Kasih – Erni Kulit
Malam ini kasih, teringat aku padamu
Seakan kau hadir disisi menemaniku
Kuyakinkan diri ini agar tiada sepi
Kulewatkan hari didalam mimpimu
Seandainya mungkin
Kumampu terbang ke awan
Detik ini juga ku akan melayang kesana
Kan ku bawa pulang
Dirimu yang slalu kusayang
Bersama berdua kita bahagia
Kasih, Dengarlah hatiku berkata
Aku cinta kepada dirimu sayang
Kasih, Percayalah kepada diriku
Hidup matiku ku hanya untukmu
Pasrah – Erni Kulit
Lama kurasa, sepinya hati, tanpa dirimu
Lama terasa, rindu yang dalam,
Menyiksa jiwaku
Lamanya daku, kian menahan resah gelisah
Yang selama ini, selalu saja, Datang menggoda
Dua purnama, tanpa terasa, berlalu sudah
Namun tiada, pernah kudengar
Khabarmu oh sayang
Mungkin dirimu, telah bersama
Dengan yang lain
Hingga diriku, begitu saja,
Engkau lupakan
Dimana lagi, kemana lagi harus kucari
Tempat untuk bertanya
Anginpun tiada, burungpun tiada,
semua tiada Bawa berita
Kalau begini, terus begini aku tak tau
Bagaimanakah lagi
Biarlah semua akan kupasrahkan
Padanya ilahi
Kau Semakin Mempesona – Erni Kulit
Ingin aku membencimu
Ingin aku menjauh darimu
Namun semakin lama aku mencoba
Kau ternyata semakin Mempesona
Kepadamu kuberjanji
Kepadamu akan kucurahkan
Semua jiwa ragaku dengan cintaku
Terimalah kasihku yang suci
Darimu kudapatkan jalan hidup benar
Darimu kudapatkan kasih sayang
Kepadamu kuberjanji
Kepadamu akan kucurahkan
Semua jiwa ragaku dengan cintaku
Terimalah kasihku yang suci
Bunga Mawar - Kolopaking
Di taman ku tumbuh bunga mawar
Kini sudah menembus kuncupnya
Kunantikan dengan sabar hati
Bilakan kuncup mengembang
Ingin hati memetik bunganya
Kan kusunting sebagai hiasan
Bunga mawar harum dan rupawan
Perhiasan putri kahyangan
*)Oh bunga mawar lekaslah mengembang
Ku ingin memetik dikau
Berapa lama kuharus menunggu
Tak sabar rasa hatiku ….*)
Menyebut Nama Allah - Kolopaking
Dengan menyebut nama Allah
Jalani hidupmu yakinkan niatmu
Jangan pernah jauh
Dengan menyebut nama Allah
Bulatkan tekadmu
Menempuh nasibmu
Kemana pun menuju
Serahkanlah hidup dan matimu
Serahkan pada Allah semata
Serahkan duka gembiramu
Agar damai senantiasa hatimu
Dengan menyebut nama Allah
Bulatkan tekadmu
Menempuh nasibmu
Kemana pun menuju
Kembali - Kolopaking
Maafkan daku, Maafkanlah sayang
Yang tiada sengaja, Membuat hatimu luka
Namun janganlah Begini caranya
Kau tinggalkan daku Tanpa ada kata-kata
Kembali kembalilah kasih
Kembali Kembalilah padaku
Sungguh aku tak mau, Kehilangan dirimu
Yang sangat aku sayangi
Lihatlah kasih, Lihatlah diriku
Yang semakin hari, semakin kusut jadinya
Aku tak tahu apalah jadinya
Bila kau tak lagi ada disisiku ini
Kembali kembalilah kasih,
Kembali kembalilah padaku
Kembali Kembalilah sayang
Kembali Kembalilah untukku
Aku takan peduli
Akan tetap kunanti, walaupun sampai ku mati
Asmara- Kolopaking
Sendiri, Kukemas air mata dipipi
Tak kupercaya ku yang telah terjadi
Cintamu kini telah terbagi
Haruskah cinta aku akhiri
Hanya sampai disini
Tak mungkin
Aku berpaling dan menyesali
Tercabik hati ini meronta
Jangan kau rejam gairah yang ada
Haruskah aku mengemis cinta
Untuk menghilangkan duka
Asmara, Kemana lagi akan kucari
Siapa yang kan mengusir sepi
Di saat aku sendiri wo..o
Asmara,
Mungkinkah kau sampaikan padanya
Walau hatiku penuh derita
Aku masih slalu cinta
Berita Pada Kawan ---- Ebit G Ade
Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk di sampingku
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan ooh….ooh
Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan
Hati tergetar menampak kering rerumputan
Perjalanan ini pun seperti jadi saksi
Gembala kecil menangis sedih
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa
Bapa ibunya telah mati
Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari
Tetapi semua diam tetapi semua bisu
Tinggalah ku sendiri
Terpaku menatap langit
Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Elegi esok pagi ---- Ebit G Ade
Ijinkanlah kukecup keningmu
Bukan hanya ada di dalam angan-angan
Esok pagi kau buka jendela
Kan kau dapati seikat kembang merah
Engkau tahu aku mulai bosan
Bercumbu dengan bayang-bayang
Bantulah aku, temukan diri
Menyambut pagi, membuang sepi
Ijinkanlah aku kenal
Sejenak perjalanan o..o...
Dan biarkan ku mengerti
Apa yang tersimpan di matamu o…o…o
Barang kali di tengah telaga
Ada tersisa butiran cinta
Dan semoga Kerinduan ini
Bukan jadi mimpi di atas mimpi
Ijinkanlah aku rindu
Pada hitam rambutmu o..o...
Dan biarkan ku bernyanyi
Demi hati yang risau ini o…o…o
Barang kali di tengah telaga
Ada tersisa butiran cinta
Dan semoga Kerinduan ini
Bukan jadi mimpi di atas mimpi
Untuk Kita Renungkan
Kita mesti telanjang, dan benar-benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat Oh …ho… ho
Singkirkan debu yang masih melekat Du..du…du…
Anugrah dan bencana adalah kehendaknya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah dia di atas segalanya Oh.. oh..ho..
Adalah dia di atas segalanya du..du ..du..
Anak menjerit-jerit, asap panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman hanya satu isyarat
Bahwa kita mesti banyak berbenah
Memang bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan masih banyak tangan
Yang tega mernbuat nista …oh …oh..oh
Tuhan pasti memperhitungkan
Amal dan dosa yang kita perbuat
Kemanakah lagi, kita kan sembunyi
Hanya kepadanya kita kembali
Tak ada yang bakal, bisa menjawab
Mari kita nunduk sujud padanya du..du..du
Kita mesti berjuang memerangi diri
Bercermin dari banyak lah bercermin
Tuhan ada disini di dalam jiwa ini
Berusahalah agar dia tersenyum oh..oh.. oh..
Berusahalah agar dia tersenyum du..du .. du
Lagu Untuk Sebuah Nama
Mengapa jiwaku mesti bergetar
Sedang musik pun, manis kudengar
Mungkin karna Kulihat lagi
Lenting bulu matamu
Bibirmu, dan rambutmu yang kau biarkan
Jatuh bergerai di keningmu
Makin mengajak ku terpana
Kau goreskan gita cinta
Mengapa aku mesti duduk disini
Sedang kau tepat di depanku
Mestinya aku berdiri berjalan ke depanmu
Kusapa, dan kunikmati wajahmu
Atau kuisyaratkan cinta
Tapi semua tak ku lakukan
Kata orang cinta mesti berkorban
Mengapa dadaku mesti berguncang
Bila kusebutkan namamu
Sedang kau diciptakan
Bukanlah untuk ku itu pasti
Tapi aku tak mau peduli
Sebab cinta bukan mesti bersatu
Biar ku cumbui bayangmu
Dan kusandarkan harapanku
Titip Rindu Buat Ayah
Dimatamu masih tersimpan
Selaksa peristiwa
Benturan dan hampasan terpahat
Di keningmu
Kau nampak tua dan lelah
Keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah hm… hm…
Meski napasmu kadang tersengau
Memikul beban yang makin syarah
Kau tetap bertahan
Engkau telah mengerti hitam
Dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu
Gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar
Legang terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk hm…hm..
Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkahmu ukadang bergetar
Kau tetap setia
Ayah… dalam hening sepi kurindu
Untuk menuai pada milik kita
Sepi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu, sekarang banyak Menanggung beban
Camellia 1
Dia, Camelia
Puisi dan pelitaku
Kau sejuk seperti Titik embun
Membasah di daun jambu
Di pinggir kali yang bening
Sayap-sayapmu kecil lincah berkepang
Seperti burung camar
Terbang mencari tiang sampan
Tempat berpijak kaki dengan pasti
Mengarungi nasibmu
Mengikuti arus air, berlari
Dia Camelia
Engkaukah gadis itu
Yang selalu hadir dalam mimpi-mimpi
Di setiap tidurku
Datang untuk hati yang kering dan gersang
Agar besemi lagi hm… bersemi lagi
Kini datang mengisi hidup
Ulurkan mesra tanganmu
Bergetaran rasa jiwaku
Menerima karuniamu
Camellia …oh…. Camellia
Camellia …oh…. Camellia
Camellia …oh…. Camellia
Camellia 2
Gugusan hari-hari
Indah bersamamu, Camellia
Bangkitkan kembali
Rinduku mengajakku, kesana
Ingin kuberlari,
Mengejar seribu bayangmu, Camelia
Tak peduli kan kuterjang
Biarpun harus kutembus
Padang ilalang
Tiba-tiba, langkahku terhenti
Sejuta tangan telah menahanku
Ingin kumaki, mereka berkata
Tak perlu kau berlari
Mengejar mimpi yang tak pasti
Hari ini juga mimpi
Maka biarkan, ia datang
Di hatimu….di hatimu
Kalian dengarkan Keluhanku
Dari pintu ke pintu, Ku coba tawarkan nama
Demi terhenti tangis anakku
Dan keluh ibunya
Tetapi nampaknya semua mata
Memandangku curiga, Seperti hendak telanjangi
Dan kuliti jiwaku
Apakah buku diri ini, Harus selalu hitam peka
Apakah dalam sejarah, Orang mesti jadi pahlawan
Sedang Tuhan di atas sana, Tak pernah menghukum
Dengan sinar matanya yang lebih kejam
Dari matahari
Kemanakah sirnanya nurani embun pagi
Yang biasanya ramah kini membakar hati
Apakah bila terlanjur salah
Akan tetap dilanda salah
Tak ada waktu lagi benahi diri
Tak ada tempat lagi untuk kembali
Kembali dari keterasingan, Ke bumi berada
Ternyata lebih menyakitkan
Dari derita panjang
Tuhan bimbinglah batin ini
Agar tak gelap mata
Dan sampaikanlah rasa inginku
Kembali bersatu
Nyanyian Rindu
Coba engkau katakan padaku
Apa yang seharusnya aku lakukan
Bila larut tiba wajahmu Terbayang
Kerinduan ini semakin dalam
Gemuruh ombak di pantai kuta
Sejuk lembut angin di bukit ginta mani
Gadis-gadis kecil, menjajarkan cin-cin
Tak mampu mengusir kau yang manis
Bila saja kau ada di samping ku
Sama-sama harungi danau biru
Bila malam mata enggan terpejam
Berbincang tentang bulan merah
Oh..oh.. dudu…du…
Coba engkau dengar lagu ini
Aku yang tertidur dan tengah bermimpi
Langit-langit kamar jadi penuh gambar
Wajahmu yang bening sejuk segar
Kapan lagi, kita akan bertemu
Mesti hanya kilas kau tersenyum
Kapan lagi kita nyanyi bersama
Tatapan mu membasuh luka
Oh..oh.. dudu..du ….oh…oh
Tabahkan Hatimu - Edi Silitonga
Tabahkanlah hatimu sayang
Untuk derita ini
Kuharapkan engkau pun mengerti
Ku pergi untuk kau dan aku
Aku tak inginkan
Perpisahan ini
Cukup lama sudah
Kau kutinggalkan
Kuharapkan bersabarlah sayang
Ku akan kembali lagi
Cukup sudah derita kita ini
Semoga kutemui kebahagiaanku
Biarlah sendiri - Edi Silitonga
Biar biarlah sedih, Asalkan kau bahagia
Biar biarlah sedih, Usah kau kenang lagi
Biarlah kini, Hidupku sendiri
Sunyi biarlah sunyi, Tanpa kasih dan sayang
Biar biarlah sunyi, Meski hatiku pedih
Walau pun sedih, Ku coba bernyanyi
Walau pun hidupku
Tak seindah pelangi
Walau pun lagu ku
Tak seindah lestari
Biar biarlah sedih Asalkan kau bahagia
Biar biarlah sedih usah kau kenang lagi
Biarlah kini hidupku sendiri
Malam Yang Dingin --- Melky G
Di malam,
Di malam yang dingin dan sesunyi ini
Teringat aku akan dirimu sayang
Hanya engkaulah kasihku seorang
Mungkinkah
Mungkinkah kau, akan kembali sayang
Walaupun itu hanya sedetik saja
Oh kasihku
Entah dimana kini kau berada
Sudah kucoba untuk mencari
Di malam yang dingin dan sesunyi ini
Kusendiri
La …..la ….
Mungkihkah kau kembali (4x)
Pergi Untuk Kembali--- Melky G
Walaupun langit pada malam itu
Bermandikan cahaya bintang
Bulan pun bersinar
Betapa indahnya
Namun menambah kesedihan
Ku akan pergi
Meninggalkan dirimu
Menyusuri hidupku
Janganlah kau bimbang dan jangan kau ragu
Berikanlah Senyuman padaku
Selamat tinggal kasih
Sampai kita jumpa lagi
Aku pergi tak akan lama
Hanya sekejap saja
Ku akan kembali lagi
Asalkan kau tetap menanti
Merantau – Erni Johan
Oh.. Ibuku hatiku pilu
Seorang diri
Bila Kuingat masa yang telah silam
Kudibesarkan oleh Ibuku
Di kampung halamanku
Tapi kini hanya,
Kenangan yang kualami
Kini kududuk seorang diri
Di malam sunyi
Terdengar oleh, kusuara gitar mengalun
Kuteringat ayah bundaku
Yang telah tiada kini
Selamat tinggal Kampung
Halamanku abadi
Dostları ilə paylaş: |