Pandangan Islam tentang harta



Yüklə 136,03 Kb.
tarix06.03.2018
ölçüsü136,03 Kb.
#45190

Sistem Mengontrol Harta Atau Keuangan


Manajemen Keuangan

Keluarga Muslim

Modul 3



Untuk Para Calon Suami, Calon Istri, Suami atau Istri

Oleh


Khoiril Arief Saleh

Jl. Bolavoli 18 Arcamanik, Bandung. Telp. (022)7102411



Sistem Mengontrol Harta Atau Keuangan

Oleh : Khoiril Arief Saleh

Jl. Bolavoli 18 Arcamanik, Bandung. Telp. (022)7102411

Minimal ada dua hal yang wajib dicermati oleh keluarga muslim dalam mengontrol harta atau uang. Dua hal tenting tersebut adalah: membersihkan harta dan membagi harta sesuai porsi yang benar.

Harta dalam sistem keluarga muslim harus bersih (suci). Tentu saja kesucian harta hanya bisa diperoleh dari pencarian yang halal. Meskipun telah dicari dengan cara yang halal tetapi bila jumlah yang telah mencapai nisab maka harta tersebut tidak suci lagi. Dalam harta tersebut tercampur dengan hak orang lain. Proses pencucian harta tersebut dilakukan dengan melaksanakan zakat. Cara mencari harta secara halal telah banyak dibahas oleh para ahli agama, oleh sebab itu tidak lagi dibahas dalam tulisan ini. Tulisan berikut membatasi bahasan hanya pada proses manajemen harta setelah menjadi milik seseorang atau keluarga muslim agar optimal penggunaannya. Proses pensucian harta dengan zakat dibahas secara terpisah dalam suatu bagian tulisan atau modul tersendiri.


Dalam tulisan ini dibahas tentang pembagian penggunaan harta dan sistem pengontrolannya. Pembagian harta dilakukan berdasarkan atas petunjuk Al-Quran dan hadis sedang pengontrolannya dilakukan dengan mengadopsi beberapa cara pembukuan keuangan yang biasa dilakukan dalam kehidupan perusahaan. Tentunya dalam pembukuan keuangan ini terdapat beberapa modifikasi dan beberapa parameter yang tidak biasa digunakan dalam dunia pembukuan.

1. Sistem Pencatatan Keuangan Keluarga Muslim

Pengontrolan keuangan keluarga Muslim bertujuan agar:



  • Status keuangan keluarga Muslim dapat diketahui dengan jelas dan mudah

  • Pembagian penggunaan uang atau harta dapat diketahui dengan jelas baik jumlah maupun persentasenya

  • Mempermudah pengambilan keputusan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang akan datang.

Untuk melaksanakan kesemuanya itu perlu didukung dengan catatan yang praktis dan lengkap. Allah berfirman dalam Al-Quran surat 45 ayat 29 tentang perlunya catatan yang artinya sebagai berikut: "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan". (Qs. 45:29)

Berikut ini dijelaskan cara pencatatan keuangan dengan membuat suatu sari laporan keuangan keluarga Muslim. Untuk mempermudah membuat laporan keuangan, ikutilah table 1 yang telah disiapkan. Masukkan harga-harganya sesuai baris dan kolom yang telah disediakan (bila merasa kurang, silahkan menambah). Secara garis besar, sisi kiri table 1 merupakan kumpulan dari semua harta yang dianggap kita miliki, sedang sisi kanan merupakan semua biaya atau kewajiban yang harus dibayar atau dikeluarkan.




TABEL 1

SALAH SATU CONTOH MODEL PEMBUKUAN KEUANGAN KELUARGA MUSLIM TAHUNAN

AKTIVA (HARTA)

Rp.

Total

Rp.

KEWAJIBAN

Total

Rp.

Rp.

Aktiva lancar






Kewajiban primer







-Penghasilan/pendapatan

Rp?




Nafkah ke ibu & bapak

Rp?




-Simpanan uang

Rp?




Nafkah ke istri & anak

---------




-Surat-surat berharga

Rp?




-makan

Rp?




-Piutang

Rp?




-perumahan

Rp?




-Persediaan uang kas

Rp?




-kesehatan

Rp?




Total aktiva lancar

---------

Rp.AL

-pendidikan

Rp?




Aktiva tetap







-dll.

Rp?




-Rumah dipakai (layak)

Rp?




Total kewajiban primer

---------

Rp.KP

-Rumah simpanan

Rp?




Primer mendatang







-Tanah dipakai (layak)

Rp?




-Tabungan uk.Makan

Rp?




-Tanah simpanan

Rp?




-Tabungan uk.Rumah

Rp?




-Mobil dipakai (layak)

Rp?




-Tabungan Kesehatan

Rp?




-Peralatan rumah tangga

Rp?




-Tabungan Pendidikan

Rp?




-“Kelebihan primer”

Rp.LP ?




-Tabungan Lain-lain

Rp?




- Dll.

Rp?




Total primermendatang

---------

Rp.PM

Total aktiva tetap

---------

Rp.AT

Biaya sekunder







Aktiva maya







-Biaya hiburan

Rp?




-Ketrampilan/ilmu peng.

Rp?




-Biaya kesenangan/hobi

Rp?




-Citra

Rp?




-Biaya kenyamanan

Rp?




-Kepercayaan

Rp?




Total biaya sekunder

---------

Rp.BS

-Keuletan, ketabahan,dsb

Rp?




Membayar zakat







Total aktiva maya

---------

Rp.AM

-Zakat harta simpanan

Rp?




Ak. maya berganda







-Zakat profesi

Rp?




-hasil memberi nafkah

Rp?




-Zakat perdagangan

Rp?




-Hasil membayar zakat

Rp?




-Zakat pertanian

Rp?




-Hasil amal lainnya

Rp?




-Zakat peternakan

Rp?




Total Ak.Maya ganda

---------

RpAMG

-Zakat harta lainnya

Rp?












Total membayar zakat

---------

Rp.BZ










Biaya untuk amal
















-kepada anak yatim

Rp?













-kepada orang miskin

Rp?













-kepada musafir

Rp?













-untuk fisabilillah, dll

Rp?













Total biaya untuk amal

---------

Rp.BA










Bayar Hutang
















-sisa ht. jangka panjang

Rp?












-sisa ht. Jangka pendek

Rp?












-membayar hutang

Rp?












Total bayar&sisahutang

---------

Rp.BH










Biaya Lain-lain

---------

Rp.BL










Total Kewajiban

---------

Rp.TK










Saldo




Rp.+/-

TOTAL AKTIVA

----------

Rp.sama

TOTAL KEWJ. semua

---------

Rp.sama

Isi table diatas diterangkan dalam uraian berikut.



    1. Aktiva (harta)

Aktiva adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai milik. Semua dicatat dalam lajur sebelah kiri. Aktiva ini dapat dibagi menjadi 4 macam, yaitu aktiva lancar, aktiva tetap, aktiva maya (sulit dihitung) dan aktiva maya berganda (sulit dihitung).

Aktiva lancar terdiri dari hal-hal yang dimiliki dengan perpindahan yang sangat mudah. Aktiva ini terdiri dari uang penghasilan, uang simpanan, uang kas, surat-surat berharga (polis asuransi, surat-surat perjanjian, dsb.), piutang, dan sebagainya.

Aktiva tetap adalah sesuatu yang dianggap milik tetapi agak sulit dipindah-pindahkan pemilikannya. Hal ini antara lain berupa rumah dipakai (layak), rumah simpanan, tanah dipakai (layak), tanah simpanan, mobil dipakai (layak), mobil simpanan, peralatan rumah tangga (layak), dan sebagainya. Harga barang-barang tersebut dibukukan berdasarkan perkiraan harga jual pasarannya. Untuk memperkirakan harga barang-barang atau benda-benda simpanan, biasanya tidak terlalu sulit. Untuk menentukan barang-barang atau benda-benda dipakai (layak), agak sedikit sulit. Hal itu disebabkan karena barang-barang atau benda-benda dipakai (layak) itu didefinisikan sebagai kebutuhan primer yang setara dengan kebutuhan primer di lingkungan tempat tinggal. Nilai sama atau lebih kecil dari kebutuhan primer di lingkungan tempat tinggal, tidak akan dikurangi nilai pembukuannya. Nilai barang-barang atau benda-benda lebih besar dari kebutuhan primer di lingkungan tempat tinggal, nilainya hanya dibukukan sebesar dengan nilai kebutuhan primer lingkungan tempat tinggal. Kelebihan dari nilai itu dibukukan sebagai “Kelebihan Primer”. Selain itu aktiva tetap ini juga dapat berupa kepemilikan sebagian, misalnya kepemilikan rumah yang cicilannya baru mencapai 50%.

Aktiva maya adalah sesuatu yang dianggap milik tetapi agak sulit untuk dinilai harganya, misal: ketrampilan, ilmu, pengetahuan, citra, kepercayaan, keuletan, ketangguhan yang kita miliki. Memang sulit menilai hal-hal tersebut dalam angka rupiah. Untuk membantu penilaian, dapat dianalogikan dengan perhitungan sebagai berikut:

  1. Dengan dimilikinya hal-hal tersebut, dapatkah kita gunakan untuk mencari uang? (ya/tidak)

  2. Berapa kira-kira nilai uang yang kita dapat tiap bulannya berdasarkan modal hal-hal tersebut? (Rp./bulan)

  3. Berapa lama perkiraan waktu dari hal-hal yang kita sebut tadi masih dapat berguna untuk mencari uang? (tahun)

  4. Dari ketiga jawaban diatas akan dapat terjawab perkiraan nilainya.

Perkiraan nilai-nilai tersebut dapat dihitung satu persatu atau dihitung bersamaan. Nilai tersebut kadang-kadang dapat berubah dipengaruhi oleh situasi dan kondisi lingkungan. Misalnya seseorang mempunyai kepiawaian dalam bidang membangun bangunan, pada saat pembangnan sedang tumbuh tentunya kepiawaian tersebut memiliki harga jual yang tinggi. Pada saat pembangunan sudah jenuh atau negara dalam kondisi kesulitan keuangan, dengan sendirinya jarang dibangun bangunan-bangunan baru, hal ini akan menurunkan nilai jual kepiawaian tadi. Sebagai konsekuensi dari kondisi tersebut penilaian terhadap nilai aktiva maya akan berubah menjadi kecil. Demikian sebaliknya bila kondisi pembangunan bertambah banyak maka nilainya akan naik. Dinamika nilai tersebut harus selalu dievaluasi setiap tahun atau perioda tertentu agar nilai aktiva maya benar-benar sesuai kenyataan.

Aktiva maya berganda adalah milik yang diperoleh atas dasar amal yang diridhai Allah. Berapa besar uang atau harta yang telah diberikan atau dibayarkan atas dasar ridha Allah, itulah nilai aktiva maya berganda. Dengan demikian nilai maya berganda ini akan sama atau lebih kecil dari jumlah kewajiban membayar nafkah (kewajiban primer layak), zakat, amal kepada mereka yang telah digariskan oleh ketentuan Al-Quran dan hadis. Perlu diingat ketika membukukan nilai ini harus disertai evaluasi pada diri pribadi dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:

  • Betulkah ketika dibayarkan amal kita barengi dengan kerelaan semata hanya untuk Allah SWT.?

  • Betulkan pemberian atau pembayaran itu tidak disertai rasa riya?

  • Betulkah setelah itu tidak disertai dengan tindakan atau perkataan yang menyakitkan hati sipenerima amal?

Pertanyaan-pertanyan tersebut dilandasi oleh aturan Al-Quran yang artinya sebagai berikut: Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Rabb mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (Qs. 2:262). Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun (Qs. 2:263). Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir itu (Qs. 2:264). Bila masih tercampur oleh hal-hal tersebut diatas, nilai amal tersebut tidak bisa dibubukan secara penuh. Berapa nilai pengurangannya?……………….Hanya diri pribadi sendiri yang tahu, jawablah dengan hati nurani diri pribadi.

    1. Kewajiban

Kewajiban adalah suatu nilai yang dibayarkan atau dikeluarkan untuk memperoleh sesuatu yang dituju atau untuk memenuhi kewajiban yang tidak bisa dielakkan lagi. Kewajiban ini biasanya digunakan untuk membayar keperluan primer, simpanan kebutuhan primer mendatang, sekunder, zakat, hutang, amal lainnya sesuai petunjuk Al-Quran dan hadis.

Kewajiban primer adalah biaya yang digunakan untuk memberi nafkah kepada bapak, ibu, kerabat dekat (istri dan anak). Pengeluaran ini bisa berupa biaya untuk makan, kesehatan, perumahan dan pendidikan. Kewajiban primer ini sulit dibatasi secara nyata, hanya ketentuan ini yang mengaturnya:

  • Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian (Qs. 25:67).

  • dan mereka tidak menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal saleh pula), karena Allah akan memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Qs. 9:121)

  • ……….dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. (Qs. 17:26)

  • Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya. (Qs. 17:27)

Dari batasan ini diharapkan keluarga Muslim dapat menentukan nilai cukup dari kewajiban primernya. Dalam hal ini penulis memberi beberapa pandangan tentang perkiraan nilai cukup tersebut dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  • Pembelanjaan kebutuhan primer setahun telah melebihi 94 gram mas atau

  • Pembelanjaan kebutuhan primer telah setara dengan pembelanjan kebutuhan primer dari lingkungannya.

Sehubungan dengan kewajiban primer adalah suatu kewajiban yang tidak mungkin bisa dielakkan lagi, maka nilai ini dibukukan juga pada aktiva maya berganda. Cara perhitungan pembukuannya sebagai berikut:

  1. Bila uang atau harta telah dibelanjakan untuk keperluan/kebutuhan primer terlebih dahulu uraikanlah menjadi 2 bagian.

  2. Bagian pertama adalah bagian yang nilainya setara dengan nilai kebutuhan primer yang umum digunakan dilingkungan tempat tinggal kita (kebutuhan primer layak).

  3. Bagian kedua adalah bagian yang merupakan kelebihan dari nilai kebutuhan primer yang umum digunakan dilingkungan tempat tinggal kita.

  4. Bagian pertama saja yang layak dibukukan sebagai aktiva maya berganda, sedang bagian kedua dianggap sebagai kebutuhan sekunder. Tentu saja bagian kedua ini ditahun berikutnya dapat terbukukan sebagai barang simpanan (bila kelebihan tersebut berupa barang, misalnya rumah, mobil, dsb.). Dalam hal ini pada tahun berikutnya disarankan dimasukkan pada aktiva tetap sekmen “kelebihan primer”

  5. Bagian pertama (bila berupa benda) dapat dibukukan pada aktiva maya berganda setiap tahunnya selama benda-benda yang dimaksut masih dapat dipakai, tentu saja nilainya akan berubah sesuai nilai pada tahun pembukuannya.

Kewajiban primer mendatang adalah uang atau harta yang diubah menjadi simpanan uang akan digunakan untuk membiayai kewajiban primer diwaktu yang akan datang. Meskipun untuk membiayai kewajiban primer juga tetapi nilai ini tidak bisa dibukukan pada aktiva maya berganda, hal ini disebabkan karena penggunaannya belum saat ini. Nilai ini bisa dibukukan nanti pada saat benar-benar digunakan sebagai pembiayaan kewajiban primer.

Biaya sekunder adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan sekunder, antara lain untuk memenuhi keinginan, kenyamanan, kesenangan, dan seterusnya. Didalam biaya ini bisa termasuk biaya yang dikeluarkan untuk hal-hal yang tidak berguna atau bahkan dilarang oleh ketentuan Al-Quran dan hadis. (misalnya: berjudi, minum minuman keras, dsb.)

Kewajiban zakat adalah kewajiban yang harus dikeluarkan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan dalam Al-Quran dan hadis. Kewajiban ini dianggap hutang bila belum dibayarkannya. Biaya ini bisa dibukukan pada aktiva maya berganda.

Biaya untuk amal kepada mereka yang telah diatur dalam Al-Quran dan hadis (anak yatim, orang miskin, musafir, fisabilillah, dan seterusnya) Biaya ini bisa dibukukan pada aktiva berganda.

Bayar hutang adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan. Hutang ini bisa berupa cicilan rumah, mobil, hutang karena perniagaan dan sebagainya. Bila pembayaran hutang dimaksudkan untuk membeli keperluan primer (layak), misalnya cicilan rumah, biaya ini bisa dibukukan juga sebagai aktiva maya berganda. Pembayaran cicilan rumah tersebut merupakan bagian dari kewajiban memberi nafkah kepada istri dan anak.

Biaya lain-lain adalah biaya yang dikeluarkan diluar sekmen-sekmen yang telah diuraikan diatas, termasuk biaya yang harus dikeluarkan karena keteledoran (misalnya: uang hilang, kecurian, dsb.)

Saldo adalah suatu harga yang dapat bernilai positif atau negatif. Harga ini digunakan untuk membuat neraca total pada bagian kiri (aktiva) sama dengan total pada bagian kanan (kewajiban). Bila neraca ini positif artinya keluarga muslim mempunyai kekayaan lebih pada tahun yang bersangkutan. Bernilai sangat kecil atau bahkan bernilai negatif artinya keluarga Muslim yang bersangkutan mempunyai hutang yang tidak terbayar dari semua yang dipunyainya.

2. Sistem Perhitungan Parameter Keuangan Keluarga Muslim

Berdasarkan penjelasan diatas isilah tabel yang telah disediakan agar menjadi sebuah sari laporan neraca keuangan keluarga Muslim satu tahun. Dari neraca tersebut akan diketahui status keuangannya pada tahun yang bersangkutan.

Untuk mengevaluasi hasil pembukuan keuangan keluarga Muslim diperlukan beberapa batasan yang didefinisikan sebagai berikut:


  1. Kondisi keuangan dikategorikan baik; dalam hal ini terdapat minimal ada 2 kemungkinan, yaitu:

  • Status keuangan keluarga muslim dianggap sehat bila jumlah Aktiva Lancar (Rp.AL) dan Aktiva Maya Berganda (Rp.AMG) sama atau lebih besar dari Total Kewajiban (Rp.TK)

  • Status keuangan keluarga muslim dianggap sehat sekali bila terpenuhi syarat diatas dan mempunyai nilai Aktiva Maya (Rp.AM) cukup.

  1. Kondisi keuangan dikategorikan waspada, kondisi ini ditandai dengan jumlah Aktiva Lancar (Rp.AL) jauh lebih kecil dari Total Kewajiban (Rp.TK) meskipun saldo neracanya masih bernilai positif banyak.

  2. Kondisi keuangan dikategorikan jelek, dalam hal ini terdapat minimal ada 2 kemungkinan, yaitu:

  • Status keuangan dianggap perlu dibenahi bila saldo neraca kecil. Dalam hal ini “kecil” didefinisikan sebagai harga saldo yang sama dengan harga total Aktiva Maya Berganda (Rp.AMG) ditambah total Aktiva Tetap (Rp.AT).

  • Status keuangan dianggap gawat bila saldo neraca sangat kecil atau bahkan negatif. Dalam hal ini “sangat kecil” didefinisikan sebagai harga saldo yang sama dengan harga total Aktiva Maya Berganda (Rp.AMG) saja.

Kondisi nomor 1 dan 2 dibahas dalam modul atau bagian ini sedang kondisi 3 dibahas secara khusus pada bagian atau modul yang berjudul “Mengatasi Saldo Kecil Pada Pembukuan Keuangan Keluarga Muslim” dan “Mengatasi Kebangkrutan Keuangan Keluarga Muslim”.

Dari batasan kategori diatas, kita dapat mengetahui status keuangan satu tahun yang telah lalu. Meskipun telah diketahui status keuangan sesuai kategori diatas tetapi masih belum cukup untuk mengevaluasi keuangan yang berhubungan langsung dengan perintah-perintah Allah SWT.

Untuk mengetahui status yang lebih spesifik dihadapan Allah SWT. diperlukan beberapa parameter yang kita definisikan sebagai berikut:


  • Parameter Kikir = ((Total Kewajiban – Total Biaya Amal)/Total Kewajiban) x 100%.

= ((Rp.TK – Rp.BA)/Rp.TK) x 100%

  • Parameter Amal = (Total Biaya Amal/Total Kewajiban) x 100%

= (Rp.BA/Rp.TK) x 100%

  • Parameter Kikir Total = ((Total Aktiva – Total Biaya Amal)/Total Aktiva) x 100%

= ((Rp.TA – Rp.BA)/Rp.TA) x 100%

  • Parameter Amal Total = (Total Biaya Amal/Total Aktiva) x 100%

= (Rp.BA/Rp.TA) x 100%

  • Parameter Bangkrut Akherat = ((Total Kewajiban primer + Total Kewajiban Zakat +

Total Biaya Amal) – Total Aktiva Maya Berganda) /

(Total Kewajiban primer + Total Kewajiban Zakat +

Total Biaya Amal)) x 100%

= ((Rp.KP + Rp.BZ + Rp.BA) – Rp.AMG) /

(Rp.KP + Rp.BZ + Rp.BA)


  • Parameter Kelebihan Primer Tahunan = “Kelebihan Primer” / Total Kewajiban

= (Rp.LP) / (Rp.TK)

Parameter-parameter tersebut menunjukkan status anda dihadapan Allah SWT. bertalian dengan harta. Anda atau keluarga anda benar-benar kikir bila parameter Kikir berharga mendekati 100% dan parameter Amal berharga mendekati 0%. Meskipun anda berusaha menjadi sangat dermawan tetapi nilai Kikir terkecil dan nilai Amal terbesar dibatasi. Tidak boleh melampaui batas, Nilai Kikir tidak boleh lebih kecil dari 66,7% dan nilai Amal

tidak boleh lebih besar dari 33,3%. Batasan minimal atau maksimal tersebut diturunkan atas dasar tetentuan bahwa dalam keadaan normal (bukan pada saat perang yang memerlukan banyak pengorbanan harta dan jiwa orang muslim) seorang muslim tidak boleh mewasiatkan hartanya lebih dari sepertiga jumlahnya. Ada orang-orang yang lebih berhak untuk menerimanya.

Untuk keperluan evaluasi amal kita, gunakanlah salah satu parameter saja, yaitu parameter Kikir atau Amal. Untuk mengevaluasi simpanan amal, gunakanlah parameter bangkrut akherat. Parameter lainnya, hanya digunakan sebagai bahan pertimbangan saja.



    1. Kesimpulan Dan Evaluasi

Dengan menggunakan sistem yang telah diterangkan diatas dapatlah diketahui posisi keuangan keluarga Muslim dihadapan Allah SWT. Diketahunya posisi keuangan dengan mudah dan tepat merupakan data yang sangat penting karena dari data itu seseorang atau keluarga Muslim dapat menentukan langkah-langkah strategis selanjutnya. Posisi saldo rendah (atau negatif) hendaknya menjadi pemicu untuk memperbaikinya di waktu yang akan datang.

Perlu disimpulkan bahwa ada beberapa hal sangat berbeda pada pembukuan keuangan yang biasa dilakukan di perusahaan-perusahaan dengan pembukuan keuangan keluarga Muslim. Perbedaan tersebut antara lain sebagai berikut:



  • Pada pembukuan umum lebih digunakan untuk memproteksi kebocoran uang sedang pada pembukuan keuangan keluarga Muslim tidak terlalu memperhatikannya, hal itu disebabkan karena semua pengguna uang biasanya adalah diri sendiri atau keluarga sendiri. Pembukuan keuangan keluarga Muslim digunakan untuk introspeksi pada diri sendiri.

  • Pada pembukuan umum tidak membukukan amal karena Allah SWT., sedang pada pembukuan keuangan keluarga Muslim membukukan hal itu.

  • Pada pembukuan umum status keuangan lebih dinilai dari harga saldo, sedang pada pembukuan keuangan keluarga Muslim selain dari harga saldo juga dilihat dari parameter-parameter lainnya.

  • Pada pembukuan umum lebih digunakan untuk membantu mengarahkan tindakan-tindakan agar saldo menjadi positif atau bahkan berharga positif besar, sedang pada pembukuan keuangan keluarga Muslim digunakan selain untuk mengarahkan saldo menjadi positif juga mengarahkan agar distribusi penggunaan uang bermanfaat di dunia dan di akherat.

Sehubungan dengan tujuan akhir dari manajemen keuangan keluarga Muslim ini untuk mengarahkan agar saldo keluarga menjadi positif banyak dan penggunaannya benar-benar optimal di dunia dan di akherat, maka evaluasinya juga diarahkan pada hal tersebut.

3.1. Evaluasi Pada Neraca Keuangan Berkategori Baik

Bila kondisi neraca keuangan anda termasuk dalam kategori baik, cara mengevaluasinya perlu memperhatikan benar-benar nilai parameter-parameter yang telah diterangkan diatas.

Dari hasil perhitungan parameter-parameter keuangan diatas, jawablah pertanyaan berikut:


  1. Pantaskah nilai Kikir saya sebesar itu ?

  2. Pantaskah nilai Amal saya sekecil itu ?

  3. Bandingkan nilai Amal terhadap nilai Kelebihan Kebutuhan Primer Tahunan !

  4. Berapa persen tabungan amal saya hilang karena riya atau perbuatan lain?

Renungkanlah!!!

Renungan ini jauh lebih bermakna bila kita menggenggam data kuantitatif yang telah dihitung. Data tersebut disimpan dan dapat diperbandingkan dari tahun ketahun. Insya Allah terus meningkat nilai amalnya atau menurun nilai kikirnya serta menurun nilai bangkrut akheratnya setiap tahun.





3.2. Evaluasi Pada Neraca Keuangan Berkategori Waspada

Bila kondisi neraca keuangan anda dalam kategori waspada, selain melakukan evaluasi seperti apa yang telah dijelaskan pada sub-bagian 3.1 perlu dievaluasi benar-benar nilai Aktiva Lancarnya dan nilai Aktiva mayanya. Dalam hal ini ada 3 kemungkinan yaitu:



  1. Pada tahun neraca terhitung, terjadi pengeluaran atau pembayaran banyak hingga jauh diatas normal sedang pemasukan pada aktiva lancar dalam kondisi normal. Bila pembayaran tersebut digunakan untuk melakukan investasi atau untuk membeli barang simpanan, neraca ini masih digolongkan sebagai neraca keuangan yang baik.

  2. Pada tahun neraca terhitung, terjadi pengeluaran atau pembayaran banyak hingga jauh diatas normal tetapi pemasukan pada aktiva lancar mengalami penurunan hingga jauh dibawah normal.

  3. Pada tahun neraca terhitung, terjadi pengeluaran atau pembayaran normal tetapi pemasukan pada aktiva lancar mengalami penurunan hingga jauh dibawah normal.

Pada kondisi nomor 2 dan 3, perlu dilakukan langkah-langkah penanggulangan dengan dasar pemikiran mengikuti tahapan sebagai berikut:

  1. Evaluasilah pemasukan keuangan anda. Apakah pemasukan keuangan mengalami penurunan yang tajam atau bahkan menghilang sama sekali?.

  2. Bila hal diatas terjadi, maka selain harus menelusuri problem tersebut anda harus mengevaluasi Aktiva Maya yang anda miliki. Adakah nilai Aktiva Maya anda yang dapat diuangkan agar bisa membuat pemasukan keuangan kembali normal?

  3. Bila Aktiva maya anda tidak bisa diuangkan atau tidak mencukupi, maka mau tidak mau anda harus melakukan perombakan total sruktur pengeluaran anda meskipun masih ada nilai Aktiva Tetap dengan jumlah relatif banyak.

  4. Anda harus mengubah struktur pengeluaran dengan cara mengubah gaya hidup. Turunkan pengeluaran agar Aktiva Tetap (tabungan/cadangan) anda dapat digunakan hingga anda memiliki kemungkinan memperbaiki pemasukan keuangan atau kalau mungkin hingga umur anda lanjut usia.

3.3. Evaluasi Pada Neraca Keuangan Berkategori Jelek

Dari hasil neraca keuangan tahunan, banyak kemungkinan dapat terjadi, salah satunya adalah nilai saldo berharga sangat kecil atau bahkan negatif. Hal itu merupakan problem besar yang harus cepat ditangani. Khasus ini perlu pengkajian lebih lanjut.



Kajian itu dapat dilihat pada bagian tersendiri yang berjudul “Mengatasi Saldo Kecil Pada Pembukuan Keuangan Keluarga Muslim” dan “Mengatasi Kebangkrutan Keuangan Keluarga Muslim”.



Yüklə 136,03 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin