Kalau ku tau isi hatimu
Aku tak mau sayang padamu
Seperti itu
Engkau merayu semanis madu
Bersandiwara untuk memikat
Hatiku
Ini yang pertama kali
Hatiku terbakar api
Api asmara yang palsu
Luka hatiku
Terasa nyeri tertusuk duri
Apakah daya semua ini
Tlah terjadi
Hilang permataku -----Crab
Di depan mata
Engkau gadisku yang paling setia
Di depan mata
Engkau gadis yang berhati mulia
Tak kubayangkan yang terjadi di balik ini
Tega nian kau menghianati
Hilang permataku hilang harapanku
Yang kupupuk sejak dulu kala
Aku tak mengerti mengapa terjadi
Pada saat aku menderita
Ku tak menguji pribadimu dari yang lain
Aku merasa tak setitik berbuat noda
Kasih sayangku kuimpikan abadi slalu
Pedih perih hancurlah hatiku
Hilangnya Seorang Gadis – Dedi Dores
Aku kenal dia
Pada suatu masa
Dia h‘nya tersenyum
Melambaikan tangannya
Kusayangi dia
Dalam segalanya
Tapi kini dia
Pergi Entah kemana
Inilah kisah sedih yang aku alami
Hilangnya gadis suci yang aku sayangi
Dalam hati dalam hati dalam hati
Kusayangi dia
Dalam segalanya
Tapi kini dia
Pergi Entah kemana
Karmila – Bani Harja
Kukenal dikau lalu jatuh cinta
Bagai pertama
Dan kucumbu dikau
Penuh kasih mesra
Bagai cerita
Kau berulang tahun
Kutuang minuman, Ke dalam gelas
Pada saat itu
Ku tahu usiamu baru sebelas
Oh. . wo karmila 4x
Tak kuduga kau balas cintaku
Penuh kasih bagai ‘rang dewasa
Usia muda tak nampak padamu
Dikau yang terakhir (2x)
Oh. . wo karmila 4x
Kasihku
Kasih, Engkau datang lagi
Kau bawa sejuta rindu
Hati yang menggebu
Oh kasih, Tataplah mataku
Yang telah lama menyimpan
Hampa rasa dan sepi
Berbunga hati ini
Saat Engkau peluk diriku
Oh cinta cintaku
Semakin panas membara
Begitu indah sedap dipandang mata
Oh kasih kasihku
Coba ucap sekali lagi
Janji janjimu ada tempat di dalam hati
Mari langkahkan kaki
Seiring cerahnya hari ini
Kau Bukan Dirimu
Mimpikah diriku melihat dirimu
Walau kau berada dekat disisiku
Namun terasa jauh
Dimana ceria ciri khas dirimu
Dimana candamu dimana manjamu
Yang ku suka darimu
Kau bukan dirimu lagi
Kau bukan yang dulu lagi
Dimana cintamu sayang
Dimana kasihmu
Kulihat dari wajahmu
Cara menghias dirimu
Kini kusadari sayang
Kau bukan dirimu
Semua tlah berlalu sayang
Ku bukan yang dulu lagi
Kini kusadari sayang
Kau bukan dirimu
Kaulah segalanya
- Ruth Sahanaya
Mungkin hanya tuhan
Yang tahu segalanya
Apa yang kuinginkan
Disaat saat ini
Kau takan percaya
Kau slalu di hati
Haruskah ku menangis
Tuk mengatakan yang sesungguhnya
Kaulah segalanya untukku
Kaulah curahan hati ini
Tak mungkin ku melupakanmu
Tiada lagi yang kuharap
Hanya kau seorang
Kawan Baru – Jamal Mirdad
Bukan aku memujimu,
Engkaulah satu antara seribu
Bukan aku merayumu,
Engkaulah satu pilihan jiwaku
Dara manis kawan baru
Aku ucapkan, Setulus hatiku
Percayalah kepadaku, Kubawa mimpi
Karena rasa rindu
Kumenanti sampai kini
Dari hari kehari jawaban pasti
Kau nyatakan kepadaku
Kau menganggapku, hanya kawan baru
Engkau satu penghiburku
Kupancangkan harapan cinta padamu
Terimalah hati ini, Yang kini sangat mengharapmu
Wajah lembut nan menawan
Menyiram diri luka dihatiku
Dua tangan kumemohon
Sirami pula Bunga dalam dada
Kumenanti sampai kini
Dari hari kehari jawaban pasti
Kupercaya suatu hari
Engkau menjadi milikku abadi
Kini
Kusadari, semua jalanku
Tak berarah kepadamu
Mungkin salah, diri ini memikirkanmu
Aku ini, tlah berdua
*) Dan tak seindah cinta yang lalu
Yang jalan dan jalin tanpa restu
Kuakhiri, namun tak berakhir
Kuhindari, hati tak ingin terpisah
Bila ku dengan yang lain
Sesungguhnya, ku tak rela
(*)
Kisah Cinta
Kisah indah kisah cinta
Yang pernah aku rasa dan alami
Indah dan menarik hati
Takan terlupa sampai akhir nanti
Di kala bulan purnama
Kisah cinta datang lagi menjelma
Berdebar hati di dada
Bagai hidup lagi didepan mata
Walaupun sribu tahun tlah berlalu
Kisah cintaku ta akan beku
Andai kisah Sekuntum bunga
Ditelan masa tak akan layu
Kisah cinta kisah surga
Tak mungkin lagi aku kan berpisah
Indah dan menarik hati
Takan terlupa sampai akhir nanti
Kisah Duri Penghalang – Paramor
Tak terlukiskan Penderitaan
Yang s’lama ini melanda diri
Lama kumenunggu sedari dulu
Do’a dan restu ayah bundamu
Serasa kini
Duri menjadi, duri menjadi,
Duri menjadi
Ku tahu pasti kan hilang nanti
Kan hilang nanti, kan hilang nanti
Tabahkan hatimu
Aduhai sayang
Semoga kelak jadi miliku
Kisah Kasih di Sekolah – Obi Mesak
Resah dan gelisah menunggu di sini
Di sudut sekolah tempat yang kau janjikan
Ingin jumpa denganku walau mencuri waktu
Berdusta pada guru
*)Malu aku malu
Pada semut merah
Yang berbaris di dinding
Menatapku curiga
Seakan penuh tanya
Sedang apa disini
Menanti pacar jawabku
Sungguh aneh tapi nyata, Takan terlupa
Kisah kasih di sekolah, Dengan si dia
Tiada masa paling indah,
Masa-masa di sekolah
Tiada kisah paling indah
Kisah kasih di sekolah…*)
Kucoba Bertahan - Pance
Sepanjang kita masih terus begini
Tak kan pernah ada damai bersenandung
Kemesraaan antara kita berdua
Sejujurnya keterpaksaan saja
Senyum dan tawa hanya sekedar saja
Sbagai pelengkap sempurnanya sandiwara
Berawal pelengkap dari manisnya kasih sayang
Terlanjur kita hanyut dan terbuai
Kucoba bertahan mendampingi dirimu
Walau kadang kala tak seiring jalan
Kucari dan selalu kucari jalan terbaik
Agar tiada penyesalan dan air mata
Kemuning
Tiupan angin sepoi-sepoi
Menyebar harum mewangi
Bunga kemuning
Dipuncak bukit yang sepi
Bagai tak akan pernah layu selamanya
Harum kemuning membangkitkan
Gairah cinta asmara, Bagi diriku
Bila ku ingat kepadamu
Hatiku akan selalu jatuh hati
Warnamu abadi, Ciptaan illahi
Dari dulu kala, S’lalu menyepi
Di bukit itu kemuning
Mekar dan layu bergantian
Sepanjang masa
Harum abadi dan kekal
Bagai cintaku kepadamu oh sayangku
Marlina
Marlina, Puspa indah taman hati
Mewangi penawar duka lara
Marlina, Kau pelita hidupku
Penerjang cahaya, Dikala purnama
Sedang bermuram durja
Bila kau senyum, Bulan bintang berseri
Dikau berdendang, Sluruh alam berseri
Tak sanggup kuberpisah
Walau sekejap saja, Hatiku duka lara
Bila kau tiada
Marlina, Juwita ikatan sayang
Pujaanku hanya kau seorang
Mudahnya Bilang Cinta
Mudahnya bilang cinta
Hanya karena suka
Tak terasa terlena banyak hati kecewa
Kalau kau memang sayang
Pasti ada tandanya
Bila dibelai rindu
Hatimu pasti tau ada cinta disana
Kata cinta dipuja
Rangkaian mutiara
Tapi bila ternyata
Hanya dibibir saja
Bisa jadi bencana
Memang kau perlu waktu
Tanyakanlah hatimu
Kalau terasa hampa
Bila tiada berjumpa pastikan itu cinta
Mungkinkah – Kris Biantoro
Dilembah yang berlumpur dan bernoda
Disanalah kini Engkau berada
Mengapa oh Mengapa, Aku tak percaya
Dulu aku pernah mengagumimu
Sekarangpun tetap mengharapkanmu
Mengapa oh Mengapa, Tak bertanya
Andaikan mungkin
Ingin aku mengajak kau kembali
Seperti waktu itu
Tinggalkan saja
Dan lupakan semua yang terjadi
Anggaplah angin lalu
Sampai kapankah kau harus begini
Mungkinkah kau ingin terus begini
Mengapa oh mengapa
Aku tak percaya
Melati
Putih indah berseri
Mekar harum mewangi
Melati suntingan hati hm…hm…hm
Kau lambang kesucian
Cinta yang abadi
Yang selalu dirindukan
Bila tiba saatnya
Kumbang datang padamu
Mengisap sari madumu hm…hm…hm
Kau akan jatuh layu
Setelah dia pergi
Meninggalkan dirimu
Apa daya masa Remaja mu
Telah hilang terbawa angin senja
Tiada lagi arti warna putih bagimu
Oh melati oh melati hm…hm…hm
Kau akan jatuh layu
Setelah dia pergi
Meninggalkan dirimu
Oh melati oh melati . . .
Nona Anna ---- Ade Manahuntu
Engkau bergaun bersahaja
Cara hidupmu sederhana
Langkah dan gayamu serasi
Pertanda kau wanita berpribadi
Nona Anna Nona Anna
Andai semua pria
Tertarik lagi terpesona padamu padamu
Nona Anna Nona Anna
Beruntunglah serorang pria
Yang dapat menyunting dirimu
Nantinya nantinya
Ingin kucoba mendekati
Dan mencurahkan isi hati
Ku merasa paling bahagia
Pabila cintaku diterima
Nonton Bioskop
– Bing Slamet
Malam minggu aye pergi ke bioskop
Bergandengan ama pacar nonton koboi
Beli karcis tau tau kehabisan
Jaga gengsi terpaksa beli catutan
Aduh emak
asyiknye nonton dua-duaan
Kayak nyonya dan tuan digedongan
Mau beli minuman
Kantong kosong gelandangan
Malu ame tunangan kebingungan
Film habis, ane terpaksa nganterin
Masuk kampung jalan kaki kegelapan
Sepatu baru, baru aje dibeliin
Dasar sial pulang-pulang nginjek gituan
Panggung Sandiwara – Ahmad Albar
Dunia ini panggung sandiwara
Ceritanya mudah berubah
Kisah mahabarata atau tragedy
Dari Yunani
Setiap insan dapat satu peranan
Yang harus kita mainkan
Ada peran wajar
Dan ada peran berpura-pura
Mengapa kita bersandiwara
Mengapa kita bersandiwara
Peran yang kocak
Bikin kita terbahak – bahak
Peran Bercinta
Bikin orang mabuk kepayang
Dunia ini penuh peranan
Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan
Mengapa kita bersandiwara …. 4 X
Patah Hati – Rahmat Kartolo
Patah hatiku jadinya
Merana berputus asa
Merindukan dikau yang tiada
Terbayang setiap masa
Oh… begini akhirnya
Kasih memutus cinta
Apakah aku berdosa aku
Derita menanggung rindu
Bilaku terkenang
Akan masa yang silam
Air mata berlinang
Oh….risaulah hatiku
Dan musnah harapanku
Namun kudoakan dikau slalu
Bahagialah hidupmu
Pertemuan
Pertemuan malam ini
Tak kulupakan
Pertemuan kali ini, Membawa kesan
Walau sejenak bertemu
Hanya sekilas memandang
Cukup membawa kenangan
Indah dan syahdu
Bilakah kita kan jumpa
Seperti ini, Memandang wajahmu lagi
Sepuas hati
Aku enggan untuk pulang
Walau waktu tlah menjelang
Ku ingin hidup
1000 tahun lagi
Pria dan Wanita
Bila jejaka berkata
Hidupnya penuh duka
Waspadalah wahai wanita
Dia telah jatuh cinta
Kita lari dikerjarnya
Kita kejar dia lari
Namun dalam sinar matanya
Tumbuha rasa kasih sayang
Pria dan wanita
Inginkan kasih sayang
Tapi dalam caranya
Berbeda
Senyum selalu mulanya
Di dalam perkenalan
Tapi ditengah kemesraan
Mungkin muncul perpisahan
Poco-poco
Balenggang pata pata
Ngana pe goyang pica pica
Ngana pe body poco poco
Cuma ngana yang kita cinta
Cuma ngana yang kita sayang
Cuma ngana suka bikin pusing
Balenggang pata pata
Ngana pe goyang pica pica
Ngana pe body poco poco
Cuma ngana yang kita cinta
Cuma ngana yang kita sayang
Cuma ngana suka bikin pusing
Ngana bilang kita na sayang
Rasa hati ini melayang
Jauh…cija…cija…
Biar kita ngana pebayang
Biar na bikin layang layang
Cuma ngana yang kita sayang
Renungkanlah
Rasa cinta pasti ada
Pada mahluk yang bernyawa
Sejak lama sampai kini
Tetap suci dan abadi
Takan hilang selamanya
Sampai datang akhir masa
Renungkanlah
Perasaan insan sama
Ingin cinta dan dicinta
Bukan Ciptaan manusia
Tapi Takdir yang kuasa
Janganlah engkau pungkuri
Segala yang tuhan beri
Romi dan Yuli - Widiawati
Romi dan Yuli
Dua remaja saling menyinta
Berjanji sehidup semati
Kekal abadi oh Romi dan Yuli
Lambang kasih suci
*)Namun selalu saja ada
Di dalam wajah alam ini, celah hitam
Yang terlanjur kering dan beku oh…oh
Romi dan Yuli
Seolah ditakdir jadi lambang
Dari cinta yang bersih murni
Kekal abadi
Kasih nan suci Romi dan Yuli
Sabda Alam
Diciptakan alam pria dan wanita
Dua mahluk dalam asuhan dewata
Ditakdirkan bahwa pria berkuasa
Adapun wanita lemah lembut manja
Wanita dijajah pria sejak dulu
Dijadikan Perhiasan sangkar madu
Namun ada kala pria tak berdaya
Tekuk lutut di sudut kerling wanita
Sampai Menutup Mata – Laila Dimiati
Sejak Engkau lepas
Dari pelukanku
Hati gelisah selalu
Mengapa terjadi saat perpisahan
Pergi dan tak kan kembali
Kan ku coba jua untuk melupakan
Semua kenangan yang silam
Yang penuh dengan khayal dan impian
Kini tlah musnah sudah
Ku tahu pasti cintaku yang murni
Telah ku berikan padamu
Tak mungkin lagi dapat kualihkan
Hatiku kepada yang lain
Entah bagaimana kelak kan jadinya
Hidup tanpa kasih mesra
Kan ku tempuh jua walau penuh duka
Sampai menutup mata
Semalam Di Cianjur - Alfian
Kan Kuingat, di dalam hatiku
Betapa indah semalam di Cianjur
Janji kasih
Yang telah kau ucapkan
Penuh kenangan
Yang takan terlupakan
Tapi sayang
Hanya semalam
Berat rasa
Perpisahan
Namun ku, telah berjanji
Di suatu waktu
Kita bertemu lagi
Tenda Biru – Desi Ratnasari
Tak sengaja lewat depan rumahmu
Kumelihat ada tenda biru
Dihiasi indahnya janur kuning
Hati bertanya pernikahan siapa
Tak percaya tapi ini terjadi
Kau bersanding duduk di pelaminan
Air mata jatuh tak tertahankan
Kau hianati cinta suci ini
Tanpa undangan diriku kau lupakan
Tanpa putusan, diriku kau tinggalkan
Tanpa bicara kau buat ku kecewa
Tanpa berdosa kau buat kumerana
Ku tak percaya dirimu tega
Nodai cinta hianati cinta
Terlena – Supeno/Braga Stone
Tak kuasa menanti terlalu lama
Hasrat hatiku smakin membara
Ingin berjumpa denganmu meskipun sekejap
Lihatlah hatiku terlanjur jatuh
Tidurpun gelisah tanpa mimpi
Gairah senyumku musnah ceritaku hampa
Sering ingin berpaling
Dari indah bayangmu
Namun ketika lari menjauh
Semakin terasa menyiksa
Lalu anganku sesat
Langkahpun hilang arah
Di hati ini, Lekat hatimu
Aduhai jiwaku terlena
Tiga Malam – Lilis Suryani
Tiga malam kumencarimu
Tiga malam hatiku sunyi
Dimanakah engkau sayang
Ku inginkan lekas kau datang
Tapi kini tak kutemui
Berangkatlah aku sendiri
Di medan bakti
Ku telah berjanji
Untuk kita kan jumpa nanti
Kuingin ijinmu sayang
‘Tuk melepas aku berjuang
Relakan aku oh kasih
Membela nusa dan bangsa