1. 1 x sholawat jauharatul kamal menyamai tasbih seluruh alam 3 x.
2. Jika dibaca sebanyak 7 x tiap hari dengan istiqomah Rasulullah SAW. Cinta pada orang tersebut dengan cinta dan perhatian khusus.
3. Jika dibaca 7 x sebelum tidur dengan istiqomah akan bermimpi Rasulullah SAW, dengan catatan ketika akan tidur harus punya wudlu' dan pakaian serta tempat harus suci.
4. Rasulullah dan sahabat yang empat serta syeh hadir pada bacaan ke tujuh dan tetap mendampingi sampai berhenti membaca.
5. Jika dibaca 12 x kemudian mengucapkan :
Hadzihi hadiyyatun minni ilaika ya Rasullalloh .Artinya: Ini semua hadiah dariku pada Engkau wahai Rosullulloh.
Maka mendapat keutamaan sebagaimana ziarah kepada Nabi Muhammad SAW. Dan para Auliya' serta sholihin dari zaman awwalul wujud sampai waktu dibaca sholawat jauharatul kamal
6. Jika mengalami kesulitan yang sangat, bacalah jauharatul kamal 70 x maka Allah akan melepas kesusahan itu secepatnya.
- Dan masih banyak lagi
56. Sholawat Sirri - Ibnu Arabi Assalamualaikum, Berikut adalah sholawat Sirri dari Syaikh Muhyidin Ibnu Arabi. Semoga kita mendapaktan fadilah dan keberkahan dalam mengamalkan sholawat ini. Berikut adalah sholawat Sirri dari Syaikh Muhyidin Ibnu Arabi. Semoga kita mendapaktan fadilah dan keberkahan dalam mengamalkan sholawat ini.
Sholawat Sirri - Ibnu Arabi
Assalamualaikum,
Berikut adalah sholawat Sirri dari Syaikh Muhyidin Ibnu Arabi.
Semoga kita mendapaktan fadilah dan keberkahan dalam mengamalkan sholawat ini.
57. Sholawat Mudhariyah Sholawat ini adalah salah satu karya agung dari Imam Bushiri selain qashidah Burdah, yang disambut baik oleh para ahli syair ulung dari Ma-syriq sampai Maghrib di seluruh dunia.Seperti halnya di Hadhramaut, di daerah-daerah lain di Yaman, qashidah Burdah biasa dibaca setiap Jumat subuh atau Senin sore (ashar). Bahkan para ulama Al-Azhar, Mesir, meluangkan waktu khusus pada hari Kamis untuk membaca, mempelajari, dan menerang-kan makna-makna yang terkandung didalamnya. Hingga saat ini studi Burdah masih terns dilakukan di masjid-masjid besar di Mesir, seperti Masjid Al-Husain dan Masjid Zainab.Shalawat Mudhariyah adalah salah satu syair shalawat karya Imam Al-Bu-Shiri yang sangat besar keutamaannya. Shalawat ini dibaca secara rutin oleh ulama besar di banyak tempat.Keberkah annya banyak dirasakan para pembaca-nya dari waktu ke waktu.
Sholawat Mudhariyah
Sholawat ini adalah salah satu karya agung dari Imam Bushiri selain qashidahBurdah, yang disambut baik oleh para ahli syair ulung dari Ma-syriq sampai Maghrib di seluruh dunia.
Seperti halnya di Hadhramaut, di daerah-daerah lain di Yaman, qashidah Burdah biasa dibaca setiap Jumat subuh atau Senin sore (ashar). Bahkan para ulama Al-Azhar, Mesir, meluangkan waktu khusus pada hari Kamis untuk membaca, mempelajari, dan menerang-kan makna-makna yang terkandung didalamnya. Hingga saat ini pengajian Burdah masih terns dilakukan di masjid-masjid besar di Mesir, seperti Masjid Al-Husain dan Masjid Zainab.
Shalawat Mudhariyah adalah salah satu syair shalawat karya Imam Al-Bu-shiri yang sangat besar keutamaannya. Shalawat ini dibaca secara rutin oleh ulama besar di banyak tempat. Keberkahannya banyak dirasakan para pembaca-nya dari waktu ke waktu.
Disebut Shalawat Mudhariyah karena salah satu datuk Nabi Muhammad, yang bernama Mudhar disebutkan dalam shalawat ini, hingga kemudian menjadi nama populer qashidah ini. Biasa-nya shalawat ini dibaca setelah pembacaan qashidah Burdah, sebelum majelis diakhiri dengan pembacaan qashidah Al-Muhammadiyah yang juga salah satu syair karya beliau.
Shalawat Mudhariyah juga bagus bila dibaca sendiri, dan lebih bagus lagi bila dibaca bersama-sama setelah mendengarkan pengajian rutin mingguan atau bulanan. Baik juga dibacapada waktu-waktu utama, seperti Jumat sore sesudah ashar atau pada malam Jumat-nya.
Salah satu keistimewaan shalawat ini disebutkan dalam kitab Bughyah Ahl Al-'Ibadah wa Al-Aurad Syarh Ratib Quthb Zamanih Al-Haddad, karya Al-Habib Alwi bin Ahmad Al-Haddad. Dikisahkan, Al-Imam Muhammad Al-Bushiri menyusun shalawat ini di pinggir pantai. la memulai tulisanya dengan kata-kata shalawat seperti yang terdapat mulai pada bait pertama sampai kedua dan seterusnya. Ketika sampai pada syair nomor 34 yang berbunyi"Tsummash-shalatu ‘alal-mukhtari ma tala’at, syamsun-na-hdri wa ma qad syasya’al-qamaru, kemudian sebagai penutup cucurkan shalawat-Mu imtuk Al-Mukhtar (rasul pilihan) selama masih terbit matahari dan selama bulan masih memancarkan cahaya sinarnya", tiba-tibadari tengah laut datang seorang laki-lakiyang ber-lari di atas air menghampirinya sampai berdiri di hadapannya, lalu berkata, "Cukup, akhirilah shalawatmu sampai bait ini, karena kamu telah membuat lelah para malaikat yang mencatat ke-utamaan pahala shalawat ini."
Imam Bushiri pun segera menutup shalawatnya dengan permohonan ridha Allah untuk keluarga Rasulullah dan para sahabatnya.
Al-Imam Al-Bushiri mengembuskan napasnya yang terakhir di kota Iskan-dariyah, Mesir, pada tahun 696 H atau 1296 M. la dimakamkan di samping sebuah masjid besar yang bersambung dengan makamnya, tak jauh dari masjid dan makam sang guru, Syaikh Al-Imam Abu Al-'Abbas Al-Mursi.
Di tembok kubah makamnya terda pat tulisan-tulisan syair qashidah Burdah karya beliau dengan kaligrafi yang indah menawan. Sampai sekarang makambeliau masih ramai diziarahi umat Islam dari berbagai penjuru dunia.
Berikut dibawah adalah sholawat Muhdariyan untuk kita amalkan, SemogaAllah SWT melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya untuk Imam Bushiri, guru-gurunya, dan umat Islam pada umumnya. Amin
Sholawat ini adalah salah satu karya agung dari Imam Bushiri selain qashidah Burdah, yang disambut baik oleh para ahli syair ulung dari Ma-syriq sampai Maghrib di seluruh dunia.
Seperti halnya di Hadhramaut, di daerah-daerah lain di Yaman, qashidah Burdah biasa dibaca setiap Jumat subuh atau Senin sore (ashar). Bahkan para ulama Al-Azhar, Mesir, meluangkan waktu khusus pada hari Kamis untuk membaca, mempelajari, dan menerang-kan makna-makna yang terkandung didalamnya. Hingga saat ini pengajian Burdah masih terns dilakukan di masjid-masjid besar di Mesir, seperti Masjid Al-Husain dan Masjid Zainab.
Shalawat Mudhariyah adalah salah satu syair shalawat karya Imam Al-Bu-shiri yang sangat besar keutamaannya. Shalawat ini dibaca secara rutin oleh ulama besar di banyak tempat. Keberkah annya banyak dirasakan para pembaca-nya dari waktu ke waktu.
Disebut Shalawat Mudhariyah karena salah satu datuk Nabi Muhammad, yang bernama Mudhar disebutkan dalam shalawat ini, hingga kemudian menjadi nama populer qashidah ini. Biasa-nya shalawat ini dibaca setelah pembacaan qashidah Burdah, sebelum majelis diakhiri dengan pembacaan qashidah Al-Muhammadiyah yang juga salah satu syair karya beliau.
Shalawat Mudhariyah juga bagus bila dibaca sendiri, dan lebih bagus lagi bila dibaca bersama-sama setelah mendengarkan pengajian rutin mingguan atau bulanan. Baik juga dibaca pada waktu-waktu utama, seperti Jumat sore sesudah ashar atau pada malam Jumat-nya.
Salah satu keistimewaan shalawat ini disebutkan dalam kitab Bughyah Ahl Al-'Ibadah wa Al-Aurad Syarh Ratib Quthb Zamanih Al-Haddad, karya Al-Habib Alwi bin Ahmad Al-Haddad. Dikisahkan, Al-Imam Muhammad Al-Bushiri menyusun shalawat ini di pinggir pantai. la memulai tulisanya dengan kata-kata shalawat seperti yang terdapat mulai pada bait pertama sampai kedua dan seterusnya. Ketika sampai pada syair nomor 34 yang berbunyi "Tsummash-shalatu ‘alal-mukhtari ma tala’at, syamsun-na-hdri wa ma qad syasya’al-qamaru, kemudian sebagai penutup cucurkan shalawat-Mu imtuk Al-Mukhtar (rasul pilihan) selama masih terbit matahari dan selama bulan masih memancarkan cahaya sinarnya", tiba-tiba dari tengah laut datang seorang laki-laki yang ber-lari di atas air menghampirinya sampai berdiri di hadapannya, lalu berkata, "Cukup, akhirilah shalawatmu sampai bait ini, karena kamu telah membuat lelah para malaikat yang mencatat ke-utamaan pahala shalawat ini."
Imam Bushiri pun segera menutup shalawatnya dengan permohonan ridha Allah untuk keluarga Rasulullah dan para sahabatnya.
Al-Imam Al-Bushiri mengembuskan napasnya yang terakhir di kota Iskan-dariyah, Mesir, pada tahun 696 H atau 1296 M. la dimakamkan di samping sebuah masjid besar yang bersambung dengan makamnya, tak jauh dari masjid dan makam sang guru, Syaikh Al-Imam Abu Al-'Abbas Al-Mursi.
Di tembok kubah makamnya terda pat tulisan-tulisan syair qashidah Burdah karya beliau dengan kaligrafi yang indah menawan. Sampai sekarang makam beliau masih ramai diziarahi umat Islam dari berbagai penjuru dunia.
Berikut dibawah adalah sholawat Muhdariyan untuk kita amalkan, Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya untuk Imam Bushiri, guru-gurunya, dan umat Islam pada umumnya. Amin
Shalawat Mudhoriyah
Diantara para pengubah qoshidah yg dikenal didunia Isalm,ImamAl Bushiri menempati posisi tersendiri. Qoshidahnya AlBurdah merupakan syair yg sangat termasyur dan di kenal secara luas diberbagai belahan dunia.
Dalam banyak majelis potongan2 bait qoshidah tersebut sering kali di baca.
Selain AL Burdah, banyak lagi karya Imam AL Bushiri,salah satunya cukup dikenal adalah Shalawat Mudhoriyah.Beberapa kitab tentang wirid2 dan dzikir2 memuat shalawat ini.
Syaikh Muhammad bin Sa'id Al Bushiri Al Mishri adalah seorang ulama yg alim dan mengamalkan ilmunya, seorang yg sholeh dan hanyut dalam lautan cinta kepada ALLAH SWT dan Rasulullah. Ia berasal dari sebuah suku yg dikenal denbgan sebutan Bani Habnun di Maghrib(Maroko).
Kedua orang tuanya berasal dari sebuah kampung Bushiri,sebuah perkampungan di Mesir.
Karena itulah Ia menyandang Laqad/gelar Al Bushiri di belakang namanya,meski Ia sendiri lahir di kampung Dallas,hari selasa awal Syawwal 608H. Sejak muda Ia belajar kepada Ulama2 desar zamannya,seperti Syaikh Abu Hibban dan Syaikh Abu AL Fath bin Sayyidina Al Yanuri, pengarang kitab sejarah Rasulullah yg berjudul UYUN AL ATSAR FI SIRAH SAYYID AL BASYAR. Imam Bushiri mengaji kepada Syaikh Al 'izbin Jama'ah Al Kinani,seoarang qadhi dinegeri Mesir.Salah satu bidang ilmu yg sangat digemari adalh ilmu sastra.
Ia juga pernah belajar secara khusus kepada seorang Imam Besar,Imam Abu Al-'Abbas Al-Mursi yg dikenal sebagai seorang sufi besar dan waliyullah dikota Iskandariyah.Dibawah bimbingannya ia menempuh jalan sufistis hingga memperoleh cahaya kewalian dan menjadi seorang pakar tasawuf.
SHALAWAT MUDHORIYAH
Imam Bushiri telah banyak mengubah syair,sebagian diantaranya telah di cetak.Dan yg paling kenal qashidah Burdah yg disambut baik oleh para ahli syair ulung dari Maghribi sampai ketanah air kita. Shalawat Mudhoriyah adalah salah satu syair karya Imam AL Bushiri yg sangat besar keutamaanya.Dinamakan Modhoriyah karena salah satu Datuk Nabi Muhammad yg bernama Mudhor.
Salah satu keistimewaan shalawat inidisebutjan dalam kitab BughyaAhl Al-'ibadah wa Al Aurad Syar Ratib Qutb Zamanih Al-Haddad karya Al Habib ALwibin Ahmad Al Haddad dikisahkan Imam Al Bushiri menyusun shalawat ini dipinggir pantai. Ketika sampai pada syair no.34 yg berbunyi'"Tsummash-sholatu'alal-mukhtarima thala'at,syamsun-nahari wa ma qad sya'sya'al qamaru,tiba-tiba dari tengah laut datang seorang laki-laki yg berlari diatas air menghampirinya sambil berdiri dihadapannya sambil berkata"Cukup,akhirilah shalawatmu sampai bait ini,karena kamu telah mebuat lelaha para malaikat yg mencataat keutamaan pahala shalawat ini. Imam Bushiri pun segera menutup shalawatnya dengan permohonan ridho Allah untuk keluarga Rasulullah dan para Sahabatnya. Imam Bushiri menghembuskan napas terakhir dikota iskandariyah,Mesir, pada tahun 696 H atau 1296 MIa dimakamkan disamping sebuah masjid besar yg bersambung dengan makamnya,tak jauh dari masjid dan makam sang guru,Syaikh Imam Abu AL Abbas Al Mursi.
Berikut Sholawat Mudhoriyah beserta terjemahannya.
Bismillahir-rahmanir-rahim
Ya rabbi shalli'alal-mukhtari min mudharin. Wal-anbiya wa jami'irusli madzu-kiru.
"Tuhanku,limpahkanlah rahmatMu untuk nabi pilihan dari suku Muhdar,juga untuk seluruh nabi dan rasul yg telah lalu."
Wa shalli rabbi'alal-hadi wa syi'atihi, Wa shabihi man lithayyid-dini qad nasyaru.
"Shalawat-Mu,wahai Tuhanku,atas nabi pembawa hidayah beserta seluruh pengikut dan shabatnya yg telah berjasa menyebarluaskan agama ini"
Wa jahadu ma'ahu fillahi waj-tahadu. Wa hajaru wa lahu awaw wa qad nasharu.
"Yg telah ikut berjihad dan berijtihad bersama beliau, jg yg ikut hijrah bersama Beliau, dan yg memberi tempat singgah serta memenangkan misi Beliau.'
Wa bayyanul-fardha wal-masnuna wa'tashabu. Lillahi wa'tashamu billahi fantasharu.
"Yg telah menerangkan hukum wajib dan sunah secara bersatu padu,berupaya tanpa pamrih, dan berpegang teguh pada agama Allah hingga mereka mendapatkan kemenangan."
Azka shalatin wa anmaha wa asyrafaha. Yu'athirul-kauna rayyan nasyrihal-'athiru.
"Yaitu shalawat-Mu yg suci sesuci-sucinya,sebanyak-banyaknya,dan semulia-mulianya,yg menerbarkan harum semerbak di seluruh alam semesta".
Ma'buqatan bi'abiqil-miski zakiya-tan. Min thibiha arajur-ridwani yantasyiru.
"Keharuman yg bercampur dengan misik kesturi yg mahal, yg aromanya tersebar luaslah keridloan-Mu".
'Addal-hasha wats-tsara war-ramli yatba'uha. Najmus-sama wa nabatul-ardhi wal-madaru.
"Sebanyak jumlah batuan,pasir beserta debunya, jg sebnayak bintang gemintang dilangit, tanaman, dan kerikil di bumi".
Wa'adda wazni matsaqilil-jibali kama. Yalihi qathru jami'il-ma'i wal matharu.
"Dan sejumlah beratnya timbangan gunung-gunung,sejumlah seluruh tetesan air yg mengalir dan air hujan".
Wa'adda ma hawatil-asyjaru min waraqin. Wa kulli harfin ghada yutla wa yus-tatharu.
"Juga sejumlah dedaunan yg terdapat di pepohonan,sebnayk semua huruf yg terbaca oleh lisan dan tertulis oleh pena".
Wal-wahsyi wath-thairi wal-asmaki ma' na'amin. Yalihimul-jinnu wal-amlaku wal-basyaru.
"Sebanyak jenis dan jumlah biantang liar,burung-burung,ikan dan hewan ternak. Juga sejumlah jin,malaikat dan manusia".
Wadz-dzaru wan-namlu ma'jam'il hububi kadza. Wasy-sya'ru wash-shufu wal-arya-syu wal-wabaru.
"Sebanyak jumlah atom,semut dan semua jenis biji-bijian, jg sejumlah helai rambut manusia,hewan, dan bulu segala jenis binatang".
Wa ma ahatha bihil-ilmul-muhithu wa ma. Jara bihil-qalamul-ma'muru wal-qadaru.
"Seluas kandungan ilmu Allah tentang makhluk dan apa yg ditulis qalam(pena) yg memuat suratan takdir".
Wa'adda na'ma-ikal lati mananta biha. 'ALal-khala-iqi mudz kanu wa mudz husyiru.
"Sebanyak nikmat-nikmat-Mu,yg telah Engkau karuniakan kepada semua makhluk-Mu yg dahulu dan yg akan datang".
Wa 'adda miqdarihis-samil-ladzi syarufat. Bihin-nabiyyuna wal-amlaku wafta-kharu.
"Setinggi jumlah derajat yg di capai oleh masing-masing nabi dan malaikat yg mulia,dengan maqam tersebut".
Wa 'adda ma kanna fil-akwani ya sanadi. Wa ma yakunu ila an tub'atsash-shuwaru.
"Sebanyak apa yg pernah ada kemudian tiada di alam jagat raya,dan apa yg masih ada maupun yg akan ada sampai kiamat".
Fi kulli tharfati 'ainin yathrifuna biha. Ahlus-samawati wal-ardhina au yadzaru
"Sebanyak tiap kedipan mata yg di gerakan setiap penduduk langit dan bumi."
Mil-as-samawati wal-ardhina ma'a-jabalin. Wal-farsyi wal-'arsyi wal-kursiy wa ma hasharu.
"Sepenuh isi langit dan bumi,gunung dan hamparan, dan seluas arsy,kursy,dan semua yg terdapat di dalamnya."
Ma-a'damallahu maujuda wa auja-da ma'. Duman shalatan dawaman laisa tan hashiru
"Yang terus-menerus tiada henti selama Allah meniadakan yg ada dan mengadakan yg tiada, dengan berkelanjutan tanpa batas."
Tastaghriqul-'adda ma' jam'id-duhuri kama. Tuhithu bil-haddi la tubqi wa la tadzaru.
"Yang melampai batas tanpa hitungan, dan menembus seluruh zaman,yg terus berjalan menjangkau apapun tanpa menyisakan."
La ghayatan wantiha'an ya 'azhimu laha. Wa la laha amadun yuqdha fayu'tabaru
"Yang tak berujung,tak berpangkal dan tak kenal habis, wahai Dzat Yang Maha Agung,Yang tak mengenal batas waktu hingga tak bisa di kira-kira."
Wa 'adda adh'afi ma qad marra min 'adadin. Ma' dhi'fi adh'afihi ya man lahul-qadaru
"Sebanyak jumlah kelipatan jumlah yg telah tersebut,ditambah kelipatan dari kelipatan tersebut,Wahai Dzat Yang Maha Kuasa melakukan segala sesuatu."
Kama tuhibbu wa tardha sayyidi wa kama. Amartana an nushalliya anta muqtadiru
"Seperti yg Engkau sukai dan ridloi,seperti Shalawat yg Engkau perintahkan kepada kami, Engkaulah Yang Maha Kuasa."
Ma'as-salami kama qad marra min 'adadin. Rabbi wa dha'ifhuma wal-fardhlu muntasyiru.
"Beserta salam yg jumlahnya juga sebanyak bilangan di atas,ya Rabbi. Bahkan lipat gandakan nilai bilangan shalawat dan salam kami terus-menerus.Anugerah-Mu tak terbatas."
Wa kullu dzalika madhrubun bihaqqika fi. Anfasi khalqika in qallu wa in katsuru.
"Dan setiap shalawat serta salam tersebut di kalikan dengan jumlah seluruh napas makhluk-Mu,baik yg sedikit maupun yg banyak."
Ya Rabbi waghfir liqariha wa sami'iha. Wal-muslimina jami'an ainama hadharu.
"Dan,Tuhanku,hapuskanlah dosa-dosa orang yg membaca shalawat ini,juga yg mendengarnya dan semua muslimin dimanapun mereka berada."
Wa walidina wa ahlina wa jiritana. Wa kulluna sayyidi lil-afwi muftaqiru.
"Juga kedua orang tua kami,tetangga kami. Dan kami semua,oh tuhan, sangat membutuhkan ampunan-Mu."
Wa qad ataitu dzunuban la 'idada laha. Lakinna 'afwaka la yubqi wa la yadzaru.
"Sungguh, aku telah melakukan dosa-dosa yg tak terhitung jumlahnya,namun luasnya ampunan-Mu dapat menghapuskan dosa-dosa tersebut sampai tak tersisa."
Wal-hammu 'an kulli ma abghihi asyghalani. Wa qad ata khadi'an wal-qalbu munkasiru.
"Kepayahan dalam usaha mencari apa yg kuharapkan telah menyita banyak waktuku,sekarang aku datang bersimpuh di hadapan-Mu dalam kehinaan."
Arjuka ya Rabbi fid-daraini tarhamuna. Bijahi man fi yadaihi sabbahal-hajaru.
"Tuhanku,aku memohon agar Engkau mengasihi kali didunia dan akhirat dengan kemuliaan orang yg batupun bertasbih di tangannya(Nabi Muhammad SAW)."
Ya Rabbi a'zhim lana ajran wa magh-firatan. Fa inna judaka bahrun laisa yanhashiru.
"Ya Tuhanku,besarkan dan limpahkan untuk kami pahala serta ampunan-Mu, karena kemurahan-Mu bagai lautan tak bertepi."
Waqdhi duyunan lahal-akhlaqu dha-iqatun. Wa farrijil-karba 'anna anta muqtadiru.
"Dan lunaskanlah hutang-hutang kami, yg membuat ruang gerak kami seakan menjadi sempit,dan bebaskan kami dari kesulitan yg menimpa kami, Engkau Maha kuasa."
Wa kun lathifan bina fi kulli nazilatin. Luthfan jamilan bihil-ahwalu tanhasiru.
"Dan kasihanilah kami pada setiap bencana yg melanda kami, karena dengan kasih-Mu segala yg menakutkan itu akan sirna."
Bil-mushthafal-mujtaba kahiril-anami waman. Jalalatam nazalat fi madhihis-suwaru.
"Dengan kemuliaan Al-Mushthafa Al-Mujtaba (Rasulullah), sebaik-baik manusia, yg telah turun ayat-ayat suci berisi pujian dan sanjungan terhadap Rasulullah."
Tsummash-shalatu 'alal-mukhtari ma thala'at. Syamsun-nahari wama qad sya'sya'al qamaru.
"Kemudian sebagai penutup,semoga kasih sayang-Mu selalu terlimpah untuk Al Mukhtar (Yang Terpilih,Rasulullah), selama matahari masih terbit dan rembulan masih memancarkan sinarnya."
Tsummar-ridha 'an abi bakrin khalifatihi. Man qama min ba'dihi liddini yantashiru.
"Kami memohon pula ridho-Mu untuk Khalifah Abu Bakar,yg telah berjasa mengemban misi agama ini setelah Beliau tiada hingga berhasil."
Wa 'an abi hafshil-faruqi shahibihi. Man qauluhul-fashlu fi ahkamihi 'umaru.
"Begitu pula untuk Abu Hafsh Al-Faruq Umar bin Khathab, orang yg perkataannya terkenal selalu benar dan yg tegas dalam berhukum."
Wa jud li 'utsmana dzin-nuraini man kamulat. Lahul-mahasinu fid-daraini wazh-zhafaru.
"Juga untuk Utsman bin Affan Dzun-Nurain (orang yg memiliki dua cahaya), yg memiliki kebaikan dan kemenangan sempurna dunia dan akhirat."
Kadza 'aliyyun ma'abnaihi wa ummihima. Ahlul-'aba'i kama qad ja'anal-khabaru
"Juga untuk Ali serta kedua putranya dan ibu kedua putranya (Sayidah Fatimah), mereka itu adalah Ahlul-Aba (keluarga dalam pelukan kasih sayng Nabi) sebagaimana di sebutkan dalam hadist."
Khadza khadijatunal-kubrallati badzalat. Amwalaha lirasulollahi yantashiru
"Begitu pula untuk Khodijah Al Kubra, wanita yg mengorbankan hartanya untuk dakwah Rasulullah hingga Beliau meraih kemenangan."
Wath-thahiratu nisa-ul-musthafa wa kadza. Banatuhu wa banuhu kullama dzukiru.
"Dan para wanita suci,istri-istri Nabi Al Musthafa,juga untuk putra dan putri beliau selama mereka dikenang."
Sa'dun sa'idubnu 'sufin thalhstun wa abu. 'Ubaidata wa zubairun sadatun ghuraru.
"Juga untuk para sahabat Nabi,Sa'ad bin Abi Waqas,Sa'id bin Jubair,Abdurahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah,Abu Ubaidah bin Jarrah dan Zubair bin Awwam,pemimpin-pemimpin yg berwibawa."
Wa Hamzatun wa kadzal-'abbasu sayyiduna. Wanajluhul-habru man zalat bihil-ghiyaru
"Begitu juga untuk Hamzah dan Abbas beserta putranya( Abdullah bin Abbas),seorang ulama yg dapat menyelesaikan berbagai masalah sesulit apapun."
Wal-alu wash-shahbu wal-atba'u qathi-batan. Ma janna lailud-dayaji au badas-saharu
"Dan untuk keluarga,sahabat, dan pengikutnya selama malam masih beredar,atau selama fajar masih menyingsing."
Ma'ar-ridha minka fi 'afwin wa 'afiatin. Wa husni khatimatin in yanqadhil-'umru.
"(Semua itu) beserta keridhaan,ampunan,serta kesejahteraan dari-Mu, dan semoga khusnul khatimah dapat tercapai menjelang ajal nanti."
Itulah Shalawat Mudhariyah.
Dostları ilə paylaş: |