Hakikat Puisi
Puisi adalah sebuah genre dari karya sastra, Murry menyebut puisi sebagai bentuk asli dari sebuah literatur.64 Sebagai sebuah bentuk genre dari karya sastra atau sebagai literatur, puisi sangat memperhatikan pemilihan aspek kebahasaan, sehingga tidak salah jika dikatakn bahwa bahasa puisi adalah bahasa yang “tersaring” penggunannya, artinya, pemilihan bahasa itu, terutama aspek diksi, telah melewati seleksi ketat, dipertimbangkan dari berbagai sisi baik yang menyangkut unsur bunyi, bentuk dan makna untuk memperoleh efek keindahan.65 Selanjutnya, disebutkan bahwa bahasa dalam puisi lebih didayagunakan sehingga mampu member efek lebih dibandingkan dengan bahasa bukan puisi lebih menyentuh, mempesona, merangsang, menyarankan, membangkitkan imaji dan suasana tertentu, membangkitkan analogi terhadap berbagai hal, dan lain-lain.
Pernyataan diatas beriringan dengan pendapat Burton yang menyatakan bahwa ketika seseorang pertama kali membaca atau memahami puisi, citraan dan reaksi-reaksilah yang terus menerus terbentuk didalam pikirannya. Orang (pembaca) tersebut menemukan suatu kata yang menonjol daripada konteks yang beralasan dari hubungan-hubungan kesenangan atau yang lainnya. Terdapat derajat tingkat yang berbeda dari intensitas dalam pembacaan seseorang ; lidah berhenti pada suatu ungkapan atau tersandung (di) atas baris ; suasan atau pertimbangan adjektif timbul menurut selera pembaca itu sendiri.66
Sementara itu, Reeves dalam Waluyo memberikan batasan yang berhubungan dengan struktur fisik dan menyatakan bahwa puisi adalah ekpresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat.67
Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang paling menarik tetapi rumit.68 Pada prinsipnya, didalam puisi ada inspirasi. Seperti yang diungkapkan Djojosuroto, inspirasi dalam puisi adalah sesuatu yang ilahiah dan pada esensinya alamiah, sebab ia bias diperoleh setiap orang yang menjalani kehidupan dengan kebenaran, keindahan, dan cinta.69 Selanjutnya, Waluyo mengatakan bahwa “puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).70
Pembelajaran apresiasi puisi pun dinilai tak luput dari situasi semacam itu. Pemelajaran apresiasi puisi baru sebatas menyajikan kulitnya saja ; seperti pengertian tentang diksi, rima, pencitraan, tema, atau pesan moral ; belum menukik pada upaya untuk menemukan keagungan nilai dan nilai keindahan yang terkandung didalamnya. Tidak heran kalau pembelajaran apresiasi puisi belum banyak berkiprah dalam membentuk watak dan kepribadian siswa. Dari tahun ke tahun, pembelajaran apresiasi puisi tak lebh dari sebuah rutinitas pengajaran untuk memenuhi tuntutan kurikulum belaka ; belum memberikan inspirasi kepada siswa didik untuk menjadi manusia yang berbudaya, yakni manusia yang memiliki sikap responsive terhadap nilai-nilai moral dan kelurahan budi.
Salah satu persoalan klasik yang sering dituding menjadi penyebab kurang menariknya pengajaran apresiasi puisi adalah pemilihan bahan ajar. Bahan ajar sekedar diambil dari buku teks yang belum tentu cocok denagn tingkat kemampuan berbahasa, perkembangan jiwa, dan latar belakang budaya siswa didik. Dalam kondisi seperti ini, guru bukanlah satu-satunya pihak yang harus bertanggungjawab terhadap kegagalan apresiasi puisi di sekolah. Selain, terbatasnya ketersediaan buku sumber di perpustakaan sekolah dan sistem penilaian yang kurang sahih, kurikulum juga dianggap sebagai faktor yang tak dapat diabaikan. Untuk itu, perlu ada upaya serius untuk menyiasati agar kurikulum dan apresiasi puisi bisa “dikawinkan” ke dalam sebuah “rumah” pembelajaran apresiasi puisi yang inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
iii
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan menulis puisi berdasarkan aspek morfologi yang dilakukan siswa serta beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kesalahan tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai bagaimana mengatasi kesalahan-kesalahan yang timbul dalam menulis puisi.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di Jakarta. Adapun waktu penelitiannya dilaksanakan pada awal Agustus 2009. Pengambilan data penelitian dilakukan di SDN 09 Pagi Pinang Ranti Jakarta Timur di Kelas V-A. Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu sebanyak empat siswa, yaitu pada mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada pemelajaran menulis puisi.
3.3. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang membuat gambaran secara jelas mengenai suatu hal/fenomena dan sekaligus menerangkan hubungan, menentukan prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan.
3.4. Fokus Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada tipe-tipe kesalahan ejaan berupa tanda baca, huruf kapital, kata ganti, dan sebagainya. Selain itu, difokuskan pula terhadap kesalahan morfologis, baik afiksasi, reduplikasi, komposisi, maupun kata-kata atau bentukan kata pada siswa kelas V-A di SDN Pinang Ranti 09 Pagi Jakarta Timur.
3.5. Pertanyaan Penelitian
Dari fokus penelitian diatas, maka pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut :
-
Bagaimana bentuk kesalahan ejaan dalam menulis puisi yang dilakukan oleh siswa kelas V-A SDN Pinang Ranti 09 Pagi ?
-
Bagaimana bentuk kesalahan morfologi dalam menulis puisi yang dilakukan oleh siswa kelas V-A SDN Pinang Ranti 09 Pagi?
-
Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan morfologi dalam menulis puisi yang dilakukan oleh siswa V-A SDN Pinang Ranti 09 Pagi ?
3.6. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini adalah kesalahan morfologis yang terjadi dalam menulis puisi pada siswa kelas V-A SDN Pinang Ranti 09 Pagi. Sumber data penelitian diambil dari para pembelajar/siswa yang sedang mempelajari keterampilan menulis puisi yang dikumpulkan dan mencatat jumlah kesalahan ejaan dan morfologi yang ada dalam sebuah tabel untuk selanjutnya diklasifikasikan. Data penelitian ini dapat diamati secara langsung dalam bentuk tertulis sehingga memudahkan proses identifikasi dan klasifikasi kesalhan. Jumlah siswa dalam kelas V-A tersebut sebanyak 35 siswa, satu siswa tidak hadir pada saat pengamatan penelitian.
3.7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik GRARSP for Grammar profiling.71 Sebelumnya, peneliti melakukan penyimakan dan pencatatan kepada siswa dalam menulis puisi.
3.8. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
-
Pengumpulan data, artinya data hasil tulisan puisi siswa dikumpulkan terlebih dahulu.
-
Pengidentifikasian kesalahan, artinya dari data yang sudah dikumpulkan, untuk selanjutnya data hasil menulis puisi siswa diidentifikasi dengan memperhatikan kesalaahn ejaan dan morfologi yang ada.
-
Penjelasan kesalahan, artinya menjelaskan jenis-jenis kesalahan apa yang terjadi pada siswa, khususnya dalam menulis puisi.
-
Pengklasifikasian kesalahan, artinya melakukan klasifikasi atau pengelompokkan kesalahan ejaan dan morfologi.
-
Pengevaluasian kesalahan, artinya melakukan penjumlahan tiap-tiap kesalahan dan dimasukan ke dalam tabel persebaran kesalahan ejaan dan morfologi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Data
Data yang dideskripsikan adalah data yang diambil dari tulisan puisi berjudul “ibu”. Berikut ini akan diberikan beberapa contoh puisdi, serta akan diuraikan pula kesalahan ejaan dan morfologi dalam tulisan puisdi siswa kelas V-A disertai alternatif perbaikannya.
-
Puisi karya Iman Rivandi. P
Ibu
Ibu aku saying kepada mu
Ibu engkau yang melahirkan aku
Ibuku adalah ibu yang sangat baik
Ketika aku masih kecil engkaulah yang merawat aku
Ibu surge ku adadi telapak kakimu
Kesalahan ejaan yang terdapat dalam puisi tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut :
-
Ibu aku sayang kepada mu
-
Ibu engkaulah yang melahirkan aku
-
Ketika aku masih engkaulah yang merawat aku
-
I
43
bu surga ku ada di telapak kakimu
Alternatif perbaikannya :
-
Ibu aku sayang kepadamu
-
Ibu engkaulah yang melahirkan aku
-
Ketika aku masih kecil engkaulah yang merawat aku
-
Ibu surga ada di telapak kakimu.
-
Puisi karya Putri Kusuma Dewi
Ibu
Ibu senyummu sangat lembut
Bagaikan air yang sedang mengalir
Didalam hatimu tersimpan suka dan duka
Ibu kau sangat sayang padaku
Jika aku kesulitan kau selalu membantuku
Kau yang menandungku selama 9 bulan
Kau yang selalu menyiapkan sarapan untuku
Kau yang mengantar dan menjeput aku sekolah
Ibu jasa-jasamu sangat berar bagiku
Aku sangat berterima kasih padamu
Kesalahan ejaan yang terdapat dalam puisi tersebut, di antaranya
adalah sebagai berikut :
-
Bagaikan air yang sedang mengalir
-
Didalam hatimu tersimpan suka dan duka
-
Kau yang mengandungku selama 9 bulan
-
Kau yang mengantar dan menjemput aku sekolah
-
Ibu jasa-jasamu sangat berar bagiku
Alternatif perbaikannya
-
Bagaikan air yang sedang mengalir
-
Di dalam hatimu terdimpan suka dan duka
-
Kau yang mengandungku selama Sembilan bulan
-
Kau yang mengantar dan menjemput aku ke sekolah
-
Ibu jasa-jasamu sangat besar bagiku
-
Puisi karya Anjas Kusuma W.
Ibu
ibu aku sangat saying padamu
kaulah yang melahirkanku
ibu kaulah yang merawatku dari kecil hingga besar
kau yang mendidiku hingga besar
kaulah yang mengajariku belajar
ibu kaulah yang membikinku pintar
Kesalahan morfologi yang terdapat dalam puisi tersebut, yaitu :
-
Ibu kaulah yang membikinku pintar
Alternatif perbaikannya :
-
Ibu kaulah yang membuatku pintar
-
Puisi karya Djaka
Ibu
Senyummu manis dan indah terpesona
Ibu kau menjaga aku sampai sekarang
Ibu kalu aku sudah besar aku akan membalas kebaikanmu
Tapi sekarang aku Cuma bias membahagiakanmu dengan belajar
Ibu kau yang menyekolahkanku
Kau yang mengajari aku berjalan, berdiri, dan berbicara
Ibu aku tidak bias hidup tanpamu
Kesalahan morfologi yang terdapat dalam puisi tersebut, di antaranya adalah sebagai berikut :
-
Senyumu manis dan indah terpesona
-
Tapi sekarang aku cuma bisa membahagiakanmu dengan belajar
-
Ibu aku tidak bias hidup tanpamu
Alternatif perbaikannya :
-
Senyumu manis dan indah mempesona
-
Tapi sekarang aku hanya bias membahagiakanmu dengan belajar
-
Ibu aku tidak bias hidup tanpamu
Puisi tersebut juga terdapat kesalahan ejaan, di antaranya adalah sebagai berikut :
6. Senyumu manis dan indah terpesona
7. Ibu kalau aku sudah besar aku akan membalas kebaikanmu
8. Tapi sekarang aku Cuma bias membahagiakanmu dengan belajar
Alternatif perbaikannya :
9. Senyummu manis dan indah mempesona
10. Ibu kalau aku sudah besar,
Aku akan membalas kebaikanmu
11. Tapi sekarang,
Aku hanya bisa membahagiakanmu dengan belajar
4.2 Temuan Penelitian
4.2.1 Tabel Persebaran Kesalahan Ejaan dan Sintaksis
Jenis kesalahan
|
Jumlah kesalahan
|
Keterangan
| -
Ejaan
|
70
|
Kesalahan dalam ejaan berupa penggunaan tanda baca, huruf kapital, kata ganti dan kata depan, serta angka dan bilangan yang tidak tepat.
| -
Morfologi
|
35
|
Kesalahan dalam morfologi berupa penggunaan atau penulisankata yang tidak tepat, dan pemberian afiks yang kurang cermat.
|
Jumlah
|
105
|
|
4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesalahan
Dari uraian diatas mengenai jenis kesalahan ejaan dan morfologi, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi kesalahan ejaan dan morfologi siswa dalam menulis puisi adalah karena siswa kurang dilatih memilih dan menggunakan kata-kata yang tepat, serta ketidakcermatan siswa dalam menggunakan tanda baca. Siswa juga kurang mengerti bagaimana bentuk puisi yang sebenarnya, sehingga kebanyakan dari siswa menulis puisi sama dengan menulis kalimat atau berupa paragraf.
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Simpulan yang dapat diberikan dari hasil analisis data penelitian dalam tulisan puisi siswa kelas V-A SDN Pinang Ranti 09 Pagi Jakarta Timur, antara lain :
-
Kesalahan-kesalahan ejaan dan morfologi di SDN Pinang Ranti 09 Pagi Jakarta Timur telah teridentifikasi. Kesalahan-kesalahan tersebut terdiri dari : kesalan ejaan sebanyak 70 kesalahan, dan kesalahan morfologi sebanyak 35 kesalahan, jadi, total kesalahan secara keseluruhan berjumlah 105 kesalahan.
-
Kesalahan ejaan berupa pemakaian tanda baca, huruf capital, kata ganti dan kata depan, serta angka dan bilangan yang tidak tepat. Adapun kesalahan morfologi berupa penggunaan atau penulisan kata yang tidak tepat, dan pemberian afiks yang kurang cermat.
5.2. Saran
Saran-saran yang dapat diberikan, antara lain :
-
Bagi Siswa
S
49
eluruh siswa di SDN Pinang Ranti 09 Pagi agar berlatih lebih giat lagi dalam meningkatkan kemampuan berbahasa, khususnya kemampuan menulis puisi. Hal ini bertujuan agar siswa dapat lancar menulis puisi
dengan memperhatikan bagaimana bentuk puisi itu sendiri, penggunaan kata-kata dalam puisi, tanda baca yang dipergunakan dan sebagainya.
-
Bagi Guru atau Pengajar
Guru atau tenaga pengajar agar lebih memperhatikan kegiatan siswa-siswanya dalam berlatih menulis, khususnya keterampilan menulis puisi. Selain itu, guru atau tenaga pengajar dituntut memberitahukan kepada siswanya kesalahan-kesalahan apa yang telah dibuat oleh siswa tersebut dalam kegiatan menulis puisi, yang nantinya akan berfungsi sebagai motivator siswa dalam meningkatkan kemampuan menulisnya, khususnya kemampuan menulis puisi.
-
Bagi Peneliti Lain
Peneliti di bidan kajian linguistik, khususnya ejaan dan morfologi diharapkan dapat memberikan masukan yang positif demi kemajuan linguistik.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, H. Douglas, Principles of Language Learning and Teaching : 4th Edition USA : Longman, 2000
Burton, S.H. The Criticism of Poetry. Singapore : Longman Group Limited, 1977
Byrne, Donn. Teaching Writing Skill. London : Longmann, 1979
Chaer, Abdul. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta, 1994
Chaplin, C.P. Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan Kartini Kartono. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000
Colderonello, Alice Heim dan Bruce L. Edwards, Jr. rudghdrafts : The Procces of Writing. Boston : Houghton Mifflin, 1986
Djojosuroto, Kinayati. Filsafat Bahasa. Yogyakarta : Penerbit Pustaka, 2006
Effendi, S. Bimbingan Apresiasi Puisi. Ende-Flores : Nusa Indah, 1973
Gani, Rizanur. Pengajaran Sastra Indonesia : Respond dan Analisis. Jakarta : Depdikbud. 1988
George, H.V. Common Errors in Language Learning : Insight From English. Massachusetts : Newbury House Publisher, 1972
Hadley, Alice Omaggio. Teaching Language in Context 2nd Ed. USA : Heinle & Heinle Publisher, 1993
Hairston, Maxine C. Successful Writing. New York : W.W. Norton & Company, 1986
Harris, P. Harris Testing English as a Second Language. New York : Tata McGrow-Hill, 1974
Heaton, J.B. Writing English Language Tests. Singapore : Longman Gr, 1983
James, Carl. Errors in Language Learning And Use. Exploring Error Analysis. London : Longman , 1998
Kentjono, Dkoko. Pesona Bahasa : Langkah Awal Memahami Linguistik, Penyunting : Kushartanti, Untung Yuwono, dan Multamina RMT Lauder. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2005
Kridalakasna, Harimurti, Pembentukan Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1996
Kurikulum 2004 : Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta : Depdiknas, 2003
Lightbown, Patsy M dan Nina Spada. How Languages Are Learned (Revised Edition). Oxford : Oxford University Press, 1999
McCrimmon, James Writing with Purposes. Boston : Houghton Mifflin Company, 1976
Murry, Middleton. J. The Problem of Style. New York : Oxford University Press, 1976
Nadeak, Wilson : Pengajaran Apresiasi Puisi untuk Sekolah Lanjutan Atas. Bandung : Sinar Batu, 1985
Norrish, John. Language Learners and Theirs Errors. London : The Macmillan Press, 1983
Nunan, David. Language Teaching Methodology. UK : Phoenix ELT, 1995
____________ Designing Tasks for the Communicatif Classroom. USA : Cambridge University Press, 1993
Nurgiyantoro, Burhan. Sastra Anak Pengantar : Pemahaman DUnia Anak. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2005
Power, Brenda Miller dan Ruth Hubbard, Literacy in Process. USA : Heinemann Educational Books, 1991
Prawirasumantri, Abud., Ahlan Husesn, dan Elin Sjamsuri, Sistem Moirfologi Kat Kerja Bahasa Sunda, Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979.
Rosenblatt, Louise M. Literature As Exploration. New York : The Modern Language Association of America, 1983
Sayuti, Suminto A. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta : Gama Media, 2000
Situmorang, B.P. Puisi : Teori Apresiasi Bentuk dan Struktur. Flores : Nusa Indah, 1983
Syafi’i. Imam Terampil Berbahasa Indonesia 1. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993
Waluyo, Herman J. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta : Erlangga,1987
_______________ Apresiasi Puisi: Untuk Pelajar dan Mahasiswa. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2002
Dostları ilə paylaş: |