5. Perencanaan Pembelajaran Keterampilan Kerajinan
Berbagai perangkat perencanaan pembelajaran perlu dibuat dan disiapkan oleh guru, agar pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi akan mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran. Perangkat yang harus difahami dan dikuasai oleh guru berdasarkan pendekatan pendidikan seni Rupa pada umumnya, dan pendekatan Pembelajaran Keterampilan Kerajinan pada Khusunya. Yaitu berkaitan dengan pendekatan Multidimensional yang mengembangkan kompetensi siswa dalam perseptual, intelektual, emosional, sosial, kreativitas, estetik, dan fisik. Demikian pula guru tidak
meninggalkan pendekatan multilingual dan multikultural dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dari pendekatan tersebut guru menguasai komponen pembelajaran yang terdiri dari; Prinsip Pembelajaran Keterampilan Kerajinan, Standar Kompetensi Pembelajaran Keterampilan Kerajinan, Mengembangkan Silabus dan RPP, Menentukan Materi Pembelajaran, Standar Penilaian sesuai mata pelajaran Keterampilan Kerajinan, dan Evaluasi Pembelajaran Keterampilan Kerajinan.
Penilaian terhadap kompetensi kreasi/ekspresi keterampilan kerajinan terdiri atas penilai terhadap:
(1) Penilaian pada proses kreasi/ekspresi keterampilan kerajinan; dilakukan dengan mengamati siswa dalam melaksanakan tugas yang diberikan dalam proses pembelajaran. Pada penilaian ini, guru meminta siswa untuk melakukan suatu tugas keterampilan agar dilakukan dengan, rapi dan cepat. Agar penilaian bersifat objektif, guru harus membuat instrumen berupa daftar cek atau skala rentang tersebut berisi indicator yang esensial pada kegiatan keterampilan kerajinan.
(2) Penilaian pada produk keterampilan kerajinan; aspek yang dinilai berkaitan dengan produk keterampilan kerajinan sesuai dengan indikator yang esensial dalam karya tersebut, misalnya ketepatan teknik penggarapan bahan, konstruksi, kerapian, kreasi dalam mewarnai dan penerapan elemen estetik pendukung (hiasan).
m. Rangkuman
Pembelajaran keterampilan Kerajinan dengan berbagai perangkatnya bertujuan; Membantu siswa mengidentifikasi potensi daerah setempat yang dapat dikembangkan melalui kegiatan seni rupa dan kerajinan dan pemanfaatan teknologi sederhana. Dengan demikian tingkat penguasaan di tingkat SMA diharapkan siswa bisa mendalami untuk dasar berwirausaha yang menekankan bahwa dengan belajar seni rupa bisa menjadikan bekal untuk berkreasi.
Orientasi pembelajaran keterampilan kerajinan tidak dapat dillepaskan dari wawasan seni tradisional Nusantara. Kekayaan khasanah seni hias dari karya seni daerah-daerah di Indonesia memberikan apresiasi yang baik bagi siswa, termasuk mencintai dan mengalami praktik berkarya dapat membentuk karakter bangsa yang mencintai dan menghargai hasil kerja bangsanya sendiri. Dalam menganalisis seni hias misalnya, secara struktur desain siswa harus memahami tahap urutan proses pada pembuatan seni hias dalam karya dwimatra sampai menjadi ragam hias.Tahap tersebut dimuai dari pembuatan motif, pola, ornamen dan menjadi ragam hias. Demikian tahap kerja seni tradisional dimana pada karya seni kerajinan tradisional banyak ditemukan corak hiasan, ornamen yang dibuat dari berbagai motif dan tema dengan stilasi yang ditujukan untuk hiasan semata atau sebagai fungsi simbolik.
Pada proses pembelajaran keterampilan kerajinan, siswa diajak untuk dapat mengalaminya sendiri praktik berkarya. Dengan memahami sikap ulet, rajin, konsisten dan sabar, maka sambil berkarya siswa diajak untuk mencintai dan menghargai benda-benda kerajinan yang telah dibuat dengan susah payah dan bersungguh-sungguh. Untuk itu agar pengalaman praktik menjadi pembentuk karakter siswa, guru perlu menempatkan pendidikan karakter tersurat dan tersirat di dalam perangkat pembelajaran.
Berbagai perangkat itu sejak dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran difokuskan pada pembentukan karakter melalui latihan keterampilan keraajinan. Perangkat yang harus difahami dan dikuasai guru yaitu pendekatan Multidimensional yang mengembangkan kompetensi siswa dalam perseptual, intelektual, emosional, sosial, kreativitas, estetik, dan fisik, bersamaan dengan pendekatan multilingual dan multikultural.
n. Latihan
(1) Uraikanlah langkah-langkah dalam proses pembuatan batik tradional.
(2) Buatlah beberapa lembar gambar skets pada kertas dengan ukuran 20 x20 cm, tahap-tahap motif, pola, ornament dan ragam hias sebuah seni hias Nusantara.
(3) Buatlah peta konsep hubungan antara pembelajaran keterampilan kerajinan yang diproposisikan terhadap; konsep inti, indicator yang terdiri dari dimensi konsep keterampilan kerajinan, jenis kegiatan, unsur-unsur pendukung setiap indikator, apresiasi seni kerajinan Nusantara, teknik dan bahan, serta penerapannya di sekolah.
(4) Tuliskan hasil pengamatan Anda terhadap gambar di bawah ini. Analisis dari aspek bentuk hiasan, jenis teknik penggarapan, bahan yang digunakan, dan bila memungkinkan judul dan isi dari seni hiasnya
Gambar 5.22. Rumah ukir (blogdetik.com)
-
SENI TARI
1. Tujuan Pembelajaran
a. Memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang konsep, prinsip dan struktur seni Tari.
b. Memahami konsep apresiasi dalam pembelajaran seni tari.
c. Mendeskripsikan sikap apresiasi dalam pembelajaran seni tari.
d. Memahami konsep ekspresi/kreasi dalam pembelajaran seni tari.
e. Mengekspresikan/mengkreasikan seni tari ke dalam bentuk pementasan/ pergelaran
Standar Kompetensi : Mengapresiasi karya seni tari
Kompetensi Dasar :
a. Mengidentifikasi jenis karya seni tari tunggal/berpasangan/kelompok tari daerah setempat, tari nusantara dan tari mancanegara
b. Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni tari tunggal/ berpasangan/kelompok tari daerah setempat, tari nusantara dan tari mancanegara.
Standar Kompetensi : Mengekspresikan diri melalui karya seni tari.
Kompetensi Dasar :
a. Mengeksplorasi pola lantai gerak tari tunggal/berpasangan/kelompok tari daerah setempat, tari nusantara, tari mancanegara.
b.Memeragakan tari tunggal/berpasangan/kelompok tari daerah setempat, tari nusantara, tari mancanegara.
c. Menyiapkan & Mementaskan tari berpasangan/kelompok Nusantara
d. Mengeksplorasi gerak tari kreasi berdasarkan tari Nusantara dan tari mancanegara
e. Menyiapkan pertunjukan tari di sekola
2. Uraian Materi
a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bidang Seni Tari Mata Pelajaran Seni Budaya
Dalam UU Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I dinyatakan bahwa pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mncapai tujuan pendidikan. Pada Bab X tentang kurikulum pasal 36 dijelaskan bahwa kurikulum semua jenjang
dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diverifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Mulyasa (2006: 20) mengemukakan bahwa yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut: 1) KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik, 2) sekolah dan komite sekolah mengembangkan KTSP dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar
Kurikulum dan Standar Kompetensi lulusan, dibawah sepervisi dinas pendidikan kabupaten/kota, dan Departemen Agama yang bertanggungjawab dibidang pendidikan, 3) KTSP untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. Berikut ini adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) Bidang Seni Tari Mata Pelajaran Seni Budaya disusun memperhatikan konsep tersebut:
Tabel 5.6. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bidang Seni Tari Mata Pelajaran Seni Budaya
Kelas VII (semester 1)
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Mengapresiasi karya seni tari
|
1. Mengidentifikasi jenis karya seni tari
tunggal daerah setempat
2. Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni tari tunggal daerah setempat
|
Mengekspresikan diri melalui karya seni
tari
|
1. Mengekspresikan pola lantai gerak tari
tunggal daerah setempat
2. Memeragakan tari tunggal daerah setempat
|
Kelas VII (semester 2)
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Mengapresiasi karya seni tari
|
1. Mengidentifikasi jenis karya seni tari
berpasangan/kelompok daerah stempat.
2. Menampilkan sikap apresiatif terhadap
keunikan seni tari berpasangan/kelompok daerah stempat
|
Mengekspresikan diri melalui karya seni
tari
|
1. Mengekspresikan pola lantai gerak tari
berpasangan/kelompok daerah setempat
2. Memeragakan tari tunggal dan berpasangan/kelompok daerah setempat
|
Kelas VIII(semester 1)
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Mengapresiasi karya seni tari
|
1. Mengidentifikasi jenis karya seni tari
tunggal Nusantara
2. Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
keunikan seni tari tunggal nusantara
|
Mengekspresikan diri melalui karya seni
tari
|
1. Mengeksplorasi pola lantai gerak tari
tunggal nusantara
2. Memeragakan tari tunggal nusantara
|
Kelas VIII(semester 2)
|
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Mengapresiasi karya seni tari
|
1. Mengidentifikasi jenis karya seni tari
berpasangan/kelompok Nusantara
2. Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
keunikan seni tari berpasangan/kelompok nusantara
|
Mengekspresikan diri melalui karya seni
tari
|
1. Mengeksplorasi pola lantai gerak tari
berpasangan/kelompok nusantara
2. Memeragakan tari berpasangan/ kelompok nusantara.
3. Mementaskan tari berpasangan/ kelompok nusantara
|
Kelas IX (semester 1)
|
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Mengapresiasi karya seni tari
|
1. Mengidentifikasi jenis karya seni tari
mancanegara di Asia.
2. Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni tari mancanegara di Asia
|
Mengekspresikan diri melalui karya seni
tari
|
1. Mengeksplorasi gerak tari kreasi berdasarkan tari nusantara
2. Menampilkan tari kreasi berdasarkan
tari nusantara
|
Kelas IX (semester 2)
|
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Mengapresiasi karya seni tari
|
1. Mengidentifikasi jenis karya seni tari
mancanegara di luar Asia.
2. Menampilkan sikap apresiatif terhadap
keunikan seni tari mancanegara di luar
Asia
|
Mengekspresikan diri melalui karya seni
tari
|
1. Mengeksplorasi gerak tari kreasi berdasarkan tari mancanegara di luar
Asia.
2. Mencipta gerak tari kreasi berdasarkan
tari mancanegara di luar Asia.
3. Menyiapkan pertunjukan tari di sekoah
4. Menggealar pertunjukan tari di sekolah.
|
Kelas X (semester 1)
|
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Mengapresiasi karya seni tari
|
1. Mengidentifikasi jenis, peran, dan
perkembangan tari Nusantara dalam
konteks budaya masyarakat daerah
setempat.
2. Mengidentifikasi keunikan gerak, kostum, iringan tari Nusantara dalam konteks budaya masyarakat daerah setempat dalam bentuk tari tunggal.
|
Mengekspresikan diri melalui karya seni
tari
|
1. Mengidentifikasi gagasan untuk disusunn ke dalam tari kreasi Nusantara daerah setempat dalam bentuk tari tunggal.
2. Menampilkan seni tari kreasi Nusantara daerah setempat dalam bentuk tari tunggal
|
Kelas X (semester 2)
|
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Mengapresiasi karya seni tari
|
1. Mengidentifikasi jenis, peran, dan
perkembangan tari Nusantara daerah setempat dalam konteks budaya
masyarakat daerah setempat.
2. Mengidentifikasi keunikan gerak, kostum, iringan tari Nusantara daerah setempat yang berpasangan/kelompok dalam konteks budaya masyarakat daerah setempat
|
Mengekspesikan diri melalui karya seni
tari
|
1. Mengidentifikasi gagasan untuk disusun ke dalam tari kreasi daerah setempat dalam bentuk tari tunggal atau berpasangan/ kelompok.
2. Menampilkan seni tari kelompok/berpasangan berdasarkan tari Nusantara daerah setempat.
3. Menyiapkan pertunjukan karya seni tari kreasi dalam bentuk tari tunggal atau berpasangan/ kelompok di kelas atau sekolah.
4. Menggelar pertunjukan karya seni tari
kreasi dalam bentuk tari tunggal atau
berpasangan/ kelompok di kelas atau
sekolah
|
Kelas XI (semester 1)
|
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Mengapresiasi karya seni tari
|
1. Mengidentifikasi jenis, peran, dan
perkembangan tari tunggal Nusantara
sesuai konteks budaya masyarakat
2. Mendiskripsikan unsur estetis tari
tunggal Nusantara dari hasil pengamatan pertunjukan
3. Mengidentifikasi keunikan tari tunggal Nusantara dalam konteks budaya
masyarakat
|
Mengekspesikan diri melalui karya seni
tari
|
1. Menyusun sinopsis kreasi bentuk tari
tunggal berdasarkan tari Nusantara.
2. Menampilkan kreasi bentuk tari tunggal berdasarkan tari Nusantara
|
Kelas XI (semester 2)
|
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Mengapresiasi karya seni tari
|
1. Mengidentifikasi jenis, peran, dan
perkembangan tar kelompok/ berpasangan Nusantara sesuai konteks budaya masyarakat
2. Mendeskripsikan unsur estetis tari kelompok/berpasangan Nusantara dari
hasil pengamatan pertunjukan
3. Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
keunikan tari kelompok/berpasangan Nusantara dalam konteks budaya
masyarakat
|
Mengekspesikan diri melalui karya seni
tari
|
1. Menyusun sinopsis kreasi tari kelompok/ berpasangan berdasarkan tari Nusantara
2. Mempertunjukkan karya seni tari kelompok/berpasangan kreasi sendiri dan
kreasi orang lain di sekolah
|
Kelas XII (semester 1)
|
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Mengapresiasi karya seni tari
|
1. Mengidentifikasi jenis, peran, dan
perkembangan tari tunggal kreasi non etnik sesuai konteks budaya masyarakat daerah setempat
2. Mengidentifikasi jenis dan peran tari
kelompok kreasi nonetnik dalam konteks kehidupan budaya masyarakat
daerah setempat
3. Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
keunikan tari tunggal kreasi nonetnik
dalam konteks budaya masyarakat
daerah setempat
|
Mengekspesikan diri melalui karya seni
tari
|
1. Menyusun sinopsis kreasi tari tunggal
non etnik
2. Menyusun sinopsis kreasi tari kelompok non etnik
|
Kelas XII (semester 2)
|
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Mengapresiasi karya seni tari
|
1. Mengidentifikasi jenis, peran, dan
perkembangan tari tunggal Mancanegara (NonAsia) sesuai konteks budaya
masyarakatnya
2. Mengidentifikasi jenis dan peran tari
kelompok Mancanegara (NonAsia)
dalam konteks kehidupan budaya
masyarakatnya
3. Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan tari tunggal Mancanegara (NonAsia) dalam konteks budaya
masyarakatnya
|
Mengekspresikan diri melalui karya seni
tari
|
1. Menyusun sinopsis kreasi tari tunggal
dan kelompok
2. Menyiapkan pertunjukan seni tari
kreasi (tari tunggal dan kelompok) di
sekolah
3. Mempertunjukkan seni tari kreasi (tari
tunggal dan kelompok) di sekolah
|
Tujuan Pembelajaran
Kurikulum mata pelajaran Seni Budaya dikemukakan bahwa tujuan mata pelajaran Seni
Budaya agar peserta didik memiliki kemampuan, sebagai berikut:
1). Memahami konsep dan pentingnya seni budaya.
2). Menampilkan sikap apresiatif terhadap seni budaya.
3). Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
4). Meningkatkan peran serta seni budaya pada tingkat lokal, regional maupun global
5). Mengolah dan mengembangkan rasa humanistik ( BSNP, 2006)
Dalam Suciati (2005: 9) dikemukakan bahwa dalam praktek, memang akan lebih memudahkan pekerjaan guru apabila tujuan pembelajaran dirumuskan dalam satu kawasan (ranah) saja, tetapi perlu diingat bahwa perilaku atau kompetensi kawasan (ranah) lain, mungkin diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian pendapat bahwa kompetensi satu tidak ada hubungannya dengan kompetensi lain itu tidak benar. Sebagai contoh kompetensi mengapresiasi karya seni tari, tidak semata-mata hanya dalam kawasan atau ranah kognitif. Di dalamnya juga harus disertai dengan kompetensi afektif sehingga siswa mampu menampilkan sikap apresiatif dan menghargai karya seni tari.
Berikut ini adalah contoh cara menuliskan kompetensi dasar yang menggunakan kata kerja yang bersifat perilaku, dapat diukur dan operasional, mengandung unsur audience, behavior, condition, degree untuk mencapai standar kompetensi mengapresiasi karya seni tari. Mengapresiasi karya seni tari menitik beratkan pada ranah kognitif dan afektif. Kompetensi disusun dari yang paling sederhana sampai kompetensi yang paling sulit dan kompleks yang memiliki kaitan antara kompetensi satu dengan kompetensi yang lain.
Berikut contoh tujuan pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, antara lain:
a) Siswa kelas VII akan dapat mengidentifikasi jenis tari di Indonesia dengan argumentasi 80 % benar, setelah dijelaskan ciri bentuk dan fungsi tari di Indonesia.
b) Siswa kelas VII akan dapat menyimpulkan ciri setiap jenis tari secara 80 % benar, setelah diskusikan ciri bentuk dan fungsi jenis tari di Indonesia.
c) Siswa kelas VII akan dapat menggunakan prosedur mengamati tari 80 % benar, setelah diberikan penjelasan tentang teknik mengamati tari.
d) Siswa kelas VII akan dapat menjabarkan persoalan yang terdapat di dalam sEtiap jenis tari 80 % benar, setelah diberikan penjelasan dan diskusikan tentang berbagai problem di dalam tari.
e) Siswa kelas VII akan dapat menghubungkan jenis tari dengan estetik tari dengan argumentasi 80 % benar, setelah dijelaskan tentang kriteria keindahan tari.
f) Siswa kelas VII akan dapat membuat penilaian tentang tari dalam bentuk tulisan 80 % benar, setelah dijelaskan tentang prinsip-prinsip apresiasi tari dan sistematika penulisan apresiasi tari, serta latihan menulis apresiasi tari.
g) Siswa kelas VII akan dapat menampilkan sikap apresiatif terhadap tari, dengan 80 % argumentasi benar, setelah diberikan penjelasan tentang manfaat, tujuan dan nilai-nilai di dalam tari.
Adapun klasifikasi tujuan pembelajaran ada tiga, yaitu tujuan pembelajaran yang menitik beratkan pada ranah berpikir (kognitif), ranah keterampilan (psikomotor) dan sikap (afektif). Penentuan hasil belajar yang dikuasai oleh siswa, harus berdasarkan hasil kegiatan sebelumnya, yaitu: kegiatan identifikasi kebutuhan pembelajaran. Dalam Suparman (1996: 63) dijelaskan bahwa kegiatan identifikasi kebutuhan pembelajaran
adalah identifikasi kesenjangan antara keadaan sekarang dengan keadaan yang seharusnya. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya: observasi, interview, angket dan dokumen.
Dengan berbagai cara seorang guru dapat memperoleh informasi mengenai, kesenjangan antara hasil yang baru bisa dicapai oleh siswa dengan hasil yang seharusnya dicapai oleh siswa, sehingga guru dapat mengetahui pengetahuan, keterampilan dan sikap apa yang belum dikuasai oleh siswa dan yang harus dikuasai oleh siswa. Hasil belajar yang harus dikuasai oleh siswa inilah yang disebut dengan tujuan pembelajaran umum yang berisi kompetensi-kompetensi umum yang diharapkan dikuasai oleh siswa Kompetensi Dasar.
Dostları ilə paylaş: |