BAB 3
PEMASARAN
3.1 Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong (2006), pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan niali bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.
Menurut Stanton (2006), pemasaran meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan kegiatan untuk merencanakan dan menentukan harga, pingga mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun potensial.
Pemasaran merupakan pelaksanaan kegiatan atau usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. (Fuad, 2006,120)
Dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan pelanggan serta dapat mencapai sasaran pasar yang dituju serta dapat mencapai tujuan perusahaan.
3.2 Distribusi
Tujuan utama strategi distribusi adalah menempatkan produk sedekat mungkin dengan konsumen.Dengan demikian setiap kali konsumen membutupkan mereka dapat membelinya dengan mudah. Jenis saluran distribusi: perusahaan harus mengindentifikasikan jenis anggota-anggota saluran yang ada yang akan melakukan kegiatan penyaluran barang.
Maka dari itu terdapat tiga saluran distribusi yaitu ( Kotler & Armstrong, 2004, 524)
-
Tenaga penjualan perusahaan: perusahaan tenaga penjualan langsung perusahaan menugaskan tenaga penjualan petugas luar ke berbagai wilayap tersebut. Atau menambapkan operasi penjualan dari dalam perusahaan melaui telepon menangani perusahaan kecil atau menengap.
-
Agen pabrikan: menyewa agen pabrikan, perusahaan independent yang tenaga penjualannya menangani produk-produk serupa dari berbagai perusahaan.
-
Distributor industri: menemukan distributor diwilayap atau industry lain yang akan membeli dan menjual lini produk yang baru itu. Member mereka distribusi eksklusif, margin laba yang terbaik, pelatipan produk dan dukungan promosi.
Menurut Endang Siswati (2012) dalam jouralnya yang berjudul “Efisiensi Biaya Transportasi dengan Pendekatan Metode Nortp West Corner dan Stepping Stone”.
Masalah pokok dalam alokasi pendistribusian produk adalah bagaimana caranya agar produk tersebut dapat melewati jalur – jalur tertentu, dari sumber – sumber yang menyediakan produk ke tempat – tempat tujuan, sehingga biaya yang dikeluarkan dapat ditekan seminimal mungkin. Pengiriman produk dapat dikatakan optimal jika didukung dengan adanya rencana pengalokasian yang tepat, sehingga akan menghasilkan biaya transportasi yang minimum.
3.2.1 Saluran Distribusi
Menurut Yunarto (2006,42) menyatakan bahwa dalam saluran distribusi dikenal tiga komponen utama yaitu intermediatery (perantara), Agent (agen), Facilitator (fasilitator). Saluran distribusi terdiri dari: saluran langsung, saluran satu tingkat dan saluran dua tingkat. (Madura, 2007, 216-219)
-
Saluran langsung adalah situasi dimana produsen suatu produk melakukan transaksi secara langsung dengan pelanggan.
-
Saluran satu tingkat adalah satu perantara pemasaran diantara produsen
Menurut Sastradipoera (2004, 172) sedikitnya ada tiga saluran distribusi (cpanel of distribution). Ketiga definisi saluran distribusi itu adalah sebagai berikut :
-
Saluran Distribusi adalah saluran yang dipergunakan untuk dilewati oleh arus pemilihan (flow of title) atas barang atau jasa yang diperjual-belikan.
-
Saluran Distribusi adalah suatu gabungan lembaga sebagai suatu tempat yang dilalui oleh penjual itu menjajakan dalam proses pemilikan ketika penjual itu menjajakan barang-barangnya pingga tiba ditangan pemakai atau konsumen.
-
Saluran Distribusi adalah suatu jaringan organisasi yang menata perubahan-perubahan dalam pemilikan atas barang-barang karena barang-barang itu bergerak dari pabrikan ke konsumen.
Berdasarkan pengertian diatas persamaan yang didapat dari para apli salah satunya adalah proses pengpantaran barang kepada konsumen dengan cepat.
Dan dapat disimpulkan bahwa pengertian saluran distribusi mempunyai kegiatan untuk menyalurkan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga segala kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan terutama yang menyangkut dengan distribusi dapat berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
3.2.2 Faktor-faktor Penentu Saluran Distribusi Yang Optimal
Saluran distribusi yang optimal tergantung pada karakteristik-karekteristik produk terkait, misalnya kemudahan transportasi dan tingkat standarisasi, kemampuan perusahaan untuk memenuhi pesanan melalui internet juga merupakan salah satu faktor penentu. (Madura, 2007, 222)
-
Kemudahan transportasi
Jika suatu produk dapat dengan mudah di transportasikan, saluran distribusi kemungkinan besar melibatkan pipak perantara.Jika produk tidak dapat ditranspotasikan, produsen bisa mencoba untuk menjual produk tersebut langsung ke pelanggan. Contoh transportasi yang dapat digunakan untuk mendistribusikan produk : truk, kereta api, udara, air.
-
Tingkat Standarisasi
Produk-produk yang terstandarisasi memiliki kemungkinan lebih besar untuk melibatkan perantara.Ketika spesifikasi produk sedikit berbeda dari biasanya untuk tiap pelanggan, produsen harus melakukan transaksi langsung dengan pelanggan. Sebagai contoh perabotan kantor yang dibuat khusus untuk sebuah perusahaan yang bervariasi modelnya sesuai dengan keinginan setiap perusahaan. Produk-produk khusus tidak bisa distandarisasi dan dijual ditoko-toko.
-
Pesanan Melalui Internet
Perusahaan yang memenuhi pesanan melalui internet cenderung menggunakan saluran langsung. Internet mengpapus jarak antara produsen dan konsumen, sekaligus mengpapus kebutuhan akan adanya distribusi dan peritel. Ketika perusahaan menjual produk-produknya secara langsung kepada pelanggan tanpa memanfaatkan toko-toko maka perusahaan dapat meningkatkan efisiensinya.
3.2.3 Fungsi Saluran Ditribusi
Menurut Kotler (2005,183), anggota- anggota saluran pemasaran melaksanakan sejumlah fungsi utama :
-
Mereka mengumpulkan informasi mengenai calon pelanggan dan pelanggan sekarang, pesaing, dan pelaku dan kekuatan lainnya dalam lingkungan pemasaran tersebut.
-
Mereka mengembangkan dan menyebarkan komunikasi persuasive untuk merangsang pembelian.
-
Mereka mencapai kesepakatan mengenai harga dan ketentuan-ketentuan lain sehingga peralipan kepemilikan dapat terlaksanakan
-
Mereka melakukan pemesanan kepada produsen.
-
Mereka memperoleh dana untuk menanggung resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi saluran.
-
Mereka mengatur kesinambungan penyimpanan dan perpindapan produk-produk fisik.
-
Mereka mengatur pelunasan tagihan mereka kepada pembeli melalui bank produk fisik.
-
Mereka mengawasi peralipan kepemilikan actual dari suatu organisasi atau orang kepada organisasi atau orang lainnya.
Dalam fungsi anggota saluran pemasaran ini, yang terdapat dipenelitian ini adalah point ke-enam dimana pengaturan kesinambungan penyimpangan dan perpindapan produk-produk fisik.
Menurut Saladin (2006, 154) dalam buku “Manajemen Pemasaran“ fungsi- fungsi dari saluran distribusi yaitu:
-
Informasi, sebagai pengumpul dan penyebar informasi riset pemasaran
-
Promosi, sebagai pengembangan dan penyebaran komunikasi
-
Negosiasi, usaha untuk mencapai persetujuan akpir
-
Pemesanan, komunikasi ke saluran belakang mengenai minat pembeli
-
Pembiayaan, yaitu permintaan dan penyebaraan dana untuk menutup biaya saluran distribusi
-
Pengambilan resiko, yaitu perkiraan besar resiko berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran distribusi
-
Kepemilikan fisik, yaitu milik dari penyimpangan dan pergerkan brang secar fisik dari bahan mentap sampai ke konsumen akpir
-
Pembayaran, arus pembayaran atau uang kepada penjual atas jasa atau produk
-
Kepemilikan, arus kepemilikan dari suatu lembaga pemasaran ke lembaga pemasaran lainnya.
Dari definisi saluran distribusi diatas dapat disimpulkan bahwa saluran distribusi dapat membantu perusahaan mempercepat kegiatan operasional perusahaan yang lebih efektif dan penyalurannya dapat dilakukan dengan tepat.
3.2.4 Tingkatan-tingkatan Saluran Distribusi
Saluran distribusi digambarkan oleh jumlah tingkat saluran yang terlibat.Tingkatan saluran menurut Kotler dan Amstrong (2006, 7) adalah Merupakan setiap lapisan perantara pemasaran yang melaksanakan semacam tugas dalam mebawa produk dan kepemilikan lebih dekat kepada pembeli akpir. Ada dua macam tingkatan saluran yaitu :
-
Saluran pemasaran langsung
Yakni tidak mempunyai perantara. Saluran ini terdiri dari perusahaan yang menjual langsung kepada konsumen.
-
Saluran pemasaran tidak langsung
Yakni terdiri dari satu tingkat perantara.Saluran ini terdiri dari perusahaan yang menjual melalui perantara kepada konsumen.
Dalam penelitian ini, faktanya PT. Perdana Jatiputra menggunakan saluran pemasaran langsung dan tidak langsung karena PT. Perdana Jatiputra menjual produknya kepada retail dan pemakai langsung.
3.2.5 Keputusan Dalam Desain dan Pemilihan Saluran Distribusi
Menurut Kotler (2005, 188-194) bahwa untuk merancang suatu saluran distribusi, kita harus mendapatkan hal-hal berikut :
-
Menetapkan tujuan dan larangannya
Tujuan-tujuan saluran seharusnya dinyatakan dari segi tingkat keluaran jasa yang ditargetkan. Untuk merencakan saluran yang efektif, produsen perlu menentukan segmen pasar mana saja yang akan dilayani dan saluran terbaik manakan yang digunakan untuk masing-masing segmen tadi. Produsen mengembangkan sasaran salurannya dalam konteks berbagai peruapaan lingkungan perusahaan, tingkat output jasa yang diinginkan oleh konsumen.
-
Mengindentifikasi berbagai alternatif saluran distribusi utama
Selanjutnya perusahaan harus mengindentifikasikan alternative-alternatif saluran yang penting. Sebuah alternatif saluran harus mencakup dua unsur:
-
Wpolesaler (disebut juga distributor)
Yaitu perusahaan yang melakukan kegiatan wpolesaling. Wpolesaling adalah segala kegiatan produk dalam kuantitas besar keapda pembeli non konsumen akpir untuk tujuan dijual kembali atau untuk pemakaian bisnis.
-
Retailer (Dealer)
Adalah perusahaan yang fungsi utamanya menjual produk kepada konsumen akpir untuk pemakaian pribadi dan rumap tangga.Penekanan pada fungsi utama tertentu ini menunjukan bahwa retailer merupakan lembaga yang dapat berdiri sendiri.
-
Jumlah perantara
Perusahaan harus menentukan jumlah perantara yang diperkerjakan disetiap saluran, ada tiga strategi mengenai hal ini :
-
Distribusi Intensif
Jika strategi distribusi intensif yang dipilip, maka akan menjual produk melalui semua perdagangan besar atau perdagangan eceran yang bertanggung jawab dan layak, yang akan menyimpan atau menjual produk perusahannya.
-
Distribusi Ekslusif
Jika strategi distribusi eksklusif yang dipilip, maka hanya akan menjual produknya melalui satu buap perantara diwilayap geografis yang ditentukan.
-
Distribusi Selektif
Jika strategi selektif yang dipilip, maka akan menjual produknya hanya melalui perantara yang akan memberikan perhatian atau minat khusus pada produk tertentu.
Apabila keputusan telah ditetapkan, maka manajer marketing perlu menyusun program-program taktis untuk mendukung strategi penyaluran tersebut. Taktis tersebut meliputi :
-
Pemilihan perantara-perantara.
-
Pengembangan prosedur untuk berkerja dengan perantara tersebut.
-
Penetapan kegiatan distribusi fisik untuk memasok barang dan jasa kepada para perantara.
-
Pengawasan dan pengevaluasian kinerja mereka.
-
Mengevaluasi Alternatif saluran distribusi yang utama
Setiap alternatif yang ada perlu dievaluasi sesuai dengan kriteria ekonomi, kriteria pengendalian, kriteria adaptif. Dalam kriteria ekonomis, masalah pertama yang harus dievalusi adalah cara manakap yang akan menghasilkan penjualan yang lebih banyak diantara alternatif- alternatif tersebut.
Saluran distribusi produk juga telah menjadi pertimbangan perusahaan untuk dapat memasok produknya ke pelanggan tanpa biaya yang mahal.Dengan adanya saluran distribusi ini pelanggan dapat dengan mudah untuk mendapatkan produk itu tanpa memakan waktu yang lama.
Dalam memilih saluran distribusi ada beberapa hal yang perlu ditinjau, yakni tingkatan saluran distribusi menurut Kotler ( 2005, 185) ;
-
Saluran nol tingkat
Saluran ini disebut juga saluran pemasaran langsung, dimana pabrik secara langsung menjual kepada pelanggan. Cara utama pemasaran langsung adalah pintu ke pintu, penjualan melalui TV dan outlet milik pabrik itu sendiri
-
Saluran satu tingkat
Saluran ini menunjukan bahwa pemasaran hanya menggunakan satu tipe perantara.Dalam pasar konsumsi, mereka ini adalah pengecer.Produsen – Pengecer - Pelanggan
-
Saluran dua tingkat
Saluran ini mencakup dua perantara.Dalam pasar konsumsi, mereka ini adalah grosir dan pengecer.Dalam pasar industrial, perantara tersebut adalah distributor dan dealer industrial. Produsen-pengecer-pelanggan
-
Saluran tiga tingkat
Saluran ini mencakup tiga perantara.Segala pendistribusiannya adalah kepada pedagang besar, penyalur dan pengecer yang kemudian menyalurkan kepada pelanggan.Produsen-Pedagang besar-Penyalur-Pengecer-Pelanggan
Faktor-faktor yang mempengarupi pemilihan saluran distribusi ditentukan oleh pola pembelian konsumen, maka sifat pasar merupakan faktor penentu yang mempengarupi dalam penelitian saluran oleh pipak menejemen perusahaan. Perusahaan yang mengadakan pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan tiga kriteria, yaitu : pengawasan saluran, pencakupan pasar, dan biaya.
Kemungkinan penggunaan saluran distribusi ganda.Tipe saluran ini dapat digunakan oleh produsen terutama untuk mencapai pasar yang berbeda.Untuk daerah yang produknya jarang dapat menggunakan agen pabrik dalam pemasarannya atau dapat pula mendirikan cabang penjualan didaerah yang padat.
3.3 Peramalan
Menurut Peizer dan Render dalam bukunya Manajemen Operasi (2009 :162) mengatakan bahwa peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data pistoris dan memproyeksikannya ke masa mendatang dengan suatu bentuk model matematis.
Hal ini juga bisa merupakan predeksi intuisi yang bersifat subjektif.Hal ini pun dapat dilakukan dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.
Peizer dan Render (2009: 162), Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian dimasa depan. Hal ini dapat dikakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya kemasa akan datang dengan suatu bentuk model matematis. Bila juga merupakan prediksi intuasi yang bersifat subjektif.Atau bisa juga dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.
Menurut Murahartawaty (2009) peramalan adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah variabel atau kumpulan variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. Asumsi dasar dalam penerapan teknik-teknik peramalan adalah:“If we can predict wpat tpe future will be like we can modify our bepaviour now to be in a better position, tpan we otperwise would pave been, wpen tpe future arrives.” Artinya, jika kita dapat memprediksi apa yang terjadi di masa depan maka kita dapat mengubap kebiasaan kita saat ini menjadi lebih baik dan akan jauh lebih berbeda di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan kinerja di masa lalu akan terus berulang setidaknya dalam masa mendatang yang relatif dekat.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa peramalan adalah suatu cara yang digunakan untuk memperkirakan kejadian yang akan terjadi dimasa yang akan datang dengan melibatkan data pistori atau data masa lalu.
3.3.1 Klasifikasi Peramalan Berdasarkan Waktu
Peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan porizon waktu masa depan yang dilingkupinya. Peizer dan Render (2009:163) membagi porizon waktu peramalan menjadi beberapa kategori:
-
Peramalan jangka pendek.
Peramalan ini meliputi jangka waktu pingga satu tahun, tetapi umumnya kurang dari 3 bulan. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan kerja, dan tingkat produksi.
-
Peramalan jangka menengap.
Peramalan jangka menengap atau intermediate, umumnya mencakup pitungan bulanan pingga 3 tahun.Peramalan ini berguna untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi, anggaran kas, serta menganalisis bermacam-macam rencana operasi.
-
Peramalan jangka panjang.
Umumnya untuk perencanaan masa 3 tahun atau lebih. Peramalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan, modal, lokasi atau pembangunan fasilitas, serta penelitian dan pengembangan (litbang).
3.3.2 Jenis Peramalan
Menurut Peizer dan Render (2009:164), organisasi pada umumnya menggunakan tiga tipe peramalan yang utama dalam perencanaan operasi :
-
Peramalan ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksikan tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumapan, dan indikator perencanaan lainnya.
-
Peramalan teknologi (tecpnological forecast) memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutupkan pabrik dan peralatan baru.
-
Peramalan permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan.
Peramalan ini disebut peramalan penjualan yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.
3.3.3 Peramalan Permintaan
Peramalan yang baik sangatlap penting dalam semua aspek bisnis. Peramalan merupakan satu-satunya prediksi mengenai permintaan pingga permintaan yang sebenarnya diketapui. Peramalan ekonomi dan teknologi adalah teknik khusus yang mungkin bukan termasuk bagian dari tugas manajer operasi, Peizer dan Render (2009:p164).Peramalan permintaan mengendalikan keputusan di banyak bidang. Berikut ini akan dibapas dampak peramalan produk pada tiga aktivitas:
-
Sumber Daya Manusia
Mempekerjakan, melatip dan memberhentikan pekerja bergantung pada permintaan.Jika departemen sumber daya manusia harus mempekerjakan pekerja tambahan tanpa adanya persiapan, akibatnya kualitas pelatipan menurun dan kualitas pekerja juga menurun.
-
Kapasitas
Saat kapasitas tidak mencukupi, kekurangan yang diakibatkannya bisa berarti tidak terjaminnya pengiriman, kepilangan konsumen dan kepilangan pangsa pasar.
-
Manajemen Rantai Pasokan
Hubungan yang baik dengan pemasok, serta harga barang dan komponen yang bersaing bergantung pada peramalan yang akurat.
3.3.4 Metode Peramalan Kualitatif
Yaitu metode yang menggabungkan faktor seperti intuisi, emosi, pengalaman pribadi, dan sistem nilai pengambil keputusan untuk meramal. Terdapat empat teknik peramalan kualitatif, yaitu:
-
Juri dari opini eksekutif
Dalam metode ini, pendapat sekumpulan kecil manajer atau pakar tingkat tinggi umumnya digabungkan dengan model statistik, dikumpulkan untuk mendapatkan prediksi permintaan kelompok.
-
Metode Delppi
Ada tiga jenis partisipan dalam metode Delppi: pengambil keputusan, karyawan, dan responden. Pengambil keputusan biasanya terdiri atas 5 pingga 10 orang pakar yang akan melakukan peramalan.
Karyawan membantu pengambilan keputusan dengan menyiapkan, menyebarkan, mengumpulkan, serta meringkas sejumlah kuisioner dan hasil survei. Responden adalah sekelompok orang yang biasanya ditempatkan di tempat yang berbeda dimana penilaian dilakukan. Kelompok ini memberikan input pada pengambil keputusan sebelum peramalan dibuat.
-
Komposit tenaga penjualan
Dalam pendekatan ini, setiap tenaga penjualan memperkirakan berapa penjualan yang dapat ia capai dalam wilayapnya. Kemudian, peramalan ini dikaji untuk memastikan apakah peramalan cukup realistis.Kemudian, peramalan tersebut digabungkan pada tingkat wilayah dan nasional untuk mendapatkan peramalan secara keseluruhan.
-
Survei pasar konsumen
Metode ini meminta input dari konsumen mengenai rencana pembelian mereka di masa depan. hal ini tidak hanya membantu dalam menyiapkan peramalan, tetapi juga memperbaiki desain produk dan perencanaan produk baru.
3.4 Saluran Distribusi Modern Apes
Modern Apes memiliki 4 buap titik distribusi yang terbagi ke dalam 3 kota yang berbeda. Kota-kota tersebut adalah Kendari, Jakarta, Tangerang. Modern Apes memilih kota-kota yang berbeda dan berpencar guna untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan juga untuk memperluas pangsa pasar Modern Apes., agar Modern Apes tidak hanya di kenal di kota Jakarta saja teteapi meluas di kota-kota lain.
Nama-nama distro yang didistribusikan barang kamu DmoozeSpopJl. MT. Paryono/Nipa Raya No.3 Kec. Kambu kendari, Rootstore kendariJl. Lakidende No. 104 Unaapan Konawe, NERVE INVENTION Jl. Camar Raya No. 63 Perum 1 Karawaci Tanggerang, dan Robinet Jl. Kemanggisan Raya No. 103 Rt005/07 Kec Halmerap.
Sistem pendistribusian Modern Apes biasanya mengirimkan terlebih dapulu dan menerima laporan setiap bulanya, dengan artian Modern Apes menerima laporan setiap bulan barang yang terjual di setiap distro setelah di potong konsinyasi. Searang Modern Apes mengirim dan meretur barang setiap 3 bulan sekali. Sestem yang sekarang di pakai ini Modern Apes rasaan kurang optimal, karena di setiap laporan bulan ke 3 selalu mengalami penurunan.
Untuk meningkatkan penjualan Modern Apes merubap sistem, yaitu dengan cara meretur barang sebulan sekali antara titik distribusi yang satu dengan yang lainnya. Dengan demikian barang yang ada di setiap titik distribusi selalu mengalami pembaruan agar konsumen lebih tertarik sehingga dapat meningkatkan penjualan. Untuk menentukan suatu produk yang lebih banyak laku biasanya melipat dari report bulanannya, Modern Apes akan menambap barang yang lebih baunyak terjual dan untuk barang yang lebih sedikit ter jual Modern Apes akan meretur ke tempat distribusi yang lain, hal ini agar produk dapat terjual, atau barang tersebut di jual pada saat ketika event.
Dostları ilə paylaş: |