Pengantar fasilitator


Hari ketiga, Ahad di hari ke 18 bulan Mei 2003



Yüklə 1 Mb.
səhifə30/42
tarix07.01.2022
ölçüsü1 Mb.
#78903
1   ...   26   27   28   29   30   31   32   33   ...   42
Hari ketiga, Ahad di hari ke 18 bulan Mei 2003

Jam 08.00 sesuai kesepakatan yang telah dibuat malam sebelumnya, acara seharusnya dimulai. Tapi ternyata peserta belum banyak yang datang. Baru beberapa gelintir manusia yang sudah menampakkan batang hidungnya. Waktu terus berlalu, dan kenapa yang lain tak juga kunjung datang

09.39

Acara dibuka o/ saleh . Jelas…..mengingatkan peserta akan keterlambatan y tjd. Ingatkan sudah ada kontrak2 yang jelas. Setiap kita punya kebebasan but kebebasan itu dibatasi kebebasan org lain. Tak bisa bayangkan jika dlm hidup kepercayaan tak ada. Maaf ngomong nggak enak spt ini. Peserta yang sudah ada : yanu, niko, fajar, rachmat, adi, Rina, QQ, Maulin, vanti.



Saleh masih berikan koreksi, siapapun y nggak datang, y terlambat itu essensinya mendzalimi org lain dan mendzalimi sistem. Bagaimana Jama’ah Shalahuddin bisa maju jika para perusak sistem masih ada. Monik ijin karna ada acara, may be sampai jam 13.00

Kita perlu generasi yang bisa dipercaya, punya komitmen. Terlalu banyak pengkhianat di Jama’ah Shalahuddin dan terlalu banyak para perusuh di Jama’ah Shalahuddin. Sarang jahiliyah ada di Jama’ah Shalahuddin. Saya salh alamat jika ngomong spt ini pada temen2. Tapi paling tidak teman2 punya pr untuk membuat sistem yang baik. Jujur, saya males ngurus ini lagi. Gimana sich karakter kader Jama’ah Shalahuddin?? Di Jama’ah Shalahuddin ternyata y ada adalh perusak sistem, pengkhianat, penipu. Kebohonga yang dilakukan di Jama’ah Shalahuddin dilakukan secara sistematis dan kolektif. Ini sesat menyesatkan. Saleh khusnudzan semua yang telat karena ketiduran, so dia akan buat surat permohonan maaf karena telah misuh2 pagi ini. Yanuar sedang dikhianati. Saya tak akan percaya sampai temen2 mampu membuktikan bahwa teman-teman bisa dipercaya.

Saleh menyatakan fasilitator mundur dari acara ini. Kecuali nanti ada kessepakatan baru. Diantara fasilitator akan membicarakan mengenai hal ini.. Namun itu tergantung darii temen2. kalo membutuhkan kami siap. Tapi nanti harus ada konsensus baru. Setelah ini terserah temen2. Tapi sampai dzuhur kami ingin rehat.

Yanuar masuk, jika kita masih spt. ini ya, mmg kita pengkhianat.

Huda tak sepakat dia disebut pengkhianat, karena mmg dia sdh menyatakan tak ikut dari awal dan dipaksa ikut padahal sdh. mengirimkan wakil.

Yanu di sini kita sama2 u belajar. Jelas fas sdh angkat tangan. Jika kita anggap ini sdh cukupu bekal, it’s oke. Setelah ini kita selamatkan masing2 departemen kita. Tak usah peduli dg y lain.

Rina materi2 yang akan diberikan sangat kita perlukan. Fas. dilobby lagi aja agar mau membawakan sampai selesai.

Yanu Kita siap nggak u/ bikin konsesnsus baru. Saya tak akan paksa temen2, saya kembalikan pada temen2. semoga kesadaran ada. Ya monggo

Huda u/ putuskan lanjut or tidak ada pertanyaan mengapa?? bukan apologi, apa sich y ada pada diri kita ketika ada kewajiban untuk mengikuti training. Proses taabayun penting agar kita tak terjebak pada ghibah,. Jangan sampai training ini ditutup dg ada beban. Ini akan melunturkan kepercayaan. Masih terlalu dini u/ menjustifikasi kita akan departemen sentris besoknya.

Yanu training ada awalnya karena ada masukan gimana kalo sblm musker diadakn training dulu.Trus mikir panjang dan dialog dg Pengurus Harian dan dari sana semakin menguatkan ketakutan akan Jama’ah Shalahuddin ke depan.

Huda pertanyaannya kenapa teman2 seperti ini, bukan kenapa ada training.

Yanu bisa nggak menjawab pertanyaan huda. Yanu mengabsen semua terdiam. Akhirnya tanya anik, kenapa kita

Anik berawal dari kebiasaan buruk, belum menyadari arti penting/ manfaatnya.

Rachmat kelunturan idealita Jama’ah Shalahuddin

Kiki memang sudah kelihatan Jama’ah Shalahuddin mmg seperti itu. Kiki pamit, alasan kesehatan.

Niko ibaratkan mobil jogja ke jakarta, saya perlu istirahat. Setelah program y begitu padat, saya perlu istirahat , saya harus bolos sebab tak mampu terus2an. Otak saya nggak mampu. Saya perlu take a rest agar setelahnya bisa fit.

Ai minta maaf, sebenarnya sdh ijin untuk tidak ikut karena diminta untuk pulang. Dan kemarin diminta datang, blm bisa full minta maaf. But ada komitmen, ada keinginan untuk ikut sebenarnya.

Fajar saya baru di Jama’ah Shalahuddin. Saya sudah memprediksikan dari awal ketika melihat perkembangan di awal. Kesimpulannya, bagaiman kita membuat skala prioritas yang perlu didahulukan ya didahulukan.

Rina berharap training ini mampu membangun kebersamaan. Kejadian di training adal kesalahan kita. Jama’ah Shalahuddin tak akan spt itu selamanya jika ada yang mau berjuang untuk memperbaiki

Adi persoalan ini bukan hanya milik Jama’ah Shalahuddin saja . untuk atasi, mulai daridiri sendiri. Kedua, di sini belum ada rasa saling percaya.

Vanti pagi tadi saya percaya temen2 akan datang. Kita sebenarnya bisa mlkkn perub, dimulai dari diri sendiri.

Mukhlis anak Jama’ah Shalahuddin sering mperkeruh, sudah sering terlambat terus sekalian saja terlambat. Budaya yang tidak baik malah diperkeruh. Nggak ada yang sabar untuk pertahankan. Malah ayo diperkeruh bareng2. ini berbahaya.

Maulin setelah semalam ada komitmen on time yernyata belum mempan. Saya berharap komitmen semalam bisa merubah kebiasaan Jama’ah Shalahuddin y nggak on time, ternyata sama saja.

Indar dulu, berusaha tepat waktu, tapi lama2 ikut2an. u/ training, ada niatan u/ mengikuti. Awalnya malas, terus semangat . tapi setelah itu ada yang ganggu pikiran dia sehingga nggak fokus.

Semalam pergi karena semangat u/ ikut hilang. Kita itu sebenarnya sadr akan kejelekan ini, tapi kenapa tak ada niatan untuk

Mukhlis mbok kuping itu digunakan, jangan hanya digunakan untuk canthelan klambi. Sekarang ini temen2sering pilih2. dan ini dikhawatirkan

Huda yang perlu diperbaiki adalh kesadaran kebutuhan. Harus ada kesadarn u/ melakukan sesuatu teman2 meniatkan bahwa saya itu butuh ini. Orang butuh, tak usah dipaksa pasti mencari sendiri. Intintya perubahan paradigma tentang kebutuhan

Ai sepakat dg huda. Misi dan visi ada,ikut training hanya untuk menggugurkan kewajiban. Temen2 tak hany adi Jama’ah Shalahuddin, tapi juga di tempat lain. Sering ada perbenturan jadwal. Sepakat fajar, ada penentuan prioritas.

Huda jangan2 kita y suka perbenturan.

Huda setiap kita harus memiliki misi kenapa dia ada di sini.jika teman2 ada di sini but tak punya visi cenderung mengabaikan. Ketika seorang ada karena rasa kasihan, rikuh, maka yang akan terhasilkan adl rasa malas. Jika mmg di sini baru bisa samppai misi pribadi, ya nggak apa2. tapi paling nggak misi itu ada, itu akan menjadi sekretaris. Ketika anda mengatakan ya u/ menjabat apapun maka harusnya misi itu ada.

Yanu bolehkan saya menyimpulkan anda datang karena kasihan

Niko permasalahnnya bukan hanya pada niatnya, kalau sudah sampai di sini ada niatan yang lain selain ikut training. Untuk misi Pengurus Harian itu bisa, tapi untuk staff itu masih susah.

Mukhlis memenuhi kewajiban, kepentingan umum itu lebih penting dari masalh pribadi. Banyak yang masih membesarkan kepentingan pribadi. Kalo kepentingan pribadi, keluarga itu sekarang jatahnya diperkecil bagaimana??

Niko sekarang mau bagaimana

Huda sudah sadr belum

Maulin bikin kesepakatan lagi aja..usul toleransi keterlambatan di Jama’ah Shalahuddin adalah 15’.

Vanti ingatkan deklarasi pondok pemuda, bout keinginan u on time. Y penting itu kesadaran. Iqob itu menurut saya seperti anak kecil. Sik penting ki kesadaran.

Yanu berbuat baik itu perlu dipaksa, untuk sadar bisa jadi juga perlu dipaksa.

Huda cerita ank2 TPA mereka datang tepat waktu, kalo belum mulai ya guyon. huda datang memarahi, diam memang, tapi hanya sebentar. Karena anak kecil itu tidak sadar guyon itu tak baik. Kesadarn itu yang pnting. Untuk iqob harusnya berangkat dari kesadaran pribadi. u/ kita mungkin memang yang bisa dilakukan adalh menanamkan misi.

Yan minimal Pengurus Harian, sadar nggak dengan adanya iqob, sadar nggak dengan fungsinya,

Muklis manusia itu, sadarnya kayak ingat-ingat thi ayam, harus selalu diingatkan

Yan ok, sekarang utuk rapat Pengurus Harian nggak usah ada iqob, ijin dan pemberian ijin diserahkan ke Pengurus Harian

Huda jangan terlalu cepat menurunkan ke hal yang praktis, menentukan diteruskan atau tidak harus dengan kesadaran, ……………..sekaligus ijin sore nggak bisa datang

Sore Niko & Rani……………ijin

Huda seseorang dengan misi akan menyebabkan orang-orang lebih serius, ppelajaran u temen-temen


    • harus menentukan misi dulu

    • menentukan prioritas dari misi yang dimiliki

tia bisa jadi kita akan mentabrakkan agenda-agenda di Jama’ah Shalahuddin dengan di tempat lain, itu realita. Yang terpenting adalh bisa menentukan prioritas.

rah disini kita harus menghormati kepentingan orang lain dlm kaitannya dengan kepentingan organisasi diluar Jama’ah Shalahuddin, menjadikan diri sebagai titik pusat akan menjadikan diri egois

hud tidak sampai kesana, tapi lebih pada menentukan misi dan menentukan prioritas…………intinya sadar …………. Bukan dengan menjadikan Jama’ah Shalahuddin sebagai sentral. Di manapun dan apapun yang akan dilakukan misai itu harus ada. Kesadaran dalam melakukan apapun harus ada.

rah ketika seorang tahu untuk apa melakukan sesuatu itu berarti sudah punya misi

hud yo wis kita percaya saja orang-orang disini (peserta trining ) sudah menyadari misi masing-masing.

Niko jangan sampai dengan adanya puskomnas training kita tertunda, trining jalan terus aja

Kiki dengan orang segitu bisa nggak point/tujuan trining tercapai, kalo nggak ngapain diteruskan. Banyak hal yang harus dikorbankan kalo nggak ada jaminan tujuan tercapai ya mending bubar aja.

Rina ra krungu

Bentuknya informal saja, diskusi aja, scr formal ditutup

Yo wis lobby dulu ke m’ Saleh

Adi apa manfaat trining ini personal atau kolektif, klo kolektif ya susuah untuk diteruskan

Yan targetnya kolektif, semua datang (minimal Pengurus Harian )

Rah piye tho nhek logikane ngono kudune satu orang tak ada maka harusnya training nggak ada. Kalo selama ini kita bisa jalan, kenapa sekarang harus dihentikan….

Akhirnya peserta sepakat training tetap harus ada.




Yüklə 1 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   26   27   28   29   30   31   32   33   ...   42




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin