turunnya
Makkiyah ialah ayat yang diturunkan sebelum Nabi hijrah ke Madinah, sekalipun turunnya di luar Mekkah, sedang Madaniyah ialah yang diturunkan sesudah Nabi hijrah, sekalipun turunnya di Mekkah. Dibanding dua rumusan sebelumnya, tampaknya rumusan ini lebih populer karena dianggap tuntas dan memenuhi unsur penyusunan ta’rif ( definisi ).
-
Berdasarkan objek atau sasarannya
Makkiyah ialah ayat yang khittabnya atau panggilannya ditujukan kepada penduduk Mekkah, sedang Madaniyah ialah yang Khitabbnya ditujukan kepada penduduk Madinah. Berdasarkan rumusan diatas para ulama’ menyatakan bahwa setiap ayat atau surat yang dimulai dengan redaksi ( wahai sekalian manusia ) dikategorikan makkiyah, karena pada masa itu penduduk Mekkah pada umumnya masih kufur. Sedangkan ayat atau surat yang dimulai dengan ( wahai orang-orang yang beriman ) dikategorikan Madaniyah, karena penduduk Madinah pada waktu itu telah tumbuh benih-benih iman di dada mereka. Namun, pada kenyataannya tidak semua ayat Al-Qur’an didahului olrh kata-kata tersebut. Misalnya surat Al-Baqarah ayat 2 termasuk kategori Madaniyah, padahal didalamnya ada salah satu, yaitu ayat 21 dan 168 yang dimulai dengan lapadz ( wahai sekalian manusia ).
-
Berdasarkan bahan pembicaraannya
Makkiyah adalah ayat atau surat yang memuat cerita umat dan para Nabi terdahulu. Sedang ayat atau surat Madaniyah berisi tentang hukum hudud, faraid dan sebagainya. Kriteria ini didasarkan pada riwayat Hisyam dari ayahnya al – Hakim. Semua surat yang memuat aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan, maka ia termasuk surat Madaniyah, dan semua surat yang memuat tentang peristiwa masa lampau, maka ia termasuk kategori Makkiyah. Kelebihan teori ini adalah kriterianya jelas, sehingga mudah difahami dari segi pembicaraannya. Sedang kelemahan teori ini adalah dari segi pelaksanaan pembedaan antara Makkiyah dan Madaniyah yang tidak praktis, karena harus mempelajari isi kandungan di dalam ayat atau surat Al-Qur’an.
-
Apa tanda atau ciri surat Makki dan Madani
Ayat – ayat Makkiyah memiliki ciri sebagai berikut :
-
Ayat makkiyah pada umumnya pendek-pendek.
-
Dalam surat Makkiyah terdapat perkataan ‘Ya ayyuhan nas ( hai sekalian manusia )’.
-
Ayat-ayat Makkiyah umumnya mengandung hal-hal yang berhubungan dengan akidah ( keimanan ).
-
Mengesakan allah.
-
Tentang hari kiamat.
-
Serta memuat kisah-kisah tentang para nabi terdahulu.
-
Surat-surat Makkiyah mencapai 2/3 satu mushaf al-qur’an.
Ayat – ayat Madaniyah memiliki ciri sebagai berikut :
-
Pada umumnya ayat-ayatnya panjang.
-
Menjelaskan hukum-hukum waris.
-
Pembatasan atau peraturan pada agama.
-
Hak-hak yang diperoleh kaum muslim.
-
Menjelaskan tentang jihad fi sabilillah.
-
Dalam surat Madaniyyah menggunakan kalimat “ Ya ayuhal lazzi na’amanu ( hai orang-orang yang beriman ).
-
Umumnya mengandung hal yang berhubungan dengan syari’ah.
KH. Quraish Syihab juga mencirikan secara detail tentang surat-surat Makkiyah dan Madaniyah sebagai berikut :
Ciri-ciri khusus Makkiyah sebagai berikut :
-
Mengandung ayat sajadah.
-
Terdapat lafaz kalla.
-
Terdapat seruan ayuhannas dan tidak terdapat ya-ayuhallazina amannu, terkecuali dalam surah al-Hajj yang diakhirnya terdapat ya Ayyuhalladzina amannu irka’u wasjudu ( ayat 77 surah 22 ). Kebanyakan ulama mengatakan bahwa surat itu Makkiyah. Surat-surat yang dikecualikan ialah surat al-Baqarah ( ayat 21 nya diawali dengan ya ayuhannas dan ayat 168 ) dan Surrah an-Nissa ayat 33.
-
Mengandung kisah nabi-nabi dan umat yang telah lalu, terkecuali surah al-baqarah.
-
Terdapat kisah Adam dan Idris, terkecuali surah al-Baqarah.
-
Surat-suratnya dimulai dengan huruf at-Tahajji, terkecuali surah al-Baqarah dan Ali imran.
Ciri-ciri khusus Madaniyah sebagai berikut :
-
Di dalamnya terdapat izin berperang, atau ada penerangan tentang hal perang dan penjelasan tentang hukum-hukumnya.
-
Di dalamnya terdapat penjelasan bagi hukuman-hukuman tindak pidana, faraid hak-hak perdata, peraturan-peraturan yang bersangkut paut dengan bidang keperdataan, kemasyarakatan, dan kenegaraan.
-
Di dalamnya tersebut tentang orang-orang munafik, kecuali surat al-Ankabut yang diturunkan di mekkah.
-
Di dalamnya didebat para ahli kitab dan mereka diajak tidak berlebih-lebihan dalam beragama, seperti kita dapati dalam surah al-Baqarah, An-Nissa, Ali Imran, Attaubah, dll.
-
Macam-macam surat Makki dan Madani
Berikut merupakan surat-surat yang tergolong Makkiyah dan Maddaniyah.
Surat-surat al-makki :
Al-Fatehah, Al-An’aam, Al-A’raaf, Yunus,Huud,Yusuf, Ibrahim, Al-Hijr, An-Nahl, Al-Isroo’, Al-Kahfi, Maryam, Thaha, Al-Anbiya’, Al-Mu’minuun, Al-Furqaan, Asy-Syu’aro’, An-Naml, Al-Qashash, Al-Ankabuut, Ar-Ruum, Luqman, As-Sajdah, Sabaa, Al-Faathir, Yaasiin, Ash-Shaffaat, Shaad, Az-Zumar, Ghaafir, Fushshilat, Asy-Syuuroo, Az-Zukhruf, Ad-Dukhoon, Al-Jaatsiyah, Al-Ahqaaf, Qaaf, Adz-Dzaariyaat, Ath-Thuur, An-Najm, Al-Qamar, Al-Waaqi’ah, Al-Mulk, Al-Qalam, Al-Haaqqah, Al-Ma’aarij, Nuuh, Al-Jin, Al-Muzzammil, Al-Muddatstsir, Al-Qiyaamah, Al-Muraasalaat, An-Naba’, An-Naazi’aat ,Abasa,At-Takwiir, Al-Infithaar, Al-Muthaffifiin, Al-Insyiqaaq,Al-Buruuj, Ath-Thaariq, Al-A’laa, Al-Ghaasyiyah, Al-Fajr,Al-Balad, Asy-Syams, Al-Lail, Adh-Dhuhaa, Al-’Ashr, At-Tiyn,Al-’Alaq, Al-Qadr, Al-’Aadiyaat, Al-Qaari’ah, At-Takatsur, Al-Ashr,Al-Humazah, Al-Fiyl, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-Kautsar, Al-Kaafiruun,Al-Masad, Al-Ikhlaash, Al-Falaq, An-Naas.
Surat-surat al-madani :
Al-Baqarah,Ali Imran,An-Nisaa’,Al-Maa`idah,Al-Anfaal,At-Taubah, Ar-Ra’d, Al-Hajj, An-Nuur,Al-Ahzaab, Muhammad, Al-Fat-h, Al-Hujuroot, Ar-Rahman, Al-Hadiid, Al-Mujaadalah, Al-Hasyr, Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, Al-Jumu’ah, Al-Munaafiquun, At-Taghaabun, Ath-Thalaaq, At-Tahriim, Al-Insaan, Al-Bayyinah, Al-Zalzalah, An-Nashr.
Surat yang Diperselisihkan :
-
1. Al Fatihah
|
7. Al Qadr
|
2. Ar Ra’d
|
8. Al Bayyinah
|
3. Ar Rahman
|
9. Al Zilzalah
|
4. Ash Shaf
|
10. Al Ikhlash
|
5. At Taghabun
|
11. Al Falaq
|
6. At Tathfif
|
12. An Naas
|
KESIMPULAN
Surat makkiyah dan madaniyah adalah :
Surat makkiyah adalah ayat-ayat yang diturunkan di Mekkah selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, terhitung sejak tanggal 17 Ramadhan tahun ke-14 dari kelahiran Nabi ( 6 Agustus 610 Masehi ) sampai tanggal 1 Rabi’ul awal tahun ke-54 dari kelahiran Nabi. Sedangkan surat madaniyah adalah ayat-ayat yang diturunkan sesudah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, terhitung sejak Nabi hijrah ke Madinah sampai tanggal 9 Dzulhijjah tahun 63 dari kelahiran Nabi.
Ciri – ciri surah makkiyah dan madaniyah :
Ayat – ayat Makkiyah memiliki ciri sebagai berikut :
-
Ayat makkiyah pada umumnya pendek-pendek.
-
Dalam surat Makkiyah terdapat perkataan ‘Ya ayyuhan nas ( hai sekalian manusia )’.
-
Ayat-ayat Makkiyah umumnya mengandung hal-hal yang berhubungan dengan akidah ( keimanan ).
-
Mengesakan allah.
-
Tentang hari kiamat.
-
Serta memuat kisah-kisah tentang para nabi terdahulu.
-
Surat-surat Makkiyah mencapai 2/3 satu mushaf al-qur’an.
Ayat – ayat Madaniyah memiliki ciri sebagai berikut :
-
Pada umumnya ayat-ayatnya panjang.
-
Menjelaskan hukum-hukum waris.
-
Pembatasan atau peraturan pada agama.
-
Hak-hak yang diperoleh kaum muslim.
-
Menjelaskan tentang jihad fi sabilillah.
-
Dalam surat Madaniyyah menggunakan kalimat “ Ya ayuhal lazzi na’amanu ( hai orang-orang yang beriman ).
-
Umumnya mengandung hal yang berhubungan dengan syari’ah.
Dostları ilə paylaş: |