Berperan Aktif Sesuai Kemampuan
Dalam suasana perang salib modern ini, jihad fi sabilillah telah menjadi sebuah kewajiban yang hukumnya fardhu 'ain. Setiap muslim dan muslimah dituntut untuk menbela agama, tanah air dan saudara-saudara seagama dengan menyumbangkan segala kemampuan yang bisa ia berikan. Setiap orang, dituntut untuk memainkan peran maksimal yang bisa ia lakukan.
Memang benar, tidak mungkin semua umat Islam harus memanggul senjata ---apalagi tidak ada senjata --- untuk mengusir musuh, karena sebenarnya musuh bisa dihadapi oleh kurang dari 1 % kaum muslimin. Jumlah umat Islam hari ini tak kurang dari 1,5 milyar jiwa, berarti 1 %nya adalah 15 juta jiwa. Koalisi pasukan salibis internasional inysa Allah bisa dihadapi oleh mujahidin yang jumlahnya tidak mencapai 15 juta, 10 juta atau 5 juta sekalipun. Bahkan, boleh jadi koalisi pasukan salib bisa dihadapi oleh 0,1 % umat Islam (1,5 juta jiwa).
Dari sini perlu dipahami, ketika para ulama salaf, khalaf, mutaakhirin dan mu'ashirin menyerukan fatwa jihad hari ini fardhu 'ain, bukan berarti 1,5 milyar umat Islam harus memanggul senjata semua sehingga seluruh aspek kehidupan lainnya terbengkalai. Fatwa mereka mengajak umat Islam untuk serius mempersiapkan kekuatan militer, selain tentunya mempersiapkan aspek mental (tauhid dan iman). Fatwa mereka mengajak seluruh kaum muslimin untuk ikut aktif terlibat dalam jihad fi sabilillah sesuai peran dan kemampuan yang disanggupi.
Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam :
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ جَاهِدُوا الْمُشْرِكِينَ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَأَلْسِنَتِكُمْ
Dari Anas bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda," Berjihadlah melawan orang-orang musyrik dengan harta, jiwa dan lisan kalian."391
عَنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ حِينَ أَنْزَلَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِي الشِّعْرِ مَا أَنْزَلَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى قَدْ أَنْزَلَ فِي الشِّعْرِ مَا قَدْ عَلِمْتَ وَكَيْفَ تَرَى فِيهِ؟ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْمُؤْمِنَ يُجَاهِدُ بِسَيْفِهِ وَلِسَانِهِ
Ketika Allah menurunkan ayat tentang syair ((Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. QS. Al-Syu'ara' 26 :224), Ka'ab bin Malik (penyair dari kalangan sahabat) bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa salam," Allah telah menurunkan ayat tentang syari. Maka, bagaimana pendapat anda tentang syair ?" Beliau bersabda, " Seorang mukmin berjihad dengan pedang dan lisannya."392
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اهْجُوا قُرَيْشًا فَإِنَّهُ أَشَدُّ عَلَيْهَا مِنْ رَشْقٍ بِالنَّبْلِ
Dari Aisyah, bahwasanya Rasululullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda," Seranglah (ejeklah) kaum Quraisy dengan syair-syairmu, karena hal itu lebih menyakitkan mereka dari tusukan anak panah." Beliau lantas mengirimkan pesan itu berturut-turut kepada Abdullah bin Rawahah, Ka'ab bin Malik dan Hasan bin Tsabit.393
أُهْجُ الْمُشْرِكِيْنَ فَإِنَّ رُوْحَ اْلقُدُسِ مَعَكَ.
" Ejeklah orang-orang musyrik, karena sesungguhnya Jibril bersamamu."394
مَنْ جَهَّزَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللهِ فَقَدْ غَزَا، وَمَنْ خَلَّفَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللهِ فِي أَهْلِهِ بِخَيْرٍ فَقَدْ غَزَا.
" Barang siapa mempersiapkan perbekalan orang yang berperang, berarti telah ikut berperang. Barangsiapa membiayai hidup keluarga orang yang berperang, berarti telah ikut berperang."395
" Barang siapa belum pernah berperang, atau membiayai perbekalan orang yang berangkat berperang, atau menanggung biaya hidup keluarga orang yang berperang, Allah akan menimpakkan bencana kepadanya sebelum hari kiamat nanti."
Di antara peran dan tuntutan kewajiban yang bisa dilaksanakan oleh umat Islam dalam menghadapi perang salib modern ini adalah396 :
-
Berjihad dengan jiwa, bagi setiap muslim laki-laki yang telah baligh, sehat fisik dan mampu berjihad. Bila tidak mempunyai kemampuan, mereka harus mempersiapkan kekuatan.
-
Berjihad dengan harta, dengan menyalurkan infak dan zakat untuk setiap kebutuhan yang diperlukan oleh mujahidin.
-
Membiayai dan menyiapkan perbekalan (senjata, amunisi, dana) orang-orang yang akan berjihad.
-
Menanggung biaya hidup keluarga orang-orang yang berangkat berjihad.
-
Membantu atau menanggung biaya hidup keluarga mujahidin yang terluka dan cacat.
-
Membantu atau menanggung biaya hidup keluarga mujahidin yang tertawan atau mati syahid.
-
Mengumpulkan sumbangan infak untuk mujahidin.
-
Membayarkan zakat kepada mujahidin.
-
Membantu mengobati atau pembiayaan perawatan dan pengobatan mujahidin yang terluka atau cacat.
-
Menyebutkan kebaikan mujahidin dan menghasung masyarakat untuk mengikuti jejak mereka.
-
Memberi dukungan moril kepada mujahidin untuk tetap istiqamah meneruskan perjuangan.
-
Membela mujahidin dari musuh-musuh Islam yang membuat opini buruk dan mendiskreditkan mujahidin.
-
Membongkar kedok kaum munafik yang memusuhi jihad dan mujahidin.
-
Menghasung masyarakat untuk berjihad.
-
Menjaga rahasia-rahasia mujahidin dan tidak menyebarkannya kepada musuh-musuh Islam.
-
Qunut Nazilah dan mendoakan kebaikan, keistiqamahan dan kemenangan mujahidin.
-
Menyebarluaskan berita-berita jihad, buku-buku, artikel, buletin dan semua terbitan mujahidin yang mendukung ibadah jihad dan dakwah.
-
Mengeluarkan fatwa-fatwa dukungan kepada mujahidin.
-
Menjalin komunikasi dengan para ulama dan da'i, memberitahukan kepada mereka berita-berita tentang jihad yang dilakukan mujahidin.
-
Melakukan persiapan kemiliteran.
-
Mempelajari fiqih jihad.
-
Melindungi, memberi tempat tinggal dan memperlakukan mujahidin dengan baik.
-
Membenci dan memusuhi kaum kafir.
-
Membiayai dan menebus muslim yang ditawan.
-
Jihad elektronik (cyber).
-
Mendidik putra dan putri untuk mencintai jihad dan mujahidin.
-
Boikot ekonomi terhadap produk-produk kaum kafir.
-
Tidak menjadi antek-antek musuh Islam dan jihad.
Tetap Teguh dan Istiqamah
Perang salib modern telah berkecamuk. Musuh telah menggelar pasukan perangnya dengan jumlah yang begitu besar. Mujahidin telah menghadapi musuh dengan kemampuan yang ada, dan benturan telah terjadi. Sebagian mujahidin dibunuh, sebagian lain ditawan dan sebagian lainnya diburu sambil tetap meneruskan perjuangan.
Dalam kondisi seperti ini, mujahidin dan seluruh umat Islam harus senantiasa bahu membahu, merapatkan barisan, saling mendukung dan menasehatkan untuk senantiasa teguh dan istiqamah, apapun besarnya tantangan yang menghalangi. Perang salib modern yang begitu dahsyat ini, tak lain adalah ujian dari Allah Ta'ala untuk membersihkan barisan kaum mukmin dari para munafik yang menikam dalam selimut.
Perang salib modern ini nampak sebagai sebuah bencana bagi aspek dakwah, pendidikan, kegiatan sosial dan bahkan jihad itu sendiri. Namun, sejatinya ia adalah nikmat dan karunia Allah Ta'ala. Ia tak lain adalah karunia dalam bentuk ujian. Ia adalah ---sebagaimana judul sebuah novel--- "Sengsara Membawa Nikmat", dan insya Allah tidak akan menjadi ---sebagaimana judul roman tahun 30-an--- "Tak Putus Dirudung Malang".
Allah Ta'ala memerintahkan untuk saling menguatkan mental dan semangat juang, sembari melarang untuk melemahkan semangat sesama muslim. Alah ta'ala berfirman :
وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ اْلأَعْلَوْنَ إْن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ {139} إِن يَمْسَسْكُمْ قَرْحُُ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحُُ مِّثْلُهُ وَتِلْكَ اْلأَيَّامُ نُدَاوِلُهاَ بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ شُهَدَآءَ وَاللهُ لاَ يُحِبُّ الظَّالِمِينَ {140} وَلِيُمَحِّصَ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَيَمْحَقَ الْكَافِرِينَ {141} أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ {142}
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim,
Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar. (QS. 3, Ali Imran :139-142).
يَاأَيًّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَكُونُوا كَالَّذِينَ كَفَرُوا وَقَالُوا لإِخْوَانِهِمْ إِذَا ضَرَبُوا فِي اْلأَرْضِ أَوْ كَانُوا غُزًّى لَّوْ كَانُوا عِندَنَا مَامَاتُوا وَمَا قُتِلُوا لِيَجْعَلَ اللهُ ذَلِكَ حَسْرَةً فِي قُلُوبِهِمْ وَاللهُ يُحْيِ وَيُمِيتُ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرُُ {156} وَلَئِن قُتِلْتُمْ فِي سَبِيلِ اللهِ أَوْ مُتُّمْ لَمَغْفِرَةُُ مِّنَ اللهِ وَرَحْمَةٌ خَيْرُُ مِّمَّا يَجْمَعُونَ {157}
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orang-orang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau mereka berperang:"Kalau mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh". Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam di hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan.
Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) dari harta rampasan yang mereka kumpulkan. (QS. 3, Ali Imran :156-157).
أَوَلَمَّآأَصَابَتْكُم مُّصِيبَةُُ قَدْ أَصَبْتُم مِّثْلَيْهَا قُلْتُمْ أَنَّى هَذَا قُلْ هُوَ مِنْ عِندِ أَنفُسِكُمْ إِنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُُ {165} وَمَآأَصَابَكُمْ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ فَبِإِذْنِ اللهِ وَلِيَعْلَمَ الْمُؤْمِنِينَ {166} وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ نَافَقُوا وَقِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا قَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللهِ أَوِادْفَعُوا قَالُوا لَوْ نَعْلَمُ قِتَالاً لاَّتَّبَعْنَاكُمْ هُمْ لِلْكُفْرِ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ مِنْهُمْ لِلإِيمَانِ يَقُولُونَ بِأَفْوَاهِهِم مَّالَيْسَ فِي قُلُوبِهِمْ وَاللهُ أَعْلَمُ بِمَا يَكْتُمُونَ {167} الَّذِينَ قَالُوا لإِخْوَانِهِمْ وَقَعَدُوا لَوْ أَطَاعُونَا مَا قُتِلُوا قُلْ فَادْرَءُوا عَنْ أَنفُسِكُمُ الْمَوْتَ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar) kamu berkata:"Dari mana datangnya (kekalahan) ini" Katakanlah:"Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri". Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman.
Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. Kepada mereka dikatakan:"Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)". Mereka berkata:"Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu". Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.
Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang:"Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh". Katakanlah:"Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar". (QS. 3, Ali Imran :165-168).s
الَّذِينَ اسْتَجَابُوا للهِ وَالرَّسُولِ مِن بَعْدِمَآأَصَابَهُمُ الْقَرْحُ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا مِنْهُمْ وَاتَّقَوْا أَجْرٌ عَظِيمٌ {172} الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ {173} فَانقَلَبُوا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللهِ وَفَضْلٍ لَّمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءُُ وَاتَّبَعُوا رِضْوَانَ اللهِ وَاللهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ {174} إِنَّمَا ذَالِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَآءَهُ فَلاَتَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُمْ مُّؤْمِنِينَ {175}
(Yaitu) orang-orang yang menta'ati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertaqwa ada pahala yang besar.
(Yaitu) orang-orang (yang menta'ati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan:"Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab:"Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."
Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.
Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (QS. 3, Ali Imran : 172-175).
***
Dostları ilə paylaş: |