22. APLIKASI SYARIAT ISLAM
Dr. Shalih bin Ghanim as-Sadlan
Rp. 23.000,-
256 hlm/besar
Ada dugaan yang kuat bahwa sebenarnya para pemimpin negara-negara Islam dan para politisi Muslim, dan Mesir, Pakistan sampai ke Indonesia, sudah tahu sebutan kafir bagi orang yang tidak menerapkan syariat yang diturunkan Allah. Minimal sebutan fisik dan zhalim. Kalau tidak tahu, mereka benar-benar keterlaluan, yang boleh jadi Islamnya hanya sebatas kulit semata yang boleh jadi shalatnya pun tidak becus, yang boleh jadi zakatnya pun tidak pernah dibayarkan. Kalau memang mereka tahu itu, kita pun berhak bertanya, mengapa mereka tidak mengaplikasikan hukum-hukum syariat Islam, tapi justru menggunakan hukum-hukum positif yang sumbernya dari hukum Belanda, Perancis, Inggris, dan negara-negara barat lainnya?
Kita orang-orang Muslim adalah ummatan wasathan, umat paling baik yang dikeluarkan bagi manusia. Kini menjadi saksi atas semua manusia itu benar. Tapi benarkah begitu? Omong kosong, nonsen dan absurd. Karena nyatanya kita bertekuk lutut, membeo dan mengekor di belakang bangsa barat, dalam segala sektor kehidupan. Kita adalah kurcaci dan kerdil, di hadapan diri kita dan di hadapan Islam, karena nyatanya kita tidak mampu berkhidmat demi Islam, demi tegaknya syariat Islam di bumi Allah.
Kalau kita masih boleh berandai-andai untuk sesuatu yang positif, maka terbayang dalam benak kita, alangkah aman dan tentramnya kehidupan ini jika syariat Islam diaplikasikan di negeri yang tercinta ini. Realitasnya, hal itu tidak mudah seperti membalik telapak tangan. Banyak kendala yang menghadang, internal maupun eksternal. Apakah kondisi masyarakat yang carut marut, yang marak dengan aneka ragam kemungkaran dan kekejian, sajian dan tontonan yang serba porno, yang tiap hari tak pernah lekang dari tindak kejahatan, sudah siapkah untuk aplikasi syariat? Berapa banyak tangan yang akan dipotong karena mencuri? Padahal di negeri ini, maling pun begitu madah lepas dari jeratan hukum jika dan mampu menyumpal petugas hukum dengan uang. Berapa banyak orang yang akan dihukum dera karena minum khamr? Padahal di negeri ini, memproduksi dan berjual beli khamr pun dilegalkan. Begitu banyak tindak kejahatan, dari kelas maling ayam hingga koruptor. Apa mau dikata. Tatanan hidup dan logika sudah banyak yang terbalik. Lalu apakah kita harus pasrah begitu saja?
Belum dan tidak boleh. Jalan masih panjang. Asa masih bisa dipupuk. Sumber daya orang Muslim masih bisa dikembangkan, dan setidak-tidaknya buku ini merupakan salah satu upaya utuk menggugah minat orang-orang Muslim untuk mengaplikasikan syariat Islam, di mana pun. Apalagi di dalamnya juga disajikan beberapa solusi dan tahapan yang dapat diterapkan untuk tujuan yang mulia itu.
23. APAKAH NGEBOM ITU JIHAD?
Abdul Muhsin bin Hammad Al ‘Abad
Rp. 7.000,-
78 hlm/sedang
Marak pemboman yang terjadi selama ini sungguh sangat mencemaskan semua orang. Tak terbayangkan perasaan keluarga kurban yang ditinggalkan. Keluarga korban tidak mudah untuk memulihkan luka ini.
Walaupun pelakunya belum tertangkap, sebagian masyarakat menduga bahwa pelakunya dari kalangan Islam. Islam digambarkan sebagai agama yang menakutkan, teroris. Kalaupun benar pelakunya beragama iIslam, apakah aksi pengeboman yang mereka lakukan dapat dibenarkan jika ditilik dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Sehubungan dengan itu, perlu bagi kita semua untuk mengetahui masalah penghilangan nyawa orang. Apalagi dengan aksi pengeboman itu telah menewaskan semua orang, baik dari kalangan muslim maupun non muslim.
Buku ini memaparkan hukum-hukum pembunuhan dari aksi pegeboman.Kebanyakan pengeboman terjadi karena menganggap halal darah manusia, baik muslim maupun non muslim. Karena itu, buku ini harus dibaca oleh para aparat negara, perancang skenario pengeboman, pelaku yang diperalat, orang-orang non muslim dan kaum muslimin pada umumnya.
24. AT-TAWAKKAL ALALLAH TA’ALA
Dr. Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji
Rp. 50.000,-
368/sedang-hc
At-Tawakkal Alallah Ta’ala yang diketengahkan dalam buku ini mencakup hakikat tawakal, sudut pandang aqidah, urgensi, buah, macam-macam, sebab-sebab yang terkait, dan fenomena lemahnya tawakal kepada Allah tersebab kebanyakan manusia senantiasa menyandarkan permasalahan kepada sebab-sebab semata.
Ibnu Rajab berkata tentang tawakal, “Ia adalah hakikat bergantungnya hati kepada Allah Azza wa Jalla dalam mendatangkan kebaikan dan menolak bahaya dari urusan dunia dan akhirat.”
Ibnul Qayyim berkata, “Tawakal adalah setengah agama.”
Dan manusia pada zaman ini ada tiga tingkatan:
Pertama: orang-orang yang berpura-pura tawakal, tidak mau bekerja dan menjalani sebab-sebab, ini jelas menyelisihi Sunnatullah pada alam ini.
Kedua: orang-orang yang menjalani atau melakukan sebab-sebab tapi meninggalkan tawakal, mereka ini adalah orang-orang materialistis.
Ketiga: ahlul haq, yaitu orang-orang yang melakukan sebab-sebab dan bertawakal kepada Allah Azza wa Jalla. Ini adalah jalan para nabi dan rasul, mereka beramal untuk surga dan bertawakal kepada Allah.
Kita memohon agar kiranya Allah Ta’ala memasukkan kita ke dalam tingkatan yang tertinggi dan mulia; seorang yang berusaha dan bertawakal, sebagaimana qudwah (teladan) kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Amin.
25. BAGAIMANA MENJADI PEGAWAI YANG AMANAH
Abdul Muhsin bin Hamad Al-’Abad
Rp. 6.500,-
60 hlm/sedang
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Barangsiapa di antara kalian yang kami pekerjakan atas suatu pekerjaan, lalu ia menyembunyikan dari kami satu jarum atau yang lebih kecil, maka dia adalah khianat dan ia akan datang dengannya pada hari Kiamat.” (Diriwayatkan Muslim)
Amanah adalah timbangan kejujuran setiap pegawai. Banyak orang yang ingin menjadi pegawai, namun sulit mendapatkan orang yang amanah dalam tugas-tugasnya. Segala bentuk menyia-nyiakan amanah hampir ditemui di berbagai sektor pekerjaan dan jabatan.
Buku ini menghadirkan nash-nash Al-Qur’an dan As-Sunnah, bagaimana pegawai yang menjunjung tinggi amanah yang diembannya dalam menggapai ketenangan hidup di dunia dan keridhaan Rabbnya di surga.
26. BAGAIMANA MENJADI ISTRI SHALIHAH & IBU YANG SUKSES?
Ummu Ibrahim Ilham Muhammad Ibrahim
Rp. 23.000,-
222 hlm/besar
Peran termulia yang Allah Subhanahu wa Ta’ala amanahkan kepada wanita Muslimah ialah sebagai istri dan ibu. Istri bagi suaminya adalah pelita ketentraman yang dapat memotivasi dan memperbaiki ibadah. Dan ibu bagi anaknya adalah sekolah dan guru terbaik yang mencetak generasi-generasi Islam yang siap siaga membela agamanya. Kedua peran itu adalah fitrah setiap wanita; baik di dunia timur maupun barat. Tidak ada seberat atom pun nilainya seorang wanita yang dikatakan telah melakukan segala macam kebaikan dan keburukan di dunia ini kecuali berpangkal dari ada dan tidaknya amanah dengan perannya sebagai istri dan ibu.
Masing-masing peran memiliki seperangkat panduan yang telah digariskan di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits. Agar terhindar dari khianat terhadap kedua peran itu dan penyimpangan akan fitrahnya; maka wajib setiap wanita Muslimah mengetahui dan mengamalkannya. Dan telah hadir di hadapan Anda, wahai wanita Muslimah, buku panduan yang menghantarkan pelaksanaan terhadap kedua peran tersebut. Insya Allah, Anda menjadi istri dan ibu yang sukses dengan ganjaran Surga Firdaus yang tinggi.
27. BAGAIMANA MUSLIMAH MEMBAGI WAKTU?
Dr. Sulaiman bin Hamid Al-Audah
Rp. 7.000,-
90 hlm/sedang
Banyak kaum wanita yang menyia-nyiakan waktunya hanya dengan mendengarkan kaset-kaset yang diharamkan, nonton film-film serial atau membaca majalah dan tabloid-tabloid yang tidak mendidik, yang pada hakikatnya mereka telah tertipu dalam kancah peperangan dan tujuan utama musuh-musuh Islam. Pihak musuh bermaksud menanggalkan baju-baju keagamaan mereka dan menjauhkannya dari simpul akidah. Mereka tidak sadar bahwa waktunya adalah kehidupannya itu sendiri. Bila kita melewatkannya tanpa mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat, maka kita telah kehilangan kesempatan beribadah.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahullah berkata,“Tahun itu adalah pohon, bulannya adalah cabangnya, harinya adalah rantingnya, jamnya adalah dedaunannya, dan hembusan nafasnya adalah buahnya. Barangsiapa yang hembusan-hembusan nafasnya selalu dalam ketaatan maka itu merupakan buah dari pohon yang baik.”
28. BAGAIMANA PANJANG UMUR PENUH BERKAH
Muhammad bin Ibrahim An-Nu’aim
Rp. 11.500,-
144 hlm/sedang
Banyak orang menginginkan panjang umur penuh berkah. Tetapi, sangat sedikit yang mendapatkan keberuntungan seperti itu. Buku ini membuka segala rahasia dan teka-teki; bagaimana mendapatkan panjang umur dengan penuh keberkahan berdasarkan sumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah secara jelas dan lengkap. Insya Allah, Anda akan mendapatkannya. Amin
29. BAGAIMANA SEPULANG HAJI?
Abdurrahman Al-Mukaffi
Rp. 21.000,-
284 hlm/sedang
Tujuan diciptakan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah. Sebagaimana firman-Nya,”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Adz-Dzaariyaat:56)
Ibadah merupakan jalan kebaikan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kebaikan mempunyai banyak jalan. Ini merupakan karunia Allah kepada hamba-hamba-Nya agar keutamaan, pahala, dan ganjaran yang mereka peroleh bermacam-macam.
Haji merupakan salah satu bentuk pendekatan diri kepada Allah dengan harta dan jiwa. Oleh karena itu, sangat disayangkan jika ibadah ini tidak diterima alias tidak mabrur.
Ada dua syarat agar ibadah diterima Allah Subhanahu wa Ta’ala:ikhlas dan ittiba’ (mengikuti Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam). Untuk kebutuhan hidup di dunia yang hanya sementara ini saja, kita berusaha semaksimal dan sebaik mungkin. Oleh karena itu, sudah seharusnya untuk urusan ibadah kita lebih teliti karena merupakan bekal kehidupan di akhirat yang kekal selama-lamanya.
Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik dari ibadah haji. Sesungguhnya dalam setiap ibadah yang diwajibkan Allah terdapat hikmah, baik yang kita ketahui maupun yang masih tersembunyi. Salah satu wujud diterimanya ibadah haji ialah semakin baiknya akhlak, semakin jujur dalam bermuamalah, dan semakin meningkatnya ibadah sepulang haji.
Buku ini menggambarkan sikap masyarakat Indonesia dalam berhaji, baik ketika akan bernagkat, ketika berada di Tanah Suci, dan sepulang haji. Penulis memberikan contoh nyata dalam kehidupan kita sehari-hari, dengan bahasa yang akrab dan mudah dimengerti. Akan tetapi, buku ini tetap merujuk pada hadits-hsdits yang masyhur. Semoga kita semua dapat bercermin. Sebaik-baik petunjuk adalah dari Allah dan Rasul-Nya.
31. BAROMETER MUSLIM
MANAJEMEN HIDUP SUKSES
Dr. Awadh bin Muhammad Al-Qarni
Rp. 14.000,-
176 hlm/sedang
Problem terbesar dalam kehidupan umat manusia, ialah sikap tidak memberdayakan seluruh kekuatan dan potensi yang diberikan Allah. Seseorang yang buruk dalam menggunakan seluruh kekuatan dan potensi dirinya, mengakibatkan performa dan pengaruhnya melemah, berbagai problem muncul menghadangnya, produktifitas dan kontribusinya berkurang, inovasi dalam kehidupannya nyaris tidak ada, berputar-putar di bagian kecil kehidupan, dan terus-menerus sibuk dalam keinginan tipikal yang merusak.
Jika manusia tidak memberdayakan potensi dan keinginannya mereka akan menjadi beban orang lain. Ketidakoptimalan dalam memberdayakan keduanya, akan menjadikan mereka orang yang tidak mensyukuri nikmat-nikmat yang diberikan Allah Ta’ala kepadanya, dan tidak mendapatkan petunjuk kepada penggunaan ideal nikmat-nikmat tersebut. Pribadi-pribadi Muslim seperti itu, akan mengubah sejarah umat menjadi kumpulan para pengangguran dan orang-orang sakit jiwa. Akibatnya umar kehilangan peran, eksplorasi, dan kesaksian yang diperintahkan wahyu. Sebagai gantinya, mereka melimpahkan tongkat kepemimpinan kepada orang-orang barat. Ketika itulah manusia mengangkat orang-orang bodoh sebagai pemimpin yang sesat dan menyesatkan.
Buku Barometer Muslim ini berusaha me-manage segala masalah dan membantu memecahkannya, menghilangkan rintangan yang menghadang, meningkatkan performa, menggerakkan orang yang tertidur dan membangunkannya. Tentunya dengan bantuan sinar-sinar wahyu Ilahi agar segala kepalsuan hilang dan hanya kebenaran di dalamnya yang eksis. Dengan didampingi akal budi yang sehat dan bersih yang tiada keraguan di dalamnya.
32. BEDA HADIAH & SOGOK BAGI PEGAWAI
Dr. Abdurrahim bin Ibrahim
Rp. 10.500,-
144 hlm/sedang
Saling memberi hadiah merupakan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sehingga akan melahirkan sikap saling mencintai. Motivasi memberi hadiah kadang menjadi alat untuk saling tolong-menolong dalam dosa dan kemaksiatan. Sehingga hadiah bermetamorfosis menjadi “sogok”. Di mana letak perbedaan antara hadiah dan sogok?
Apa ciri-ciri hadiah, dan apa pula ciri-ciri sogok? Mana hadiah yang boleh diterima, dan mana pula hadiah yang haram diterima? Budaya sogok telah merambah ke segenap lapisan masyarakat. Tampaknya teramat sulit hidup di lingkungan kerja yang tanpa diwarnai sogok-menyogok. Insya Allah, buku ini dapat menjadi pintu hidayah tegaknya sunnah saling memberi hadiah dan musnahnya budaya sogok-menyogok. Amin.
33. BERBAGAI PENYIMPANGAN DALAM RUMAH KITA
Syaikh Isham bin Muhammad Asy Syarif
Rp. 23.000,-
372 hlm/sedang
Rumah tangga sakinah adalah dambaan setiap keluarga. Suami, istri, beserta anak-anak yang shalih dan shalihah adalah permata dunia yang sedap dipandang mata, dan kendaraan termewah jalan menuju surga. Insya Allah, buku ini menghadirkan rambu-rambu bagi setiap keluarga Muslim agar tidak terjatuh ke dalam berbagai penyimpangan yang sering tidak disadari telah bersarang di rumah kita dan meracuni penghuninya. Kenalilah berbagai penyimpangan di dalam rumah. Dan mohonlah hidayah kepada Allah Ta’ala agar menyelamatkan dan membersihkan berbagai penyimpangan di rumah kita.
34. BERLEMAH LEMBUT SESAMA AHLUS SUNNAH
Syaikh Abdulmuhsin bin Al-Abad Al-Badr
Rp. 7.500,-
88 hlm/sedang
Sesuatu yang amat menyedihkan pada masa kini adalah apa yang terjadi di kalangan sebagian Ahlus-Sunnah, akibat perpecahan di kalangan mereka. Biasanya perpecahan ini karena perbedaan pendapat dalam ijtihad. Selanjutnya, hal ini berkembang kepada sikap-sikap yang kurang bijaksana. Semestinya sifat keras dan tegas diarahkan kepada orang kafir dan ahli bid’ah.
Perpecahan yang terjadi biasanya akibat saling mencela karena adanya perbedaan pendapat. Untuk dapat menyikapi dengan baik perbedaan di kalangan Ahlus-Sunnah sehingga tidak terjadi sikap saling mencela dan menyalahkan, ada baiknya kita kutip perkataan Adz-Dzahabi, “Jika setiap yang bersalah dalam ijtihadnya sekalipun sudah diketahui keshalihan imannya dan konsistensinya dalam mengikuti kebenaran kita jauhi dan membid’ahkannya maka sangat sedikit sekali dari para ulama yang bisa selamat….” Senada dengan hal tersebut, Ibnu Qayyim berkata dalam menyikapi para ulama, “Walaupun kita mengenal keutamaan para ulama Islam, kehormatan, dan hak-hak mereka serta tingkatan mereka bahwa mereka memiliki keutamaan ilmu dan nasihat kepada Allah dan Rasul-Nya, namun demikian tidak mengharuskan kita untuk menerima segala yang mereka katakan.”
Dalam buku ini Anda akan dapat mengetahui lebih jauh bagaimana bersikap dalam menghadapi perbedaan dengan sikap yang bijaksana di antara sesama Ahlus-Sunnah sehingga dapat mencegah sikap saling mencela, dan sikap-sikap lainnya yang berlebihan.
35. BERTAMU KE RUMAH RASULULLAH
Abdul Malik bin Muhammad Al-Qasim
Rp. 9.000,-
128 hlm/sedang
Sehari kita berkunjung ke rumah Rasululllah sudah cukup memberikan gambaran bagaimana sosok beliau sebagai pemimpin, yang umatnya merambah ke seluruh dunia, sebagai teladan dan rahmat bagi semesta alam.
Sehari di rumah Rasulullah sudah cukup bagi kita untuk mengetahui bagaimana sikap beliau sebagai suami bagi beberapa istri, sebagai ayah bagi beberapa putra dan putri, sebagai tuan bagi beberapa pembantu dan juga sebagai manusia biasa, yang bisa lapar, sakit, gundah, marah, dan segala perasaan yang dialami manusia.
Sehari di rumah Rasulullah sudah cukup bagi kita untuk meneladani belaiu, singkat, padat namun menyeluruh. Inilah yang tersaji di dalam buku kecil ini.
36. BERTARUNG MELAWAN SYAHWAT
Muhammad Shalih Al-Munajjid
Rp. 15.000,-
288 hlm/sedang
Hidup kita di dunia adalah medan pertempuran melawan syahwat yang tersembunyi di dasar jiwa dan menjadi kecenderungan manusia. Sementara jalan menuju akhirat mendaki dan terjal di kelilingi berbagai syahwat. Yang tak jarang menggelincir-kan manusia dari jalan Allah Ta’ala hingga bersimbah dosa-dosa mengikuti langkah-langkah syetan.
Malik bin Dinar berkata, “Siapa yang dapat mengalahkan nafsu-nafsu duniawi, dialah orang yang berhasil menjauhkan diri dari kekuasaan syetan.”
Abdushshamad Az-Zahid mengatakan, “Barangsiapa yang tidak mengetahui kalau syahwat-syahwat itu adalah jerat, maka dia adalah orang yang suka main-main.”
Bagaimanakah syahwat dapat tunduk dengan syariat? Bagaimanakah seseorang terlepas dari belitan syahwat? Apakah bentuk-bentuk syahwat yang menggelincirkan anak Adam? Insya Allah, buku ini dapat menjadi lentera di tengah merajalelanya berbagai syubhat dan syahwat di negeri ini.
37. BILA AMAL DIBAYAR KONTAN
Sayyid Abdullah Sayyid Abdurrahman Ar-Rifa’i
Rp. 45.000,-
344 hlm/sedang-hrd-cv
Dalam perjalanan hidup seseorang banyak mengandung pelajaran dan nasihat. Kehidupan adalah sekolah yang dapat menempa keteguhan jiwa seseorang jika setiap diri mau mengambil pelajaran. Kita dapat mengambil pelajaran dari akibat kemaksiatan dan keshalihan yang dilakukan seseorang sehingga dapat bermuhasabah diri.
Banyak orang yang meremehkan dosa-dosa, padahal ajal mereka datang dengan tiba-tiba. Bahkan, tak jarang dosa-dosa itu langsung dibalas Allah Ta’ala dengan kontan sebelum ajal menjemput mereka.
Kisah nyata di buku ini adalah bukti kasih sayang Allah Ta’ala untuk membersihkan hamba-hamba-Nya yang berdosa dengan langsung menimpakan siksa di dunia ini atas kemaksiatan yang mereka perbuat. Karena siksa di akhirat jauh lebih dahsyat dan menyakitkan. Tentunya hati yang sehat dapat mengambil pelajaran dari kisah-kisah di buku ini, sehingga terlahir ketenangan dan kebahagiaan dalam ketakwaan sebagai buah dari Allah Ta’ala membayar kontan amal shalih mereka.
38. BUKU INI AKU PINJAM
Dr. Shalih bin Muhammad Ar-Rasyid
Muhammad Shalih Al-Munajid
Rp. 19.000,-
244 hlm/sedang
Buku merupakan jendela dunia. Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan Pena sebagai ciptaan yang pertama kali diciptakan seraya berfirman,”Tulislah!” Pena pun menulis apa yang akan terjadi hingga Hari Kiamat. Puji syukur ke hadirat Allah yang telah memberikan nikmat pena dan tulisan kepada hamba-hamba-Nya dan menjelaskannya seraya berfirman,”Nun, demi Qalam dan apa yang mereka tulis.” (Al-Qalam: 1)
Sumpah dalam ayat ini menunjukkan atas keagungan pena dan tulisan karena Allah tidak bersumpah,kecuali dengan sesuatu yang agung. Di antara nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya adalah nikmat berbicara, seperti yang difirmankan-Nya.”Dia menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara.” (Ar-Rahman: 3-4)
Imam Ibnu Qayyim Rahimahullah berkata,”Renungkanlah nikmat berbicara yang diberikan Allah kepada manusia yang berupa dua nikmat, yaitu: berbicara secara lisan dan berbicara lewat tulisan. Allah berfirman, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan Qalam.” I(Al-Alaq: 1-4)
Kemudian, Ibnu Qayyim melanjutkan perkataannya,”Pengajaran dengan pena merupakan nikmat Allah yang terbesar kepada hamba-hamba-Nya karena dengannya ilmu bisa abadi, kebenaran menguat, wasiat diketahui, kesaksian terjaga, perhitungan transaksi antara sesama manusia bisa dihitung dengan tepat, dengannya berita-berita orang terdahulu bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya. Seandainya tidak karena tulisan, tentu berita-berita orang terdahulu sudah terputus dari generasi ke generasi, sunnah-sunnah hilang, hukum-hukum sirna, dan generasi khalaf ‘kemudian’ tidak mengenal manhaj para salaf terdahulu.”
Tidak ada keraguan bahwa membaca adalah jalan utama untuk meraup berbagai pengetahuan. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita membiasakan budaya gemar membaca buku. Kita juga harus berusaha memasyarakatkan budaya tersbut sehingga dapat menjadi hobi yang sangat bermanfaat baik di kalangan anak muda maupun dewasa.
Untuk mendapatkan buku, ada orang yang rela mengeluarkan banyak harta dan mungkin sebagai mereka ada yang membelanjakan seluruh hartanya untuk mendapatkan buku.
Akan tetapi, tidak semua orang dapat menyalurkan hobi membaca dengan membeli buku. Kita dapat memanfaaatkan buku dengan berbagai cara, diantaranya dengan cara menyalin, dengan cara menyewa, dan ada yang meminjam.
Seluruh kiat yang telah disebutkan di atas diizinkan dan didukung ole syari’at. Akan tetapi, ada syarat dan kaidah yang harus diperhatikan. Secara rinci semua gambaran berkenaan dnegan hal-hal di atas telah penulis gabungkan dalam sebuah pembahasan yang sedemikian panjang. Semoga buku ini cukup memberikan kepuasan bagi para pembaca. Semoga buku ini banyak memberikan faidah dan manfaat yang luas.
39. BUKU PUTIH SYAIKH ABDUL QADIR JAILANI
Dr. Said Musfir Al-Qahthani
Rp. 72.000,-
564 hlm/besar-hrd-cv
Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani merupakan sosok ulama yang sangat terkenal, khususnya di kalangan ahli tarekat. Di luar kalangan ahli tarekat pun namanya sangat harum. Banyak ulama besar yang hidup semasa dengannya yang tidak sungkan untuk menghadiri majelis pengajiannya. Hal ini cukup sebagai bukti keluasan dan kedalaman ilmu beliau.
Beliau terkenal dengan akhlaknya yang sangat mulia. Seorang yang zuhud dan ahli ibadah. Beliau juga terkenal dengan kefasihannya, hujah-hujahnya yang kuat, kata-katanya yang menyentuh kalbu. Sehingga banyak orang yang bertobat setelah mengengar khutbah beliau.
Banyak karamah yang terdapat pada darinya. Karamah yang diakui oleh banyak ulama besar. Tetapi tak jarang juga ada yang dilebih-lebihkan oleh pengikut, murid atau orang yang terpesona oleh kharisma beliau. Sehingga mengkultuskan beliau, yang sampai kepada tarap syirik.
Pengarang sangat obyektif dalam memberi penilaian kepada beliau. Tentunya penilaian yang berimbang dengan “kaca-mata” Al Qur’an dan As Sunnah. Sebagaimana pemahaman para Salafus Shalih.
Asal buku ini merupakan risalah ilmiah untuk memperoleh gelar doktor dari Universitas Qurra, Makkah Al-Mukarramah, Fakultas Dakwah dan Ushuluddin, Program Studi Akidah. Dan telah berhasil memperoleh nilai cum laude.
Buku ini menghadirkan sosok Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam perspektif akidah Ahlussunnah wal Jamaah. Nilai plus dan minus yang dinisbatkan pada Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani akan tampak transparan dan obyektif, terlepas dari pernak-pernik syirik, bid’ah, khurafat dan cerita-cerita takhayul yang menakjubkan. Semoga Allah menuntun kita menuju Shiratal Mustaqim.
Dostları ilə paylaş: |