Bahasa indonesia



Yüklə 424,29 Kb.
səhifə5/5
tarix22.08.2018
ölçüsü424,29 Kb.
#74286
1   2   3   4   5

Soal dan Pembahasan

Cermati kutipan hikayat berikut

Maka, sahut perdana menteri, hai nakoda kapal! Apa gunanya tuan hamba membawa kain yang baik-baik ini kepada hamba? Karena sebab berdakwa ini tuan hamba mengupah hamba. Tiadalah hamba mau mengambil dia. Bawalah kembali dahulu. Maka, hendak pun kami, maka ia menghukum atas seorang tiada dengan pembawaannya itu jadi menang dia berhukum; melainkan apakala barang siapa yang benar itu kami benarkan dan kami serta dia. Jikalau anak kami sesekalipun apabila salah, kami salahkan juga. Janganlah nakoda sangka lagi yang demikian itu. Maka katanya kepada perempuan itu. “Tatkala dahulu istri siapa engkau ini.” Maka, sahut perempuan itu, “Ya, Tuan Hakim! Bahwasanya hamba istri nakoda, hamba tiada tahu bersuami tiga atau dijamah orang lain daripada nakoda ini.”

Maka kata orang muda itu, “Hai perempuan yang bid’ah celaka yang menduakan suami! Maka tatkala engkau peristri, bukankah engkau sudah mati? Beberapa kali keluargamu untuk menanamkan tiada aku izinkan. Aku pinta hanyutkan ke laut dan aku bersama-sama. Daripada kasihku akan engkau maka setengah umurku bahagiakan akan dikau. Maka dengan kurnia Allah engkau dikembalikan hidup dalam dunia.”

(Hikayat Bayan Budiman)

Karakteristik Melayu Klasik yang terdapat pada kutipan tersebut adalah ....

A. istanasentris, dewa-dewa

B. istanasentris, kesaktian

C. kesaktian, kemustahilan

D. kemustahilan, struktur bahasa

E. kemustahilan, dewa-dewi

Pembahasan

Karakteristik yang tampak pada teks tersebut adalah ceritanya yang mengandung kemustahilan dan berbahasa Indonesia lama (Melayu).



Jawaban: D



CATATAN!!!

Setelah kalian mempelajari materi diatas mengenai pengertian, tujuan dan ciri umum teks laporan hasil observasi, apakah kalian memahami seluruh materi tersebut? Ataukah masih ada materi yang belum dipahami?

Jika kalian masih belum memahami materi diatas, silahkan pelajari kembali dengan lebih seksama. Namun jika sudah memahami materi secara keseluruhan, silahkan pelajari pada situs https://www.youtube.com/watch?v=zOxBm1bbWho atau scan barcode di bawah ini


https://www.qr-code-generator.com/phpqrcode/getcode.php?cht=qr&chl=https%3a%2f%2fwww.youtube.com%2fwatch%3fv%3dzoxbm1bbwho&chs=180x180&choe=utf-8&chld=l|0


d:\! pjj jabar - padalarang\gambar\images (4).png



SOAL LATIHAN




      1. Berikut ini adalah ciri-ciri hikayat, kecuali ….

  1. Anonim

  2. Lisan

  3. Khayal

  4. Istana sentries

  5. Logis




      1. Hikayat Amir Hamzah mendapat pengaruh dari ….

  1. Melayu asli

  2. Sumatera

  3. Jawa

  4. Arab

  5. India

Bacalah sepenggal hikayat berikut ini untuk menjawab soal nomor 3 – 5

Alkisah, ini hikayat orang dahulu kala. Diceritakan orang yang empunya cerita ini kisah pelanduk jenaka pri bijaksana pandai ia berbuat dusta segala binatang di dalam hutan rimba belantara. Demikianlah bunyinya, sekali peristiwa ada seekor pelanduk, maka ia duduk kepada suatu rimba hampir dengan Gunung Indrakila namanya disebut orang dan padang itupun … luasnya. Maka, banyaklah pada tempat itu segala binatang marga satwa sekaliannya berhimpun di sana.


      1. Judul yang sesuai untuk penggalan hikayat di atas adalah ….

  1. Hikayat Pelanduk Jenaka

  2. Hikayat Orang Dahulu Kata

  3. Hikayat Gunung Indrakila

  4. Hikayat Seekor Binatang

  5. Hikayat Si Pendusta




      1. Penggalan hikayat di atas menggunakan sudut pandang ….

  1. Orang pertama

  2. Orang kedua

  3. Orang pertama pelaku utama

  4. Orang ketiga

  5. Orang pertama pelaku sampingan




      1. Latar tempat dari penggalan hikayat tersebut adalah ….

  1. Gunung Indrakila

  2. Hutan rimba

  3. Padang rumput

  4. Kebun Binatang

  5. Marga satwa

Bacalah penggalan hikayat berikut ! (Untuk soal nomor 6 dan 7)

Syahdan, maka adalah raja di dalam negeri itu telah kembali ke rahmatullah. Maka ia pun tiada beranak seorang pun jua. Maka segala menteri dan hulubalangnya dan orang-orang besar dan orang-orang membicarakan, siapa juga yang patut dijadikan raja menggantikan raja yang telah kembali ke rahmatullah. Maka di dalam antara menteri yang banyak itu ada seorang menteri yang tua daripada tuan hamba sekalian . maka ia pun berkata, katanya,”Adapun hamba ini tua daripada tuan hamba sekalian itu. Jikalau ada gerangan bicara, mengapa segala Saudaraku ini tiada hendak berkata?”


      1. Isi kutipan tersebut menceritakan ….

  1. Masyarakat sedang berduka atas kematian rajanya.

  2. Orang tua diberi hak berbicara dalam setiap pertemuan.

  3. Seorang raja telah meninggal dan tidak memiliki anak.

  4. Para menteri dan orang besar melakukan musyawarah pemilihan raja.

  5. Hak orang berpendapat untuk memecahkan masalah dalam musyawarah.




      1. Nilai sosial yang terdapat pada kutipan hikayat tersebut adalah ….

    1. Setiap negara memiliki seorang pemimpin yang dipilih rakyat.

    2. Memberi kesempatan berbicara kepada semua yang hadir dalam musyawarah.

    3. Kepemimpinan yang dialihkan kepada perdana menteri oleh raja yang berkuasa.

    4. Orang tua lebih berpengalaman daripada orang muda dalam berbagai hal.

    5. Bermusyawarah untuk memberi kesempatan berbicara kepada yang berwenang.

Bacalah kutipan hikayat berikut! (Untuk soal nomor 8 dan 9)

Tersebutlah perkataan seorang raja keinderaaan yang kena sumpah Batara Indera. Adapun raja itu sekarang hidup laki bini sebagai si Miskin di negeri Antah Berantah yang diperintah oleh Maharaja Indera Dewa. Adapun pekerjaan si Miskin mengelilingi negeri mencari rezeki setiap hari adanya. Tetapi ke mana mereka pergi, mereka selalu dilempar orang dengan batu dan kayu. Terpaksalah mereka makan ketupat dan buku tebu yang didapatinya dari timbunan-timbunan sampah. Hatta beberapa lamanya bini si Miskin pun hamillah dan ingin makan mempelam dari raja. Raja Antah Berantah dengan suka memberikan mempelam itu. Berapa lama kemudian, bini si Miskin ingin makan nangka yang ada di dalam istana dan nangka itu pula diberikan juga oleh raja ….


      1. Isi penggalan cerita tersebut adalah ….

    1. Seorang raja mengabulkan permintaan si Miskin meskipun sebelumnya hidup tersia-sia.

    2. Seseorang yang terkena sumpah Batara Indera karena melawan perintah Batara Indera.

    3. Batara Indera membantu orang miskin yang istrinya sedang hamil besar.

    4. Orang miskin mencari makan di tempat sampah dan hidup pasrah.

    5. Raja Antah Berantah hanya memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkannya.




      1. Amanat yang terkandung dalam dalam kutipan cerita tersebut adalah ….

    1. Pada hakikatnya orang kaya dan orang miskin sama di hadapan Tuhan.

    2. Ketabahan penting pada saat kita menghadapi kesulitan.

    3. Memberikan pertolongan kepada seseorang adalah perbuatan terpuji.

    4. Berusahalah terus, jangan mudah menyerah pada keadaan.

    5. Hadapilah persoalan hidup dengan tenang dan tabah.

Perhatikan kutipan hikayat berikut! (Untuk soal nomor 10 dan 11)

Di dalam berkata-kata itu datanglah Sultan Harunurrasyid. Maka Abu Nawas pun larilah; dalam hatinya, “Jika baginda itu orang yang berakal, niscaya terlepaslah ia dan jikalau bodoh matilah ia disembelih orang jahat itu.”

Kemudian baginda itu pun dibawa oleh orang Badui itu ke tempat memotong daging, hendak dikeratnya batang lehernya. Dengan terkejut dan heran berkatalah baginda, “Adapun daging aku ini tiada berapa banyaknya akan engkau perbuat bubur haris itu, hasilnya pun sedikit. Yang baiknya engkau suruhlah aku ini membuat kopiah; pada satu hari dua biji selesai aku buat. Jika engkau jual, harganya dapat lebih daripada harga bubur itu.”

“Masa …”

“Berapa engkau dapat dari hasil berjualan bubur itu?”

(Sumber: Abu Nawas kutipan Nur Sutan Iskandar hlm. 53-54 dengan pengubahan)


      1. Isi penggalan hikayat di atas adalah ….

    1. Seorang pembuat kopiah yang bisa menghasilkan dua buah kopiah dalam sehari.

    2. Seorang Badui yang menjual bubur di pasar.

    3. Seorang raja yang tertangkap karena kelicikan anak buahnya.

    4. Seseorang yang licik dan ingin mencelakakan orang lain.

    5. Seorang raja yang cerdik yang selamat dari pembantaian orang Badui.






Petunjuk:

1. Bacalah Hikayat Bayan Budiman berikut ini.

2. Identifikasikanlah karakteristik hikayat tersebut dengan menggunakan tabel berikut ini.


No

Karakteristik

Kutipan Teks

1.

Kemustahilan




2.

Kesaktian




3.

Istana sentris


































Mengidentifikasi Isi Pokok Cerita Hikayat dengan Bahasa Sendiri

Hikayat termasuk ke dalam teks narasi. Kamu akan dapat mendengarkan pembacaan hikayat berikut ini. Gurumu atau salah satu temanmu akan membacakan cerita tersebut di kelasmu. Untuk dapat mendengarkan dengan baik, lakukanlah hal-hal berikut.



  1. Berkonsentrasilah pada cerita yang akan didengarkan agar dapat mencatat tema atau inti ceritanya.

  2. Supaya membantu kamu dalam memahami alur, tuliskanlah bagian-bagian penting yang terdapat dalam hikayat tersebut.

  3. Sebelum mendengarkan Hikayat Bayan Budiman, kamu dapat menyampaikan pertanyaan umum. Misalnya:

a. Siapakah Bayan Budiman itu?

b. Di manakah kisah dalam hikayat itu terjadi?

4. Bersiap-siaplah untuk berlatih mengidentifikasi isi pokok cerita hikayat dengan bahasamu sendiri.


TUGAS KELOMPOK





Sebermula ada saudagar di negara Ajam. Khojan Mubarok namanya, terlalu amat kaya, akan tetapi ia tiada beranak. Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun.

Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka diserahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun. Ia dipinangkan dengan anak saudagar yang kaya, amat elok parasnya, namanya Bibi Zainab. Hatta beberapa lamanya Khojan Maimun beristri itu, ia membeli seekor burung bayan jantan. Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina, lalu di bawanya ke rumah dan ditaruhnya hamper sangkaran bayan juga.

Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu minta izinlah dia kepada istrinya. Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaya jangan tiada, karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam daripada senjata.

Hatta beberapa lama ditinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua. Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung tu hendak menemui anak raja itu. Maka bernasihatlah ditentang perbuatannya yang melanggar aturan Allah Swt. Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati.

Lalu Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura-pura tidur. Maka bayan pun berpura-pura terkejut dan mendengar kehendak hati Bibi Zainab pergi mendapatkan anak raja. Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa. Setelah ia sudah berpikir demikian itu, maka ujarnya, “Aduhai Siti yang baik paras, pergilah dengan segeranya mendapatkan anak raja itu. Apa pun hamba ini haraplah tuan, jikalau jahat sekalipun pekerjaan tuan, Insya Allah di atas kepala hambalah menanggungnya. Baiklah tuan sekarang pergi, karena sudah dinanti anak raja itu. Apatah dicari oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran, dan kekayaan?

Adapun akan hamba, tuan ini adalah seperti hikayat seekor unggas

bayan yang dicabut bulunya oleh tuannya seorang istri saudagar.”

Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka Bayanpun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu. Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan dengan bayan. Maka diberilah ia cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam. Burung tersebut bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatannya dan menunggu suaminya Khojan Maimum pulang dari rantauannya.

Burung Bayan tidak melarang malah dia menyuruh Bibi Zainab meneruskan rancangannya itu, tetapi dia berjaya menarik perhatian serta melalaikan Bibi Zainab dengan cerita-ceritanya. Bibi Zainab terpaksa menangguh dari satu malam ke satu malam pertemuannya dengan putera raja. Begitulah seterusnya sehingga Khoja Maimun pulang dari pelayarannya.

Bayan yang bijak bukan sahaja dapat menyelamatkan nyawanya, tetapi juga dapat menyekat isteri tuannya daripada menjadi isteri yang curang. Dia juga dapat menjaga nama baik tuannya serta menyelamatkan rumah tangga tuannya. Antara cerita bayan itu ialah mengenai seekor bayan yang mempunyai tiga ekor anak yang masih kecil. Ibu bayan itu menasihatkan anak-anaknya supaya jangan berkawan dengan anak cerpelai yang tinggal berhampiran. Ibu bayan telah bercerita kepada anak-anaknya tentang seekor anak kera yang bersahabat dengan seorang anak saudagar. Pada suatu hari

mereka berselisih faham. Anak saudagar mendapat luka di tangannya. Luka

tersebut tidak sembuh melainkan diobati dengan hati kera. Maka saudagar

itupun menangkap dan membunuh anak kera itu untuk mengobati anaknya.

Sumber: Kesusasteraan Melayu Klasik dengan penyesuaian
UJI KOMPETENSI



  1. Bacalah teks hikayat berikut dengan saksama!

Sebermula ada pun yang berjalan itu pertama Maharaja Dandah, kemudian menjadi saya pikir itu Maharaja Baruang, dan menjadi kepala jalan Maharaja Syahmar dan Raja Perkasa yang menjadi ekor sekali, dan beberapa pula raja-raja sekalian isi rimba itu berjalan dengan segala rakyat tentaranya mengirimkan Tuan Syekh Alim di rimba itu serta dengan tempik soraknya. Adalah lakunya seperti halilintar membelah bumi dari sebab segala raja-raja yang tiada terkira-kira banyaknya itu. Syahdan maka segala isi rimba yang di tanah itu pun berjeritanlah dan tiadalah berketahuan lagi membawa dirinya, ada yang ke dalam lubang tanah ada yang di celah-celah batu adanya.

Menilik isinya, kutipan di atas merupakan bagian … dari keseluruhan alur cerita.



    1. eksposisi (pengenalan)

    2. komplikasi (pertikaian awal)

    3. konflik (pertentangan)

    4. puncak konflik (klimaks)

    5. penyelesaian (falling action)

Bacalah hikayat berikut untuk menjawab soal no 2 - 4!



Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar khabar anak raja sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu, itulah maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan buraksa itu.


  1. Amanat yang tersirat dalam kutipan sastra klasik tersebut adalah …

    1. Basmilah jika melihat kejahatan

    2. Jangan menyombongkan diri

    3. Tunjukkanlah jika memiliki suatu kemampuan

    4. Hendaklah menolong orang yang dalam kesulitan

    5. Bersyukurlah jika mendapat pertolongan




  1. Nilai moral yang terdapat dalam kutipan sastra Melayu klasik tersebut adalah ....

    1. kekacauan penduduk akibat hasutan

    2. ketidakpedulian raja kepada rakyatnya

    3. kepedulian rakyat atas keselamatan rajanya

    4. kekejaman raja terhadap rakyatnya

    5. keadilan seorang raja kepada rakyatnya




  1. Kalimat dalam kutipan tersebut yang menunjukkan ciri-ciri sastra Melayu klasik dilihat dari bahasanya, menggunakan kata....

    1. diam, dan tuan

    2. daripadanya dan merebut

    3. raja dan tamasya

    4. rimba dan akal

    5. hamba dan buraksa




  1. Bacalah penggalan hikayat berikut dengan saksama!

Pengganti Hang Tuah di keraton adalah Hang Jebat. Sesungguhnya, ia menaruh dendam atas keputusan raja yang dijatuhkan kepada sahabatnya, Hang Tuah. Karena setia kepada sahabatnya, ia mengamuk di keraton. putri-putri dan dayang-dayang diperlakukan kurang sopan sehingga banyak jugalah orang yang mati karena kerisnya, yang diberikan Hang Tuah kepadanya. Tiada seorang pun yang berani mendinginkan sehingga raja sendiri pun terlibat pula dalam kesulitan dan ketakutan.
5. Dari kutipan cerita di atas kita dapat mengetahui bahwa Hang Jebat berwatak ….

  1. pemberani

  2. baik budi

  3. sombong

  4. setia

  5. kasar




  1. Berikut ciri-ciri hikayat kecuali….

  1. cerita bersifat istanasentris

  2. disebarkan secara tertulis

  3. cerita bersifat simbolis

  4. bersifat magis

  5. Bersifat anonim




  1. Bacalah penggalan hikayat berikut!

”Janganlah adinda bertanya jua” jawab baginda dengan sedihnya. ”Pertanyaan itu hanya

menambah luka Tuanku jua semata.”

”Ampun, Tuanku, orang yang arif tiada pernah putus asa sekali pun bagaimana juga cobaan yang datang ke atas dirinya. Tiada pula ia bersedih hati karena kesedihan tiada buahnya selain daripada menguruskan badan saja yang sudah ditakdirkan tiada juga akan tertolak olehnya.”

(Hikayat Kalilah dan Dimnah)

Nilai moral yang tertuang dalam penggalan cerita di atas tampak pada perbuatan ….


    1. menghormati orang lain

    2. mendahulukan kepentingan umum

    3. menegur orang dengan bahasa yang sopan

    4. menolong orang yang sedang menderita

    5. membantu orang yang sedang bersedih hati

  1. Contoh hikayat berikut ini yang berasal dari Arab adalah ….

    1. Lutung Kasarung - Kalilah dan Dimnah

    2. Bahtiar - Amir Hamzah

    3. Hikayat Sri Rama – Hikayat Pandawa Lima

    4. Hikayat Panji Cekel Wenang Pati – Hikayat Panji Semirang

    5. Hikayat Hang Tuah – Hikayat MahaBaratha




  1. Contoh hikayat berikut ini yang berasal dari Jawa Timur adalah ….

    1. Lutung Kasarung - Kalilah dan Dimnah

    2. Bahtiar - Amir Hamzah

    3. Hikayat Sri Rama – Hikayat Pandawa Lima

    4. Hikayat Panji Cekel Wenang Pati – Hikayat Panji Semirang

    5. Hikayat Raja- raja Melayu – Hikayat Maha Baratha




  1. Dari dialog yang ada dalam drama " Rama dan Sinta " berikut ini amanat yang dapat diambil adalah ….

"Beberapa lama berjalan bertemulah ia akan seekor burung jantan dan empat ekor burung betina. Maka Sri Rama bertanyalah, “Hai burung adakah engkau lihat istriku dilarikan orang ?”

Sahut burung jantan, “engkau yang bernama Sri Rama? aku dengar masyhur namamu, gagah berani tiada terlawan di tengah medan perang, akan tetapi binimu tiada terpelihara perempuan seorang, lihat empat ekor biniku dapat kupelihara, konon engkau manusia dua orang saudaramu tiada dapat memelihara binimu sendiri “

(Hikayat Sri Rama)


  1. tanggung jawab kepala keluarga kepada anggota keluarganya

  2. menasihati orang lain hendaknya jangan menyakiti jiwanya

  3. perbuatan baik dapat dilakukan orang kecil kepada siapa saja

  4. memberikan sesuatu yang baik dapat dilakukan siapa saja

  5. berbuat baik tidak harus menggunakan tindakan yang melukai orang lain baik lahir maupun batinnya




Rubrik Penilaian Uji Kompetensi

Setelah anda mengerjakan Uji Kompetensi diatas, silakan cocokan jawaban kalian dengan kunci jawaban yang ada. Kemudian kalian gunakan Rumus dibawah ini unutk menghitung perolehan skor kalian.



Jika kalian sudah memperoleh skor minimal 70 keatas, kalian dipersilahkan untuk melanjutkan mempelajari BAB berikutnya, Jika belum, silahkan anda kerjakan kembali soal yang belum benar sampai skor yang anda peroleh minimal 70

REFERENSI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.




DAFTAR ISTILAH



Mukjizat Kejadian atau peristiwa ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia

Klimaks Puncak dari suatu hal, kejadian, keadaan, dan sebagainya yang berkembang secara berangsur-angsur

Klasik Suatu hal yang mempunyai nilai tinggi, unggul, dan dibutuhkan pengakuan seluruh dunia



Yüklə 424,29 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin