Pembahasan materi meliput berbagai



Yüklə 448 b.
səhifə11/11
tarix08.01.2019
ölçüsü448 b.
#92428
1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11



Hyperpituitarism

  • Hyperpituitarism

  • Post-operative Care:

  • - Ambulation dan exercise dianjurkan

  • segera dalam 24 jam post-operasi.

  • C.i.: - batuk bersin dan

  • - buang ingus.

  • (C.i = kontraindikasi)



Yang dianjurkan: latihan napas dalam.

  • Yang dianjurkan: latihan napas dalam.

  • Monitor tanda vital dan status neurologik.

  • Bila ada: - perubahan kesadaran,

  • - ketajaman visus,

  • - pols menurun,

  • - tekanan darah naik

  •  mungkin adanya:

  • - peningkatan perdarahan,

  • - edem intra-cranial

  • harus segera dilapor ke dokternya.



Perhatikan gejala meningismus (kaku kuduk)  meningitis yang potensial merupakan komplikasi post-operasi.

  • Perhatikan gejala meningismus (kaku kuduk)  meningitis yang potensial merupakan komplikasi post-operasi.

  • Post-op growth hormone turun cepat, maka gula darah harus dimonitor secara ketat (hipoglikemia) terutama setelah exercise dijalankan.

  • Operasi tumor mampu mencegah deformitas permanent namun perubahan yang telah terjadi di tulang tidak dapat diperbaiki.



Pertimbangan Orthopedic:

  • Pertimbangan Orthopedic:

  • Arthritis tangan dan osteoarthritis vertebra

  • bisa terjadi.

  • Formasi osteophyte dan pelebaran spatium

  • sendi meningkatkan penebalan tulang rawan

  • (X-ray).

  • Pada stadium lanjut ada penyempitan spatium

  • sendi dan hondrocalcinosis kadang nampak.



CTS, diduga akibat kompresi saraf median

  • CTS, diduga akibat kompresi saraf median

  • di pergelangan tangan oleh jaringan hipertrofik

  • atau pertumbuhan tulangnya atau oleh

  • hipertrofi saraf mediannya sendiri.

  • ½ dari pasien acromegali menderita sakit dada

  • dan lumbar.

  • Pada X-ray nampak spatium diskus

  • intervertebra yang melebar dan osteophyte

  • besar sepanjang ligament longitudinal anterior.



Terapis bisa diminta menyusun program latihan

  • Terapis bisa diminta menyusun program latihan

  • untuk meningkatkan maksimum mobilitas sendi,

  • kekuatan otot dan keterampilan fungsionalnya.

  • Membantu ADL (assistance with activities of daily living)

  • bisa merupakan aspek penting terapi.

  • Hindari barang-barang yang mungkin bisa mengganggu

  • gerak di dalam rumah sendiri.

  • Kadang diperlukan alat bantu gerak...



Hypopituitarism: Keluhan defisiensi baru akan

  • Hypopituitarism: Keluhan defisiensi baru akan

  • berkurang setelah pasien diberi terapi hormonal.

  • Terapis bisa menemukan:

  • Keadaan lemah, lelah, apatis, orthostatic hypo- tension.

  • Kuku dan kulit pucat disertai anemia.

  • Perlu upaya pencegahan infeksi kulit.

  • Gangguan pengelihatan tepi oleh adanya hemianopsia perlu memperoleh perhatian khusus.

  • Terapis hendaknya berdiri di dalam lapangan pengelihatan/pandangan pasiennya.



Diabetes Insipidus

  • Diabetes Insipidus

  • Adanya gangguan keseimbangan air akibat defisiensi

  • ADH (anti-diuretic hormon)  tubuli ginjal tidak bisa

  • mereabsorpsi air air seni banyak dan sangat encer.

  • Pasien dengan gangguan Diabetes insipidus ini harus

  • mendapat terapi obat secara kontinue.

  • Terapis harus memperhatikan pasien dengan terapi

  • ADH:

  • - bisa menaikkan tensi darah,

  • - diare,

  • - anginal pain  infarct miocard.



Fungsi: Produksi T3 (iodotiroxin) dan T4 (thyroxin)

  • Fungsi: Produksi T3 (iodotiroxin) dan T4 (thyroxin)

  • Glikoptotein besar disebut tiroglobulin yang dibuat

  • di tiroid dan asam amino  Menyatu dengan satu

  • atau 2 molekul jodium 

  • T3 (Triiodothyroxin) dan T4 (thyroxin)

  • T4 lebih pekat dalam darah,

  • T3 lebih poten dalam mempengaruhi metabolisme sel.

  • Hormone tiroid membantu sel mengambil O2 – mengatur

  • laju (rate) metablisme tubuh.



Kekurangan hormone ini = penurunan laju

  • Kekurangan hormone ini = penurunan laju

  • metabolisme, kehilangan suhu badan (dingin),

  • kelemahan perkembangan fisik dan mental.

  • Satu jenis produk lain adalah calcitonin

  • (thyrocalcitonin).

  • Calcitonin akan disekresi bila kadar kalsium darah

  • tinggi, ia menstimulasi jalannya calcium ke dalam

  • tulang dari darah.



Gangguan tiroid bisa hiper-/hipo- fungsi, inflamasi

  • Gangguan tiroid bisa hiper-/hipo- fungsi, inflamasi

  • & tumor.

  • Hipertiroidism:  thyrotoxicosis.

  • Hormone tiroid berlebih akan meningkatkan

  • metabolisme dengan efek manisfestasi pada

  • seluruh sistem organ tubuh.

  • Graves disease = naiknya produksi T4,

  • menduduki 85% kasus hipertiroidism.

  • Wanita > pria (4:1) antara usia 20-40 th.



Thyroid storm = episode akut overaktivitas

  • Thyroid storm = episode akut overaktivitas

  • tiroid dengan gejala khas:

  • - demam tinggi,

  • - tachycardia,

  • - delirium,

  • - dehydration dan

  • - ekstrim irritable atau agitasi.

  • Stresornya: operasi, infeksi, toxemia gravidarum, labor dan delivery, diabetes ketoacidosis, myocardial infarct, emboli paru, overdosis obat.



50% familial. Bisa primer atau sekunder.

  • 50% familial. Bisa primer atau sekunder.

  • Primer akibat:

  • - penurunan fungsi jaringan tiroid,

  • atau - gangguan sintesis hormone

  • atau - hambatan pelepasannya.



- Congenital defects

  • - Congenital defects

  • - Loss of thyroid tissue (Radioiodine

  • treatment for Hodgkin’s disease,

  • throat cancer)

  • - Surgical removal

  • - Defective hormone synthesis

  • - Chronic autoimmune thyroiditis

  • (Hashimoto’s disease)

  • - Iodine deficiency

  • - Antithyroid drugs



Sekunder hipoteroidism, akibat kurangnya

  • Sekunder hipoteroidism, akibat kurangnya

  • stimulasi (gangguan hipotalamus atau

  • pituitari menghasilkan TSH).

  • Wanita > pria (4:1), bisa kongenital,

  • insidens tertinggi pada usia 30-60th.

  • (90% dimulai dari kegagalan primer)

  • Causa:Secondary:

  • - Pituitary tumor

  • - Pituitary insufficiency

  • - Postpartum necrosis of the pituitary (Sheehan’s syndrome)



Hyperthyroidism

  • Hyperthyroidism

  • - Akan ditemukan benjolan pembengkakan/

  • pembesaran atau kemerahan di leher bagian

  • tengah. Bisa disertai simtom bisa tidak.

  • Suara Parau, sakit, disfagia  perlu

  • pemeriksaan medis. Nervus, palpitasi bisa

  • timbul akibat overdosis replacement terapi

  • Side efek antitiroid drug bisa menimbulkan: demam, rash kulit, arthralgia.

  • - Monitor tanda vital.



Pasien Grave’s disease menderita intoleransi

  • Pasien Grave’s disease menderita intoleransi

  • suhu panas (akibat laju metabolisme

  • yang tinggi) oleh karenanya terapi

  • aquatic atau pool terapi adalah

  • C.I., intoleransi panas mengakibatkan

  • intoleransi latihan  hati-hati

  • heat stroke -> latihan berat harus

  • dihindarkan sampai keadaan umum

  • pulih.



Post-op care: hati-hati jangan sampai

  • Post-op care: hati-hati jangan sampai

  • menimbulkan thyroid storm (palpasi pada

  • jaringan lunak sekitar tiroid) dengan

  • gejala: - tachycardia,

  • - hyperkinesis,

  • - demam,

  • - hypertension.

  • Perhatikan gejala hipoparatiroidism (tetany,

  • baal, ting ling, twitching, sekitar mulut, ujung jari tangan atau kaki)



Hypertiroid dengan exercise:

  • Hypertiroid dengan exercise:

  • Faktor cardiovascular dan otot bukan sebab

  • intoleransi exercise.

  • Rasa lelah akibat status hipermetabolik serta

  • deplesi nutrisi bisa berpengaruh terhadap

  • kapasitas exercise.

  • Penggunaan tolerance exercise sebagai

  • pedoman parameter exercise (frekuensi,

  • intensitas dan durasi) tetap sama seperti pada

  • kondisi pasien lain yang non terapi hipertiroid.



Side efek radioiodine terapi:

  • Side efek radioiodine terapi:

  • Anterior neck tenderness bisa timbul 7-10 hari

  • setelah terapi.

  • Kadang timbul hiperteriodism sekunder terhadap inflamasi dan pelepasan tiroid yang tersimpan di

  • darah.

  • Komplikasi lain adalah iatrogenik hipotiroidism.



Hypothyroidism:

  • Hypothyroidism:

  • Pada myxedema hipotiroidism ada

  • perubahan synovianya > viscus non-

  • inflammatory joint effusion.

  • Dalam cairan mengandung: deposit kristal

  • calcium pyrophosphate dihydrate (CPPD),

  • diduga ada kaitan dengan chondrocal-

  • cinosis.



Pada pasien yang diberi terapi penggantian

  • Pada pasien yang diberi terapi penggantian

  • hormome tiroid ada yang mengalami serangan

  • pseudogout akut akibat adanya kristal dalam

  • struktur periarticular sendi, bila tidak diterapi

  • akan mengakibatkan kerusakan sendi

  • permanent.

  • Aspirasi cairan pada pseudogout: untuk mengurangi tekanan, bisa suntik steroid dan

  • NSAI.



Keluhan muskular menjadi pencetus persisten

  • Keluhan muskular menjadi pencetus persisten

  • myofascial, yang tidak dapat diatasi hanya dengan

  • fisioterapi namun harus diiringi terapi pengganti

  • hormon tiroid.

  • Peningkatan aktivitas dan exercise dapat sangat

  • membantu untuk yang konstipasi akibat laju (rate)

  • metabolism dan peristaltik yang rendah.

  • Latihan untuk menolong myalgia dapat menimbulkan

  • myoglobin di urine.

  • Perhatikan ada tidaknya rhabdomyolysis. gagal

  • ginjal

  • Program latihan bisa memperbaiki profil lipid !



Goiter = pembesaran kelenjar gondok (tiroid)

  • Goiter = pembesaran kelenjar gondok (tiroid)

  • akibat kurang jodium, inflamasi atau sebagai

  • tumor jinak.

  • Banyak ditemukan di daerah yang kurang

  • jodium.

  • Faktor penghambat produksi hormone tiroid

  • adalah akibat umpanbalik negatif disertai

  • sekresi tiroid-stimulating TSH.

  • TSH meningkat -> menghasilkan meningkatnya

  • masa tiroid  pencegahan dengan garam

  • berjodium



Thyroiditis: [Hashimoto’s disease]

  • Thyroiditis: [Hashimoto’s disease]

  • Inflamasi tiroid bisa acute suppurative,

  • subacute granulomatous dan lymphocytic

  • atau kronik

  • Umumnya bakteri:

  • - Streptococcus pyogenes,

  • - Stafilokokus aureus dan

  • - Penumococcus pneumonia

  • sebagai causa infeksinya.



Hashimoto’s disease

  • Hashimoto’s disease

  • > wantia daripada pria (10:1) kelompok

  • usia 30-50-an.

  • Gangguan adalah autoimmune,  destruksi

  • kelenjar tiroid akibat infiltrasi lymphocytes

  • dan antitiroid antibodi.

  •  produk T3 dan T4 meningkat  merangsang TSH  hiperfungsi jaringan

  • tiroid.



Paratiroid hormone memobilisasi calcium

  • Paratiroid hormone memobilisasi calcium

  • dari tulang ke darah.

  • Bila kadar calcium darah turun (kehamilan

  • riketesia, hipovit. D)  paratiroid disekresi

  • dalam jumlah besar  calcium akan

  • meninggalkan tulang masuk aliran darah.

  • Sebaliknya bila calcium darah naik (terlalu

  • banyak calcium atau vit. D dalam diet) 

  • menurunkan sekresi paratiroid, menurunkan

  • calcium darah sehingga keseimbangan tetap

  • terjadi.



Hiperparatiroidism

  • Hiperparatiroidism

  • Aksi berlebih kelenjar sehingga mengganggu

  • metabolism tulang, calcium dan fosfor.

  • Ditemukan umumnya pada kelompok usia di

  • atas 60-an.

  • Hipoparatiroidism:

  • Menimbulkan hipocalcemia, kadar calcium

  • rendah, fosfat tunggi  iritable otot 

  • tetany.

  • Causa: iatrogenik atau idiopatik.

  • Kanak-kanak 9 X > dari dewasa,

  • 2 X > pada wanita.dibanding pria.



Hyperparathyroidism:

  • Hyperparathyroidism:

  • Increased bone re-absorption

  • Elevated serum calcium levels

  • Depressed serum phosphate levels

  • Hypercalciuria & hyperphosphaturia

  • Decreased neuromuscular irritability



Hypoparathyroidism:

  • Hypoparathyroidism:

  • Decreased bone re-absorption

  • Depressed serum calcium level

  • Elevated serum phosphate levels

  • Hypocalciuria & hypophosphaturia

  • Increased neuromuscular activity,

  • which may progress to tetany.



1) CNS:

  • 1) CNS:

  • Personality changes (irritability, agitation, anxiety, depression) dan Convulsion

  • 2) Musculoskeletal effects

  • Hypocalcemia (neuromuscular excitability

  • and muscular tetany, especially involving

  • flexion of the upper extremity)

  • Spasm of intercostal muscle and diaphragm

  • compromising breathing

  • Positive Chvostek’s sign.



3) Cardiovascular Effects

  • 3) Cardiovascular Effects

  • Cardiac arrhythmia

  • Eventual heart failure

  • 4) Integumentary Effects

  • Dry, scaly, coarse, pigmented skin

  • Tendency to have skin infection

  • Thinning of hair, including eyebrows and

  • eyelashes

  • Fingernails and toenails become brittle and form ridges



5) Gastrointestinal Effects

  • 5) Gastrointestinal Effects

  • Nausea and vomiting

  • Constipation or diarrhea

  • Neuromuscular stimulation of the

  • intestine (abdominal pain)

  • (Adapted from Goodman CC, Differential Diagnosis to Physical Therapy, ed. 3, Philadelphia, WB Saunders1995, p. 348)



Dua buah terletak di kanan-kiri, menempel di atas masing-masing ginjal (= suprarenal).

  • Dua buah terletak di kanan-kiri, menempel di atas masing-masing ginjal (= suprarenal).

  • Cortex: - Mineralcorticoids  regulasi kadar mineral

  • - Glucocorticoids -> metabolisme gula, lemak dan protein dalam sel.

  • (Cortisol = hidrokortison,  memacu sel

  • membuat gula dari lemak dan protein dan

  • mengatur jumlah gula, lemak dan protein

  • darah dan sel)

  • - androgens, estrogens, dan progestins



Medulla: - Menghasilkan 2 catecholamine

  • Medulla: - Menghasilkan 2 catecholamine

  • hormones yakni:

  • - Epinephrine (adrenaline)

  • - Norepinephrine

  • Keduanya agen sympathicomemetic, pada

  • saat stress atau terpacu produknya maka:

  • - tensi naik,

  • - denyut jantung meningkat,

  • - frekuensi napas meningkat dan

  • - memacu gula keluar dari sel ke darah.



Insufisiensi primer [Addison’s disease]

  • Insufisiensi primer [Addison’s disease]

  • Timbul akibat gangguan di dalam

  • kelenjarnya sendiri.

  • Menyerang kedua sek. Jarang dijumpai di

  • fisioterpi.

  • Gejala sebagai defisiensi cortisol dan

  • aldosteron.



Timbul akibat gangguan di luar adrenal, yakni

  • Timbul akibat gangguan di luar adrenal, yakni

  • pada hipotalamus atau pituitarinya, pengang-

  • katan pituitari atau pemberhentian mendadak

  • terapi corticosteroid.

  • Terapi jangka panjang corticosteroid  stimulasi

  • menekan sekresi pituitari ACTH dan mengaki-

  • batkan atropi kelenjar adrenal

  • Gejala hanya nampak sebagai defisiensi cortisol

  • saja.

  • Hiperfungsi adrenal: Cushing Syndrome



Yüklə 448 b.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin