Berdasarkan contoh analisis di atas, diskusikanlah dengan teman-
temanmu apa sebenarnya isi tiap bagian struktur anekdot tersebut.
Analisislah struktur anekdot lainnya dengan menggunakan tabel
berikut ini. Kerjakan di buku tugasmu.
Judul anekdot:
Struktur
|
Isi
|
Abstraksi
|
|
Orientasi
|
|
Krisis
|
|
Reaksi
|
|
Koda
|
|
Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot
Seperti juga teks lainnya, anekdot memiliki unsur kebahasaan yang khas yaitu (a) menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu, (b) menggunakan kalimat retoris, [kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban]; (c) menggunakan konjungsi [kata penghubung] yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, lalu; (d) menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, dan berjalan, ; (e) menggunakan kalimat perintah (imperative sentence); dan (f) menggunakan kalimat seru. Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan. Bacalah kembali anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Kemudian, pelajarilah analisis unsur kebahasaan teks anekdot berikut ini.
No.
|
Unsur Kebahasaan
|
Contoh Kalimat
|
1.
|
Kalimat yang menyatakan
peristiwa masa lalu
|
Pada puncak pengadilan korupsi politik,
Jaksa penuntut umum menyerang saksi.
|
2.
|
Kalimat retoris
|
“Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa
Anda menerima lima ribu dolar untuk
berkompromi dalam kasus ini?”
|
3.
|
Penggunaan konjungsi yang
menyatakan hubungan waktu
|
Akhirnya , hakim berkata,
“Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”
|
4.
|
Penggunaan kata kerja aksi
|
Saksi menatap keluar jendela seolah-olah
tidak mendengar pertanyaan.
|
5.
|
Penggunaan kalimat perintah
|
“Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”
|
6.
|
Penggunaan kalimat seru
|
“Oh, maaf.”
|
Agar lebih memahami unsur kebahasaan anekdot, selanjutnya kerjakan tugas-tugas berikut ini.
Bacalah kembali anekdot berjudul Aksi Maling Tertangkap CCTV dan Dosen yang Menjadi Pejabat. Kemudian analisislah unsur kebahasaannya dengan menggunakan tabel berikut ini. Kerjakan di buku tugasmu. Judul anekdot: Aksi Maling Tertangkap CCTV
No
|
Unsur Kebahasaan
|
Contoh Kalimat
|
1.
|
Kalimat yang menyatakan
peristiwa masa lalu
|
|
2.
|
Kalimat retoris
|
|
3.
|
Konjungsi yang
menyatakan
hubungan waktu
|
|
4.
|
Penggunaan kata kerja aksi
|
|
5.
|
Kalimat perintah
|
|
6.
|
Kalimat seru
|
|
UJI KOMPETENSI
-
-
Berikut ini yang bukan ciri-ciri teks anekdot adalah ....
-
struktur teks orientasi-krisis-reaksi
-
memiliki pesan moral
-
memiliki unsur lucu
-
berbentuk cerita
-
menggelitik
-
Kaidah teks anekdot meliputi ….
-
pesan moral, kelucuan/kekonyolan, sindiran, dan kebahasaan
-
struktur, pesan moral, sindiran, kelucuan/kekonyolan
-
kelucuan/kekonyolan, sindiran, dan kebahasaan
-
pesan moral, kelucuan/kekonyolan,sindiran
-
pesan moral, sindiran, kebahasaan
-
Struktur yang harus ada dalam teks anekdot adalah ….
-
abstraksi-orientasi-krisis-reaksi
-
orientasi-krisis-reaksi
-
orientasi-krisis-koda
-
orientasi-reaksi-koda
-
abstraksi-reaksi-koda
-
Bacalah teks di bawah ini!
Teks 1
Dono: Besok pagi coblosan, kamu pilih nomor berapa?
Wati: Bagiku semua nomor bagus, saya akan memilih wakil rakyat yang bisa membawa Indonesia ke kancah internasional.
Dono: Nomor satu atau dua?
Wati: Rahasia, dong!
Teks 2
Di gubuk pinggir sawah, ada seorang anak kecil dan bapaknya sedang menunggu padi dari serangan burung.
Anak: Pak, kenapa burung tidak boleh makan padi kita?
Bapak: Kalau dimakan burung, nanti kita tidak bisa makan.
Anak: Kalau tidak boleh makan padi, nanti burung makan apa?Makan batu, Pak?
Hal yang membedakan kedua teks di atas adalah ….
-
bahasa
-
pesan moral
-
unsur lucu/konyol/jengkel
-
tidak menggunakan konjungsi
-
tidak menggunakan perumpamaan
-
Bacalah teks di bawah ini!
Sebagian besar orang mengatakan bahwa sayang sekali apabila program akselerasi ditutup karena program ini sudah banyak membuat siswa berhasil menyelesaikan studi dengan cepat sampai jenjang perguruan tinggi. Mereka mengatakan bahwa siswa-siswa dari program akselerasi juga dapat menyesuaikan diri dengan siswa-siswa dari program reguler.
Berikut ini adalah alasan teks di atas bukan termasuk teks anekdot, kecuali ….
-
tidak lucu/konyol
-
tidak memiliki pesan moral
-
tidak memiliki konjungsi sebab-akibat
-
tidak menggunakan konjungsi temporal
-
tidak memiliki struktur abstraksi-orientasi-krisis-reaksi-koda
-
Teks anekdot pada umumnya terdiri dari 5 bagian. Kelima bagian itu yakni abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Bagian yang berfungsi sebagai pembukaan dan memberi gambaran isi teks disebut ....
-
abstraksi
-
orientasi
-
krisis
-
reaksi
-
koda
-
Sindiran dari penggalan anekdot di bawah ini ditujukan kepada ....
Pada suatu kelas di SMA Suka Maju seorang guru sedang bertanya pada anak didiknya.
Bu Guru :Joni abis dari mana saja kamu?
Joni :Maaf bu,tadi saya abis makan di warung depan sekolah
Bu Guru :Ngapain kamu kesana? kita kan sudah punya kantin disebelah UKS
Joni :Itu kantin Bu?saya kira petakan Bu,kecil banget! (para murid langsung tertawa mendengar jawaban Joni)
Bu Guru :Huss, kamu ini masih mending ada kantin!
Joni :Tapi benerkan Bu?
Bu Guru :Iya juga sih,rame banget lagi kayak pasar.
-
fasilitas kantin sekolah
-
Bu guru
-
Joni
-
anak didik
-
para pembeli di kantin
Bacalah penggalan 2 anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 3 s.d. 6!
Anekdot I tentang Kelas Akselerasi (Kelas Percepatan)
Guru : “Apa yang kalian butuhkan untuk berada di kelas akselerasi ini?”
Gembul : “Harus banyak makan, Pak.”
Rara : “Harus banyak-banyak belajar, Pak.”
Tutut : “Harus kuat mental dan fisik, Pak.”
Guru : “Ada yang ingin menambahkan?”
Mia : “Saya Pak! HARUS KUAT DALAM URUSAN DUIT, PAK!
(Dengan serentak, seluruh orang di kelas itu tertawa.)
Guru : “Coba sebutkan alasanmu!”
Mia : “Karena, kamar kecil saja membayar Pak apalagi kelas Akselerasi dengan vasilitas lengkap.”
Anekdot II tentang Kelebihan SCI
Catur : “SCI sih apa? Siswa Cayang Ibu?, atau Sekolah Cepet Ilegal?”
Yoga : “Bukan, itu loh, Siswa Cerdas Istimewa bahasa kerennya acceleration. Yang sekolahnya cuma 2 tahun. Syarat masuk SCI tuh IQ minimal 130, nilai UN semua mapel minimal 9. Awalnya sih, tapi sekarang yang paling penting orang tuanya harus mampu membiayai karena banyak iurannya.
Catur : “Emang vasilitasnya apa aja?”
Yoga : “AC 2, wifi, stopkontaknya ada 30, ada etalasenya, LCD, jam dinding, kotak amal, computer + perlengkapannya, banyak pialanya tapi titipan, banyaklah pokoknya.”
Catur : “Terus yang lebih istimewa?”
Yoga : “Katanya sih, hasil rapat kemarin katanya SCI mau beli kursi baru. Kursinya empuk dan terbatas, harganya aja 360.000 ribu.”
Catur : “Emang kursinya kaya apa?”
Yoga : “Belum tahu. Mungkin kursi serbaguna, full musik, ada sabuk pengamannya, bisa buat tidur kaya di bis evisiensi, bisa buat pijat refleksi, dan bisa buat terbang kali, pokoknya kerenlah. Kamu mau masuk SCI? Buruan... Kursinya terbatas."
-
Ke-2 penggalan anekdot di atas mempunyai persamaan sindiran. Persamaan sindiran tersebut adalah ....
-
mudahnya masuk Kelas Akselerasi
-
mahalnya biaya Kelas Akselerasi
-
lengkapnya fasilitas Kelas Akselerasi
-
banyaknya siswa yang ingin masuk Kelas Akselerasi
-
murahnya biaya Kelas Akselerasi
“Belum tahu. Mungkin kursi serbaguna, full musik, ada sabuk pengamannya, bisa buat tidur kaya di bis efisiensi, bisa buat pijat refleksi, dan bisa buat terbang kali, pokoknya kerenlah. Kamu mau masuk SCI? Buruan... Kursinya terbatas."
-
Berdasarkan strukturnya, isi penggalan anekdot II tersebut termasuk bagian ....
-
abstraksi
-
krisis
-
koda
-
orientasi
-
reaksi
-
Pembetulan penulisan istilah vasilitas, computer, dan evisiensi adalah ....
-
fasilitas, computer, evisiensi
-
vasilitas, komputer, evisiensi
-
vasilitas, komputer, efisiensi
-
fasilitas, komputer, efisiensi
-
fasilitas, computer, efisiensi
Rubrik Penilaian Uji Kompetensi
Setelah anda mengerjakan Uji Kompetensi diatas, silakan cocokan jawaban kalian dengan kunci jawaban yang ada. Kemudian kalian gunakan Rumus dibawah ini untuk menghitung perolehan skor kalian.
Jika kalian sudah memperoleh skor minimal 70 keatas, kalian dipersilahkan untuk melanjutkan mempelajari BAB berikutnya, Jika belum, silahkan anda kerjakan kembali soal yang belum benar sampai skor yang anda peroleh minimal 70
REFERENSI
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
DAFTAR ISTILAH
Anekdot Jenis teks yang berisi peristiwa-peristiwa lucu, konyol atau menjengkelkan sebagai akibat dari krisis yang ditanggapi dengan reaksi.
Retoris Pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban, karena sudah pasti kebenarannya.
Konjungsi Kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan, atau kalimat-kalimat dan sebagainya dan tidak untuk tujuan atau maksud lain.
Kompetensi Pengetahuan:
3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) baik lisan maupun tulis.
3.8 Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen.
Kompetensi Keterampilan:
4.7 Menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca.
4.8 Mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke dalam bentuk cerpen dengan memerhatikan isi dan nilai-nilai.
Cerita Rakyat
MELESTARIKAN NILAI KEARIFAN LOKAL MELALUI CERITA RAKYAT
Contoh Hikayat
Ringkasan karya sastra melayu Hikayat Inderaputra
Maharaja Bikrama Puspa memilikiseorang putra bernama Inderaputra.ia sangat arif,bijaksana,perkasa dan sakti.tetapi nasibnya kurang beruntung.waktu kecil,ia pernah diterbangkan oleh merak emas.lalu ia jatuh ditaman dan pelihara oleh nenek Kabayan.dan ia diangkat menjadi anak perdana menteri.
Pada suatu hari,Raja Syahsan pergi berburu dan melihat seokor kijang menangisi ibunya yang telah mati.baginda pun terharu dan ingin mempunyai anak.kemudian baginda mendengar kabar di sebuah gunung yang jauh,ada seorang maharesi pertapa yang sakti,namanya Berma Sakti.karena tempatnya sangat jauh,tiada seorang pun sanggup kesana.akan tetapi Inderaputra pun menawarkan diri untuk pergi ke gunung itu.
Maka pergilah Inderaputra mencari obat itu.Ia pun melewati rintangan-rintangan yang sulit dan berbahaya.Akhirnya ia pun sampai di tempat pertapaan Berma sakti dan ia diberi sebuah obat.
Raja syasian pun sangat gembira.setelah permaisuri memakan obat yang dibawa indraputera,permaisuri pun hamil dan melahirkan seorang anak yang cantik yang diberi nama tuan putri indra seri bulan.suatu hari indraputera dituduh berbuat jahat dengan dayang.akhirnya ia pun dibuang disebuah negeri.dan raja dinegeri tersebut pun menawarkan indraputera dan memberikan sehalai kain yang dapat menyembuhkan segala macam penyakit.
Tuan puteri seri bulan pun telah beranjak dewasa dan tak lama kemudian,tuan puteri sakit dan tak ada seorang tabib pun yang dapat menyembuhkannya. Indraputera pun muncul dan menyembuhkan tuan puteri.meskipun banyak masalah yang menerjang akhirnya indera putra dapat meminang tuan putri indara seri bulan.
Unsur-unsur yang terdapat di Hikayat Indraputera,yaitu
A.Tema:
kebaikan yang tulus membawa kebahagian
B.Penokohan:
-indraputera:arif,bijaksana,perkasa,sakti dan baik
-raja syasian: baik dan bijaksana
-nenek kabayan:penolong dan perduli
-berma sakti:sakti,baik dan penolong
-tuan puteri indra seri bulan: cantik
C.alur:
alur maju
Karena ceritanya menceritakan mulai ia dibuang oleh merak emas disuatu taman
Sampai ia dapat meminang tuan putri
D.setting:
-waktu:beberapa lama,suatu hari,tidak lama kemudian,pada suatu ketika dan
akhirnya
-tempat:digunung,ditaman,dikebun nenek, dan disebuah negeri
-suasana: menegangkan dan mengembirakan
E.Sudut pandang:
Sudut pandang orang ke-3
F.Gaya bahasa:
susah dimengerti,bahasa nya tidak baku.
G.Amanat:
lakukanlah kebaikan dengan setulus hati dan tanpa pamrih
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini Anda diharapkan mampu:
-
Mengidentifikasi isi pokok hikayat dengan bahasa sendiri;
-
Mengidentifikasi karakteristik hikayat
-
Mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat dalam hikayat
URAIAN MATERI
Pada pelajaran ini anda akan belajar memahami nilai kearifan local yang terkandung dalam cerita rakyat.
Cerita rakyat sudah tidak asing di telinga Anda. Cerita rakyat memiliki banyak ragam, salah satunya adalah hikayat. Hikayat merupakan cerita melayu klasik yang menonjolkan unsur penceritaan berciri kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya.
Kegiatan mendengarkan hikayat memiliki banyak manfaat. Anda akan mengetahui tentang budaya, moral, dan nilai-nilai kehidupan lain. Dari cerita rakyat kita dapat memetik nilai-nilai kehidupan sebagai cermin bagi kehidupan kita.
Pengertian Cerita Rakyat (hikayat)
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra karya prosa lama yang isinya berupa cerita, kisah, dongeng maupun sejarah. Umumnya mengisahkan tentang kephalawanan seseorang, lengkap dengan keanehan, kekuatan/ kesaktian, dan mukjizat sang tokoh utama
Ciri-ciri Hikayat :
1. Anonim : Pengarangnya tidak dikenal
2. Istana Sentris : Menceritakan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan istana/ kerajaan
3. Bersifat Statis : Tetap, tidak banyak perubahan
4. Bersifat Komunal : Menjadi milik masyarakat
5. Menggunakan bahasa klise : Menggunakan bahasa yang diulang-ulang
6. Bersifat Tradisional : Meneruskan budaya/ tradisi/ kebiasaan yang dianggap baik
7. Bersifat Didaktis : Didaktis moral maupun didaktis religius (Mendidik)
8. Menceritakan Kisah Universal Manusia : Peperangan antara yang baik dengan yang buruk, dan dimenangkan oleh yang baik
9. Magis : Pengarang membawa pembaca ke dunia khayal imajinasi yang serba indah
Nilai-nilai cerita hikayat :
Nilai adalah ukuran baik-buruknya terhadap sesuatu.
Nilai moral adalah nilai yang berkaitan dengan sikap baik.
Nilai sosial adalah nilai yang berkaitan dengan sikap kepada orang lain.
Nilai agama adalah nilai yang berkaitan dengan keyakinan seseorang.
Nilai budaya adalah nilai yang ebrkaitan dengan kebiasaan masyarakat.
Soal dan Pembahasan
Cermati kutipan hikayat berikut
Maka, sahut perdana menteri, hai nakoda kapal! Apa gunanya tuan hamba membawa kain yang baik-baik ini kepada hamba? Karena sebab berdakwa ini tuan hamba mengupah hamba. Tiadalah hamba mau mengambil dia. Bawalah kembali dahulu. Maka, hendak pun kami, maka ia menghukum atas seorang tiada dengan pembawaannya itu jadi menang dia berhukum; melainkan apakala barang siapa yang benar itu kami benarkan dan kami serta dia. Jikalau anak kami sesekalipun apabila salah, kami salahkan juga. Janganlah nakoda sangka lagi yang demikian itu. Maka katanya kepada perempuan itu. “Tatkala dahulu istri siapa engkau ini.” Maka, sahut perempuan itu, “Ya, Tuan Hakim! Bahwasanya hamba istri nakoda, hamba tiada tahu bersuami tiga atau dijamah orang lain daripada nakoda ini.”
Maka kata orang muda itu, “Hai perempuan yang bid’ah celaka yang menduakan suami! Maka tatkala engkau peristri, bukankah engkau sudah mati? Beberapa kali keluargamu untuk menanamkan tiada aku izinkan. Aku pinta hanyutkan ke laut dan aku bersama-sama. Daripada kasihku akan engkau maka setengah umurku bahagiakan akan dikau. Maka dengan kurnia Allah engkau dikembalikan hidup dalam dunia.”
(Hikayat Bayan Budiman)
Inti cerita Melayu Klasik tersebut adalah ....
-
Seorang perempuan menggoda perdana menteri.
-
Perdana menteri yang tidak mau disuap.
-
Perdana menteri marah kepada nakhoda kapal.
-
Hakim akan berlaku adil kepada semua orang.
-
Seorang suami sangat setia kepada istrinya.
Pembahasan
Isi cerita Melayu klasik tersebut, antara lain, bercerita tentang seorang perempuan yang menggoda perdana menteri.
Jawaban: A
-
Hikayat cenderung terikat oleh bahasa melayu, sedangkan cerita rakyat menggunakan bahasa Indonesia yang lebih luwes.
-
Isi hikayat biasanya bercerita tentang mengisahkan tentang kepahlawanan seseorang, lengkap dengan keanehan, kekuatan/ kesaktian, dan mukjizat sang tokoh utama , sedangkan cerita rakyat umunya umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa.
-
Hikayat umumnya menggunakan kata pembuka “ Alkisah “ , sedangkan cerita rakyat menggunkan kata pembuka “ Pada Zaman Dahulu Kala “.
-
Hikaya biasanya menggunakan kata penghubung maka, syahibul hikayat, shahdan, pada itu dll, sedangkan cerita rakyat menggunakan kata penghubung kemudian, selanjutnya, begitupula dan sebagainya.
-
Hikayat biasanya mengalami beberapa klimaks, sedangkan cerita rakyat biasanya dimulai dari tahap pengenalan, konflik, klimaks, dan penyelesaian.
-
dilandasi oleh adanya unsur cerita/dongeng. maka hikayat berkesan rekaan/fiksional, sedangkan cerita rakyat berkembang dari mulut ke mulut.
Dostları ilə paylaş: