Bab I : bentangan rezeki-mu kusambut dengan ikhtiyar



Yüklə 0,51 Mb.
səhifə1/5
tarix26.10.2017
ölçüsü0,51 Mb.
#14084
  1   2   3   4   5





DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Sambutan


Pedoman Transliterasi

Petunjuk Penggunan

Daftar Isi
BAB I : BENTANGAN REZEKI-MU KUSAMBUT DENGAN IKHTIYAR

Kompetensi Inti (KI) ………………………………………

Kompetensi Dasar (KD) ……………………………………

Tujuan Pembelajaran ………………………………………



  1. Amati Gambar…….…………………………………………

  2. Ungkapkan Rasa Ingin Tahu…… ……………………………

  3. Bukalah Wawasanmu…………………………………………

  4. Kembangkan Pikiranmu………………………………………

  5. Akhirnya Aku Tahu …………………………………………

  6. Mutiara Hikmah………………….

  7. Rangkuman …………………………………………………

  8. Berlatihlah …………………………………………………


BAB II : GEMAR MENOLONG DAN SAYANG ANAK YATIM WUJUD KEPEDULIAN SOSIALKU

Kompetensi Inti (KI) ………………………………………

Kompetensi Dasar (KD) ……………………………………

Tujuan Pembelajaran ………………………………………



  1. Amati Gambar…….…………………………………………

  2. Ungkapkan Rasa Ingin Tahu…… ……………………………

  3. Bukalah Wawasanmu…………………………………………

  4. Kembangkan Pikranmu………………………………………

  5. Akhirnya Aku Tahu …………………………………………

  6. Mutiara Hikmah…………………. ……………………………

  7. Rangkuman ……………………………………………………

  8. Berlatihlah ……………………………………………………


BAB III : KUPERINDAH BACAAN AL-QUR’AN DENGAN TAJWID ( HUKUM BACAAN MAD IWAD, MAD LAYYIN DAN MAD

ARID LIS-SUKUN

Kompetensi Inti (KI) …………………………………………

Kompetensi Dasar (KD) ………………………………………

Tujuan Pembelajaran …………………………………………



  1. Amati Ayat

  2. Ungkapkan Rasa Ingin Tahu…… …………………………

  3. Bukalah Wawasanmu………………………………………

  4. Kembangkan Pikranmu……………………………………

  5. Akhirnya Aku Tahu …………………………………………

  6. Mutiara Hikmah…………………. …………………………

  7. Rangkuman …………………………………………………

  8. Berlatihlah …………………………………………………

BAB IV : KURAIH KETENANGAN HIDUP DENGAN TIDAK TAMAK TERHADAP HARTA

Kompetensi Inti (KI) ………………………………………

Kompetensi Dasar (KD) ……………………………………

Tujuan Pembelajaran ………………………………………



  1. Cermati Cerita…….…………………………………………

  2. Ungkapkan Rasa Ingin Tahu…… …………………………

  3. Bukalah Wawasanmu………………………………………

  4. Kembangkan Pikranmu……………………………………

  5. Akhirnya Aku Tahu …………………………………………

  6. Mutiara Hikmah…………………. …………………………

  7. Rangkuman …………………………………………………

  8. Berlatihlah …………………………………………………

BAB V : KONSEP KESIMBANGAN HIDUP DI DUNIA DAN AKHIRAT

Kompetensi Inti (KI) ………………………………………

Kompetensi Dasar (KD) ……………………………………

Tujuan Pembelajaran ………………………………………



  1. Cermati Cerita…….………………………………………

  2. Ungkapkan Rasa Ingin Tahu…… …………………………

  3. Bukalah Wawasanmu………………………………………

  4. Kembangkan Pikranmu……………………………………

  5. Akhirnya Aku Tahu …………………………………………

  6. Mutiara Hikmah…………………. ……………………………

  7. Rangkuman …………………………………………………….

Berlatihlah ……………………………………………………
BAB VI : KUPERINDAH BACAAN AL-QUR’AN DENGAN TAJWID

( HUKUM BACAAN LAM DAN RA)

Kompetensi Inti (KI) …………………………………………

Kompetensi Dasar (KD) ………………………………………

Tujuan Pembelajaran …………………………………………



  1. Cermati Ayat…….………………………………………… ….

  2. Ungkapkan Rasa Ingin Tahu…… ……………………………

  3. Bukalah Wawasanmu…………………………………………

  4. Kembangkan Pikranmu……………………………………

  5. Akhirnya Aku Tahu …………………………………………

  6. Mutiara Hikmah…………………. ……………………………

  7. Rangkuman ……………………………………………………..

  8. Berlatihlah ………………………………………………………

Daftar Pustaka

Glosarium



BAB - Ihttp://4.bp.blogspot.com/-oyuprdywmlg/uubduqh5bri/aaaaaaaaazm/jizivlfkbj8/s640/slide56.jpg

KU GAPAI REZEKIMU DENGAN IKHTIYARKU


http://pasarkutradisional.blogspot.com

Kompetensi Inti (KI)


KI 1

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 3

Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.


Kompetensi Dasar (KD)


1.1

Meyakini bahwa setiap rezeki telah ditentukan oleh Allah.

3.1

Memahami isi kandungan Q.S. Quraisy (106) dan Q.S. al- Insyirah (94) tentang ketentuan rezeki Allah


Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan diharapkan peserta didik mampu membaca, menerjemahkan dan memahami isi kandungan Q.S. Quraisy (106) dan Q.S. al- Insyirah (94) tentang ketentuan rezeki dari Allah.


A

AMATI GAMBAR



DISIPLIN

YES!



HALAL

HARUS!



kepasar membeli bahan baku siomay sekretaris


B

UNGKAPKAN RASA INGIN TAHU

Banyak diantara manusia yang mendapatkan rezeki dengan sangat mudah, sebaliknya diantara mereka ada juga yang merasa sulit mendapatkan rezeki meskipun sudah berjuang keras untuk memperolehnya. Manusia diwajibkan untuk berusaha mendapatkan rezeki tersebut sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing, salah satu upaya mencari rezeki Allah adalah dengan bekerja. Setelah mencermati kedua gambar tersebut , tentu ada banyak hal yang kalian pikirkan, muncul beberapa pertanyaan di benak kalian. Maka cobalah untuk menulis apa yang kalian pikirkan dari kedua gambar tersebut pada kolom berikut ini:



Setelah kamu mengamati gambar di atas buat daftar komentar atau pertanyaan yang relevan

  1. …………………………..

  2. ……………………………

  3. ……………………………

  4. ……………………………

  5. ……………………………

Setelah kamu mengamati gambar di atas buat daftar komentar atau pertanyaan yang relevan

1………………………………………

2. …………………………………….

3………………………………………

4……………………………………..

5……………………………………..






C



BUKALAH WAWASANMU



  1. Rezeki Allah Sangat Luas

Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Badan yang sehat, otak yang cerdas, keimanan dan kemampuan melaksanakan ibadah dengan baik adalah bagian dari sekian banyak karunia Allah yang diberikan kepada manusia. Namun demikian ada sebagian dari manusia yang terjebak dengan pemikiran bahwa rezeki Allah hanya berupa materi. Padahal rezeki Allah sebenarnya sangatlah luas. Tahukah kalian bahwa udara yang kita hirup setiap hari juga merupakan bagian rezeki dari Allah untuk manusia? Bahkan akal fikiran dan perasaan yang Allah karuniakan kepada kita di mana potensi tersebut bisa menjadikan manusia bermartabat dibandingkan dengan makhluk yang lain itu juga termasuk rezeki Allah? Lalu apakah pengertian rezeki itu?


  1. Pengertian Rezeki

Kata rezeki berarti penghidupan, tiap-tiap yang bermanfaat, segala yang berdaya guna bagi makhluk. Rezeki Allah swt berarti penghidupan atau tiap-tiap yang berguna bagi kehidupan makhluk berasal dari Allah swt. Rezeki juga berarti anugrah, karunia atau pemberian dari sisi Allah swt kepada makhluk-Nya. Tahukah kalian bahwa rezeki manusia dan seluruh makhluk hidup sudah dijamin oleh Allah? Perhatikan firman Allah dalam surah ar-Rum : 40 berikut ini :
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ هَلْ مِنْ شُرَكَائِكُمْ مَنْ يَفْعَلُ مِنْ ذَلِكُمْ مِنْ شَيْءٍ

سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ.

Artinya “Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan”.
Pada ayat di atas, Allah menegaskan bahwa Dia telah menghidupkan manusia, memberi rezeki, mematikan dan menghidupkan mereka kembali. Kemudian Allah mempertanyakan kepada manusia “Adakah di antara mereka yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu yang demikian itu?” Kalimat Tanya seperti itu lazim disebut dengan pertanyaan untuk menegaskan, maksudnya penegasan bahwa tidak ada makhluk yang dapat berbuat. Inilah yang membutikan bahwa tidak ada yang dapat disekutukan dengan Allah. Dia maha suci dari segala anggapan orang-orang yang menyekutukan-Nya.


  1. Spirit Dari Al Qur'an Dalam Mencari Rezeki

Setelah kalian tahu bahwa semua makhluk yang ada di muka bumi rezekinya dijamin oleh Allah, bukan berarti manusia tanpa berbuat apa-apa kemudian rezeki itu ada dengan sendirinya, tetapi dengan akal cerdas yang kita miliki kita harus berpikir bahwa untuk mendapatkan rezeki itu tentunya tidak mudah harus ada proses pengupayaan yaitu melalui usaha atau kerja. Islam tidak menganjurkan pemeluknya untuk memerankan diri sebagai penganggur, meski dengan alasan untuk mengkonsentrasikan diri dalam beribadah kepada Allah swt. Atau menggantungkan belas kasihan orang lain dengan cara meminta-minta. Jadi, berusaha mencari rezeki adalah suatu keharusan. Seseorang yang bekerja dengan cara yang baik, halal , motivasi dan tujuannya benar, maka dia akan mendapatkan rezeki dalam bentuk materi dan juga pahala karena apa yang diusahakannya termasuk ibadah.

Renungkan firman Allah swt: ”Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” ( Q.S. Al-Jumu'ah (62):10 ). Tentang ayat ini dalam tafsir Ar-Razi dinyatakan bahwa makna ” maka bertebaranlah kamu di muka bumi” mengacu dua hal yaitu pertama, perintah untuk menyelesaikan tugas-tugas hidup setelah selesai salat jumat dan kedua, larangan untuk berdiam diri, istirahat, tidur di dalam masjid setelah selesai salat jumat. Dalam firman Allah ini tentunya meberi inspirasi bagi kalian untuk senantiasa ”produktif, energig dan efisien dalam menggunakan waktu dan dilarang keras untuk bermalas-malasan.

Allah swt berfirman: ”Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya”. (QS.al-Mulk(67):15)

Tentang ayat ini, Ibnu Katsir mengatakan: ” Menyebarlah kemanapun kalian inginkan di penjuru-penjuru-Nya, dan berkelilinglah di sudut-sudut, tepian dan wilayah-wilayah-Nya untuk menjalankan usaha dan perniagaan". Jadi salah satu pintu rezeki Allah yang bisa dimasuki manusia adalah lewat bidang perdagangan. kebiasaan mencari nafkah dengan berdagang ternyata sudah dilakukan oleh orang-orang suku Quraisy dari sejak zaman Rasulullah saw. Perjalanan dagang mereka ke luar wilayah Mekah, yaitu pada musim dingin, mereka melakukan perjalanan ke Yaman untuk berbelanja parfum dan rempah-rempah. Selama musim panas mereka pergi ke Syam untuk berbelanja hasil pertanian. Hal ini dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya yang terdapat pada Q.S. Quraisy: 2

إِيلافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ (٢)

(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.


  1. Rezeki yang halal dan berkah

Setiap manusia berhak untuk hidup layak, aman, damai dan bahagia. Untuk hidup layak ini, menurut Al-Qur’an merupakan hak sekaligus kewajiban asas yang paling utama dalam Islam. Ajaran al- Qur'an dan hadis mendorong manusia agar mencari rezeki yang halal dan thayyib. Rasulullah saw bersabda: ”Wahai manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, pakailah cara baik dalam mencari (rezeki) .....” Rasulullah saw juga mengingatkan manusia agar berhati-hati dalam mencari harta dan harus selektif dengan cara memperolehnya sehingga harta yang dimiliki benar-benar halal.
عَنْ أَبي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ

زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَ م مِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ (البخارى  وأبو



يعلى)

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Pasti akan datang pada manusia suatu zaman dimana orang tidak perduli lagi dengan apa dia mengambil harta, apakah dari yang halal ataukah dari yang haram. (Hadis shahih riwayat Al-Bukhari dan Abu Ya’la).



  1. Q.S. QURAISY DAN Q.S. AL-INSYIRAH




Q. S. Quraisy 1-4


No

Terjemah

Ayat

1

Karena kebiasaan orang-orang Quraisy

لإيلافِ قُرَيْشٍ (١)

2

(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas

إِيلافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ (٢)

3

maka hendaklah mereka menyembah Rabb Pemilik rumah ini (kabah).

فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ (٣)

4

Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan

الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ (٤)



Q.S. Al-Insyirah 1-8


No

Terjemah

Ayat

1

Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ (١)

2

dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu

وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ (٢)

3

yang memberatkan punggungmu

الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ (٣)

4

Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu

وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ (٤)

5

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٥)

6

sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٦)

7

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ (٧)

8

dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap

وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ (٨)





  1. Kandungan Q.S. Quraisy

Surah Quraisy terdiri dari 4 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyyah . Ayat 1, menjelaskan bahwa nama Quraisy diambil dari kata ” قُرَيْشٍ ” yang terdapat pada ayat pertama yang berarti Suku Quraisy. Suku Quraisy adalah suku yang mendapat kehormatan untuk memelihara Ka’bah. Pokok kandungan Q.S. Quraisy adalah:

Ayat 1, menjelaskan tentang kebiasaan suku Quraisy yang mempunyai mata pencaharian pokok berdagang,

Ayat 2, menjelaskan tentang perjalanan dagang orang-orang Quraisy pada musim dingin pergi ke negeri Yaman dan pada musim panas ke negeri Syam dalam setiap tahunnya. Mereka bepergian dengan tujuan untuk berniaga yang keuntungannya digunakan untuk keperluan hidup di Mekah dan untuk berkhidmat kepada Baitullah yang merupakan kebanggaan mereka.

Ayat 3, Allah mengingatkan suku Quraisy khususnya dan umat Islam umumnya agar selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah. Mereka diperintahkan untuk beribadah kepada Tuhan (pemilik) Ka’bah. Terhadap rezeki yang diterima, mereka harus mensyukurinya dengan cara memanfaatkannya sesuai dengan perintah Allah.

Ayat 4 Allah swt. menunjukkan akan kenikmatan yang telah diberikan kepada mereka yaitu berupa makanan dan rasa aman. Tuhan pemilik Ka’bah itu telah memberikan kepada mereka makan untuk menghilangkan lapar. Mereka juga diberi keistimewaan dengan rasa aman dan tenteram. Maka dari itu hendaklah mereka mengesakan Allah SWT. dalam beribadah, tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun dan tidak menyembah selain Allah . Dengan demikian di sini Allah memadukan rasa aman di dunia dan rasa aman di akhirat dengan melaksanakan perintah-Nya untuk mengesakan Allah SWT. dalam beribadah. Dan barang siapa yang mendurhakai perintah Allah itu, maka Allah akan mencabut rasa aman di akhirat sebagaimana firman-Nya :


وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ. وَلَقَدْ جَاءَهُمْ رَسُولٌ مِنْهُمْ فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَهُمُ الْعَذَابُ وَهُمْ ظَالِمُونَ ( الـنـحـل : 112- 113 )
Artinya : “ Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan ( dengan ) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi ( penduduk ) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; Karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. Dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang Rasul dari mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya; Karena itu mereka dimusnahkan azab dan mereka adalah orang-orang yang zalim. ( QS. an-Nahl : 112 – 113 )


Yüklə 0,51 Mb.

Dostları ilə paylaş:
  1   2   3   4   5




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin