Eksistensi pasukan as


Berperan Aktif Sesuai Kemampuan



Yüklə 3,86 Mb.
səhifə28/30
tarix27.12.2018
ölçüsü3,86 Mb.
#87683
1   ...   22   23   24   25   26   27   28   29   30

Berperan Aktif Sesuai Kemampuan
Dalam suasana perang salib modern ini, jihad fi sabilillah telah menjadi sebuah kewajiban yang hukumnya fardhu 'ain. Setiap muslim dan muslimah dituntut untuk menbela agama, tanah air dan saudara-saudara seagama dengan menyumbangkan segala kemampuan yang bisa ia berikan. Setiap orang, dituntut untuk memainkan peran maksimal yang bisa ia lakukan.

Memang benar, tidak mungkin semua umat Islam harus memanggul senjata ---apalagi tidak ada senjata --- untuk mengusir musuh, karena sebenarnya musuh bisa dihadapi oleh kurang dari 1 % kaum muslimin. Jumlah umat Islam hari ini tak kurang dari 1,5 milyar jiwa, berarti 1 %nya adalah 15 juta jiwa. Koalisi pasukan salibis internasional inysa Allah bisa dihadapi oleh mujahidin yang jumlahnya tidak mencapai 15 juta, 10 juta atau 5 juta sekalipun. Bahkan, boleh jadi koalisi pasukan salib bisa dihadapi oleh 0,1 % umat Islam (1,5 juta jiwa).

Dari sini perlu dipahami, ketika para ulama salaf, khalaf, mutaakhirin dan mu'ashirin menyerukan fatwa jihad hari ini fardhu 'ain, bukan berarti 1,5 milyar umat Islam harus memanggul senjata semua sehingga seluruh aspek kehidupan lainnya terbengkalai. Fatwa mereka mengajak umat Islam untuk serius mempersiapkan kekuatan militer, selain tentunya mempersiapkan aspek mental (tauhid dan iman). Fatwa mereka mengajak seluruh kaum muslimin untuk ikut aktif terlibat dalam jihad fi sabilillah sesuai peran dan kemampuan yang disanggupi.

Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam :


عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ جَاهِدُوا الْمُشْرِكِينَ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَأَلْسِنَتِكُمْ

Dari Anas bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda," Berjihadlah melawan orang-orang musyrik dengan harta, jiwa dan lisan kalian."391

عَنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ حِينَ أَنْزَلَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِي الشِّعْرِ مَا أَنْزَلَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى قَدْ أَنْزَلَ فِي الشِّعْرِ مَا قَدْ عَلِمْتَ وَكَيْفَ تَرَى فِيهِ؟ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْمُؤْمِنَ يُجَاهِدُ بِسَيْفِهِ وَلِسَانِهِ

Ketika Allah menurunkan ayat tentang syair ((Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. QS. Al-Syu'ara' 26 :224), Ka'ab bin Malik (penyair dari kalangan sahabat) bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa salam," Allah telah menurunkan ayat tentang syari. Maka, bagaimana pendapat anda tentang syair ?" Beliau bersabda, " Seorang mukmin berjihad dengan pedang dan lisannya."392


عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اهْجُوا قُرَيْشًا فَإِنَّهُ أَشَدُّ عَلَيْهَا مِنْ رَشْقٍ بِالنَّبْلِ

Dari Aisyah, bahwasanya Rasululullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda," Seranglah (ejeklah) kaum Quraisy dengan syair-syairmu, karena hal itu lebih menyakitkan mereka dari tusukan anak panah." Beliau lantas mengirimkan pesan itu berturut-turut kepada Abdullah bin Rawahah, Ka'ab bin Malik dan Hasan bin Tsabit.393


أُهْجُ الْمُشْرِكِيْنَ فَإِنَّ رُوْحَ اْلقُدُسِ مَعَكَ.

" Ejeklah orang-orang musyrik, karena sesungguhnya Jibril bersamamu."394


مَنْ جَهَّزَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللهِ فَقَدْ غَزَا، وَمَنْ خَلَّفَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللهِ فِي أَهْلِهِ بِخَيْرٍ فَقَدْ غَزَا.

" Barang siapa mempersiapkan perbekalan orang yang berperang, berarti telah ikut berperang. Barangsiapa membiayai hidup keluarga orang yang berperang, berarti telah ikut berperang."395

" Barang siapa belum pernah berperang, atau membiayai perbekalan orang yang berangkat berperang, atau menanggung biaya hidup keluarga orang yang berperang, Allah akan menimpakkan bencana kepadanya sebelum hari kiamat nanti."

Di antara peran dan tuntutan kewajiban yang bisa dilaksanakan oleh umat Islam dalam menghadapi perang salib modern ini adalah396 :



  1. Berjihad dengan jiwa, bagi setiap muslim laki-laki yang telah baligh, sehat fisik dan mampu berjihad. Bila tidak mempunyai kemampuan, mereka harus mempersiapkan kekuatan.

  2. Berjihad dengan harta, dengan menyalurkan infak dan zakat untuk setiap kebutuhan yang diperlukan oleh mujahidin.

  3. Membiayai dan menyiapkan perbekalan (senjata, amunisi, dana) orang-orang yang akan berjihad.

  4. Menanggung biaya hidup keluarga orang-orang yang berangkat berjihad.

  5. Membantu atau menanggung biaya hidup keluarga mujahidin yang terluka dan cacat.

  6. Membantu atau menanggung biaya hidup keluarga mujahidin yang tertawan atau mati syahid.

  7. Mengumpulkan sumbangan infak untuk mujahidin.

  8. Membayarkan zakat kepada mujahidin.

  9. Membantu mengobati atau pembiayaan perawatan dan pengobatan mujahidin yang terluka atau cacat.

  10. Menyebutkan kebaikan mujahidin dan menghasung masyarakat untuk mengikuti jejak mereka.

  11. Memberi dukungan moril kepada mujahidin untuk tetap istiqamah meneruskan perjuangan.

  12. Membela mujahidin dari musuh-musuh Islam yang membuat opini buruk dan mendiskreditkan mujahidin.

  13. Membongkar kedok kaum munafik yang memusuhi jihad dan mujahidin.

  14. Menghasung masyarakat untuk berjihad.

  15. Menjaga rahasia-rahasia mujahidin dan tidak menyebarkannya kepada musuh-musuh Islam.

  16. Qunut Nazilah dan mendoakan kebaikan, keistiqamahan dan kemenangan mujahidin.

  17. Menyebarluaskan berita-berita jihad, buku-buku, artikel, buletin dan semua terbitan mujahidin yang mendukung ibadah jihad dan dakwah.

  18. Mengeluarkan fatwa-fatwa dukungan kepada mujahidin.

  19. Menjalin komunikasi dengan para ulama dan da'i, memberitahukan kepada mereka berita-berita tentang jihad yang dilakukan mujahidin.

  20. Melakukan persiapan kemiliteran.

  21. Mempelajari fiqih jihad.

  22. Melindungi, memberi tempat tinggal dan memperlakukan mujahidin dengan baik.

  23. Membenci dan memusuhi kaum kafir.

  24. Membiayai dan menebus muslim yang ditawan.

  25. Jihad elektronik (cyber).

  26. Mendidik putra dan putri untuk mencintai jihad dan mujahidin.

  27. Boikot ekonomi terhadap produk-produk kaum kafir.

  28. Tidak menjadi antek-antek musuh Islam dan jihad.



Tetap Teguh dan Istiqamah
Perang salib modern telah berkecamuk. Musuh telah menggelar pasukan perangnya dengan jumlah yang begitu besar. Mujahidin telah menghadapi musuh dengan kemampuan yang ada, dan benturan telah terjadi. Sebagian mujahidin dibunuh, sebagian lain ditawan dan sebagian lainnya diburu sambil tetap meneruskan perjuangan.

Dalam kondisi seperti ini, mujahidin dan seluruh umat Islam harus senantiasa bahu membahu, merapatkan barisan, saling mendukung dan menasehatkan untuk senantiasa teguh dan istiqamah, apapun besarnya tantangan yang menghalangi. Perang salib modern yang begitu dahsyat ini, tak lain adalah ujian dari Allah Ta'ala untuk membersihkan barisan kaum mukmin dari para munafik yang menikam dalam selimut.

Perang salib modern ini nampak sebagai sebuah bencana bagi aspek dakwah, pendidikan, kegiatan sosial dan bahkan jihad itu sendiri. Namun, sejatinya ia adalah nikmat dan karunia Allah Ta'ala. Ia tak lain adalah karunia dalam bentuk ujian. Ia adalah ---sebagaimana judul sebuah novel--- "Sengsara Membawa Nikmat", dan insya Allah tidak akan menjadi ---sebagaimana judul roman tahun 30-an--- "Tak Putus Dirudung Malang".

Allah Ta'ala memerintahkan untuk saling menguatkan mental dan semangat juang, sembari melarang untuk melemahkan semangat sesama muslim. Alah ta'ala berfirman :


وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ اْلأَعْلَوْنَ إْن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ {139} إِن يَمْسَسْكُمْ قَرْحُُ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحُُ مِّثْلُهُ وَتِلْكَ اْلأَيَّامُ نُدَاوِلُهاَ بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ شُهَدَآءَ وَاللهُ لاَ يُحِبُّ الظَّالِمِينَ {140} وَلِيُمَحِّصَ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَيَمْحَقَ الْكَافِرِينَ {141} أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ {142}

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.

Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim,

Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar. (QS. 3, Ali Imran :139-142).
يَاأَيًّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَكُونُوا كَالَّذِينَ كَفَرُوا وَقَالُوا لإِخْوَانِهِمْ إِذَا ضَرَبُوا فِي اْلأَرْضِ أَوْ كَانُوا غُزًّى لَّوْ كَانُوا عِندَنَا مَامَاتُوا وَمَا قُتِلُوا لِيَجْعَلَ اللهُ ذَلِكَ حَسْرَةً فِي قُلُوبِهِمْ وَاللهُ يُحْيِ وَيُمِيتُ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرُُ {156} وَلَئِن قُتِلْتُمْ فِي سَبِيلِ اللهِ أَوْ مُتُّمْ لَمَغْفِرَةُُ مِّنَ اللهِ وَرَحْمَةٌ خَيْرُُ مِّمَّا يَجْمَعُونَ {157}

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orang-orang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau mereka berperang:"Kalau mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh". Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam di hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan.

Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) dari harta rampasan yang mereka kumpulkan. (QS. 3, Ali Imran :156-157).
أَوَلَمَّآأَصَابَتْكُم مُّصِيبَةُُ قَدْ أَصَبْتُم مِّثْلَيْهَا قُلْتُمْ أَنَّى هَذَا قُلْ هُوَ مِنْ عِندِ أَنفُسِكُمْ إِنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُُ {165} وَمَآأَصَابَكُمْ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ فَبِإِذْنِ اللهِ وَلِيَعْلَمَ الْمُؤْمِنِينَ {166} وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ نَافَقُوا وَقِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا قَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللهِ أَوِادْفَعُوا قَالُوا لَوْ نَعْلَمُ قِتَالاً لاَّتَّبَعْنَاكُمْ هُمْ لِلْكُفْرِ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ مِنْهُمْ لِلإِيمَانِ يَقُولُونَ بِأَفْوَاهِهِم مَّالَيْسَ فِي قُلُوبِهِمْ وَاللهُ أَعْلَمُ بِمَا يَكْتُمُونَ {167} الَّذِينَ قَالُوا لإِخْوَانِهِمْ وَقَعَدُوا لَوْ أَطَاعُونَا مَا قُتِلُوا قُلْ فَادْرَءُوا عَنْ أَنفُسِكُمُ الْمَوْتَ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ

Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar) kamu berkata:"Dari mana datangnya (kekalahan) ini" Katakanlah:"Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri". Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman.

Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. Kepada mereka dikatakan:"Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)". Mereka berkata:"Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu". Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.

Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang:"Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh". Katakanlah:"Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar". (QS. 3, Ali Imran :165-168).s
الَّذِينَ اسْتَجَابُوا للهِ وَالرَّسُولِ مِن بَعْدِمَآأَصَابَهُمُ الْقَرْحُ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا مِنْهُمْ وَاتَّقَوْا أَجْرٌ عَظِيمٌ {172} الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ {173} فَانقَلَبُوا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللهِ وَفَضْلٍ لَّمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءُُ وَاتَّبَعُوا رِضْوَانَ اللهِ وَاللهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ {174} إِنَّمَا ذَالِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَآءَهُ فَلاَتَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُمْ مُّؤْمِنِينَ {175}

(Yaitu) orang-orang yang menta'ati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertaqwa ada pahala yang besar.

(Yaitu) orang-orang (yang menta'ati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan:"Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab:"Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."

Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.



Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (QS. 3, Ali Imran : 172-175).

***


1 . Kaji selengkapnya oleh Dr. Safar bin Abdurahman Al-Hawali : Kasyful Gummah 'an Ulamail Ummah, Markazul Dirasat wal Buhuts Al-Islamiyyah : Al-Tawajud Al-Amriki fil Jazirah Al-'Arabiyah Haqiqatuhu wa Ahdafuhu dan Mustaqbalul 'Iraq wal Jazirah Al-'Arabiyah Ba'da Suquthi Baghdad, syaikh Sulaiman bin Nashir Al-'Ulwan : Silsilatu Al-Tau'iyah bil Harbi Al-Shalibiyah, syaikh Nashir bin Hamd Al-Fahd : Al-Hamlah Al-Shalibiyah fi Marhalatiha Al-Tsaniyah "Harbul 'Iraq", syaikh Abdurahan bin Abdul-Hamid Al-Amin : Bayanun Ilal Ummah Al-Islamiyah 'Anil Harbi Al-Amrikiyah Al-Shalibiyah 'alal Iraq Harbul Khalij Ats-Tsalitsah, syaikh Muhammad bin Abdullah Al-Saif : Al-'Iraq wa Ghazwu Al-Shalib Durusun wa Ta-ammulatun, Majalah Al-Anshar : Al-Harbu Al-Shalibiyah Al-Mu'ashirah Al-Haqiqah Al-Mafdhuhah wa Al-Daurul Mathlub dan Al-'Iraq minal Ihtilal ila Al-Tahrir Waqi'ul Azmah wa Aafaqul Hal, DR. Abdullah bin Nashirudin Al-Zairi : Al-Khasaish Al-Syar'iyah Lil-Jazirah Al-'Arabiyah, Salman bin Fahd Al-Audah : Jaziratul Islam, syaikh 'Isa bin Sa'ad Ali 'Usyain, Risalatun Qabla Fawatil Awan.

2 . Truman Doctrin : Kebijakan politik luar negeri presiden AS, Harry S. Truman untuk memberikan bantuan ekonomi dan militer ke Turki dan Yunani sebesar $ 400 juta, untuk membendung ancaman komunis. Kebijakan yang diajukan ke konggres pada tanggal 12 Maret 1947 M, dan disetujui ini, akhirnya menjadi alasan AS untuk mendukung setiap negara yang dianggap terancam oleh kekuatan komunis.

3 . Carter Doctrine, Annual Message to the Congress on the State of the Union, January 23, 1980 : Let our position be absolutely clear: An attempt by any outside force to gain control of the Persian Gulf region will be regarded as an assault on the vital interests of the United States of America, and such an assault will be repelled by any means necessary, including military force. [Sumber ; Public Papers of the Presidents of the United States, Jimmy Carter 1980-81, vol. 1. Washington, D.C.: U.S. Government Printing Office, 1981. Microsoft® Encarta® Reference Library 2003].


4 - HR. Bukhari : Kitabul Jihad was Siyar Bab Hal Yustasyaafa’u Ila Ahli Dzimah Wa Mu’amalatuhum no. 3053, Kitabul Jizyah wal Muwada’ah Bab Ikhrajul Yahud Min Jaziratil Arab no. 3168, Kitabul Maghazi Bab Maradhun Naabaaia wa Wafatuhu no. 4431 & 4432, Kitabul Mardha Bab Qaulul Maridh Quumu ‘Anni no. 5669, Kitabul Ilmi Bab Kitabatul Ilmi no. 114, Kitabul I’tisham Bil Kitab was Sunah Bab Karahiayatual Ikhtilaf no. 7366. Muslim : Kitabul Washiyah Bab Tarkul Washiyah Liman Laisa Lahu Syaiun Yushi Bihi no. 4236/1637/20,21,22. Abu Daud : Kitabul Kharaj wal Imarah wal Fai’ Bab Ikhrajul Yahud Min Jaziratil Arab no. 3029. Ahmad 1 / 325 no. 2991, I/336 no. 3111. Al Baghawi : Kitabul Jihad Bab Ikhrajul Yahud wan Nashara min Jaziratil Arab 11/182 no. 2755.

5 . Para ulama berbeda pendapat mengenai wasiat yang ketiga. (a)- Imam Ad Dawudi dan Ibnu Thien menyatakan : wasiat untuk mengamalkan Al Quran. (b)- Imam Al Muhallab menyatakan : pengiriman tentara Usamah bin Zaid. (c)- Qadhi Iyadh dan imam Malik berpendapat : Jangan menjadikan kuburanku sebagai tempat peribadatan (watsanan yu’bad) seperti disebutkan dalam hadits riwayat imam Malik dan lain-lain..(d)- Al-hafizh Ibnu Hajar berpendapat " Jagalah sholat dan berbuat baiklah kepada budak" hadits dari Anas. Syarhus Sunnah 11/181-182, Al Majmu` Syarhu Al Muhadzab 21/245-246 dan Fathul Bari 8/170

6 - HR. Muslim: Kitabul Jihad was Siyar Bab Ikhrajul Yahud wan Nashara min Jaziratil Arab no. 4594/1767 & 4595. Tirmidzi : Kitabus Siyar Bab Maa Ja-a Fi Ikhrajul Yahud wan Nashara min Jaziratil Arab no. 1607. Abu Daud : Kitabul Kharaj Bab Ikhrajul Yahud min Jaziratil Arab no. 3030. Al Baghawi : Kitabul Jihad Bab Ikhrajul Yahud wan Nashara min Jazratil Arab juz 11 hal. 182 no. 2756.

7 . HR. Bukhari : Kitabul Ikrah no. 6944, Kitabul I'tisham bil kitab was Sunah, Kitabul Jizyah wal Muwada'ah. Muslim : Kitabul Jihad was Sair no. 1765. Abu Daud ; Kitabul Kharaj wal Imarah. Ahmad.

8 - HR. Bukhari : Kitabu Fardhil Khumus Bab Maa Kaana Nabi Yu’thil Muallafata Qulubuhum no. 3152, juga Kitabul Muzara'ah. Muslim : Kitabul Musaqah wal Muzara’ah Bab Al Musaqah wal Mu’amalah bijuz-in mina Tamr waz Zar’i no. 3967/1551. Al Baghawi : Kitabul Jihad Bab Ikhrajul Yahud wan Nashara min Jazratil Arab juz 11 hal. 182 no. 2757.

9 . HR. Bukhari : Kitabu Syuruth no. 2730, Muslim no. 1765.

10 . HR. Muslim : 5/160, Abu Daud /43, Tirmidzi 2/398.

11 . HR. Ahmad 1691, Ad-Darimi 2/233, Al-Baihaqi 9/208.

12 . HR. Ahmad 10/144, dengan sanad shahih.

13 . HR. Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra 9/350 no. 18750, Ahmad 10/144, Malik dalam Tanwirul Hawalik 3/88, Abu Ubaid dalam Al-Amwal no. 272, shahih menurut syarat Bukhari dan Muslim.

14 - HR. Malik dalam Muwatha’ Bab Ma Ja-a fi Ijla-il Yahud minal Madinah 2/892 no. 1583, Ibnu Atsir dalam Jami-ul Ushul 5/474 no. 3671.

15 - HR. Malik dalam Muwatha’ Bab Ma Ja-a fi Ijla-il Yahud minal Madinah 2/892 no. 1584, Ibnu Atsir dalam Jami-ul Ushul 5/474 no. 3672, Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra 9/208.

16 . Lihat Imam Ibnu Taimiyah : Iiqtidha-u Shiratil Mustaqim hal 166, Imam Asy Syaukani : Nailul Authar 8/222-225, Syaikh Mahmas bin Abdullah bin Muhammad Jal’ud ; Al Muwalatu wal Mu’adatu fis Syariah al Islamiyah 2/699-704., Dr Muhammad bin Muhammad Abu Syuhbah : As Sirah An Nabawiyah fi Dhouil Qur`an was Sunnah 1/43-44, Syaikh Shofiyurrohman Al Mubarakfuri ; Ar Rahiq al Mahtum hal. 9. Batas timur, barat dan selatan telah disepakati ulama, sementara batas utara masih dipersleisihkan ; apakah daerah-daerah pedalaman Yordania dan Iraq termasuk dalam Jazirah Arab atau tidak.

17 - Syarhus Sunnah 11/181-182, Al Majmu` Syarhu Al Muhadzab 21/245-246 dan Fathul Bari 1/277-280 dan 8/170.

18 . HR. Muslim : Kitabul Iman dari Ibnu Umar, dan Ahmad dari Sa'ad bin Abi Waqash dan Abdurahman bin Sanah.

19 - HR. Bukhari : Kitabul hajji, Muslim : Kitabul Iman, Ibnu Majah : Kitabul Manasik, Ahmad dan Tirmidzi ; Kitabul Iman. Lafal Imam Tirmidzi adalah " Hijaz", sebagai pengganti dua masjid.

20 . Bakar Abu Zaid, Khasaisu Jaziratil 'Arab hal 29-30.

21 . Bakar Abu Zaid, Khasaishu Jaziratil 'Arab hal 37.

22- Ibnu Katsir Al-Dimasyqi: Al Bidayah wan Nihayah 7/108, Ibnu Atsir Al-Jazari : Al Kamil fit Tarikh 2/409, As-Suyuthi : Tarikhu Khulafa’ hal. 124 dan Mahmud Syakir : Al-Tarikhu Al-Islamy 3/213.

23 - Baca selengkapnya referensi yang telah disebutkan dalam footnote no. 13 dan 14, juga beberapa buku lain, seperti Al-Khashaish Al-Syar'iyah lil-Jaziratil 'Arabiyah karya Dr. Abdullah bin Nashirudien Al-Za'iri, Khasaishu Jaziratil 'Arab karya DR. Bakar Abu Zaid, Al-Qaulul Mukhtar fi Hukmil Isti'anah bil Kufar karya syaikh Hamud bin 'Uqla Asy-Syu'aibi, Jaziratul Islam karya syaikh Salman bin Fahd Al-Audah dan lain-lain.

24 . Tentang "Armagedon" ini, selengkapnya bisa dikaji dalam buku tulisan Yusuf Thawil berjudul "Al-Bu'du Al-Dieni li-Hamalati Busy Al-Shalibiyah 'alal 'Alam Islami wa 'Alaqatuhu bi-Mukhathati Israil Al-Kubra." (Dimensi Religius Dalam Perang Salib Bush Terhadap Dunia Islam, dan Hubungannya dengan Rencana Israel Raya).

25 . Beberapa kutipan ini hanyalah sedikit contoh dari sekian banyak bukti kebencian kaum Nashrani dan Yahudi kepada umat Islam. Bara dendam perang salib senantiasa bergejolak dalam keyakinan mereka, terlebih di kalangan tokoh agama, masyarakat, militer dan pemerintahan mereka. Bagi mereka, musuh terbesar dan sebenarnya adalah Islam dan kaum muslimin. Selengkapnya, bisa dikaji dalam beberapa buku semisal Ustadz Jalal 'Alim ; Qadatul Gharbi Yaquluuna Dammirul Islama wa Abiidu Ahlahu, syaikh Sa'id Hawa : Jundullah Tsaqafatan wa Akhlaqan, DR. Muhammad bin Sa'id Al-Qahthani : Al-wala' wal Bara' fil Islam, DR. Muhammad Muhammad Husain : Al-Islam wal Hadharah Al-Gharbiyah, syaikh Salman bin Fahd Al-'Audah : Al-Shahwah fi Nazharil Gharbi, Nihayatu Al-Tarikh dan lain-lain.

26. Kaji selengkapnya dalam Ibnu Katsir, Al-Bidayah wan Nihayah, Tahqiq : Abdurahman Al-Ladqi-Muh. Ghazi Baidhun, Darul Ma’rifah,cet. 3,1418 H/1998 M. Ibnu Atsir Al-Jazari, Al-Kamil fi Tarikh, Tahqiq : Abul Fida’ Abdullah al Qadhi, Darl Kutub al Ilmiyah, Cet.1, 1407 H. DR. Zuhair Syukur, Al-Siyasah Al-Amrikiyah fil Khalij Al-'Arabi, Al-Dirasat Al-siyahah Al-Istiratijiyah, 1980. Terry Jones and Alan Ereira, Crusades, Penguin Books 1996. Patrick J. Buchanan, The Death of the West, St Martin Press 2002. Dean Baker, “Dangerous Minds? The Track Record of Economic and Financial Analysts,” Center For Economic and Policy Research, 2/12/2002. Stephen Zunes, “U.S. Policy toward Political Islam,” Foreign Policy in Focus, Vol.6 Number 24 June 2001.

27 . Mark Jurgensmeyer, Menentang Negara Sekuler hal 13-14, Mizan, Bandung, 1998 M.

28 - Joseph S. Nje Jr, Understanding International Confict : An introduction to Theory and History, hal 185, Harper Collins College Publisher, 1993 M.

29 - Robert Gilpin, War and Change in World Politics, hal 111, Cambridge University Prezz, 1982 M.

30 . Dieter Nohlan, Kamus Dunia Ketiga, hal 260-261, Jakarta, Grasindo, 1994 M.

31 . Tentang makna agama, silahkan kaji Abul A'la Al-Maududi : Al-Musthalahat Al-Arba'ah fil Qur'an, Abu Bashir Abdul Mun'im Musthafa Hulaimah : Al-Taghut dan Ahmad Faiz : Thariqu Da'wah fi Zhilalil Qur'an.

32 . DR. Yusuf Hasan, Al-Bu’du Al-Dieny fi Al-Siyasati Al-Amrikiyati Tijaaha Al-Shira’ Al-Islamy Al- Shahyuny, Beirut, Markazu Dirasat al Wahdah al Arabiyah, cet. 1, 1991 M.

33 . DR. Safar bin Abdurahman Al-Hawali dalam "Al-Quds Baina Al-Wa'dil Haq wa Al-Wa'dil Muftara" menyebutkan data-data detail yang menunjukkan bangsa Amerika adalah bangsa paling religius di dunia. Dalam tulisannya, beliau merinci hubungan bangsa Amerika dengan gereja, sekolah dan universitas keagamaan, tokoh-tokoh religius pemerintahan, media massa dan elektronik religius di AS.

34 . Masalah pertama dan utama dalam perdebatan seputar "terorisme" adalah masalah definisi. Tidak ada satu definisipun yang disepakati oleh semua pihak. Terorisme akhirnya menjadi istilah multitafsir, setiap pihak memahaminya menurut definisi masing-masing, dan sebagai akibatnya aksi dan respon terhadap terorisme pun beragam. Tentang terorisme dan teroris, bisa dilihat selengkapnya dalam beberapa refernsi berikut : Adian Husaini, Siapa yang dibunuh Islam atau Teroris, Fauzan Al-Anshari : Terorisme dalam perspektif Barat dan Islam, Riza Sihbudi : Terorisme dan konspirasi anti Islam, Suripto : Terorisme dan Hegemonisme, Z.A. Maulani : Terorisme, AS dan Bom Bali, Ade Armando : Keterlibatan Media Massa dalam disinformasi dan propaganda internasional (semuanya terbitan Pustaka Al Kautsar, Jakarta, 2002 M). Juga Firdaus Efendi : Terorisme dan Penyakit Skisofremia, Richard Begun : Terorisme Gejala Global, T. Yuliani : Terorisme sebagai serangan balik atas hegemonisme AS, dan Sidik Jatmika : New York, Yahudi dan Simbol AS (semuanya terbitan Pustaka Hidayah, 2001 M).

35. Lisanul Arab.

36 . Al-Nihayah fi Gharibil Hadits.

37 . Dr. F. Budi Hardiman dkk, Terorisme : Definisi, Aksi dan Regulasi, Cet. I – Jakarta, Imparsial, 2003 M.

38 . HR. Bukhari : Kitabu Tayamum, Muslim : Kitabul Masajid wa Mawadhi'i Shalat.

39 . HR. An Nasai : Kitabu Tahrimi Dam

40 . Charles Kambell, guru besar studi agama pada Universitas Wake Forest, AS dalam bukunya When Religion Become Evil (Kala Agama Menjadi Bencana, Mizan, Bandung, cet 1:Desember 2003 M) menyebutkan, bombardier tentara kafir multinasional pimpinan AS selama perang Teluk 1991 M ini menewaskan lebih dari 150.000 warga Irak (kaum muslimin).

41 - HR. Bukhari : Tafsirul Qur'an no. 4566.

42 - HR. Nasa’i ; Al-Jihad 6/3, Baihaqi 9/11, Al-Hakim dalam Mustadrok 2/307 dan beliau berkata shahih sesuai dengan Syarthul Bukhori namun Bukhori dan Muslim tidak meriwayatkannya, dan hal ini disepakati oleh Adz-Dzahabi. Dishahihkan syaikh Al Albani dalam Shaih Nasa’i no. 2891.


43 - Tirmidzi 3171, Nasa’i 6/2 dengan tambahan perkataan Ibnu Abbas di akhirnya,” Ini adalah ayat yang pertama kali turun tentang perang.” Juga Al Hakim 3/7, tanpa tambahan perkataan Ibnu Abbas. Hadits shahih dishahihkan syaikh Al Albani dalam Shahih Nasa’I no. 2890 dan Shahih Tirmidzi no. 2535.

44 - HR. Bukhari no. 25, Muslim no. 22, Tirmidzi 2606, Abu Daud 1656, Ahmad 1/19.

45 - HR. Muslim no 1731, Abu Daud 2612, Tirmidzi 1617, Ibnu Majah 2858.

46- Zaadul Ma’ad II/58. Lihat pembahasan fase-fase ini dalam Abdu-Akhir Hammad Al-Ghunaimi: Marohilu Tasyri’il Jihad, hal. 2 dan Naqdhu Ara-i Al Buthi Fi Kitabihi ‘Anil Jihad hal. 27-31. Dr. Muhammad Khair Haikal, Al Jihaadu wal Qitaalu Fi Siyasah Syar’iyah 1/371-460, Beirut, Daarul Bayariq, cet 1 ; 1414 / 1993 M. Dr. Ali Nufai’ Al Ulyani, Ahammiyatul Jihad Fi Nasyri Dakwah Islamiyah hal. 147-149. Dan buku-buku fikih secara umum.

47 - Zaadul Ma’ad 3/160.

48 - Ibnul ‘Arobi, Ahkamul Qur’an I/201, Beirut, Daarul Ma’rifah, cet 3 : 1392, 1972.

49 - Abu Muhammad Abdul Haq bin Athiyah Al Andalusi, Al Muharraru Al Wajiizu Fi tafsiril Kitabil ‘Aziz 6/412, Dauhah, Muassatu Daaril Ulum, 1401 /1981 M.

50 - Ath Thabari, Jami’ul Bayan Fi Ta’wilil Qur’an 1/626-630, Beirut, Daarul Fikr, cet 1: 1421 / 2001 M.

51 - Al Qurthubi, Al Jami’u Li Ahkamil Qur’an 2/71, Kairo, Darul Kutub Al ‘ilmiyah, 1373 H /1954 M.

52 - Al Qurthubi, 8/205.

53 - Ibnu Katsir, Tafsir Al Qur’anul Adzim 1/133-134, Beirut, Al Maktabatu Al ‘Ashriyatu, cet 3 : 1420 / 2000 M.

54 - Ibnu Hazm, Al Ihkam Fi Ushulil Ahkam 4/82, dinukil dari Marahilu Tasyri’il Jihad hal. 5.

55 - Ibnu Taimiyah, Al Jawabu Ash Shahih Liman Badala Dienal Masih 1/66, Kairo, Mathba’atul Madani.

56 - Ibnu Taimiyah, Ash Shorimul Maslul ‘Ala Syatimi Rasul hal. 239, Beirut, Daarul Kitab Al ’Arabi, cet 1 : 1416 / 1996 M. Tahqiq : Khalid Abdul lathif As Saba’u Al ‘Alami.

57- As Suyuthi, Al Iklilu Fi Istinbathi Tanzil hal 138, Beirut, Daarul Kutub Al Ilmiyah, cet 2 : 1405 / 1985 M.

58 - Ahkamul Qur’an 2/222, dinukil dari Marahilu Tasyri’il Jihad hal. 5.

59- Lihat Ahammiyatul Jihad hal. 147-149.

60- Tafsir Ah-Thobari 25/167 cet. Darul Fikr, Bairut.

61- Asy Syaukani, As-Sailul Jarror Al Mutadafaq “ala Hadaiqil Azhar 5/519, Beirut, Daarul Kutub Al Ilmiyah , 1405 H, tahqiq Mahmud Ibrahim Zayid.

62 - Ibnu Taimiyah, Al Jawabu Shahih 1/66-74.

63 - Abu Daud 2669, Ibnu Majah 2842, Ahmad 3/488.

64 - Abu Daud 2671, Ahmad 6/277.

65 . Ibnu Al ‘Arabi, Ahkamul Qur’an 2/901, Daarul Ma’rifah.

66 - Tafsir Ath-Thobari 2/239-240. Ibnul ‘Arobi, Tafsir Ahkamul Qur’an 1/109, Tafsir Ibnu Katsir 1/199, Tafsir Asy Syaukani 1/239, Tafsir Al Qurthubi 2/353-354. As Suyuthi Ad Durul Mantsur Fil Tafsir Al Ma’tsur 1/495, Tafsir Ruhul Ma’ani 2/76, Abdurahman Nashir as Sa’di, Taisiru Karimi Rahman fi Tafsiri Kalamil Mannan hal. 96, Dar ihya’ Turats Al ‘Arabi, cet 1 :1420 /1999.

67 - Ahkamul Qur’an I/109.

68 - Tafsir Al-Qurthubi 2/353

69 - Syihabudin Al Qarafi, Adz-Dzakhiroh 3/387, Tahqiq Muhammad Bu Khuzah, Beirut, Daarul Maghrib Al Islami, cet 1 ; 1994.

70 - Syihabudin Al Qarafi, Adz-Dzakhiroh 3/387.

71 . Majmu' Fatawa 28/511.

72 - HR. Muslim no 1731, Abu Daud 2612, Tirmidzi 1617, Ibnu Majah 2858.

73 - HR. Bukhari : Kitabul Iman no. 25, Muslim kitabul Iman no. 22, Tirmidzi 2606, Abu Daud 1656, Ahmad 1/19.

74 . HR. Bukhari : Kitabu Shalat no. 392.

75 . HR. Bukhari : Kitabu Zakat no. 1399, Muslim : Kitabul Iman no. 21.

76 . HR. Ahmad no. 21106, hadits hasan li-ghairihi, dan Ibnu Majah ; Al-Muqadimah no. 72 secara ringkas, dishahihkan syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Ibni Majah no. 60.

77 . HR. Muslim : Kitabul Iman no. 23.

78 . HR. Bukhari Kitabu Diyat no. 6865 dan Muslim Kitabul Iman no. 95.

79 . HR. Bukhari kitabul Maghazi no. 4269, Muslim kitabul Iman no. 96.

80 . HR. Muslim Kitabul Iman no. 96.

81. Ma'alimu Sunan Syarhu Sunan Abi Daud 3/102-103.

82 . HR. Bukhari : Kitabul Jihad was Sair , juga Kitabul Ilmi dan Kitabul Diyat dengan sedikit perbedaan lafal. Tirmidzi : Kitabul Diyat, An-Nasai; Kitabul Qassamah, Ahmad dan Ad-Darimi : Kitabul Diyat.

83 . Jami'ul 'Ulum wal-Hikam hal. 164, Iskandariah, Darul 'Aqidah, 2002 M.

84. Dr. Abdul Karim Zaidan, Majmu’atu Buhuts Fiqhiyah hal. 54, dinukil dari Al Jihaadu Wal Qitalu fi Siyasah Syar’iyah I/821.

85 . An-Nawawi, Al-Majmu' Syarhul Muhadzab 19/439.

86. Al Qurthubi, Al Jami’ Li Ahkamil Qur’an, 8/40-41.

87 . Al-Kaafi 5/573.

88 - Tafsir Al Qurthubi 8/39-40, Tafsir Ibnu Katsir 2/295, Tafsir Asy-Syaukani (Fathul Qadir) 2/412.

89 - Tafsir Al Qurthubi 8/40.

90 - Ibnu Katsir 2/295, Al Qurthubi 8/40-41, Fathul Bari 26/.275-276.

91 - Hasyiyah Ibnu Abidin 4/123, dinukil dari Ahamiyatul Jihad hal. 332-333.

92 - Fathul Baari Syarhu Shahih Bukhari 6/275-276.

93 - Fathul Qadir 1/628.

94 . Al-Jasash, Ahkamul Qur'an 3/437.

95 . Al-Jasash, Ahkamul Qur'an3/436-437.

96 . Tafsir Ibnu Katsir 4/350.

97 - Ibnu Al-'Arabi : Ahkamul Qur’an 4/43, Al Qurthubi : Al-Jami' li-Ahkamil Qur'an 18/59, Al-Qasimi : Mahasinu Ta’wil 15/128-129.

98 - HR. Bukhari Kitabul Hibah no. 2619, Kitabul Jizyah wal Muwada'ah no. 3183, Kitabul Adab no. 5978,5979, Muslim Kitabu Zakat no.1003, Abu Daud Kitabu Zakat, Ahmad dan Bukhari dalam Adabul Mufrad. Lafal pertama di atas adalah lafal Bukhari dalam Kitabul Adab, sedang lafal kedua adalah lafal Muslim dalam Kitabuz Zakat. Riwayat Abu Daud dan Bukhari dalam Adab Mufrad dishahihkan syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud no. 1468 dan Shahih Adabil Mufrad 1/16 no. 25.

99 - Mahasinu Ta’wil 15/130.

100 - Tafsir Ah-Thobari 18/73-74.

101


102. Al-Baihaqi, Ahkamul Qur’an 2/193-194. Lihat Abdul-Akhir Hammad Al-Ghunaimi, Waqfaat Ma’ad DukrurAl-Buthi hal: 111-112.

103 - Al-Qurthubi, Al-Jami’ li-Ahkaamil Qur’an 3/280.

104 . Ath-Thabari, Jami'ul Bayan fi Tafsiril Qur'an 3/22 dan Ibnu Al-'Arabi, Ahkamul Qur’an 1/233.

105 - Lihat Ibnul Jauzi, Zaadul Masiir 1/305.

106 . DR. Abdullah Azzam, Fil Jihad Adabun wa Ahkamun, hal 7-8, Beirut, Dar Ibni hazm, 1990 M. DR. Abdul Karim Zaidan, Majmu’ah Buhuts Fiqhiyyah hal. 56

107 . HR. Bukhari : Kitabul Jihad was Sair no. 3014, Muslim : Kitabul Jihad was Sair no. 1744, Tirmidzi : Kitabus Sair, Abu Daud : Kitabul Jihad, Ibnu Majah : Kitabul Jihad, Ahmad, Malik : Kitabul Jihad dan Ad-Darimi : Kitabus Sair.

108 . HR. Abu Daud : Al-Jihad, Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah. Juga Ibnu Majah : Al-Jihad, dari Hanzhalah Al-Katib.

109 . HR. Bukhari : Al-Jihad was Sair no. 3012, Muslim : Al-Jihad was Sair, Abu Daud : Al-Jihad, Tirmidzi : As-Sair, dan Ahmad, dengan sedikit perbedaan lafal.

110 . Al-Ifshoh II/430, Kasyaful Qona’ III/50, Hasyiyatu Ibni ‘Abidin IV/132, Mughnil Muhtaj IV/23, Mukhtashar Al-Khuroqi III/112, Masyari’ul Asywaq: II/1023-1024, Bidayatul Mujtahid.

111 . HR. Ahmad 5/12, Abu Daud : Kitabul Jihad no. 2670, Tirmidzi : Kitabus Sair no. 1632, Al-Baihaqi 9/92 : Kitabus Saur, Sa'id bin Manshur 2/280 no. 2624, Ath-Thabrani dalam Mu'jam Kabir 7/272, Al-Baghawi dalam Syarhu Sunah 5/573 tahqiq : Ali Muh. Mu'awidh-Adil Ahmad Abdul Maujud. Imam Tirmidzi menyatakan hadits ini hasan shahih gharib. Namun menurut penelitian ulama lain, hadits ini lemah.

112 . HR. Tirmidzi : Al-Sair, Ibnu Majah : Al-Hudud, Ahmad dan Ad-Darimi : Al-Sair. .

113 . Ibnu Hazm, Al-Muhalla VII/296-299, lihat juga Al-Mughni: IX/311 dan Nailul Author VII/279

114 . HR. Bukhari : Kitabul Maghazi dan Muslim : Kitabu Fadhailu Shahabah.

115 . HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushanaf : Kitabul Jihad 12/386 no. 14078, Ahmad 1/300 dan Al-Baihaqi ; Kitabus Sair 9/90. Hadits ini lemah, karena dalam sanadnya ada perawi Abu Ismail Ibrahim bin Ismail bin Abi Habibah. Imam Bukhari berkata," Ia munkarul hadits." Imam Abu hatim berkata," ia tidak kuat, munkarul hadits." Imam An Nasai dan yahya bin Ma'in berkata," Ia lemah." Namun imam Ahmad menyatakan ia tsiqah.

116 . HR. Abu Daud : Kitabul Jihad no. 2614, Al-Baihaqi : Kitabus Sair 9/90.

117 . HR. Malik : Kitabul Jihad. Pentahqiq Jami’ul Ushul fi Ahaditsi Rasul II/599 berkata: Dalam hadits ini ada keterputusan sanad, karena Yahya bin Sa’id tidak berjumpa dengan Abu Bakar.

118 . HR. Abu Daud : Al-Jihad, Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah. Juga Ibnu Majah : Al-Jihad, dari Hanzhalah Al-Katib.

119 . Al-Jihad fii sabilillah hal.212-216

120 . HR. Bukhari : Kitabul Jihad was Sair.

121 . HR. Bukhari : Kitabul Maghazi, Muslim : Kitabul Jihad was Sair. Lafal ini adalah lafal imam Muslim.

122 . HR. Tirmidzi : Al-Sair, Ibnu Majah : Al-Hudud, Ahmad dan Ad-Darimi : Al-Sair. .

123- Badai'u Shanai' 9/4038, dinukil dari Abdul Akhir Hammad Al-Ghunaimi, Waqfat Ma’a Duktur Al-Buthi fi Kitabihi ‘Anil Jihad..

124 - Bidayatul Mujtahid 3/425.

125 . Majmu’ Fatawa 28/355

126 - Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawi’ah 3/191, dikumpulkan oleh Dr. Muhammad bin Sa’ad Asy Syuwai’ir, Riasatu Idaarotil Buhuts Al ‘Ilmiyah wal Ifta’, Riyadh, cet 1:1416 H/ 1996 M.

127 - HR. Bukhari Kitabul Iman no. 25, Muslim Kitabul Iman no. 22, Tirmidzi 2606, Abu Daud 1656, Ahmad 1/19.

128 . HR. Bukhari kitabu Shalat no. 392, Tirmidzi : Kitabul Iman, An-Nasai : Kitabu Tahrimi Dam, Kitabul Iman wa Syara'i-ihi, Abu Daud : Kitabul Jihad dan Ahmad. Lafal ini adalah lafal Bukhari..

129 . HR. Bukhari no. 391 dan An Nasai no. 4997.

130 . HR. Muslim : Kitabul Iman.

131 . Catatab Syaikh Ali Muhammad Mu'aizh dan Syaikh Adil Ahmad Abdul Maujud atas Asy-Syarhul Kabir (Al-Aziz Syarhul Wajiz) 11/458.

132 . Al-‘Aziz Syarhul Wajiz 11/456.

133 . Al Mishbahu Al Munir hal. 210, Al Qamusu Al Muhithu 4/117.

134. Al Isti’anatu bi Ghairil Muslimin hal. 137, Al Jihaadu Sabiluna hal. 215.

135 . HR. Muslim : Kitabul Jihad was Sair III / 1357, Ahmad V / 358, Abu Daud : Kitabul Jihad no. 2612, secara ringkas, Tirmidzi : Kitabus Sair no. 1617, dan Kitabul Diyat secara ringkas, Ibnu Majah : Kitabul Jihad no. 2858, Ad-Darimi II / 215, Al-Baghawi dalam Syarhu as Sunah V / 548, Abdu ar Razzaq dalam Al-Mushanaf no. 9428.

136 . Al-Mughni 9/19.

137 . HR. Abu Daud : Kitabul Jihad, Ibnu Majah : kitabu Diyat dan Ahmad. Dishahihkan syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud no. 2390.

138 . HR. Bukhari : Kitabul Jizyah wal Muwada'ah dan Kitabul Adab, Muslim ; Kitabu Shalatil Musafirin, Malik : Kitabun Nida' lis Shalat, Ad-Darimi : Kitabus Shalat dan Kitabus Sair, semuanya dari Abu Murah. Hadits ini juga diriwayatkan imam Abu daud : Kitabul Jihad secara ringkas dari Ibnu Abbas.

139. Al-Majmu' Syarhul Muhadzab XI/257, Ikhtilafu Daraini wa Atsaruhu fil Munakahat wal Mu'amalat hal 57..

140 . Al Isti’anatu bi Ghairil Muslimin fil fiqhil Islami hal. 141-144.

141. Mughnil Muhtaj IV/261, Al-Mughni VIII/461, Badai’ush Shonai’ VIII/109 dan Syarhu Fathil Qodir V/208. Lihat: Ikhtilafud Daaroini, hal.. 131-133, dengan sedikit perubahan.

142 Asy-Syarkhul Kabir (Al-'Aziz Syarhul Wajiz) XI/554

143- Al Qurthubi, Al Jami’ Li Ahkamil Qur’an, 8/40-41.

144. Kasyaful Qona’ III / 111 – 112.

145 - Al Majmu’ Syarhul Muhadzab XXI/245, An Nawawi, Darul Fikr, 1417 H.

146. HR Bukhari : Al-Maghazi no. 4178,4179, dan Ahmad. Juga HR. Bukhari : Al-Syurut 2731, 2732, Abu Daud ; Al-Jihad dan Ahmad.

147. HR. Abu Daud : Kitabul Jihad dan Kitabul Malahim. Dishahihkan syaikh Al-Albani dalam Shahih Jami' Shaghir no. 2398.

148 . HR Ahmad III/487 dan Abu Dawud : Kitabul Jihad no. 2761, Nailul Author VIII/34. Dishahihkan syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud no. 2400.

149 . Al-Jihadu fii Sabiilillah Dr.Abdulloh bin Ahmad Al-Qodiri, hal: 271.

150. Dr. Ali bin Nafi’ Al-‘Ulyani, Ahammiyatul Jihad Fi Nasyri Dakwah Islamiyah, hal. 124, Daaru Thayibah, Riyadh, cet 2 ;1416 H/1995 M. Ibnu Timiyyah, Al-Ikhtiyarat Al-Fiqhiyah, tahqiq : Muhammad Hamid Al-Faqi, hal 309, Daarul Ma’rifah.

151- HR. Muslim Kitabul Jihad was Sair no.4522, At Tirmidzi Kitabud Sair no 1617, Abu Daud Kitabul Jihad no 2612, Ibnu Majah Kitabul Jihad no 2858, Ibnu Jarud Kitabul Jihad no. 1042, An Nasa’i Sunan Al Kubra Kitabul Jihad no. 8586, Ad Darimi Kitabu Sair 2/215, Abdu Razaq dalam Al-Mushanaf 5/218 no. 9428, Musnad Abu Ya’la 3/7 no. 1413, Ath Thabrani dalam Al Mu’jamu Shaghir 1/123, Shahih Ibnu Hiban no. 4719, Sunan Al Baihaqi 9/69, Al Baghawi dalam Syarhu Sunah Kitabul Jihad no. 2668.

152 HR. Bukhari Kitabul Iman no. 25, Muslim Kitabul Iman no. 22.

153 - Dr. Ali bin Nafi’ Al Ulyani

Yüklə 3,86 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   22   23   24   25   26   27   28   29   30




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin