Visi MAN ICS : Prestasi, unggul, menjadi flagship madrasah di Indonesia
Siswa dan guru MAN ICS = Pengguna Potensial (diseleksi dengan standar/qualifikasi ketat).
Perpustakaan harus mampu menyediakan “padang rumput yang hijau nan segar” agar siswa dan guru tumbuh dan berkembang secara produktif.
Perpustakaan harus mampu memberikan peran yang signifikan dalam mendukung proses pembelajaran dan pengajaran yang berkualitas bagi siswa dan guru.
Dimulai Nopember 2006
Dimulai Nopember 2006
Diluncurkan secara resmi Februari 2008
Tujuan:
Meningkatkan layanan perpustakaan yang sebelumnya hanya menyediakan koleksi tercetak (printed material).
Mendukung pembelajaran, pengajaran dan penelitian yang berkualitas di madrasah.
Ingin berbagi dengan madrasah-madrasah lain.
Motto pendidikan:
Motto pendidikan:
Semakin kaya sumber belajar, semakin berkualitas pembelajaran tersebut.
Sumber informasi atau sumber pengetahuan yang terbatas, kadaluwarsa (out of date), dan tidak relevan (irrelevant) dengan kebutuhan pengguna (siswa/guru) secara serius dapat menghambat proses pembelajaran dan pencapaian prestasi (Perera, 1995).
Kesempatan siswa mengerjakan tugas-tugas dari guru menjadi terhalang/sulit (siswa harus keluar madrasah/sekolah mencari buku, koran, internet/ke warnet, toko buku, dll.)
Akibat paling tragis, siswa dan guru madrasah kalah bersaing dengan siswa dan guru dari sekolah-sekolah lain yang akses ke sumber belajarnya sudah baik.
Akhirnya, madrasah kita tidak bermutu.
Caranya:
Caranya:
Konvensional
Inkonvensional, PILIH INI.
PRINSIP-PRINSIP:
EFEKTIF (CEPAT, AKURAT, MUDAH)
EFISIENS (HEMAT TENAGA, WAKTU, BIAYA, TETAPI HASILNYA MAKSIMAL)
Pemecahan masalah dengan cara konvensional (yang selama ini ditempuh) cenderung terjebak pada sikap pragmatis, parsial, dan kehilangan arah.
Perpustakaan saling bekerjasama (Library Cooperation)
Perpustakaan saling bekerjasama (Library Cooperation)
Perpustakaan saling terhubung (Library Network)
Perpustakaan saling berbagi (Resource Sharing)
Perpustakaan-perpustakaan bersatu untuk bekerjasama dalam bertindak (Library Consortium)
Bila 4 upaya ini bisa berjalan, yakinlah perpustakaan menjadi institusi yang sangat signifikan di madrasah/sekolah dalam mempercepat kualitas pendidikan.
Tidak ada satu pun perpustakaan yang bisa memenuhi semua kebutuhan siswa dan guru.
Tidak ada satu pun perpustakaan yang bisa memenuhi semua kebutuhan siswa dan guru.
Tidak semua perpustakaan memiliki pustakawan yang kompetens
Tidak semua perpustakaan memiliki tenaga IT
Tidak semua perpustakaan mengetahui cara mengelola perpustakaan dengan benar, cara mencari dana, cara memberikan layanan yang baik kepada pengguna, dll.
Maka, kita perlu saling bekerjasama
Salah satu wujud kerjasama adalah kesediaan saling berhubungan.
Salah satu wujud kerjasama adalah kesediaan saling berhubungan.
Maka, harus dibangun komunikasi, baik langsung (bertemu), tidak langsung (lewat telepon, HP, sms, email, faxcimile, dll.) agar antar perpustakaan bisa saling berhubungan
Jadi, library network semacam jembatan agar perpustakaan dan pustakawannya bisa saling berhubungan
Perpustakaan saling berbagi
Perpustakaan saling berbagi
Apa yang dibagi:
1. Koleksi
2. Staff (SDM)
3. Fasilitas/sarana
Koleksi tercetak (buku, majalah, dll.). Pengguna datang langsung ke perpustakaan mana saja yang sudah bekerjasama, lalu meminjam (Direct access)
Koleksi tercetak (buku, majalah, dll.). Pengguna datang langsung ke perpustakaan mana saja yang sudah bekerjasama, lalu meminjam (Direct access)
Pengguna tidak perlu datang, cukup memesan. Koleksi (Buku) diantar oleh petugas pengantaran (Document Delivery Service). Di sini perlu katalog bersama.
Koleksi digital dibagi (di-share) melalui internet (Remote access). Bisa diakses semua pengguna perpustakaan yang bekerjasama di mana saja, selama terhubung dengan internet. Katalog dan fasilitas download langsung tersedia.
Enggan menanggung beban – maunya memanfaatkan saja
Tidak mampu memenuhi persyaratan/komitmen minimal – dana, fasilitas, dll.
Bagi perpustakaan/pustakawan:
Bagi perpustakaan/pustakawan:
- Mengatasi masalah bersama-sama
- Ada teman/pihak yang diajak diskusi
- Terbuka dengan berbagai perkembangan
- Terbuka kesempatan saling meningkatkan diri
- Mengetahui kelemahan dan kelebihan masing-masing
- Menjadi lebih dihargai, disegani, dan dibutuhkan
Bagi Pengguna perpustakaan:
Bagi Pengguna perpustakaan:
- Siswa dan guru mendapat pelayanan yang maksimal
- Siswa sangat terbantu dalam menyelesaikan tugas-tugas belajarnya
- Karya tulis siswa menjadi lebih berkualitas karena didukung oleh sumber yang banyak/beragam
- Begitu pula, pengajaran menjadi lebih bermutu, karena guru mudah mendapatkan sumber rujukan
- Siswa dan guru tidak perlu pergi keluar sekolah, karena kebutuhannya sudah ada di perpustakaan. Dengan demikian, mengirit waktu, biaya dan tenaga.
Akhirnya, siswa dan guru mencintai perpustakaannya, mereka sangat kehilangan ketika perpustakaan tutup, mereka merasa tidak bisa “hidup” tanpa perpustakaan
Katalog buku diakses melalui web perpustakaan digital www.libraryinsancendekia-srp.sch.id
Katalog buku diakses melalui web perpustakaan digital www.libraryinsancendekia-srp.sch.id
Buku bisa dipesan langsung ke petugas pengantaran
Buku bisa dipesan melalui telepon, facsimile, sms, atau email (dilib_ic@yahoo.com)
Buku diantar oleh petugas pengantaran
Ada Jadwal pengantaran buku ke madrasah-madrasah anggota konsorsium