File: tapak



Yüklə 10,19 Kb.
tarix26.08.2018
ölçüsü10,19 Kb.
#74550

PENDEKAR BESAR

PENDIRI TAPAK SUCI


Moh Barie Irsjad
Perguruan Cikauman yang didirikan pada tahun 1925, sepeninggal Pendekar Besar KH Burhan pada tahun 1948, menunjukkan tanda-tanda terjadinya kemerosotan intensitas kegiatan latihan. Pada saat-saat seperti itu, tampilah seorang pendekar Moh. Barie Irsjad, yang merupakan pesilat angkatan ke-6 tempaan Pendekar M. Zahid, M. Syamsuddin, M. Wahib dan A. Dimyati, mencoba menggagas tumbuhnya satu wadah besar yang dapat menampung semua eleman pesilat yang ada di Kauman.

Moh. Baire Irsjad, yang tampil sangat menojol mencoba merangkul elemen Pemuda Muhammadiyah untuk mewujudkan impiannya tersebut. Kemudian disepakatilah satu wadah perguruan yang dinamai Perguruan Kasegu, sesuai dengan nama sebuah alat senjata yang berlafal “Muhammad” ciptaan Moh. Barie Irsjad sendiri.

Tetapi ide dari Moh Baire Irsjad tersebut mendapat tantangan keras dari para pendekar aliran Hitam, bahkan mereka manantang untuk adu kekuatan. Moh Barie Irsjad meladeni tantangan tersebut, dan berhasil melumat musuhnya dengan juru-jurus ilmu Getaran Inderawi hasil temuannya.

Itulah peristiwa terpenting dalam sejarah hidup Pendekar Besar Moh. Barie Irsjad dan perannya dalam merintis mendirikan Perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Kendati dalam awal rintisan pada tahun 1963 tersebut, para pendekar yang lebih tua menentang wadah Tapak Suci tersebut. Barie Irjsad tetap bersikokoh bahwa itulah satu-satunya wadah yang dapat menyatukan seluruh potensi pesilat yang dimiliki Persyarikatan Muhammadiyah. Barie Irsjad tetap tak peduli dengan goncangan perlawanan dari berbagai pihak. Karena di dasar hatinya telah terlandasi niat kuat untuk menggalang kekuatan mengantisipasi munculnya perlawanan-perlawanan fisik, jika Cikauman digunakan untuk melawan tentara Belanda, kini Tapak Suci dipersiapkan untuk melawan yang ditunjukkan oleh para atheis Komunis yang mencoba menyusun kekuatannya.

Moh Barie Irsjad adalah pesilat kondang yang lincah dengan beberapa jurus mautnya, Permainan Kaki, Tangkisan Bunga Mawa Mekar, Permainan Tengah, Permainan Naga dll.

Lewat pendekar Besar darri kalangan tua, M. Wahib akhirnya merestui gagasan Moh Baire Irsjad tersebut dan kemudian dibentuklah dua tim, masing-masing Tim Organisasi diketuai oleh Irfan Hadjam dan Tim Perguruan diketuai oleh Moh. Rutam Djundab. Hasil perumusannya berhasil ditelorkan, bahwa nama Tapak Suci ditentukan oleh Moh. Barie Irsjad, Moh. Rustmam Djundab dan Moh. Djakfal Kusuma. Dengan memakai dasar-dasar perguruan Cikauman. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dikonsep oleh Moh. Rustam Djundab, do’a dan ikrar disusun oleh Moh. Djarnawi Hadikusuma, lambang perguruan diciptakan oleh Moh. Fahmie Ishom, lambang anggota diciptakan oleh Suharto Suja’, lambang Regu Inti “Kosegu” diciptakan oleh A. Ajib Hamzah. Bentuk dan warna pakaian dirancang oleh Moh. Zundar dan Anis Susanto.

Akhirnya, Perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah kini jaringan tersebar dan berkembang pesat di seluruh Indonesia dan Luar Negeri, merupakan perguruan silat terbesar satu-satunya yang ada hingga saat ni. Semua itu, kita tak melupakan jasa besar dan peran dari Pendekar Besar Moh. Barie Irsjad yang pada tanggal 11 September 2002 Berpulang ke Rahmatullah dan dikebumikan di Pemakaman Kuncen Tegalrejo. Innaa Lillahi Wainnaa Ialihi Roji’un .

Kita semua terharu, kepergiannya yang diantarkan para pemuda kampung Kauman tempat tinggalnya, oleh para para kader penerusnya, para pendekar muda, kawan karib, teman seperjuangan. Terlihat juga hingga ke pemakaman, Ketua IPSI Pusat Jenderal TNI (purn) Edy Nalapraya.

Dalam sambutan pelepasannya, Jenderal Edy, menggambar sosok Moh Barie Irjsn di kalangan para pesilat nasional (IPSI) digambarkan sebagai orang yang ramah, berpembawaan tenang tapi mampu memancarkan kewibawaannya. “Dia merupakan salah seorang Pendekar besar yang mampu mengembangkan silat dengan jurus-jurus barunya yang sangat inovatif,” kata Edy. Dengan sesenggukan tangisnya, Edy merasa kehilangan amat besar kepergian Moh Barie Irsjad, “kita kehilangan pendekar besar”.

Sementara di kalangan sendiri di lingkungan Perguruan Tapak Suci, Moh. Barie dikenal sangat gampang akrab, kebapakan, dan berbicara lembut. Dengan banyak guyonan khas gaya Kauman, Moh Barie sering terlihat tidak segan-segan bercengkerama dengan semua golongan. Termasuk dengan para pendekar mudanya yang sehari-hari datang di gedung TS “Bina Manggala” Kauman.

Moh Barie Irsjad (kelahiran tahun 1934) adalah putra kedua dari lima saudara putra Moh Irsjad, masing-masing Zaimah, Djabir, Djariyah dan Damanah. Moh Bari mempersunting istrinya Dawiema dan dikrunia enam anak masing-masing Djusan, Nuryatno, Sri Rustina, Winarti, Infayati dan Susiani.

Selain menjadi Pendekar Besar tetapi Moh Barie Irsjad adalah warga kampung yang suka ikut kerja bakti, menunggui para pemula berlatih dan tidak segan-segan bertindak tegas jika menemui ketidak bereseran keamanan lingkungan.

Pendekar Muda dari Bali, Drs. M. Chairuddin Usman, pernah menyatakan, kekagumannya terhadap kelincahan Moh Barrie Irsjad dalam memperagakan jurus-jurus silatya. “Dia merupakan salah satu pendekar terbesar yang dimiliki oleh Indonesia saat ini, “kata Chairuddin.

Demikian pula kesan Pendekar Drs. Hartono dari Madura, yang suatu ketika dalam Muktamar Tapak Suci di Tasikmalaya beberapa waktu, menyatakan, kagumnya dengan kepemimpinan Moh Bari Irjsad di Pimpinan Pusat Tapak Suci. “Ia menjadi panutan seluruh para pendekar,” katanya.

Di beberapa kalangan pendekar muda Jawa Barat, Moh. Bari Irsjad juga mendapat tempat di hati mereka. “Dalam setiap kali ujian kenaikan tingkat, Moh Barie Irjsad dapat menjadi acuan yang sangat penting. Dia sumber dari nafas perguruan Tapak Suci,” kata mereka.

Bahkan menurut adik perempuannya, Djariyah, Moh Barie sejak kecil dikenal sebagai pemuda yang banyak berolahraga dan berguru kepada para pendekar. Di rumah orangtuanya, di belakang masjid Besar Kauman, Moh Barie banyak melakukan percobaan dengan menciptakan alat-alat senjata persilatan. “Mas Barie orangnya tidak pernah diam, selalu saja ada pekerjaan (silat) yang ditekuninya di rumah” kata Djariyah.

Lewat kepemimpinnya di Tapak Suci, Moh Barie Irjsad sudah tak terbilang para pesilat Tapak Suci yang berprestasi di percatuan silat nasional, bahkan dari mereka muncul para pendekar yang mampu memenangkan di arena PON, Kejurnas, Asean Games dll.

Selain itu, kita tak menyangka ternyata dari beberapa Jenderal TNI juga pernah menjadi muridnya, kita kenal Jenderal TNI Subagyo, Mayjen TNI Muchdi PR dan beberapa perwira muda lainnya. Selain itu, beberapa nama pesilat luar negeri yang ada di Belanda, Inggris, Jerman harus diuji lewat Moh Bari Irsjad dahulu sebelum dapat dinyatakan lulus menjadi Pendekar Muda.

Sungguh, kita telah kehilangan kepergiannya Moh Barie Irsjad di lingkungan Perguruan Tapak Suci. Dialah seorang pesilat tulen, suhu, naras sumber, pakar dan sekaligus pemimpin perguruan silat yang pantas mendapat tempat di masyarakat. Jika perguran Tapak Suci merasa kehilanggan , tidak saja itu, dunia persilatan nasional juga kehilangan besar salah satu pendekar terbaiknya. Dan itu adalah Moh Barie Irsjad. Kita pantas menunggu ‘ Barie Irsjad’ lainnya, muncul di kemudian hari. Yang dapat menggantikan kedudukannya menjadi Pendekar Besar yang pantas disegani.

Selain kehilangan, Ketua PP Tapak Suci HM Muchlas Abror, menyatakan, hendaknya jasa-jasa Moh Barie dapat menjadi tauladan bagi yang lainnya. Selain itu, semoga pengorbanannya mendapat tempat dan pahala di sisi-Nya. Amin. (Amru Hamzah).


Sumber:

Suara Muhammadiyah

Edisi 20-02
Yüklə 10,19 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin