Istighfar Lebih Hebat Dari Penebusan Dosa


Islam Jaya Jika Umatnya Kaya



Yüklə 1,1 Mb.
səhifə75/78
tarix27.12.2018
ölçüsü1,1 Mb.
#87031
1   ...   70   71   72   73   74   75   76   77   78

Islam Jaya Jika Umatnya Kaya


by Setiyo on December 7th, 2010 at 7:45 pm

Posted In: sholat

Rasulullah dalam perjuanganya mendapatkan dukungan penuh dari Siti Khadijah berupa harta yang dimilikinya, selain juga dari seluruh harta yang dimiliki oleh Rasulullah sendiri. sangat mustahil Rasulullah miskin, karena perjuangan menegakkankalimat tauhid membutuhkan biaya yang tidak sedikit. hal ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi umat untuk meniatkan diri terbebas dari kemiskinan, membebaskan diri dari ke fakiran…

bangkitlah umat bukan dengan memperbanyak pengajian tapi bangkit dengan amal usaha, dengan action. kita lihat sudah berapa lama kita pengajian, sudah berapa kali seminggu kita pengajian dan apa dampaknya, ilmu tidak akan bermanfaat, ilmu sedikit tapi amal banyak itu yang dibutuhkan. lebih baik mendirikan jamaah amal soleh dari pada jamaah pengajian, yang sabtu pagi, rebo pon, malam jumat kliwon dsb….

mari action saling bersilaturahmi berbagi rejeki sesama umat islam, berbisnis sesama umat islam ….motivasi berwirausha dengan mengandalkan Allah sebagai pemiliki

Perjalanan Karir Bisnis Rasulullah


by Setiyo on December 7th, 2010 at 11:43 pm

Posted In: motivasi

Perjalanan karir Muhammad SAW di bidang perdagangan dapat dirumuskan sebagaimana berikut. Muhammad SAW telah mengenal perdagangan di usia 12 tahun atau diistilahkan dengan magang (internship). Hal ini terus berlangsung sampai usia 17 tahun ketika beliau telah mulai membuka usaha sendiri. Dengan begitu pada usia ini beliau sudah menjadi seorang business manager. Dalam perkembangan selanjutnya, ketika para pemilik modal di Makkah mempercayakan pengelolaan perdagangan mereka kepada Muhammad SAW, beliau menjadi seorang investment manager.

diambil dari : http://hikmahgroup.blogspot.com/2009/11/bisnis-dan-entrepreneurship-rasulullah.html

Ketika beliau menikah dengan Khadijah dan terus mengelola perdagangannya, maka status beliau naik menjadi business owner. Ketika usia beliau menginjak pertengahan 30-an, beliau menjadi seorang investor dan mulai memiliki banyak waktu untuk memikirkan kondisi masyarakat. Pada saat ini beliau sudah mencapai apa yang diistilahkan sebagai kebebasan finansial (financial freedom) oleh Robert T. Kiyosaki.

└ Tags: al amin, bisnis, islam, muslim, rasulullah, wirausaha


Mengapa Ilmu Makrifat Tidak Laku Di Pasar


by Setiyo on December 8th, 2010 at 4:45 am

Posted In: makrifat

apakah surga itu cuma kecil, sehingga yang mempelajari ilmu inti dari islam inihanya sedikit. mengapa ilmu mengenal Allah ini hanya digemari oleh sebagian saja apakah memang Allah belum menghendaki.

bagaimana mungkin umat ini masuk surga jika tidak mengenal yang punya surga … sungguh tidak akan masuk surga mereka yang tidak mengenal Allah. logikanya, untuk apa sholat nya kalau tidak untuk menghadap Allah, untuk haji mereka kalau tidak untuk memenuhi panggilan Allah, untuk apa sedekah mereka jika tidak untuk Allah. nah.. berartikan mengenal Allah itu adalah the first,

dikebanyakan orang mengenal Allah melalui ibadah… jadi ibadah dulu baru makrifat….. dan ini sudah mendarah mendaging bahkan di kalangan pesantren. pandangan mereka adalah makrifat adalah ilmu paling akhir , pelajaran paling akhir …

belajar makrifat dibutuhkan kecerdasan dan kemampuan berfikir , karena makrifat harus meninggalkan fikiran kalau sudah tua akan lebih seulit menerima ini. lebih pas kalau masih muda belajar makrifat. kalau sudah tua sulit ….

sesak dada ini melihat ilmu yang satu ini di abaikan masyarakat, bahkan ada yang terang terangan menolak bahkan tidak sedikit yang mencibir… dikiranya ini ilmu sesat….. ehhhh…. apa mereka tidak sesat sudah meninggalkan allah dalam ibadahnya, sudah meninggalkan makrifat untuk ibadahnya.. mereka menghadap siapa kalau begitu…

baik para pembaca .. kalau ada saran silahkan beri komen….. bagaimana caranya agar ilmu makrifat ini laku seperti lakunya ilmu fiqh, ilmu tafsir dan lainnya.. terimakasih …


Tokoh Jenaka Yang Di Tuhankan


by Setiyo on December 10th, 2010 at 1:46 am

Posted In: Uncategorized

dikalangan orang jawa banyak tokoh tokoh fiktif yang di riilkan seolah olah tokoh tokoh fiktif tersebut benar benar ada dan masih ada sampai sekarang, bahkan menguasai tempat tempat tertentu. kita ambil contoh misalnya tokoh semar, semar adalah punokawan yang merupakan tokoh fiktif wayang ramayana versi indonesia. tokoh ini sebenarnya “dagelan” tapi di Riilkan menjadi tokoh benar benar ada . yang namanya fiktif kok di riilkan ya tetap tidak riil tetap fiktif. bahkan ada sekolompok orang yang saking kuatnya pikiran dan keyakinan tentang keberadaan semar maka dia merasa ditemui semar dan diberi wejangan dari semar… pada hal kita tahu bahwa semar adalah “rekayasa pikiran manusia” sekedar untuk menghibur masyarakat pada masa itu.

kebaradaan tokoh fiktif tidak sekedar ada namun beberapa kelompok “kejawen” ada yang menuhankan semar sang tokoh jenaka… jelas ini merupakan kenyataan yang lebih jenaka dari pada semar itu sendiri. tokoh jenaka yang dituhankan .. apa tidak sangat jenaka jadinya…

banyak sekali tokoh tokoh fiktif yang dipersonkan secara riil. seperti nyi roro kidul… seorang nyai yang hidup di laut selatan….. (mirip spongebob dan patrick) ini merupakan tokoh fiktif yang dibuat oleh kerajaan mataram pada waktu ituuntuk menakut nakuti rakyatnya agar patuh kepada raja.. dan sekarang masih di “ada ada” kan.

 

└ Tags: khurafat, nyi roro kidul, punokawan, semar, syirik, tahayul


TRAINING "Menumbuhkan Personal Leadership Dengan Sholat"


by Setiyo on December 11th, 2010 at 5:07 am

Posted In: agenda pelatihan

pagi ini universitas islam indonesia mengundang saya untuk memberikan training personal leadership dengan sholat, pesertanya terbatas mahasiswa magister profesi. training mengangkat sholat sebagai karakter building dimana fokus karakternya pada kepemimpinan diri. dalam pelatihan ini saya akan menyampaikan bagaimana menggunakan sholat sebagai motivator diri dan sebagai pembentuk karakter diri yang terangkum dalam 3 unsur

1. Hope/Faith (Effort)

2. Vision (Performance, dan yang terakhir

3. Altruistic Values (Reward)

ketiga komponen diatas dipicu agar lebihkuat dan menjadi landasan kuat bagi tumbuhnya personal leadership.

└ Tags: Altruistic, dan, Effort, Faith, Hope, leadership, magister profesi, Performance, reward, shalat, sholat, solat, training, universitas islam indonesia, Values, Vision


Yüklə 1,1 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   70   71   72   73   74   75   76   77   78




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin