Kata orang bijak: Jika ingin mengubah suatu bangsa, maka, rubahlah mahasiswanya terlebih dulu, karena mereka adalah agen perubahan. Kalau mahasiswanya rusak, amoral dan tidak beretika maka hancurlah bangsa itu, karena merekalah yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa tersebut
Mahasiswa sedikit yang memiliki budaya akademis, khususnya kemampuan menulis. Kebanyakan mahasiswa sekarang ialah (Widyanto, 2007):
Suka meniru (menyontek, plagiator) makalah-makalah atau skripsi orang dengan metode CS2 (Comot Sana-Comot Sini).
Persoalan integritas akademik (academic integrity) maupun kejujuran ilmiah (academic honesty) bukan lagi merupakan konsideran penting.
Akibatnya jarang dijumpai paper-paper yang orisinal dan berkualitas
Apa itu Etika Ilmiah/Sains?
Webster’s New Collegiate Dictionary mendefinikannya sebagai berikut:
“1 …the discipline dealing with what is good and bad and with moral duty and obligation, 2 a: a set of moral principles and values b: a theory or system of moral values c: the principles of conduct governing an individual or a group.”
Sains adalah alat untuk mencari kebenaran
Untuk mencari kebenaran kita perlu strategi yang beretika. Strategi disini adalah metode ilmiah. Kenyataan banyak terjadi pelanggaran etika dalam penelitian saintifik, yang disebut sebagai penipuan saintifik (scientific fraud)
Menurut Nur (2004) penipuan saintifik atau scientific fraud didefinisikan sebagai usaha untuk memanipulasi fakta-fakta atau menerbitkan hasil kerja orang lain secara sengaja.
Menurut Nur (2004) penipuan saintifik atau scientific fraud didefinisikan sebagai usaha untuk memanipulasi fakta-fakta atau menerbitkan hasil kerja orang lain secara sengaja.
Salah satu aspek lain dari penipuan saintifik adalah memanipulasi dan mengubah data. Sains yang ideal adalah bahwa para ilmuwan seharusnya objektif dan melaporkan semua hasil pengamatan secara lengkap dan jujur. Bagaimanapun, ini tidak selalu ditemui dalam laporan-laporan ilmiah.
Bagaimana dengan teknik manipulasi data? Pada tahun 1830, matematikawan dari Inggris bernama Charles Babbage menerangkan teknik manipulasi data
trimming (menghapus data yang tidak cocok dengan hasil yang diharapkan) dan
cooking (memilih data yang hanya cocok dengan hasil yang diharapkan sehingga membuat data lebih meyakinkan).
Nur (2004) menjelaskan dalam”Etika Sains dalam Riset dan Pendidikan Tinggi di Indonesia”, dalam Koran Waspada edisi Mei:
Nur (2004) menjelaskan dalam”Etika Sains dalam Riset dan Pendidikan Tinggi di Indonesia”, dalam Koran Waspada edisi Mei:
Dalam kuliah etika sains harus diajarkan bagaimana menulis, melaporkan dan menganalisis data percobaan secara betul. Jika etika sains secara betul diajarkan dan diterapkan, maka etika sains dapat membentuk pribadi yang jujur, disiplin, bertanggung jawab dan sportif.
Bagaimanapun, mentalitas yang jujur mutlak diperlukan sebagai landasan untuk mencapai kemajuan. Pengajaran etika sains kepada para mahasiswa sarjana, magister dan doktor diharapkan dapat menambah kesadaran para mahasiswa bahwa para calon sarjana, calon doktor dan calon professor harus menjunjung tinggi kejujuran.
Dimilikinya “etika sains” oleh setiap insan akademis akan dapat menjadi sumbangan kecil untuk perbaikan masyarakat kita, yang sedang dihinggapi penyakit korupsi, plagiat, membeli gelar, menyontek dan lain sebagainya. Inilah tugas berat para ilmuwan-ilmuwan Indonesia yang menyadari pentingnya etika sains dalam pendidikan sains dan riset di Indonesia.
Setiap insan akademis dalam menulis karya ilmiah dituntut jujur mencantumkan narasumber pada tiap referensi yang dikutipnya.
Referensi hasil komunikasi dengan orang lain yang tidak dituangkan dalam bentuk tulisan, juga harus mencantumkan nara sumbernya
Copy Right
Dalam Wikipedia dijelaskan bahwa:
Copyright is a legal concept, enacted by governments, giving the creator of an original work of authorship exclusive rights to it, usually for a limited time, after which the work enters the public domain.
Generally, it is "the right to copy", but usually provides the author with other rights as well, such as the right to be credited for the work, to determine who may adapt the work to other forms, who may perform the work, who may financially benefit from it, and other, related rights. It is an intellectual property form (like the patent, the trademark, and the trade secret) applicable to any expressible form of an idea or information that is substantive and discrete.
Copyright was initially conceived as a way for governments in Europe to restrict printing; the contemporary intent of copyright is to promote the creation of new works by giving authors control of and profit from them.
Copy Right
Copyright has been internationally standardized, lasting between fifty to a hundred years from the author's death, or a finite period for anonymous or corporate authorship; some jurisdictions have required formalities to establishing copyright, most recognize copyright in any completed work, without formal registration. Generally, copyright is enforced as a civil matter, though some jurisdictions do apply criminal sanctions.
Most jurisdictions recognize copyright limitations, allowing "fair" exceptions to the author's exclusivity of copyright, and giving users certain rights. The development of the Internet, digital media, computer network technologies, such as peer-to-peer filesharing, have prompted reinterpretation of these exceptions, introduced new difficulties in enforcing copyright, and inspired additional challenges to copyright law's philosophic basis. Simultaneously, businesses with great economic dependence upon copyright have advocated the extension and expansion of their copy rights, and sought additional legal and technological enforcement.
Cendekiawan Perlu Menulis
Tujuan: menyampaikan buah pikiran dan hasil karyanya sehingga orang lain dapat memahami dan dapat digunakan sesuai dengan keperluannya
Pengembangan lebih lanjut
Dampaknya bisa baik atau buruk tergantung siapa yang menggunakannya
Menulis sudah merupakan kewajiban. Apapun profesi anda, anda pada suatu waktu harus laporan. Bagaimana besarnya pengaruh laporan anda akan sangat ditentukan sejauh apa kepintaran anda dalam menuangkan pikiran anda ke dalam tulisan/laporan anda.
TAHAPAN MENULIS BAGI PEMULA
Lima tahapan dalam penulisan
Anda memiliki ide yang ingin disampaikan ke orang lain
Ide dijadikan kata-kata atau frase dan kemudian ditulis jadi tulisan
Kata-kata atau frase harus disusun menjadi kalimat dengan tata-bahasa yang benar.
Kalimat-kalimat harus mengalir lancar dalam alur yang logis dan ditulis dalam beberapa unit pemikiran yang terpisah yang disebut dengan paragraf
Hasil akhir harus memberikan dampak terhadap pembaca sesuai dengan yang anda harapkan.
Tahapan menulis: Perencanaan, Penulisan dan Pengeditan
Tahapan menulis: Perencanaan, Penulisan dan Pengeditan
Perencanaan:
Bagaimana cara untuk memperkenalkan masalah atau subjek yang akan ditulis
Apa ide-ide yang sesuai yang harus masuk ke dalam paragraf
Apa diagram atau sketsa yang diperlukan dan dimana harus diletakkan
Poin-poin apa yang oerlu mendapat penekanan
Bagaimana alur tulisan atau aliran paragraf
Bagaimana menyelesaikan tulisan
Penulisan
Penulisan
Bagian tersulit dalam menulis ialah memulainya
Mulailah dengan menggunakan kata-kata percakapan sebagaimana anda berkomunikasi dengan teman anda dalam menjelaskan pemikiran anda. Kemudian rubahlah kalimatnya menjadi kalimat yang benar sesuai dengan aturan penulisan ilmiah.
Pada intinya ada dua proses dalam yang berlangsung dalam penulisan yaitu mengekspresikan pikiran anda dengan memilih kata-kata yang tepat dan pembaca tulisan anda mengkonversinya ke dalam otaknya menjadi ide atau pemikiran sesuai dengan yang anda maksudkan.
Dalam jangka panjang upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis anda ialah hanya dengan cara menulis, menulis dan menulis. Tuangkan ide-ide anda selalu dalam tulisan.
Pengeditan
Pengeditan
Proses mengedit melalui dua tahap yaitu pertama membaca dengan cepat apa yang sudah ditulis dan mencek apakah ada yang salah dalam mengungkapkan ide pemikiran anda. Kedua, membaca dengan lebih hati-hati kalau ada dari tulisan anda yang mungkin membingungkan pembaca.