Syarat taubat nasuha mubin Ahmad Amin Rp. 000, 108 hlm/ saku


RITUAL BID’AH DALAM SETAHUN



Yüklə 467,02 Kb.
səhifə8/10
tarix27.10.2017
ölçüsü467,02 Kb.
#16139
1   2   3   4   5   6   7   8   9   10

127. RITUAL BID’AH DALAM SETAHUN

Abdullah bin Abdul Aziz At-Tuwaijiry

Rp. 65.000,-

526 hlm/besar

Semua orang Islam tidak ragu bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak meninggal dunia dan bertemu dengan Allah, kecuali setelah Allah menyempurnakan agama Islam; seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya,

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (Al-Maidah: 3)

Selama agama ini sempurna dan tidak memerlukan tambahan, maka tidak diperlukan lagi adanya bid’ah (sesuatu yang baru) di dalam agama dan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Siapa saja yang membuat bid’ah dan menganggapnya baik, berarti dia telah membuat syariat tambahan; menganggap syariat Islam tidak lengkap, seakan-akan dia lebih tahu daripada Allah dan Rasul-Nya, sehingga cukuplah itu menjadi cap buruk baginya. Tetapi musuh-musuh Islam dan orang-orang yang tidak senang bila Islam menyebar, menjadikan bid’ah sebagai sesuatu yang indah di mata manusia; menampakkannya dalam bentuk ibadah yang penuh dengan tipuan, menyelimutinya dengan kedok zuhud, mendekatkan diri kepada Allah, dan cinta kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam; padahal tujuan utamanya adalah merusak agama mereka dan mencampuradukkan syariat dengan bid’ah, sehingga sunnah sendiri menjadi aneh dan diganti kedudukannya denan bid’ah yang harus dijaga. Sementara sunnah yang disyariatkan justru dibuang jauh-jauh.

Melaksanakan sunnah dan memerangi bid’ah merupakan perkara yang harus dilaksanakan oleh seluruh kaum Muslimin, ulama dan pelajar khususnya. Bid’ah adalah perbuatan mungkar yang harus dirubah sesuai dengan kemampuan kita, baik dengan tangan, lisan, ataupun hati.

Atas dasar inilah, penulis memilih kajian Al-Bida’ Al-Hauliyyah (Bid’ah Tahunan); yaitu bid’ah yang selalu terjadi pada tiap-tiap bulan tertentu dari tahun Hijriyah. Dengan ikhtiar yang kuat, penulis mengemukakan pendapat para imam terkemuka dan beberapa ulama yang menyatakan sesuatu masalah termausk dalam bid’ah. Juga melakukan pen-tahqiq­-an terhadap perbedaan pendapat pendapat yang diperselisihkan oleh para ulama, serta menyebutkan bermunculan beberapa perayaan yang didasari tradisi Ahlul Kitab; melakukan pen-tahqiq-an terhadap ayat-ayat, hadits-hadits, dan atsar-atsar, di samping penafsiran terhadap kalimat-kalimat aneh dan kata-kata asing. Tidak ketinggalan catatan biografi semua nama orang yang disebutkan dalam kajian ini diterangkan secara singkat beserta indeksnya. Kajian ini pula menggunakan bahasa yang sederhana, agar mudah dipahami dan jelas maknanya.

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menjaga kita dari bid’ah dan kesesatan dengan menolak sesuatu yang bertentangan dengan perintah-Nya, menyuruh kita mengembalikan segala urusan hanya kepada-Nya dan Rasul-Nya.

128. RUQYAH, OBAT GUNA-GUNA DAN SIHIR

Dr. Ali bin Naafi’ Al-Alyani

Rp. 14.000,-

140 hlm/sedang

Tidak diragukan lagi bahwa penyembuhan dengan Al-Qur’an dan dengan apa yang ditegaskan dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam berupa ruqyah, merupakan penyembuhan yang bermanfaat sekaligus penawar yang sempurna.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Katakanlah, ‘Al Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman.” (Fushshilat: 44)

Dengan demikian, Al Qur’an merupakan penyembuh yang sempurna diantara seluruh obat hati dan juga obat fisik, sekaligus sebagai obat bagi seluruh penyakit dunia dan akhirat.

Tidak semua orang mampu untuk melakukan penyembuhan dengan Al-Qur’an. Jika pengobatan dan penyebuhan itu dilakukan secara baik terhadap penyakit, dengan didasari kepercayaan dan keimanan, penerimaan yang penuh, keyakinan yang pasti, pemenuhan syarat-syaratnya, maka tidak ada satu penyakitpun yang tidak mampu disembuhkan dengan Al-Qur’an.

Bagaimana mungkin penyakit-penyakit itu akan menentang dan melawan firman-firman Rabb bumi dan langit, yang jika firmna-firman itu turun ke gunung, niscaya gunung tersebut akan hancur berkeping-keping.

Oleh karena itu, tidak ada satu penyakit hati dan penyakit fisikpun melainkan di dalam Al-Qur’an terdapat jalan penyembuhannya. Ibnu Qayyim Rahimahullah berkata,”Barangsiapa yang tidak dapat disembuhkan oleh Al-Qur’an, berarti Allah tidak memberikan kesembuhan kepadanya.”



129. SAATNYA ANDA TAHU SIAPA NABI ISA?

Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin

Rp. 17.500,-

160 hlm/sedang

Allah telah mengutus banyak nabi dan rasul untuk menunjukkan manusia ke jalan tauhid. Masing-masing nabi dan rasul tersebut telah diberikan kelebihan oleh Allah. Kelebihan tersebut untuk memperkuat hujjah mereka dalam mengajak manusia kepada ajaran tauhid yang murni. Misalnya, Nabi Isa yang dijadikan tanpa perantara ayah dan ibu. Itu semua merupakan bukti kekuasaan Allah.

Akan tetapi, orang-orang yang lemah akalnya menuhankan Nabi Isa karena kelebihan yang Allah berikan tersebut. Bahkan, mereka berusaha menyesatkan manusia dengan kebodohannya. Orang-orang sesat itu meyakini bahwa hanya dengan menuhankan Isa, manusia bisa selamat. Isa dianggap sebagai juru selamat yang menebus dosa turunan yang diakibatkan kesalahan Nabi Adam. Ada yang bertanya,” Mengapa anak-anak Adam –misalnya, Habil dan Qabil-tidak menebus dosa tersebut sejak dahulu, kenapa harus menunggu ribuan tahun sampai Isa datang?”

Banyak keganjilan-keganjilan lain akan Anda temukan dalam ajaran penyembah salib, tentunya setelah membaca buku ini.

Buku ini merupakan koleksi pertanyaan yang diajukan kepada yang mulia Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin oleh Syaikh Ali bin Abdullah bin Abdullah Al Amari seputar permasalahan mengenai Nabi Isa.

Buku ini sangat besar manfaatnya untuk mematahkan anggapan-anggapan sesat kaum penyembah salib yang menuhankan nabi Isa. Banyak anggapan sesat kaum penyembah salib yang berat rasanya dituliskan di sini. Anggapan-anggapan yang sangat menghina Allah, yang hanya dilontarkan oleh makhluk-makhluk yang lemah urat sarafnya.



130. SAYA INGIN BERTOBAT DARI NARKOBA TETAPI….

Dr. Al Ahmady Abu An Nur

Rp. 22.000,-

228 hlm/sedang

Allah menganugerahkan akal yang menyimpan kekuatan supercanggih kepada manusia. Dengan akal itulah, manusia dapat mengembangkan seluruh potensi dirinya, tampil dengan identitas kemanusiaan, bertindak dengan bijak, menghasilkan karya-karya monumental, mengungkap rahasia kebesaran Allah Ta’ala yang bertebaran di semua tempat, mengadakan temuan-temuan baru, mampu membedakan antara kebaikan yang harus diikuti dengan keburukan yang harus ditinggalkan, dan hal-hal lain yang tak kalah pentingnya. Begitulah, akal memegang peran vital dalam kehidupan manusia. Karena itu, Islam menjaganya dari apa saja yang merusaknya agar ia tetap mampu menjalankan tugas aslinya.

Namun, orang-orang jahat menyusun konspirasi untuk merusak akal manusia, terutama akal kaum muslimin dengan memproduksi zat-zat yang menghilangkan fungsinya, di antaranya zat yang sekarang populer dengan nama NARKOBA, kemudian mereka mnyebarkannya terutama ke kalangan generasi muda. Akhirnya terbentuklah generasi tanpa akal, tanpa kepribadian, cuek, egois, dan tidak menghargai dirinya apalagi menghargai orang lain. NARKOBA melanda Indonesia dewasa ini, negeri yang mayoritas penduduknya beragama islam tidaklepas dari konteks konspirasi tangan-tangan jahat.

Kenapa petaka NARKOBA sampai terjadi? Kenapa pertahanan kita sedemikian rapuhnya hingga mudah dibobol para perusak dengan senjata NARKOBA ini? Langkah-langkah strategis apa yang harus kita lakukan menghadapi virus NARKOBA dan mengantisipasikan pada masa mendatang? Bagaimana hukum Islam dan pendapat para ulama tentang hal-hal yang terkait dengan NARKOBA; hukum NARKOBA itu sendiri, mengkonsumsinya, memproduksinya, mendanainya, memilikinya, mengangkatnya, memperdagang-kannya, menyebarkannya, dan menyelundupkannya? Solusi seperti apa yang diberikan Islam bagi penangan-an NARKOBA? Bagaimana metode praktis penyembuhan para pengguna dan pecandu NARKOBA?Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Nah buku yang Anda baca sekrang menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Buku ini adalah hasil pengalaman di Mesir dan ditulis oleh sebuah tim ahli. Selamat membaca, semoga bermanfaat.

131. SAYA INGIN MENIKAH, TAPI....

Salman bin Zhafir Asy-Syahri

Rp. 6.500,-

72 hlm/sedang

Allah Ta’ala berfitman,”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Allah ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan meras tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih sayang.” (Ar-Rum: 72)

Pernikahan dalam Islam identik dengan ketenangan, ketntraman, membangun masyarakat, memelihara jiwa, menjaga diri dan kesucian. Akan tetapi, tidak semua orang meyakini hal ini. Buktinya, masih banyak pemuda dan pemudi yang sudah dewasa enggan untuk menikah. Ada seribu satu alasan yang mereka kemukakan,”Nanti kalau sudah selesai kuliah,” “Cari kerja dulu,” “Tabungan belum mencukukupi,” dan lain-lainnya. Akan tetapi, mereka nekat berpacaran yang tak jarang terjerambab dalam dosa besar, zina.

Oleh karena itu, makin banyak ditemui wanita dan pria setengah baya yang masih “sebatang kara”. Bukankah menikah dan tidak menikah sama saja bermasalah. Lalu, mengapa harus takut menikah. Bukankah Allah pasti menolong orang yang menikah untuk menjaga kesucian dirinya?

Insya Allah, dua puluh rintangan menuju pernikahan yang dijelaskan dalam buku ini dapat membantu Anda menaiki jenjang pelaminan.

132. SAYYID QUTHB, CELA SAHABAT NABI?

Dr. Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali

Rp. 28.000,-

368 hlm/sedang

Bagaimana penilaian anda terhadap seseorang yang mencela shahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam? Dan bagaimana jika orang yang mencela itu seorang tokoh yang Anda kenal sangat gigih memperjuangkan Islam? Bahkan banyak orang menggelarinya asy Syahid? Bilakah orang itu Sayyid Quthb? Ataukah mungkin ini sebuah fitnah dari mulut-mulut yang lancang? Terlepas dari kebanyakan orang yang mengkultuskannya, mari kita simak “rapot merah” shahabat di mata Sayyid Quthb.a



133. SEJARAH HITAM TASAWUF

LATAR BELAKANG KESESATAN KAUM SUFI

Dr. Ihsan Ilahi Dhahi

Rp. 35.000,-

338 hlm/besar

Paham dan ajaran tasawuf semenjak awal kemunculannya berusaha menciptakan ekuivalen yang berimbang dengan ajaran Islam, atau tepatnya dengan kehidupan zuhud yang mulai marak pada periode ketiga dari perjalanan sejarah Islam. Padahal kaum Muslimin yang konsisten terhadap manhaj Allah dan Rasul-Nya, yang mengetahui perjalanan masyarakat Islam pada masa-masa permulaannya, tentu sudah paham bahwa tasawuf merupakan suatu yang benar-benar baru dalam wacana ubudiyah, fikrah maupun mu’amalah. Maka ini pula yang ditegaskan dalam surat jawaban Umar bin Abdul Aziz kepada Adi bin Artha’ah, ketika dia minta fatwa tentang keberadaan golongan Qadariyah.

Dengan penuh semangat pengarang mengupas masalah tasawuf, keyakinan, akidah dan ajaran orang-orang sufi ini. Maka dibuatlah serial yang menampung kelancaran dan ketajaman mata penanya. Adapun buku ini dikhususkan pada pembahasan tentang cikal bakal, asal usul, dan dukungan refrensial di kalangan sufi.

Anda sudah tahu, atau termasuk orang yang belum tahu siapa orang sufi? Orang sufi adalah orang yang pada dirinya melekat sifat-sifat Khalik. Jika tidak, maka jangan harap dia disebut sufi dan wali Allah. Inilah sedikit sentilan yang disebutkan di dalam buku ini, tentunya di samping pengertian dan pemahaman-pemahaman lain yang berkembang di kalangan mereka.

Sebagaimana sekte-sekte lain yang muncul dan berkembang di dalam lingkup Islam, golongan sufi ini juga memiliki sifat ghuluw dan i’tida’ , kebablasan dan menyimpang. Bahkan boleh dikata, golongan sufi tidak lepas dari golongan-golongan lain, baik di dalam maupun di luar Islam.

134. SEJARAH OTENTIK ZULQARNAIN

Muhammad Khair Ramadan Yusuf

Rp. 31.500,-

316 hlm/besar

Para sejarawan berbeda pendapat mengenai siapa Zulqarnain? Di antara mereka ada yang mengatakan tigaratus tahun sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hidup. Adapun kebanyakan ulama berpendapat bahwa yang dimaksud Zulqarmain mengerucut pada tiga orang yaitu: Iskandar Al-Maqduni, Sha’ab Zulqarnain Al Himyari, dan seseorang yang hidup di masa Nabi Ibrahim Alaihis-Salam.

Ada sebuah pendapat baru yang disampaikan oleh sejarawan kontemporer bahwa yang dimaksud Zulqarnain adalah Koresh Al-Akhmini Al-Farisi. Sebaliknya pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksdu Zulqarnain bukanlah mereka berempat. Tetapi Zulqarnain itu bukanlah nama seseorang melainkan julukan. Lalu apa sebab julukan itu diberikan kepadanya? Apakah ada hadits shahih yang menerangkan tentang hal itu? Lalu pendapat mana yang lebih benar?

Jelas sekali identitas Zulqarnain masih samar. Hampir setiap aspek memunculkan berbagai pendapat ulama. Ini biasa terjadi pada tokoh-tokoh sejarah yang tidak disebutkan dalam buku-buku sejarah shahih. Jika Anda ingin mengatakan sesuatu sebelum membaca buku ini, maka mayoritas cerita-cerita aneh tentang Zulqarnain hanyalah berasal dari periwayatan Ahlul-Kitab. Buku ini adalah hasil ikhtiar penulis yang mencoba mengungkap tokoh misterius Zulqarnain dalam sudut pandang obyektif sejarah dengan realitas ayat-ayat Al-Qur’an, hadits-hadits shahih dan pendapat para ulama yang terpercaya.



135. SELANCAR TAQWA

Dr. Abdul Adzim Badawi

Rp. 23.000,-

316 hlm/sedang

Takwa adalah wasiat dari Allah Ta’ala kepada manusia generasi pertama hingga manusia generasi terakhir. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga berwasiat seperti itu kepada kaum Muslimin,”Aku wasiatkan kalian hendaknya bertaqwa kepada Allah, mendengar dan taat, kendati kalian dipimpin oleh budak Habasyah. barangsiapa diantara kalian hidup (sesudah ini), ia akan melihat banyak pertentangan. Karena itu, hendaklah kalian berpegang teguh kepada Sunnahku dan Sunnah Khulafaur Rasyidin yang diberi petunjuk. Pegang sunnah tersebut kuat-kuat. Tinggalkan hal-hal baru yang diada-adakan, karena semua bid’ah adalah kesesatan.”

Para salafush shalih mengejawantahkan wasiat Allah dan Rasul-Nya tersebut. Mereka saling menasihati sesama mereka agar bertaqwa kepada Allah Ta’ala. Seorang saudara kandung berwasiat seperti itu kepada saudaranya, seorang ayah kepada anaknya, dan seseorang kepada tetangganya. Allah Azza wa Jalla menyuruh hamba-hamba-Nya bertaqwa kepada-Nya di banyak ayat dan menyebutkan bahwa taqwa menghasilkan banyak sekali kebaikan di dunia maupun di akhirat.

Jadi, tujuan penciptaan manusia ialah agar mereka beribadah kepada-Nya ialah bertaqwa kepada-Nya. Jika kedua tujuan tersebut kita gabungkan, maka dapat kita katakan bahwa Allah tidak menciptakan manusia, melainkan agar mereka bertaqwa kepada-Nya.

Dari sinilah, setiap orang Muslim harus segera mendapatkan sifat-sifat taqwa agar ia termasuk orang-orang yang mewarisi surga. Insya Allah, buku ini menyematkan taqwa dengan kental di hati Anda. Karena taqwa sebaik-baik bekal nagi orang-orang berakal.

136. SELEKSI SIRAH NABAWIYAH

Dr. Akram Dhiya’ Al-Umuri

Rp. 108.000,-

850 hlm/besar-hrd-cv

Sirah Nabi merupakan sumber inspirasi dan pembangkit motivasi. Tak bosan-bosan manusia membacanya. Hal itu tidak mengherankan jika dilihat dari sisi fisik, kepribadian, dan prestasi yang telah dicapai sang Nabi. Bahkan, orang kafir pun mengakuinya. Nabi telah sukses mendidik shahabatnya, membersihkan jiwa mereka, memurnikan akidah mereka, dan menanamkan keikhlasan dalam jiwa mereka. Itulah faktor utama yang menyebabkan para shahabat berhasil menyebarkan Islam, menguatkan Islam dan melakukan berbagai penaklukan, baik Timur dan Barat. Generasi yang ssangat percaya diri di hadapan dua kekuatan raksasa Persia dan Romawai. Adapun motivasi yang melatarbelakanginya, bukanlah karena kepentingan duniawi. Akan tetapi, untuk mencari keridhaan Allah.

Sungguh sangat berbeda generasi ISlam terdahulu dengan generasi Islam saat ini. Generasi Islam dewasa ini tertunduk lemah di bawah ketiak penjajah Barat, laksana generasi tanpa darah. Sudah selayaknya generasi Islam sekarang lebih memperhatikan sejarah Nabi dan para shahabat karena di situlah letaknya kekuatan untuk melawan kesombongan Barat dan musuh-musuh Islam lainnya.

Minat untuk menulis sejarah Nabi sudah muncul sejak awal dalam sejarah Islam. Para ulama ahli sejarah dan ulama ahli hadits sudah menyusunnya.Para penulis sirah dari kalangan ulama ahli sejarah cenderung berusaha untuk menghimpun riwayat-riwayat, lalu menyususnnya tanpa mensyaratkan bahwa yang mereka tulis harus riwayat-riwayat yang shahih. Sebaliknya, penulis sirah dari kalangan ahli hadits lebih menekankan kesahihan suatu riwayat dalam karyanya, baik dari segi matan (teks hadits) maupun periwayatannya. Ada sebagian penulis yang memiliki dua predikat sekaligus, yakni sebagai ahli hadits dan ahli sirah. Di sinilah kelebihan pada riwayat-riwayat yang sahih dan tidak bertentangan dengan konsep Islam yang benar.

Keluasan ilmu dan ketajaman analisis penulis tidak diragukan lagi. Beliau mempelajari sirah Nabi 20 tahun di Fakultas Adab Universitas Baghdad. kemudian, diteruskan dalam kajian tingkat tinggi di Universitas Madinah Al-Munawarah. Sejak tahun 1976-1988 membimbing para mahasiswa pasca sarjana untuk meraih gelar master dan doktor di Universitas Madinah Al Munawarah. Tesis-tesis tersebut mengenai riwayat dalam sirah Nabi menurut ulama ahli hadits.

137. SERANGKAI SIRAH MUJAHIDAH

Ilyah Musthafa Mubarak



Rp. 14.000,-

170 hlm/sedang

Orang yang merenungkan sejarah awal dakwah Islam akan mendapati wanita-wanita shahabat yang mulia yang dianggap sebagai suri tauladan bagi wanita-wanita mujahidah, suri tauladan bagi ibu yang penuh kasih sayang, istri yang penuh ikhlas dan dokter yang mengobati luka.

Buku yang berjudul Serangkai Sirah Mujahidah ini merupakan kumpulan kisah-kisah, perkataan dan perbuatan para shahabiyat yang mukminat, mujahidat dan zaahidat, yang menghabiskan hidup mereka dalam kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya, serta untuk menyebarkan dakwah Islam.

Kami mempersembahkan bintang-bintang terang dari para shahabiyat ini agar bisa dijadikan suri tauladan bagi wanita-wanita di segala tempat dan sepanjang waktu.



138. SETIAP PENYAKIT ADA OBATNYA

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

Rp. 38.000,-

376 hlm/besar

Inilah kitab Ad-Daa’ wad-Dawaa’ karangan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah yang ditulis sebagai jawaban atas berbagai pertanyaan yang diajukan orang-orang yang mengenalnya, sehubungan dengan orang yang tertimpa suatu musibah, yang sekiranya musibah ini terus-menerus menimpanya, maka bisa merusak dunia dan akhiratnya. Maka ia berusaha mengenyahkan dan menolaknya dengan berbagai cara. Tapi justru upaya yang dilakukannya ini membuat musibah yang menimpanya semakin bertambah berat. Lalu apa kiat untuk mengenyahkannya? Apa jalan keluarnya?

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah memberikan jawaban yang tidak keluar dari lingkup Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya, sehingga setiap orang yang tertimpa musibah dapat menciduk dari cara yang ia tawarkan ini dan yang dia ambil gurunya, Syaikhul Ibnu Taimiyah RahimahullahI.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,”Setiap penyakit ada obatnya.” (Diriwayatkan oleh Muslim)



139. SHALAT SUNAT RASULULLAH

Dr. Muhammad bin Umar Bazmul

Rp. 17.000,-

160 hlm/sedang

Kalau boleh diibaratkan dan sekedar mengharapkan gambaran yang praktis kepada pembaca, kedudukan shalat rawatib yang merupakan salah satu shalat-shalat tathawu’ terhadap shalat fardhu ialah seperti kantong air yang di sana-sini ada lubangnya, lalu shalat rawatib itu menambali lubang-lubang tersebut, hingga membuat isisnya tetap utuh dan tidak ada yang terkurangi. Bahkan secara gamblang Rasulullah menyatakan bahwa satu sujud yang dilakukan seorang hamba, dapat mengangkat satu derajatnya dan menghapus satu kesalahannya.

Banyak jenis shalat tathawu’ yang dapat kita amalkan, sebagai tambahan dari shalat fardhu yang tentunya tidak kita tinggalkan, walau sedikitpun. Di dalam buku ini disebutkan berbagai jenis shalat tathawu’ berikut cara pelaksanaan dan bacaan-bacaannya serta hal-hal yang berkait dengannya, yang semua dilandaskan kepada dalil sharih dan alasan yang akurat atau pendapat ulama salaf. Sebab tidak jarang buku-buku yang membahas tentang shalat-shalat tathawu’ tidak memiliki acuan yang jelas, belum lagi bid’ah-bid’ah yang disusupkan di dalamnya. Karena itulah di dalam buku ini disebutkan beberapa shalat yang termasuk bid’ah.

Tidak terlalu berlebihan jika kami katakan begitu, sebab penulis merujuk kepada seratus tiga puluh referensi untuk penulisan buku ini.



141 & 142. SIRAH NABAWIYAH

Ibnu Hisyam

Jilid 1 Rp. 80.000,-

Jilid 2 Rp. 75.000,-

Jilid 1 778 hlm/besar-hrd-cv

Jilid 2 704 hlm/besar-hrd-cv

Sirah Nabawiyah adalah kajian vital dan aktual sepanjang masa bagi kaum Muslimin. Di dalamnya tergambar esensi penerapan Islam paripurna yang tercermin pada diri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dan Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam melukiskan kesempurnaan jati diri Rasulullah dengan jernih dan utuh dari hasil buah tangan ulama salaf yang hidup abad kedua dan ketiga Hijriyah. Sudah tentu banyak penulisan kitab-kitab sirah kontemporer menjadikan Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam rujukan utamanya. Bahkan banyak ulama, mengatakan Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam adalah duplikat kitan Al-Maghazi-nya Ibnu Ishaq yang diyakini sebagai kitab Sirah Nabawiyah terbaik dan terpercaya. Insya Allah, dari kelengkapan dan kedekatannya dengan masa Rasulullah menjadikan buku ini menghadirkan Anda di sisi belaiu, Amiin.



143. STOP BOROS

Dr. Abdullah bin Ibrahim Ath-Thariqi

Rp. 17.000,-

176 hlm/sedang

Manusia bertabiat condong kepada materi. Kebiasaan menumpuk harta dan memandang sesuatu dari dimensi materi merupakan fenomena masyarakat modern. Dengan hartanya itu, mereka melampiaskan kesenangan dan ambisinya. Hampir dapat dipastikan, mereka membelanjakan hartanya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat dan mubazir sifatnya.

Perilaku ini, menggejala sampai pada masyarakat lapisan bawah yang juga antusias mengunjungi pasar-pasar, mal-mal, dan lain sebagainya. Walaupun hanya sekedar jalan-jalan dan cuci mata. Namun tidak sedikit diantara mereka yang berandai-andai ingin membeli ini dan itu sebelum menerima gaji. Membeli dan menggunakan sustu produk yang lagi ngetren memacu dahaga mereka untuk berbelanja. Ternyata gaya hidup boros menghantui semua lapisan masyarakat kita.

Jika kita perhatikan kehidupan di sekitar kita, gaya hidup boros sangat lekat pada dunia hiburan. Bahkan dunia hiburan menempati ranking teratas dalam membrangkutkan ekonomi umat. Realitas tersebut menjadi ajang perlombaan diantara manusia. Bagaimana secarik tiket hiburan VIP untuk menyaksikan seorang selebritis internasional seharga 6 juta melayang di sekitar perut lapar anak-anak jalanan yang bertelanjang kaki? Adakah mereka sangat antusias mengikuti bayang-banayng fatamorgana kemaskiatan ketimbang menyantuni saudara yang makin papa? Adakah kemusykilan ini berakhir?

Meski buku ini tidak senilai secarik tiket VIP, insya Allah dapat menggugah kesadaran kita bersama untuk menatap masa depan yang lebih cemerlang, dengan menggunakan rezeki yang Allah amanahkan di jalan-Nya. Jalan yang jauh dari sikap boros dan berkompaskan pada amar ma’ruf nahi munkar.


Yüklə 467,02 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9   10




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin