- Mengganti amalan yang tertinggal.
Dari Umar Ibn al-Khaththab -radiallahu'anhu- bahwa Nabi -shalallahu alaihi wasallam- bersabda:
«من نام عن حزبه من الليل أو شيء منه فقرأه فيما بين صلاة الفجر وصلاة الظهر كتب له كأنما قرأه من الليل» (رواه النسائي وغيره، والمجتبي: 2/68، صحيح الجامع 1228)
“Siapa yang tertidur dari "hizb"nya (membaca zikir, doa dan al-Quran) pada suatu malam atau sesuatu darinya, hendaknya dibaca setelah shalat Fajar dan Zuhur. Dicatatkan baginya seperti membaca pada malam hari.” 90
Aisyah -radiallahu'anha- berkata,
“Dahulu Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- jika melakukan suatu shalat akan kontinu melaksanakannya. Jika luput shalat malam karena tertidur atau sakit, beliau melakukan shalat 12 rakaat di siang hari.”91
Ketika Ummu Salamah -radiallahu'anha- melihat Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- melakukan shalat dua rakaat setelah shalat Asar, dia pun bertanya kepada Nabi. Nabi -shalallahu alaihi wasallam- menjawab dengan sabdanya:
«يا ابنة أبي أمية سألت عن الركعتين بعد العصر وإنه أتاني ناس من عبد القيس فشغلوني عن الركعتين اللتين بعد الظهر فهما هاتان» (رواه البخاري)
“Wahai putri Abu Umayyah, engkau bertanya mengenai dua rakaat setelah Asar. Telah datang kepadaku orang-orang dari kabilah Abdul Qois, sehingga menyibukkanku dari melaksanakan dua rakaat setelah zuhur, inilah dua rakaat itu.” 92
Jika beliau belum melaksanakan shalat 4 rakaat sebelum zuhur, beliau akan melaksanakan setelahnya.93
Jika terlewat melaksanakan 4 rakaat sebelum zuhur beliau akan melaksanakannya setelah zuhur.94
Hadits-Hadits di atas menunjukkan akan "qodho" (mengganti) sunah rawatib.
Ibnul Qoyyim al-Jauziah -rahimahullah- menyebutkan mengenai puasa Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- di bulan Syaban yang lebih banyak dari bulan lain, dengan tiga alasan, pertama: beliau biasa puasa 3 hari setiap bulan. Bila beliau tersibukkan melakukannya selama beberapa bulan, maka beliau ganti pada bulan Syaban agar dapat menyelesaikannya sebelum masuk puasa wajib Ramadhan....95
Rasulullah dahulu beritikaf pada sepuluh hari akhir Ramadhan. Ketika suatu kali beliau tidak sempat melakukannya karena safar, beliau beritikaf dua puluh hari pada tahun berikutnya.96
Dostları ilə paylaş: |