“ayolahh~~ jebal , temani aku nonton film ini yaaa” kata Yesung memelas.
“geurae” kata Wookie pasrah. Belum sampe filmnya selese , mereka sudah ketiduran.
“BANGGGUUUNNNNN SEMUAAANYAAAAAA !!!!!!!” teriak Hangeng menggelegar dari arah dapur. Sontak semua member langsung bangun dari tidurnya.
“gwaenchana hyung ????” kata Wookie polos yg langsung turun dan berjalan kearah dapur diikuti member lainnya yg berada di lantai atas.
“kalian tau tidak sihhh ??? ini sudah siang , kata manager hari ini kita tidak jadi free , jadi kalian harus bersiap-siap” kata Hangeng.
“jeongmal ??? aisshhh~~~ padahal kan hari ini waktunya untuk bermain game seharian” timpal Kyu.
“YAKK KYU !! kerjaan mu tiap hari maen game aja , apa tidak bosan ??” tanya Hangeng.
“yaa tidak lahh hyung , aku kan maen game di temenin sama Wookie hyung , jadi gk bosen” kata Kyu.
“hari ini kau tidak boleh bermain sama Wookie !!” kata Yesung.
“waeyo hyung ???” tanya Kyu.
“sekali tidak boleh ye tetap tidak boleh. Arasseo ???” kata Yesung tegas.
“yak !! itu tidak adil hyung , lebih baik tanya aja sama Wookie hyung nya langsung” kata Kyu.
“Wookie hyung , kau mau kan menemani ku bermain game nanti malam ???” tanya Kyu penuh harap. Wookie bingung.
“yak Wookie !! pokoknya kau tidak boleh bermain game lagi” kata Yesung.
“hyung , kau tidak boleh mengambil keputusan seenakmu saja donkk !!! Wookie hyung juga berhak milih” kata Kyu.
“Kyuhyun , apa arti dari bermain game ?? game itu tidak ada artinya” kata Yesung.
“bagiku game adalah sebagian dari hidupku hyung. Aku berhak menentukan hak ku. Entah itu bermain game atau yg lainnya” kata Kyu yg sudah tidak bisa menahan emosinya.
“kutanya sekali lagi. Apa yg kau peroleh dari bermain game ???” kata Yesung.
“memang tidak ada yg dapat ku peroleh dari main game. Tapi ku ingatkan juga sekali lagi , game adalah BAGIAN DARI HIDUP KU , KAU TIDAK BERHAK MELARANG KU !!!” kata Kyu dengan emosi memuncak.
“sudah-sudah , kenapa kalian malah berantem sihhh ?????” tanya Hangeng.
“kan dia duluan hyung” kata Yesung dan Kyu berbarengan sambil Kyu menunjuk ke Yesung dan begitupun sebaliknya.
“aishhh~~~ bisa gila aku kalo setiap hari kalian seperti ini. Hari ini kita harus perform , kenapa kalian bukannya siap-siap ???” tanya Hangeng.
“jadi kau gk bohong hyung ???” tanya Kyu.
“bohong apa ??” kata Hangeng polos.
“kukira kau tadi bercanda , bilang bahwa hari ini kita tidak jadi libur. Jadi hari ini kita kerja ??” kata Kyu.
“mana mungkin aku bohong Kyu , maka dari itu aku mambangunkan kalian semua dengan to’a ku tadi” kata Hangeng. Mereka cengo mendengar penceramahan dari Hangeng.
“yak !!!! kenapa kalian diam ???? cepat siap-siap ganti baju sana , setelah itu kita makan” kata Hangeng.
“n … nnee h … hyung” kata mereka gagap lalu langsung memasuki kamar masing-masing untuk bersiap.
“jangan lupa bangunkan yg lain” teriak Hangeng.
“NEEEE HYUUUNGGG” koor mereka.
“urineun syupeo junioe~o~” koor semua member super junior saat mengakhiri performnya.
“kyaaaa oppa , kyaaaa siwooonn , hangeeenggg gegeeee , sungmin oppaaaaa” koor ELF saat super junior memenangkan peringkat 1 di mubank. *promosi*
_backstage_
“hah …… lelah sekali perform kali ini” kata Wookie mengaduh.
“hyung , kau lelah ??” tanya Kyu yg dibalas anggukan kecil oleh Wookie. Lalu dengan tiba-tiba Kyu langsung mijitin bahu Wookie.
“yak Kyu , kau sedang apa ??” tanya Wookie.
“katanya kau lelah , makanya aku memijiti mu” kata Kyu. Tanpa mereka sadari , ada seorang yg melihat geram kearah mereka.
“Kyuuuu~~~~ awass kauuu !!!!” kata Yesung yg terus memperhatikan KyuWook dari balik tembok.
_dorm_
“Wookie , kali ini kau harus tidur lebih awal !!!!” suruh Yesung.
“wae hyung ??” tanya Wookie.
“pokoknya harus !!!!” tegas Yesung.
“tapi aku belum ngantuk hyung …” keluh Wookie. Akhirnya Wookie mengikuti keinginan hyungnya itu.
Hari ke hari ,minggu ke minggu ,bulan ke bulan ,masih saja tetap sama.
“hah~~ aku capek seperti ini terus~~~ mereka selalu saja memperebutkan ku ,memangnya aku ini wanita apa yang di perebutkan oleh laki-laki ????? baiklah ,aku akan berbicara langsung kepada mereka berdua” lalu Wookie pun memanggil Yesung dan Kyuhyun.
“ada apa hyung ??” tanya Kyuhyun.
“ne ,wookie-ah ,waeyo ????” dilanjut Yesung.
“aku ingin menanyakan sesuatu kepada kalian… sebenarnya kalian ini kenapa sih ???” tanya Wookie.
“kami tidak kenapa –kenapa” jawab Yesung dan Kyuhyun bersamaan.
“maksut ku ,err~ kalian selalu iri jika aku sedang bersama dengan salah satu diantara kalian.. kalian masih normal kan ???” kata Wookie ragu-ragu.
“haha ,tentu saja aku masih normal.. siapa bilang aku tidak normal ??! aku normal kok ,buktinya aku masih menyukai seorang yeoja” sanggah Yesung.
“aku juga hyung ,aku masih menyukai yeoja~ kau ini sebenaenya kenapa sih hyung ???” Kyu penasaran.
“err~ euummm.. aniyo ,a.. aku ju.. juga… ahh~ aku hanya ingin tau saja siapa pacar kalian ?!” Wookie mengalihkan pembicaraannya.
“pacar ??? aku belum punya pacar” kata Yesung dan Kyu bersamaan.
“hah ?!! ja..jadi ,kalian benar-benar…” Wookie pingsan. Dia masih belum bisa menangkap maksud pembicaraan Yesung dan Kyuhyun tadi.
~The End~
~TTEONAJIMA~ [don't leave] *cho kyuhyun murderer*
title : ~TTEONAJIMA~ [don't leave] *cho kyuhyun murderer*
author : 조은산
cast : cho kyuhyun and etc .
rating : G
genre : *just thinking about that* ^^
length : oneshot
oh come on.. this is just a fanfiction.. please dont be a silent reader~ ^^
PROLOGUE
“AKU AKAN MENJADI KAKIMU DISAAT KAU TIDAK DAPAT BERDIRI…. PLEASE…
TTEONAJIMA………”
Seorang pemuda tampan mengendarai mobil sport berwarna hitam dengan kecepatan maksimum, ia memasang stelan audio dengan keras. Dengan keadaan mabuk dan jalanan di malam hari yang lengang, membuatnya semakin bebas untuk berteriak-teriak dan memacu kendaraannya sesuka hati.
Setelah berhasil menerobos lampu merah, tiba-tiba ia menghantam sesuatu dengan keras “haaahhh….!!! Sialan!! Siapa yang menghalangiku!?!” protesnya dengan keadaan setengah sadar, tak lama kemudian ia membalikan mobilnya dan melaju kembali dengan cepat.
Pagi tiba, remaja ini baru 2 jam lalu tiba di rumah setelah semalaman ia kebut-kebutan dengan keadaan mabuk, jam weckernya berdering menunjukan pukul 07.00 waktu korea, ia terbangun dan meraih jam weckernya dan “Mwo!!! Ilgeopsi!!” *apa!! Jam tujuh!!* triaknya keras.
Kyuhyun adalah siswa kelas 2 SMA di sekolah Ellite bernama sekolah menengah Sang Yeok, pagi itu ketika membuka mata ia merasakan kepalanya begitu pusing, ia mengucek-kucek kedua matanya karena mendengar ketukan pintu di kamarnya, segera ia membukakan pintu kamarnya.
KYUHYUN (KH) : “Ya!! Jansimankgidariseoyo!!” *tunggu sebentar!!* . di bukanya pintu kamar . “ada apa sii?”
APPA (PP) : “Dasar anak nakal! Apa kamu tidak ingat hah!? Semalam kamu nabrak orang!” . appa melotot pada kyuhyun.
KH : “mwo? Jheongmal?” kyu hanya garuk-garuk kepala dengan santainya menjawab perkataan appanya.
PP : “tadi pagi-pagi sekali orang dari sekolah mengantarkan surat ini ke rumah!”
KH : “memangnya itu surat apa?” ahh lagi lagi kyu hanya menunjuk surat yang di pegang appanya.
PP : “kamu di pindahkan ke sekolah lain yang lebih sederhana!!” si appa melotot lagi sambil membentak kyuhyun.
KH : “m-m-mwo?? D-d-dipindahkan??” . matanya terbelalak dan berusaha mencerna apa yang ayahnya katakan.
PP : “kamu ketahuan kebut-kebutan sambil mabuk!! Apalagi kamu juga nabrak orang!!”, ucap ayahnya sambil mengelus dada.
KH : “OoOo…” kyu langsung pergi dari hadapan ayahnya.
PP : “odikaseyo?!”
KH : “ya mau mandilah…kan mau masuk sekolah baru…O! apa orang yang aku tabrak itu mati?”
PP : “sudahlah hal itu biar papa yang urus, dengar ya!! Kalau kamu membuat ulah lagi, papa akan kirim kamu ke asrama!!”
KH : “ne…kita lihat saja nanti…” . kyu melengos ke kamar mandi .
PP : “CHO KYU HYUN!!!!”, teriak appa sambil mengelus-elus jidatnya . kenapa kamu nakal sekali nak….ya tuhan…
Pagi itu kyuhyun hendak berangkat ke sekolah barunya, ia sengaja di antar supir karena ayahnya tidak mengijinkan ia memakai mobil sampai kelakuannya berubah lebih baik, di sekolah lamanya, Kyuhyun tercatat sabagai anak nakal, tapi karena ayahnya sebagai donatur terbesar di sekolah itu, Kyuhyun tidak pernah di keluarkan, ia kerap kali di panggil ke ruang BP karena sering berkelahi dengan siswa lain, sebenarnya dia itu pintar, tapi sejak ibunya meninggalkan ia dan appanya ke Amerika tanpa kabar, sifatnya berubah 180 derajat.
*tiba di sekolah*
KH : “Ooo…jadi ini sekolah barunya…” . matanya menjelajahi seluruh koridor sekolah yang ia lewati) . kelasku yang mana ya…Ahh!! Itu itu dia . kyu segera menghampiri kelasnya . “hay…eh! A-annyeonghaseyo…sillyehamnida…”
SONGSAENGNIM (SM) : “ye…Deuroeoseyo *silakan masuk* kamu murid baru itu?”
KH : “ne…”, ucapnya memungkukan badan .
SM : (memperhatikan dandanan Kyuhyun yang memakai stelan Punkschool) “jigeum jagiseogehamnida…!!” *sekarang perkenalkan dirimu*
KH : “ne…hai… (menebar senyum imutnya sambil dadah2 geje) Jhoneun Cho Kyu Hyun imnida…Naneun Sang Yeok godeunghaksaeng wasseoyo…” *nama saya cho Kyu Hyun dari SMA Sang Yeok*
Seisi kelas mulai berbisik-bisik karena merasa aneh melihat murid dari sekolah elite pindah ke sekolah biasa-biasa.
SM : “Nah kamu boleh duduk disana!”
KH : “mwo? Yeogi?”
SM: “ye…di depan!”
KH : “t-tapi…asssh…baiklah!” . ‘Haaaah…sial sekali hari ini…’ batin kyu seraya membantingkan tasnya ke kursi
HENRY LAU (HL) : “annyeonghaseyo…”, ucapnya menyapa teman barunya yang duduk di sebelahnya
KH : “ya…” kyu memandang Henry dengan sombong
HL : “jhoneun Henry Lau imnida…” . ia berbicara dengan sangat ramah .
KH : “ya…”
HL : “kenapa kamu pindah kesini?”
KH : “karena aku mabuk sambil mengendarai mobil…”, jawab kyuhyun sinis.
HL : “arraseo…ya…mudah-mudahan kamu bisa berubah disini…”
KH : “apa maksudmu!!”, bentaknya dan menoleh ke arah henry.
HL :” O! a-aniyo…hmmm kelihatannya kamu orang kaya…”, ucap henry memperhatikan muka kyuhyun.
KH : “ya!! Ada yang aneh dengan mukaku hah?! Aku memang orang kaya memangnya kenapa?”
HL : “eh hehehe…jhwaesonghamnida…aku hanya ingin tau saja…”
SM : “harap tenang!!” kata songsaengnim yang memandang ke arah henry dan kyuhyun.
HL : “O!” henry langsung menundukan kepala.
*jam istirahat*
KH : “ya! Henry-ah…ajak aku ke kantin!”
HL : “tapi orang tuaku tidak banyak memberiku uang…lebih baik kita ke perpustakaan saja…”
KH : “aniyo!! Kassha! Nanti aku yang bayar…”
HL : “andwe! Gamsahamnida…”
KH : “ya! Turuti saja kata-kataku!! Anggaplah kamu sebagai guideku nanti bayarannya aku traktir kamu!”
HL : “n-ne…bailklah…”, ucap henry buru buru mengejar langkah kyuhyun yang telah lebih dulu bernjak dari tempat duduk.
Ketika mereka sedang berjalan menyusuri koridor, kyuhyun menabrak seorang murid dan “BRUUKKGGG”
KH : “ya!! Kalau jalan lihat –lihat!!”, ucapnya sedikit membentak orang yang ia tabrak dan merapikan pakaianannya . “HEY!!!”
HL : “gwaenchana??”
KH : “ne gwaenchanayo…siapa dia? Main selonong gitu ajja tanpa minta maaf”
HL : “yang mana?”
KH : “itu yang barusan nabrak aku!! Siapa namanya?”, oceh kyu kembali berjalan menuju kantin.
HL : “itu kan.. Hyun Ji? O! tapi bukan dia, Mollaso *aku tidak tahu* mungkin dia adik kelas kita”
Kyuhyun melihat tatapan yang sangat dingin dari wanita itu, bahkan ia sampai mengurungkan niat untuk memakinya karena ia langsung menunduk menyembunyikan wajahnya.
KH : “wanita itu aneh sekali…ya! Kita duduk dimana?”
HL : “Jeo Gi…”, ucap henry menuju meja yang strategis.
KH : “aakh..jhotha!” (mulai duduk) “pesankan aku beberapa makanan!”
HL : “ne! kamu mau makan apa?”
KH : “yang paling enak disini! Palli!!”, jawab kyu sedikit meninggikan suaranya.
HL : “changkgama! *please wait* Aku akan pesankan!”, balas henry dengan senyum ramahnya, lalu henry segera memesankan beberapa makanan.
Sekolah baru kyuhyun, sedikit memperlihatkan sedikit keramahan yang ia miliki, hari itu ia tidak membuat onar di sekolah barunya karena kyuhyun merasa belum ada orang yang mengusiknya, Henry si anak yang kurang mampu itu terlalu ramah, membuat kyuhyun enggan menindasnya.
*pulang sekolah*
KH : “ya! Henry-ah~…rumahmu dimana?”, tanya kyu sambil berjalan keluar gerbang sekolah.
HL : “rumahku tidak jauh dari sini hanya beberapa meter kira-kira 10 menit dengan jalan kaki. Memangnya ada apa?”
KH : “haaa…sial sekali!!!”, ucapnya berteriak . “aku harus naik subway, karena ayahku tidak menginjinkan aku untuk memakai mobil…” (mengepalkan tangannya)
HL : “ya! Kyuhyun-ah…jangan bicara seperti itu…siapa tau nanti di subway, kamu menemukan hal baru…” (memegangi pundak kyuhyun) “kamu beruntung bisa diberi uang saku yang banyak, sedangkan aku, aku hanya punya uang hasil mengantar koran tiap pagi…”, kata henry menundukan kepala.
Mereka berdua terus berjalan sampai di Halte subway.
KH : “ya! Aku pulang…”, ucapnya mulai naik ke subway.
HL : “hati-hati”, balas henry berjalan menuju rumahnya.
Kyuhyun mulai memilih-milih tempat duduk yang mulai dipenuhi dengan penumpang, akhirnya ia duduk di dekat seorang siswa perempuan.
KH : “mwo?? N-No!!” *kamu!!* . kyuhyun sedikit kaget karena ia duduk bersebelahan dengan gadis yang tadi menabraknya . “Nu-nuguseyo..?”
HYUN JI (HJ) : “a-aku…aku Hyun Ji”, jawabnya mengankan wajahnya yang ternyata wajahnya sangat cantik.
KH : “kenapa tadi kamu tidak meminta maaf padaku?”
HJ : *diam…*
KH : “YA! Kenapa tidak di jawab?!”
HJ : “maaf…(kembali menundukan kepalanya) maaf aku tidak sengaja…”
KH : “ya aku maafkan…lain kali jangan kamu ulangi lagi…kamu kelas berapa?”
HJ : “kamu tidak perlu tau…”
KH : “ya…baiklah…kenapa kamu selalu menunduk?”
HJ : “aku tidak tahu…”
KH : “chagya…aneh sekali kamu ini…”
Beberapa menit kemudian, Subway berhenti di perhentian terakhir, kyuhyun dan penumpang yang lain segera turun dan memasukan karcis ke dalam kotak di pintu keluar. Tiba-tiba ia menoleh teringat sesuatu.
KH : “Ya! Kenapa kamu tidak turun?” . ia mengampiri Hyun Ji.
HJ : “aku sedang mencari sesuatu”, menjawab dengan nada datar.
KH : “cari apa?”
HJ : “kalung…kalungku…aku kehilangan kalungku…”
KH : “seperti apa bentuknya?”
HJ : “kamu nanti tau sendiri.”
KH : “kamu bicara apa sii? Aku kan belum pernah melihat kalungmu” . mengamati gerak-gerik Hyun Ji yang sedang mencari-cari kalungnya .
HJ : “lebih baik kamu pergi!!” . mengangkat wajahnya .
KH : “O!” . kyuhyun kaget dengan ekspresi Hyun Ji yang sangat dingin . “aku-ak-aku kan hanya ingin menolongmu! Dasar aneh! Ya! Ayo turun! Subwaynya sudah mau jalan!”
HJ :” pergi!!!” . hyun Ji memukul kyuhyun dengan bukunya .
KH : “arrgh!! Sakit!!”, jawab kyu mengusap usap lengannya . “dasar aneh!” (beranjak keluar, subway akhirnya mulai melaju, kyuhyun memperhatikan Hyun Ji yang tiba-tiba diam membatu melihat kyuhyun yang makin menjauh)
Hari pertama di seokolah baru kyuhyun, ia sedikit terkesan dengan lingkungan sekolah barunya yang serba sederhana, teman barunnya Henry Lau yang sangat ramah membuat kyuhyun enggan untuk menjahilinya, hanya ada yang aneh dengan perilaku seorang gadis yang bernama Hyun Ji, sepertinya hanya dia yang kelakuannya dingin, aneh dan orang lain pun seakan menganggap ia tidak ada, karena sama sekali ia tidak pernah terlihat berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya.
Beberapa hari ini ia selalu bertemu dengan Hyun Ji di Subway sampai keduanya mengenal satu sama lain, tapi ia tidak pernah ikut turun dengan kyuhyun dan penumpang lainnya, padahal itu adalah perhentian terakhir, seperti yang telah Hyun Ji katankan ia mencari kalungnya yang hilang, kyuhyun pun hanya bisa membiarkan, karena Hyun Ji melarang kyuhyun untuk membantunya.
Hyun Ji dan Kyuhyun satu sekolah, tapi kyuhyun tidak pernah bertemu dengan Hyun Ji kecuali ketika ia tidak sengaja bertabrakan di koridor, hanya di halte subwaylah mereka dapat bertemu.
Kebiasaannya berbuat onar kini mulai berkurang, pengaruh lingkungan sekolah yang sangat baik membuatnya sedikit-demi sedikit berubah, ia mulai biasa menerima pelajaran berkat bantuan teman barunya Henry Lau.
* turun dari subway sepualng dari sekolah*
KH : “mwo?? K-kamu sudah ada disini?”
HJ : “memangnya kenapa?”
KH : “sebenarnya rumah kamu itu dimana?”
HJ : “kamu tidak perlu tahu…”
KH : “apa kalungmu sudah ketemu?”
HJ : “belum!” (ia tiba-tiba menunduk kembali)
KH : “hey jangan sedih…mianhae…memangnya itu kalung itu sangat berharga ya…?”
HJ : “itu pemberian dari kakakku, ia mengumpulkan uang untuk membelikan kalung itu, dan sekarang, aku harus mencari-cari alasan ketika aku tidak memakai kalung itu.”
KH : “sudah-sudah jangan menangis” . kyuhyun sedikit malu, karena orang-orang memperhatikannya dengan tatapan aneh . “ssst…diam…memamngnya kamu menghilangkannya dimana?”, ucapnya sedikit berbisik.
HJ : “tepat di jalan ini…ketika itu aku sedang berjalan.”
KH : “maksudmu apa?”
HJ :” sudahlah!”, bentak hyun ji lalu pergi dari hadapan kyuhyun.
Dari belakang kyuhyun membuntuti Hyun Ji karena penasaran dengan keadaan rumahnya, dengan cekatan, ia menyelinap dari bangunan satu ke bangunan lain, langkah Hyun Ji semakin lama semakin cepat, tapi kyuhyun tetap berusaha mengikutinya, hari sudah semakin sore kyuhyun masih mengikuti Hyun Ji yang ternyata belum juga sampai ke rumahnya.
KH : “sebenarnya rumahnya dimana sii? Jauh sekali…bagaimana nanti aku pulang…”
Kyuhyun terus membuntutinya dengan penuh rasa ingin tahu, ketika menemui jalan berbatu, tiba-tiba Hyun Ji terjatuh karena nenginjak kerikil yang licin. Spontan Kyuhyun menghampiri Hyun Ji.
KH : “ya! Gwaenchana?”
HJ : “kenapa kamu ada disini?”
KH : “a-aku…aku…mmm memang rumahku di sekitar sini…hehehe…ya! Kakimu sakit?”
HJ : “tidak!” . ia bangun dan tak ingin di bantu oleh kyuhyun tapi ia kembali terjatuh karena kakinya memar . “arrgh!”
KH : “ya! Kamu jangan pura-pura tidak sakit! Biar ku bantu” . kyuhyun melingkarkan tangannya ke pinggang Hyu Ji membantunya untuk bangun .
HJ : “g-gomapta…arrgh pelan-pelan.”
KH : “hati-hati langkahmu…kita duduk disana” . memapah hyun ji menuju sebuah gazebo tanpa pemilik . “ya! Kenapa Hujan!” . kyuhyun membuka jaketnya untuk menghalangi air hujan tapi mereka tetap saja basah kuyup karena gazebo yang di tuju agak sedikit jauh dengan keadaan hyun ji yang dipapah . “nah duduklah disini” . kyuhyun melepaskan hyun ji .
HJ : “a-a…aku merepotkanmu…”, jawabnya menunduk sambil merapikan bajunya yang terlanjur basah .
KH : “mwo? Arrgh gwaenchanayo…kakimu?”, tanya kyu sambil menunjuk kaki hyunji .
HJ : “sakit sekali…” jawab hyun ji lagi mengusap-usap kakinya yang memar .
KH : “haaahhhh…hujannya deras sekali…a-aku tidak bisa melakukan sesuatu untuk kakimu…b-bagai mana ini…?”
HJ : “a-aniyo…kk-kamu tidak usah me-memikirkannya nanti juga sembuh sendiri” . hyun ji menggosok-gosokan kedua telapak tangannya .
KH : “kamu kedinginan?”, tanya kyu mendekati hyun ji .
HJ : *mengangguk*
KH : (dengan penuh keraguan ia menggosok-gosokan kedua telapak tangannya lalu menaruhnya di tangan Hyun Ji) “kamu dingin sekali…”
HJ : “O!”, sontak hyun ji kaget dengan perilaku kyuhyun .
KH : “mianhae…aku hanya ingin menolongmu…tanganmu sangat dingin dan mukamu pucat, kamu sakit?”, tanyanya memegang kening hyun ji .
HJ : “a-aku tidak apa-apa”, jawab hyun ji tergugup gugup .
KH : “astaga! Kepalamu dingin sekali…” . dan lagi-lagi dengan penuh keraguan, kyuhyun mendekap Hyun Ji, karena ia merasa Hyun Ji sedang sakit .
HJ : “Ya! Kyuhyun-ah…aku tidak…k-Kamu…”, ucap hyun ji terbata-bata .
KH : “sudah tidak apa-apa…” ucap kyu memotong kata-kata Hyun Ji . “aku tidak bisa mengobati kakimu setidaknya hanya ini pertolongan yang bisa aku lakukan… ya! Hyun Ji-ah kamu dingin sekali…”, lanjut kyuhyun mendekap hyun ji dengan erat .
HJ : *hanya diam*
Beberapa menit mereka tetap diam dalam pelukan, menunggu hujan yang tak kunjung reda.
KH : “Hyun Ji-ah~” . mata mereka bertemu, tiba-tiba kyuhyun mulai mendekati muka Hyun Ji dan mencium bibirnya dengan lembut .
HJ : (hyun ji sangat kaget tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa menelan ludah ketika kyuhyun melumat bibirnya)
*Beberapa menit kemudian kyuhyun melepaskan ciumannya*
HJ : “a…a…” . hyun ji kehilangan kata-kata .
KH : “aku yang seharusnya minta maaf…mianhae…” . kyuhyun menunduk dan menelan ludahnya, bibirnya terasa kelu untuk mengatakan maaf, ia merasa sangat bersalah karena maaf saja tidak cukup pikirnya . “kalau kamu mau marah silakan!”
HJ : *hanya diam dan menunduk*
Tiba-tiba Hyun Ji berlari meninggalkan kyuhyun dengan keadaan kakinya yang masih sakit, ia berusaha keras untuk berlari.
KH : “ya! Hyun Ji-ah!!!! Ini masih hujan!!” . kyu berusaha mengejar Hyun Ji . “haaahhh…kemana dia…cepat sekali menghilangnya…pasti dia sembunyi… Ya!!! Hyun Ji-ah!!! Ya tuhan…aku bersalah padanya…percuma saja aku tidak bisa menemukannya karena ia pasti menghindar, Hyun Ji-ah…mianhae…aku akan menjelaskannya besok …hyun ji-ah aku mau pulang…kamu hati-hati…jangan memaksakan kakimu!!!”, kyu berteriak kesegala arah sambil berjalan di tengah hujan .
Kyuhyun bejalan di tengah hujan menuju rumah dengan perasaan bersalah, ia bertekad untuk bisa bertemu Hyun Ji pagi-pagi.
*di sekolah*
pagi-pagi di sekolah, Kyuhyun menunggu kedatangan Hyun Ji, ia datang sebelum siswa lain sampai di sekolah ia berdiri di dekat pos security dengan sabar, karena ia sangat merasa bersalah atas kejadian semalam.
Gerbang sekolah sudah mau di tutup tapi Hyun Ji tidak juga kelihatan.
KH : “kemana dia…apa dia tidak sekolah ya…?” . kyuhyun berjalan menuju kelas, ia duduk di sebelah Henry tanpa semangat .
HL : “ya! Kyuhyun-ah…ada apa denganmu?”
KH : “dia tidak sekolah hari ini…”
HL : “siapa?”
KH : “itu…gadis yang pernah nabrak aku itu lho…yang sering aku bicarakan karena kami hanya bertemu di subway saja…hmmm padahal dia satu sekolah disini.”
HL : “memang namanya siapa?”
KH : “namanya Hyun Ji!”
HL : *ohok…ohok* “m-mwo???? H-Hyun…Hyun Ji???” . henry kaget mendengar nama itu .
KH : “memangnya ada apa? Ceritakanlah! Pasti ada sesuatu…apa itu?? Kenapa Hyun Ji??”
HL : “yang menjadi tempat duduk kamu sekarang ini adalah tempat duduk Hyun Ji!!!” . Henry agak gemetar .
KH : “mwo??? J-j-jheongmal??? kamu tidak bercanda kan??? Mungkin bukan hyun ji yang ini.”
HL : “hanya ada satu nama Hyun Ji di sekolah ini!!”
KH : “kamu bercanda kan???”
HL : “buat apa aku bercanda hah!! Dia sudah satu minggu koma di Rumah Sakit, dia korban tabrak lari!!”
KH : “t-truss trusss yang selama ini y-yang….”, ucapannya tiba-tiba terputus .
HL : *mengangkat kedua bahunya…*
KH : “sekarang dia di Rumah Sakit mana??” . kyuhyun meraih tas dan bangkit dari kursinya .
HL : “Kamu mau kemana?”
KH : “aku harus bertemu dengannya!! Cepat katakan dimana tempatnya!!”
HL : “ini kan masih jam sekolah!!”
KH : “YA!!! Cepat beri tahu aku!!!”
HK : “JASUJONGPICH hospita!! Ya! Kyuhyun-ah!!” (melihat kyuhyun yang langsung pergi dari kelas)
Kyuhyun tidak yakin dengan ucapan Henry yang menyebutkan “Dia sudah satu minggu koma di Rumah Sakit, dia korban tabrak lari” tapi langkahnya tidak bisa dihentikan, ia lolos dari security sekolah dan menyetop Taxi langsung menuju Rumah sakit, hatinya semakin tidak tenang hingga ia sampai di sebuah rumah sakit, ia bertanya pada suster reseptionist dan ternyata benar ada gadis bernama Hyun Ji yang sudah seminggu koma akibat tabrak lari. Kyuhyun semakin cemas, ia diantar seorang suster menuju ruangan Hyun Ji.
Dilihatnya seorang Hyun Jin sedang terbaring dengan terpasang beberapa alat bantu di sekujur tubuhnya, Kyuhyun memperhatikan wajahnya dari luar ruangan, tidak salah lagi, ternyata dia memang benar-benar hyun ji yang ia kenal.
KH : “ya! Hyun Ji-ah…mana mungkin yang selama ini yang selalu bertemu denganku itu adalah kamu…” . tanpa sadar air matanya keluar .
Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya, dia Jun Su kakaknya Hyun Ji.
JUNSU(JS) : “kamu temannya Hyun Ji….?”
KH : (kyuhyun kaget dengan kedatangan orang itu) “n-ne! saya temannya…kamu….?”
JS : “saya Jun Su, saya kakaknya Hyun Ji…mari masuk…”
KH : “O! tidak perlu… Hyung aku hanya ingin menanyakan, mengapa Hyun Ji bisa seperti ini…?”
JS : “seminggu yang lalu, ia di tabrak oleh pengemudi mabuk yang menerobos lampu merah di malam hari ketika itu adikku hendak menyebrang di lampu merah, menurut saksi pemuda itu memakai mobil sport berwarna hitam.”
mendengar kata-kata Jun Su, Kyuhyun langsung Shock. Karena ternyata ia si penabrak Hyun Ji.
KH : “apakah Hyun Ji akan segera sadar?”
JS : “entahlah…Hyun Ji juga kehilangan kalung pemeberian dariku ketika ia kecelakaan, kalau kamu temannya, kenapa aku baru melihatmu datang kemari?”
KH : “a-andwe!! Aku pulang dulu…!!” . kyuhyun segara meninggalkan rumah sakit .
JS : “Ya!! Namamu siapa? Ya!! Kenapa dengan anak itu…” . junsu masuk ruangan Hyun Ji .
Sepanjang perjalanan pulang hatinya tidak tenang, ia merasa amat sangat bersalah apalagi setelah ia tahu bahwa ia adalah orang yang telah menabrak Hyun Jin meskipun belum ada bukti jelas. Ia menutup muka dengan kedua tangannya, ia sangat takut jika Hyun Ji tidak selamat. Setibanya di rumah ia langsung membuka garasi mobil dan memeriksa mobil yang ia pakai ketika malam itu. Ia mencari-cari petunjuk untuk membuktikan kebenaran bahwa ia yang menabrak Hyun Jia malam itu.
Matanya tertuju pada Bamper mobil, ia menemukan sepercik darah yang telah mengering, beruntung karena ia tidak mengijinkan siapapun untuk menyentuh mobilnya, lalu ia kembali menemukan sesuatu yang tersangkut di pinggir bamper mobil, ya…itu dia yang dicari Hyun Ji, sebuah kalung berlian yang bertuliskan nama Hyun Ji, Kyuhyun shock setengah mati, badannya terasa lemas, ia menggenggam erat-erat kalung tersebut sesekali terbersit ingatan ketika Hyun Ji atau Jiwanya Hyun Ji mati –matian mencari kalung itu sendirian.
KH : “tuhan…apa yang harus aku lakukan…ya! Hyun Ji-ah…kau telah menyadarkanku…tolong jangan pergi….” . kyuhyun tidak bisa menahan air matanya .
*malam hari di Rumah sakit*
Kyuhyun memberanikan datang ke Rumah Sakit, ia ingin mengaku salah dan ingin merawat Hyun Ji untuk menebus rasa bersalahnya, mungkin itu tidak sebanding dengan perbuatannya tapi niatnya sangat baik dan mau berubah.
KH : “annyeonghaseyo….” . kyuhyun masuk Ruangan Hyun Ji dan Jun su tengah berada disana .
JS : “ne! annyeonghaseyo…kamu yang tadi kemari kan? Silakan duduk.”
KH : (menghampiri Hyun Ji yang tengah tak sadarkan diri, ia duduk di samping Hyun Ji) “ya! Hyun Ji-ah…” . air matanya tiba-tiba meleleh, ia menggenggam tangan dingin Hyun Ji . “maafkan aku…”. air matanya semakin tumpah .
JS : “ya! Namamu siapa?”
KH : “o! jhwaesonghamnida…aku KYUHYUN.”
JS : “aaahhh…Kyuhyun-ah sudah kamu jangan menangisi Hyun Ji…dia pasti sembuh…”, jawab junsu yang sebenarnya ia pun tidak yakin akan kesembuhan Hyun Ji .
KH : “hyung…Hyun Ji dan aku akhir-akhir ini selalu pulang bersama dalam satu subway, tepat kemarin lusa ia menangisi kalungnya yang hilang karena kalung itu pemberian dari hyung…”
JS : “benarkah? Tapi hyun Ji sudah seminggu seperti ini…apakah itu…”
KH : (kyuhyun mengeluarkan kalung hyun ji) “ini kah yang ia cari??”
JS : “dari mana kamu mendapatkan kalung ini hah?! Jawab?!” . Junsu mengambil kalung Hyun Ji, nada tinggi junsu membuat kyuhyun sedikit gemetar .
KH : “a-aku….aku…”
JS : “jawab!!!”, bentak junsu menarik kerah baju Kyuhyun .
KH : “aku yang menabrak hyun ji!” . dengan sekuat tenaga, akhirnya ia berhasil mengaku di hadapan Junsu dan Hyun Ji . “maaf…hhhh….maafkan aku…aku rela di hukum seberat apapun…hyung! Hukum aku! Kalau perlu bunuh saja aku! Ya! Hyungie! Ayo bunuh aku!” . titik demi titik, air mata kyuhyun tumpah tak tertahan .
JS : “morrago? Membunuhmu? Andwe!!” (melepaskan kerah baju kyuhyun) “Aku memang marah dengan mu tapi aku tidak ingin membunuhmu, aku bangga atas penagkuanmu…pasangkanlah kalung ini ke leher hyun Ji, mungkin ia tidak kunjung sadar karena jiwanya belum menemukan kalung yang ia cari” . junsu memberikan kalungnya .
KH : “ijinkan aku untuk merawatnya, untuk menebus rasa bersalahku…”
JS : “ne…baiklah aku ijinkan, sekarang pasangkanlah…”
Kyuhyun memasangkan kalung itu ke leher Hyun Ji dengan penuh hati-hati, sepanjang malam ia tidak tidur, ia terus menerus mengucapkan kata maaf sambil menggenggam tangan Hyun Ji. Air mata kyuhyun membasahi tangan Hyun Ji dan tiba-tiba tangan Hyun Ji bergerak, Kyuhyun kaget sekaligus bahagia.
KH : “ya…Hyun Ji…buka matamu…”
(hyun Ji perlahan membuka matanya)
HJ : “op-oppa…oppa…”
KH : “ya…Hyun Ji-ah ini aku Kyuhyun…kamu sadar…” . kyuhyun berkata dengan lembut dan tersenyum lega .
HJ : “k-kamu…k-kamu…pergi!! Ya…oppa…”
KH : (kyuhyun segera memanggil junsu yang sedang tertidur) “hyung! Cepatlah bangun!”
JS : “ne…ya! Hyun Ji! Kamu sadar…” . junsu menghampiri Hyun Ji .
HJ : “oppa…”, suaranya terdengar kurang jelas . “orang itu…” (menunjuk pada Kyuhyun) “dia harus pergi…oppa aku takut…”
KH : “ya…Hyun Ji-ah…aku temanmu…” . kyuhyun terlihat sangat shock .
HJ : “pergiiiii….”, nafasnya tersengal sengal . “hhh…hhh…dia pembunuh!! Hhhh…hhh…”
JS : “sebaiknya kamu keluar dulu!”
KH : “hyung…”
JS : “biarkan Hyun Ji tenang dulu…ya! Hyun Ji-ah sudah tidak apa-apa…dia sudah keluar…”
Kyuhyun berjalan keluar ruangan dengan perasaan yang amat terpuruk, tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan perasaannya yang sangat sedih, kata-kata “pembunuh” membuatnya semakin merasa tidak berarti lagi di dunia ini, air matanya tidak berhenti keluar hatinya benar-benar terasa diiris, perasaan menyesal terus menjejali pikirannya, ia pergi ke gereja rumah sakit, dan bersimpuh, memohon pada tuhan agar posisi Hyun Ji digantikan olehnya.
KH : “tuhan…ampunilah aku…gantikanlah posisi Hyun Ji denganku…hukumlah aku seberat mungkin…” . ia bersujud di hadapan bunda Maria . “aku hambamu yang sangat keji…tuhan…tolong gantikan posisiku dengan Hyun Ji…”
Setelah beberapa lama ia menumpahkan isi hatinya di hadapan tuhan, ia kembali ke ruang rawat, tidak terasa hari sudah mulai pagi, ia melihat Hyun Ji sedang bercanda dengan Jun Su, lalu kyuhyun membuka pintu ruang rawat hyun Ji, ketika kyuhyun mendekat, seketika tawa Hyun ji berhenti dan berubah muram ketika melihat kyuhyun.
HJ : “ya! Oppa…kenapa orang ini masih ada disini? Pergi kamu!” . hyun Ji memalingkan mukanya .
KH : “Hyun Ji-ah…”
HJ : “oppa…!suruh orang yang menabrakku itu pergi!”
JS : “Hyun Ji-ah…dia sudah minta maaf…”
HJ : “minta maaf?”
KH : “aku tau…minta maaf saja tidak cukup, aku akan menuruti semua keinginanmu…katakanlah apa yang harus aku lakukan!”
HJ : (air matanya keluar) “tidak ada…jika malam itu aku tidak tertabrak, mungkin aku bisa mengikuti test untuk sekolah ke luar negeri walaupun mungkin aku tidak lolos, tapi kamu telah memupuskan harapanku, harapan oppa… tega sekali kamu lari setelah menabrakku…”
KH : “yah… aku memang jahat, aku memang bukan orang baik… maafkan aku… kamu mau kan memaafkan aku…”
HJ : (melirik ke arah junsu)
JS : “maafkanlah dia… dia tulus meminta maaf padamau… dan kalung itu… dia yang menemukannya, karena kalung itu sempat hilang ketika kamu kecelakaan.”
HJ: (berpikir cukup lama lalu mengangguk pelan dengan ragu)
KH : “terimakasih…terimakasih kau telah memaafkan aku…. Aku pasti kan menepati janjiku…”
HJ : “janji?”
JS : “dia berjanji akan merawatmu…”
HJ : “ne…”
JS : “aku keluar dulu, tadi dokter menyuruhku ke ruangannya…” . junsu beranjak pergi ke ruang dokter .
KH : (duduk di samping Hyun Ji) “kemarin lusa aku menunggumu di depan gerbang sekolah… tapi kamu tidak muncul…”
HJ : “badan ku disini, tapi jiwaku melayang layang tanpa arah… aku bisa merasakannya… kukira aku akan terbang ke surga…”
KH : “aku sempat tidak mempercayainya… ketika Henry memberi tahu keadaanmu… padahal aku ingin minta maaf atas kejadian ketika hujan itu…”
HJ : (hyun Ji memalingkan mukanya) “kenapa kamu melakukan itu pada jiwaku…?”
KH : “maaf…” . kyuhyun menunduk dan Hyun Ji memperhatikan kyuhyun . “maaf… aku memang salah… semua salahku… kenapa aku malah mengikutimu… kenapa aku menolong mu… dan kenapa aku malah menciummu… semuanya salahku… maaf…”
HJ : “kyuhyun-ah… semuanya telah terjadi… kamu tidak bisa mengulang waktu yang telah berlalu… sekarang kamu tinggal memperbaiki kesalahanmu… aku memaafkanmu… kumohon jangan menunduk seperti itu, kamu kan sudah janji akan merawatku… jadi buat aku tersenyum untuk saat ini dan seterusnya…” . hyun Ji tersenyum ketika kyuhyun mulai mengangkat wajahnya .
KH : (tersenyum sambil menyeka air matanya) “ne! kamu makan ya… a…” . kyuhyun mengambil semangkuk bubur dan menyuapi Hyun Ji .
HJ : “sedikit saja…”
KH : “ya! Kamu harus makan yang banyak…”
HJ : “aniyo… aku tidak terlalu berselara makan…jadi suapi aku sedikit demi sedikit.”
KH : “akhhh baiklah, ne buka mulutmu…a…am…bagaimana rasanya…”
HJ : “pahit…”
KH : “pahit berarti enak… hehe… makan lagi…”
HJ : “ya! Makan saja sendiri…hahaha…”
Hati Kyuhyun terasa lebih baik ketika Hyun Ji tersenyum, setiap hari sepulang sekolah, ia pergi ke Rumah Sakit untuk merawat Hyun Ji, kyuhyun melakukannya dengan senang hati karena hal itu membuat hatinya terasa lebih baik, kyuhyun selalu membuat Hyun Ji tertawa, begitupula kyuhyun, ia selalu merasa damai ketika bersama Hyun Ji, ia kerap kali mengajak Hyun Ji jalan-jalan berkeliling di koridor Rumah Sakit menggunakan kursi roda.
Junsu oppa lebih tenang untuk bekerja karena ada kyuhyun yang menjaga adiknya keluarga satu-satunya yang ia miliki karena kedua orang tuanya meninggal ketika tsunami yang melanda daratan Haeundae, junsu sering sekali menggoda mereka berdua, karena menurut junsu kyuhyun dan hyun ji seperti pacaran, akibatnya kyuhyun dan hyun Ji salah tingkah menanggapi kata-kata junsu.
*di taman Rumah Sakit*
KH : “aaaaahhhhhh…(menggeliatkan badannya) udara sore yang menenangkan…ya! Hyun Ji-ah kamu merasakannya?”
HJ : “ne…hangat sekali…O! kyuhyun-ah…bagaimana sekolahmu… aku kangen sekali ingin cepat-cepat sekolah…”
KH : “menyenangkan sekali… aku tadi mendapatkan nilai yang bagus, ayahku juga sudah mengijinkan aku untuk memakai mobil, tapi mobil yang itu sudah aku buang jauh-jauh…ya! Ya! Kamu mau apa?” . kyuhyun kaget ketika hyun ji berusaha untuk bangkit dari kursi roda .
HJ : “aku bosan duduk terus…A! aw!” . hyun Ji sekuat tenaga berusaha agar dapat berdiri .
KH : “hati-hati” . kyuhyun membantu Hyun Ji untuk berdiri . “ya! Ya! Pelan pelan.”
HJ : “O! Kyuhyun-ah!! Aaa….”
Hyun ji kehilangan keseimbangan karena kakinya masih belum sembuh betul, kyuhyun menangkap badan hyun ji *eng ing eng* mereka berpelukan, diam sejenak sebelum akhirnya di kejutkan oleh kedatangan jun su.
JS : “ya! Ternyata kalian pacaran disini ya…”
Kyuhyun dan hyun ji sontak terkejut, kyuhyun kembali membantu hyun ji duduk di kursi roda.
HJ : “oppa…kau mengagetkan kami…” (memukul tangan Jun Su)
JS : “argh…kamu masih sakit tapi pukulannmu keras sekali…” (mengusap-usap lengannya) “hey ini tempat umum…dilarang berpelukan disini!!”
HJ : “ya! Dia hanya membantuku untuk berdiri tapi aku belum bisa, oppa jangan menyebarkan gossip…”
KH : “hyung jangan bilang seperti itu…”
JS : “sudahlah kalian pacaran saja…”
KH : “hyung…”
HJ : “ya! Oppa…sebaiknya pergi…jangan meggoda kami…”
JS : “assshh…oppa sendiri kamu usir…”
HJ : “kenapa oppa kesini…? Harusnya nanti malam kan…”
JS : “itu dia masalahnya… oppa nanti malam tidak bisa kesini, karena pekerjaan oppa banyak sekali di kantor, mmm Kyuhyun-ah…kamu mau kan menggantikan aku?”
KH : “O! ne… baiklah…”
HJ : “tapi kan kyuhyun besok harus sekolah.”
KH : “a-gwaenchanayo… aku bisa berangkat dari sini… sekalian kita bisa belajar bersama, benarkan?”
HJ : “ya sudah…”
JS : “jhotha! Tidak ada masalah, kalau begitu aku tinggal kalian, aku mau ke kantor lagi… kyuhyun-ah merepotkan mu” (membungkunkan badan) .
KH : “sudahlah hyung… jangan seperti itu… aku pasti menjaga adikmu… ” (melambaikan tangan) “hyungie hati-hati…”
*Malam, di ruang rawat Hyun Ji*
Hyun Ji berbaring di tempat tidurnya dan kyuhyun duduk di sampingnya.
HJ : “kyuhyun-ah sebaiknya kamu pulang saja, besok kamu harus kesekolah…”
KH : “aniyo… aku bisa sekolah dari sini…”
HJ : “aku tidak apa-apa jika tidak ada yang menjagaku malam ini…”
KH : “ssssuuuttt… ijinkan aku bermalam disini… yah…”
HJ : “memangnya rumahmu kenapa?”
KH : “rumahku tidak apa-apa hehehe… sebenarnya aku mau mengajakmu keluar sebentar, bagaimana?”
HJ : “kemana?”
KH : “rahasia donk…”
HJ : “ya! Pelit sekali kamu ini…”
KH : “sini aku bantu” (kyuhyun membantu hyun ji untuk duduk di atas kursi roda) “nah sekarang pakai jaketnya nanti kamu masuk angin…”
HJ : “ya. Aku bisa sendiri… kamu juga harus pakai jaket!”
KH : “iya!” . kyuhyun meraih jaket tebalnya lalu memakainya . “kamu sudah siap?”
HJ : “sebenarnya kita mau kemana sii?”
KH : *hanya senyum*
HJ : “ya! Kyuhyun-ah…”
KH : (kyuhyun mulai mendorong kursi roda yang di duduki Hyun Ji) “nanti kamu juga tau…”
HJ : “pelan-pelan!”
KH : “nah sedikit lagi sampai…” . kyuhyun berhenti di tempat tadi sore ketika ia dan hyun Ji bertemu Jun Su .
HJ : “disini lagi…”
KH : “karena kamu tidak bisa di ajak keluar dari Rumah Sakit, maka inilah satu-satunya tempat yang indah…”
HJ : “memangnya ada apa sii?”
KH : (kyuhyun merendahkan tubuhnya dan berbicara tepa di hapadan Hyun Ji) “apakah kamu masih menaruh dendam padaku?”
HJ : “kamu bicara apa? Aku tidak pernah dendan lama-lama pada orang lain…”
KH : “apakah kamu tidak akan marah dengan kata-kata yang akan aku ucapkan sekarang ini?”
HJ : “Kyuhyun-ah kamu mau bicara apa? Katakanlah! Aku tidak akan marah, yaksok!”
KH : (tersenyum manis) “jika aku ingin menjadikanmu kekasihku, apakah kamu mau menerimanya?”
HJ : “a-apa? Kyuhyun-ah Kamu jangan bercanda… aku hanya perempuan yang sedang sakit yang selalu merepotkan orang lain… mungkin kamu hanya kasihan padaku… sudah antarkan aku kembali ke kamar” . Hyun Ji berusaha membalikan Kursi rodanya .
KH : “ya! Hyun Ji-ah… aku serius” (menggenggam tangan Hyun Ji) saranghamnida… aku menyukaimu, aku sayang kamu… aku ingin menjadi kekasihmu…” . kyuhyun berlutut di hadapan Hyun Ji . “tolong jangan berprasangka seperti itu…”
HJ : (hyun Ji menangis mendengar pernyataan kyuhyun)
KH : “kamu mau kan jadi kekasihku?”
HJ : “aku tidak bisa!”
KH : “kenapa?” (kyuhyun kaget mendengar ucapan Hyun Ji)
HJ : “aku tidak bisa membohongi hatiku kalau aku juga menyukaimu…”
KH : “saranghaeyo…”, ucap kyuhyun memeluk Hyun Ji .
*beberapa detik kemudian*
HJ : “kyuhyun-ah aku ingin berdiri!”
KH : “ne..baiklah! pelan-pelan” (kyuhyun membantu hyun ji untuk berdiri)
HJ : “arrgh sakit…”
KH : “ia…sedikit lagi…nah…akhirnya…”
HJ : “pergelangan kakiku sakit sekali…”
KH : (melingkarkan tangannya ke pinggang hyun ji) “ada aku yang akan menjadi kakimu… jangan takut untuk terjatuh.”
HJ : “kyuhyun-ah… gomawo…”
KH : “untuk apa?”, jawab kyuhyun melihat bintang yang berkilauan cantik .
HJ : “kamu beberapa minggu ini telah merawatku dengan baik… kamu juga mau memberi tahu tentang pelajaran di sekolah.”
KH : “harusnya aku yang banyak terimakasih padamu… kamu telah memaafkan kesalahanku yang sangat besar, kamu juga yang membuatku banyak berubah, lihat bintang itu” (menunjuk bintang paling bersinar)
HJ : “a-aniyo… aku tidak seperti itu…” . Hyun Ji melihat bintang yang di tunjuk Kyuhyun
KH : “sekarang kamu pacarku… aku akan menjadi kekasihmu yang paling baik…. Yaksok!”
HJ : “bagaimana ekspresi junsu oppa ketika mengetahui hal ini…”
KH : “molla… biarkan dia tau sendiri… ya Hyun Ji-ah ini sudah sangat malam, udaranya tidak baik untukmu…” . kyuhyun membantu Hyun Ji duduk kembali di kursi roda .
Kyuhyun mengantarkan Hyun ji kembali ke ruang rawatnya, mereka begitu bahagia karena baru saja menjadi sepasang kekasih.
*di ruang rawat Hyun Ji*
Kyuhyun memangku Hyun Ji agar ia dapat berbaring di tempat tidurnya.
KH : “nah sekarang kamu istirahat” . saat itu juga kyuhyun membisikan “saranghaeyo” ketelinga Hyun Ji dan mencium bibir hyun ji dengan penuh kasih sayang .
HJ : (tersenyum semanis mungkin dan ia teringat kembali kejadian ketika turun hujan malam itu, meskipun itu hanya jiwanya tapi ia masih bisa merasakan ciuman yang sama yang kyuhyun berikan pada hyun Ji)
*2 minggu kemudian*
Sebuah mobil mewah dengan lamban memasuki area parkir sekolah, dari pintu kanan keluar laki-laki tampan yang hendak membukakan pintu mobil untuk seseorang, ia pun membuka pintu mobil itu, dari sana, keluar sesosok perempuan cantik memakai seragam rapi.
Hyun Ji telah kembali sekolah setelah absennya selama 2 bulan, ia datang dengan pacarnya yang selalu setia bersamanya. Ketika tiba di kelas, semua murid menyambutnya dengan hangat. Kejadian itu tidak akan Kyuhyun lupakan karena merupakan jalan untuk menemukan cintanya, ia pun banyak berubah bahkan ia kini mampu mengalahkan temannya, henry.
~FINISH~
[Heebum Story] I Need New Owner!>.<
By: seo rin
Suju Dorm, 10.00pm
“Miawwww!” Aku mengeong dan mendesakkan tubuhku pada Hee Chul, majikanku yang sekarang masih sibuk tidur.
“Aiiyyoo main Hee Chul~ah..” eongku dalam bahasa kucing.
“Aaah~ Heebum.. jangan ganggu aku..” erang Hee Chul yang masih setengah sadar dalam tidurnya. Ia mendorongku menjauh dari tubuhnya, tapi aku tetap mengeong dan memaksanya bangun.
“Heebum.. aku capekk~..”erangnya lagi.”Nih, kukasih uang saja,,, kalau lapar beli makan saja sendiri, jangan ganggu aku.. pergi sana..” Ia terus bergumam nggak jelas seraya merogoh sakunya dan melemparkan uang kertas yang ditemukannya ke arahku dengan mata terpejam.
MWOO???!! Harga diriku terluka. Apa maksud semua ini Kim Hee Chul?? Kau memberiku uang dan menyuruhku pergi? Apa itu berarti kau mengusirku? Kau ingin bilang kalau aku mengganggumu begitu??
Baik! Kuterima tawaranmu! Aku akan pergi dan cari majikan baru saja! Aku akan cari orang yang lebih baik daripada kau, huh!
Aku segera ngeloyor pergi dari kamar Hee Chul, melancarkan misiku untuk mencari majikan baru.
________________***_________________
Aku berjalan-jalan di dorm bawah karena bosan dengan penghuni dorm atas yang sudah kukenal semua. Paling juga nanti aku langsung dikembalikan ke kamar Hee Chul kalau aku main sana! Aku nggak mau!
Aku masuk ke kamar Eun Hyuk…
Arrrrgggghhh!!!! Cahaya menyilaukan apa ini?? Kamar ini terlalu rapi!! >.
15 menit kemudian..
“Aaah~.” Aku berbaring dengan nyaman di atas kasur Eun Hyuk. Akhirnya selesai juga membuat neraka ini jadi surga bagiku. Senang senang senang! Kertas-kertas sudah bertebaran di mana-mana dan selimut di kasur juga sudah acak-acakan. Beginilah sebuah kamar seharusnya, kekekeke..
Bruk! Suara benda jatuh menghentikan evil laugh-ku. Eun Hyuk berdiri mematung di depan pintu dengan tampang melongo saking shocknya.
“kamarku..” ucapnya lirih. “Hwaaaa!!! Heebuuuummm!!! Pasti kau yang sudah melakukan semua ini ya?? Kau apakan kamarku, ha!?” teriaknya seraya mendelik marah begitu melihatku enak-enakan di tempat tidurnya.
Weeikzz! Alarm tanda bahaya! Kaburrrrr!!
“Miawwww!!” Aku langsung melompat keluar dari kamar Eun Hyuk sebelum sempat dipanggang api kemarahannya, meninggalkannya yang teriak-teriak sendiri, meratapi keadaan kamarnya. Pura-pura nggak tahu aja ah! =p
`________________***_________________
Aku berjalan-jalan lagi dan menemukan seseorang yang sedang main game. Kalau nggak salah sih.. Kyu Hyun.. hmmm.. benar, itu Kyu Hyun..
“Yess!!” Kyu Hyun bersorak saat layar laptop di depannya menampilkan tulisan WIN. Seklai lagi berhasil menyelesaikan game dengan gemilang.
“Sekarang main apa lagi ya?” Ia mengutak-atik kaset koleksinya dengan penuh minat. Nggak sengaja ia melihatku.
“Ah, Heebum, kebetulan kau ada di sini. Menurutmu mana yang lebih bagus, ini atau ini?” Ia menyodorkan 2 kaset yang berbeda ke arahku.
Aku berpikir.. berpikir.. berpikir..
Tunggu.. Mana aku tahu babo! Aku ini kan kucing! Nggak pernah main game begituan! Huh, aku melengos pergi begitu saja.
“Hei, Heebum, mau ke mana? Kau belum jawab pertanyaanku!” teriak KyuHyun.
Jawab saja sendiri!
Aaah~ kenapa nggak ada orang yang normal sih di sini.. Sepertinya memang cuma Hee Chul yang paling normal untukku.. Hee??? Babo! Apa yang kupikirkan barusan? Aku menganggap orang itu normal? Aku pasti sudah gila.. Aku kan sedang cari majikan baru. Sudah, berhenti memikirkannya Heebum!
________________***_________________
Sring! Mata kucingku yang tajam menangkap sesuatu. Pintu kamar yang terbuka! Nggak peduli kamar siapa, kalau dibuka berartu siapapun boleh masuk, kan..
“Permisi…” ucapku.
“Ah, itu kau ya Heebum?” terdengar suara sahutan dalam bahasa hewan yang sama denganku. Aku melongok masuk. Seekor kura-kura darat sedang menikmati paginya di dalam kotak kaca. Rupanya ini kamar Yesung.
“Oh, hai ddangkoma..” sapaku.
“Hai. Kau sedang jalan-jalan, ya?”
“Hmm. Begitulah.. Aku mau cari majikan baru.”
“He? Memangnya kenapa dengan Hee Chul?”
“Dia menyebalkan. Huh! Aku nggak mau membicarakan orang itu.”
“Kalau begitu kau jadi piaraannya Yesung saja, menemaniku.”
“Hee?? Memangnya dia mau ya, memeliharaku?”
“Nggak ada salahnya mencoba, kan? Kita bisa berbagi tempat di kotak kaca ini,” tawar ddangkoma, menunjukkan ruang longgar di tempat tinggalnya. Kurasa ini patut dicoba.
“Boleh aku masuk?” tanyaku.
“Tentu saja!”
Aku menatap tembok kaca yang cukup tinggi untukku itu. Ah, segini nggak ada apa-apanya, yang penting dapat majikan baru!
Hup! Aku menaikkan kedua kaki depanku ke atas kaca. Dengan susah payah aku mencoba naik. Aiyyo Heebum, tinggal sedikit lagi.. sedikit lagi.. sedikit lagi dan..
Ngek! Aku terangkat lebih tinggi dari perkiraanku. Ada apa ini? Apa aku terbang? Tapi yang terlihat selanjutnya adalah tatapan tajam milik Yesung.
“Apa yang mau kau lakukan pada kura-kuraku ha? Kau mau memakannya ya?”
“Aku nggak melakukan apa-apa kok,” aku mengeong seperti itu, tapi tentu saja Yesung nggak tahu bahasaku.
“Jangan pernah kembali lagi ke kamarku sebelum kau hilangkan ketertarikanmu pada kura-kuraku!” Yesung mengeluarkanku dari kamarnya dan menutup pintu dengan cepat di depanku.
Tidak sopan! Kalau kena aku gimana! Lagipula aku kan nggak suka kura-kura mentah. Kalau kura-kura matang mungkin saja, hhe.. Tidak! Maafkan aku ddangkoma! Aku nggak akan pernah makan kau ataupun kerabatmu dalam bentuk matang maupun mentah, tenang saja. Mana mungkin aku mengkhianati temanku sendiri..
________________***_________________
Haaah~. Aku menghela nafas panjang. Ke mana lagi ya.. Dari tadi nggak ketemu calon majikan yang kuinginkan..
Aku sedang berjalan ke dapur ketika melihat aura malaikat itu di sana. Ryeo Wook sepertinya sedang mencoba resep masakan yang baru. Kesempatan. Mungkin saja dia sedang masak enak dan mau membaginya padaku.
“Hah, bagaimana sih cara membuat kue lidah kucing ini?” ucapnya.
Glek! Barusan dia bilang apa? Lidah kucing?? Hiyyaaa!! Aku nggak boleh dekat-dekat dengannya! Bisa-bisa lidahku dipotong dan dijadikan bahan utama masakannya itu. Aku masih ingin hidup lebih lama. Biarpun nyawaku sembilan, tetap saja ada kemungkinan mati.
Aisssh!! Benar-benar nggak ada tempat aman di sini, lebih baik aku keluar saja..
________________***_________________
“Udara segarr!!” teriakku dalam hati saat menghirup udara di luar dorm. Sekarang saatnya petualangan yang sebenarnya..
1 jam kemudian..
Ahh~ capekkkk~.. Nggak kusangka jalan-jalan di luar sendirian bisa secapek ini. Harusnya tadi aku ngajak Hee Chul.
Plakk. Aku menampar diri sendiri. Sudah dibilang lupakan orang itu juga! Tapi.. aku lapar.. hikz.. T.T Mana aku belum sarapan sebelum kabur lagi.. hikz.. deritaku..
Aku berhenti di depan sebuah kafe luar ruangan. Wangi masakannya benar-benar menggoda para cacing di perutku ini untuk semakin keras bernyanyi. Hmm.. Perutku lebih keroncongan lagi saat melihat apa yang terhidang di meja di depanku. Steak ayam yang kelihatannya benar-benar nikmat sekali dan memancing air liurku. Haaah~.
“Hei, dari tadi sepertinya kucing itu melihat ke arah kita,” komentar seseorang yang duduk di meja itu. Ia sekarang melihatku.
“Hmm, pasti ia kelaparan dan berharap kalau kita akan memberinya makanan, maklum, kucing jalanan..”
Kraukkk! Aku menggigit kaki orang itu dan kabur sebelum dipukul. Enak saja, dibilang kucing jalanan! Aku ini kucing artis terkenal tahu! Humpf! Kenapa nggak ada seorangpun yang ramah padaku sih..
Brukk. Nggak sengaja aku menabrak tempat sampah dan membuat isinya jatuh menimpaku semua. Haha.. lengkap sudah penderitaanku..
________________***_________________
Aku menatap langit yang bersemburat merah. Matahari sudah mulai tenggelam sekarang. Pencarianku seharian ini sepertinya sia-sia saja dan perutku juga makin kelaparan. Tanpa sadar aku sudah ada di depan asrama tempat tinggalku.
Haruskah aku masuk ke dalam dan kembali ke kamar Hee Chul? Tapi.. aku kan sudah meninggalkannya. Apa yang akan dikatakan orang lain soal ini? Tapi kan dia yang mengusirku lebih dulu. Jadi bukan salahku.
Tapi.. kenapa aku kangen pada orang itu ya? Mungkin sebaiknya aku memang masuk lagi. Kalau dia mengusirku lagi aku pura-pura nggak dengar aja ah. Walau bagaimanapun soalnya memang cuma tempat ini yang cocok untukku.
Hup! Aku melompat lewat jendela hingga akhirnya bisa masuk ke kamar Hee Chul. Tapi, kenapa kamarnya kosong ya? Di luar juga sepertinya terdengar suara ribut-ribut nggak jelas. Aku keluar kamar. Anggota dorm atas sedang kebingungan semua.
“Coba cari lagi, mungkin ada di kolong tempat tidur,” kata Teuki.
“Nggak ada, aku sudah mencarinya seratus kali!” jawab Hee Chul.
“Di kamar mandi?” tanya Han Kyung.
“Buat apa kucing ke kamar mandi ha?” tanya Hee Chul.
“Siapa tahu?” timpal Shindong.
“Atau.. jangan-jangan dia dimasak oleh Ryeo Wook di bawah! Kudengar dia sedang masak resep baru.” Dong Hae ikut-ikutan.
“Jangan membuatku makin takut! Aaa~ Heebum, sebenarnya di mana kau???”
Aku diam. Hee Chul mencariku? Seharian ini dia mencariku? Berarti dia nggak ingin aku pergi.. Dia bahkan sampai kebingungan seperti itu memikirkan keselamatanku. Aku terharuuuu~
“Miawww,” aku mengeong dengan sepenuh hati seraya mendekati Hee Chul.
“Heebum..” ucapnya pelan saat melihatku. “Heebuuuummm!” ia langsung berlari dan mengangkatku ke udara dengan gembira.
“Kyyaa. Dari mana saja kau? Aku bingung mencarimu sejak tadi tahu! Aku takut terjadi apa-apa padamu. Aku kangen sekali padamu!”
Aku mengeong lagi yang kira-kira bisa diartikan begini dalam bahasa kucing “Aku juga kangen padamu Hee Chul! Kupikir aku bisa bertemu orang yang lebih baik di luar sana, tapi ternyata nggak ada orang yang lebih baik darimu! Kau lah satu-satunya majikanku!”
“Heebummm!!”
“Hee Chul!!>.
“Eh, tunggu, tapi bau apa ini?” katanya saat mencium aroma yang keluar dari tubuhku. “Kau itu main ke mana saja, sih.. Kenapa sepertinya aku mencium bau sampah.. Aisssh, ini tidak boleh dibiarkan. Aku harus membuatmu bersih dan wangi lagi. Ayo mandi sekarang.”
Heee?? T.. Tunggu.. Mandi?? Mwo?? Aku kan takut air! Annio! Aku nggak mau mandi! Aku meronta-ronta dalam pegangan Hee Chul, tetapi tetap saja nggak bisa lepas.
“Saatnya berendam..” kata Hee Chul.
Hwaaaa!! Annioooo!! Aku memang benci kau cuekin Hee Chul, tapi akau lebih benci lagi kalau harus kena air! Seseorang!! Tolong akuuuuu!!!
_taMat_
GHOST MANIA
Casts : SHINee (Key, Jonghyun, Onew, Minho, dan Taemin)
Genre : Mystery, Humor
My other FF :
[FF-G-ONESHOT] THE STRANGE PERSON
Di malam yang mencekam, dalam hutan belantara. Pohon berderak-derak (kriet…kriet…), kelelawar keluar dari sarangnya mencari mangsa yang ada, dan angin dingin berhembus menerjang sekitarnya. Key berjalan menyusuri hutan sendirian, bingung dalam kegelapan. Dia memanggil member SHINee yang lain, tapi hanya keheningan yang didapat. Di ujung jalan, terlihat sesosok wanita berambut panjang mengajak Key untuk pergi bersamanya. Wanita itu sangat cantik sehingga Key terpesona olehnya. Agak lama mereka berjalan, Key berusaha untuk memulai percakapan. Tiba-tiba wanita itu menoleh dengan wajah yang mengerikan (gigi tajam, kuku panjang, mata besar, dan rambut berubah menjadi sesuatu yang bisa membunuh siapa saja). Key tersentak kaget, keringat dingin mengucur dari tubuhnya, mencoba berteriak tetapi rasanya sulit (ada sesuatu yang menahannya). Wanita itu semakin dekat dengan dirinya, ingin membunuhnya. Semakin dekat…semakin dekat…semakin…
Key : “WAAA…JANGAAAN…!” (langsung ngglundung menimpa Onew).
Onew : “Aduh! Keeey…sakit tau!” (rasanya pengen muntah).
Jonghyun : “Apaan, sih? Pagi-pagi sudah ribut.” (langsung bangun mencari sumber keramaian).
Taemin : “Ng…kok rame, ya?” (kucek-kucek dan mencoba membuka mata).
Jonghyun : “Lho! Hei, apa yang kalian lakukan di situ?” (melihat posisi Key yang berada di atas Onew. –Pikirannya ke mana-mana).
Taemin : “Umma sama appa lagi ngapain?” (penasaran dengan polosnya).
Key : “Ah, kami nggak ngapa-ngapain!” (kikuk).
Onew : “Key, tuh! Tiba-tiba aja dia teriak-teriak trus ngglundung tepat di atasku. Rasanya kayak kejatuhan beruang, berat banget soalnya.”
DUAKKK…
Key : “Aku tak seberat itu, tau!” (marah dan mengepalkan tangan. –Rasanya pengen mukul lagi).
Onew : “Oh, gigiku…! (meratapi nasib). Hoei! Sampai kapan kau akan duduk di situ terus, hah?” (ganti Onew yang marah coz Key malah duduk santai di badan Onew).
Key : “Eh, aduh! Maap ya, appa!” (berubah genit 360 derajat. –Derajatnya overdosis).
Onew : “Iya. GPP kok, umma. Memangnya ada apa? Kok, tadi teriak-teriak gitu. Apa ada sesuatu yang mengganggumu?” (mengelus rambut Key).
*OK! Cukup mesra-mesraan-nya! Sebenarnya, kata-kata Onew yang terakhir itu gak kayak gitu! Onew gak sepolos itu, kale’! Lebih baik kita kembali ke cerita yang sebenarnya aja! Yak, mulai…!*
Onew : “Maap, maap! Ancur, neh!” (melotot sambil memegangi perutnya).
Key : “Jadi, Onew hyung gak mau maafin?” (memelas).
Onew : “Enggak!” (tegas banget).
Key : “Ayolah, hyung! Maafin aku, ya?” (minta dikasihani).
Onew : “…” (Cuma diem. –Ngambek).
Key : “Please, hyung…” (narik-narik baju Onew kayak balita pengen jajan).
Onew : “Huh!” (memalingkan wajahnya dari Key. –Cuman bilang gitu, doank? Ya’ela…ela ela…e e e…).
Key : “Hyung.” (sekarang ganti karakter jadi pengemis pake’ gombal sambil menengadahkan tangannya tanda minta uang. –Eh, minta maaf).
Onew : “…” (nglirik Key sebentar doank).
Key : “UH, APPA! CUMAN BILANG *Iya, umma. Aku maafin, kok!* GITU AJA SUSAH BANGET, SIH! EMANGNYA AKU SALAH APA?” (mendadak langsung berdiri berkacak pinggang).
Onew : “K…Key!” (kaget. –Sebenernya yang marah itu siapa, sih?).
Key : “Aku ’kan gak sengajaaa…” (lembut lagi. –Dasar!).
Onew : “Ehm…ehm…baiklah! Kau kumaafkan! Tapi…”
Key : “Kok, pake’ tapi segala!” (bingung).
Onew : “Ada syaratnya.”
Key : “Apaan?” (agak nantang).
Onew : “Yang pertama…”
Key merasa kayaknya bakal banyak banget, neh…syaratnya.
Onew : “Kau sama sekali tidak boleh keluar apartemen seharian ini! Yang kedua…”
Key mulai pucat. –Dan benar saja, ternyata masih ada lanjutannya.
Onew : “Kau harus bersih-bersih apartemen, sendirian! Dan yang terakhir…”
Key kempot, lalu mimisan. –Tapi agak lega coz udah nyampe’ yang terakhir.
Onew : “Malam ini…kau harus tidur di sofa! Seeen…diii…riii…aaan…” (menirukan suara setan).
Pagi itu, Key langsung jadi tengkorak hidup seketika. BLETAKKK…dia jatuh pingsan. –Tapi tenang aja. Dia tetep ganteng, kok!). “Jahatnya, appa…” ratap Key.
Taemin : “Onew hyung, kenapa begitu? Umma ’kan sudah bilang gak sengaja.” (membela Key).
Jonghyun : “Ya! Kalau dia kenapa-napa gimana?” (cemas).
Onew : “Tenang. Dia tetep dapet jatah makan 3 kali sehari, kok.”
Taemin : “Appa, jawab pertanyaanku tadi?” (ealah! Taemin, Taemin).
Onew : “Hmm…begini, Taemin. Kesalahannya ada 3 :
Yang pertama, dia salah arah ngglundung. Ke sebelah kiri ’kan bisa, kenapa musti ngglundung ke aku? Klo ke kiri ’kan nggak sampek kena aku (capek, deh…Onew! Namanya aja orang tidur. Lha, klo ngglundung-nya ke kiri, ntar nyawa Key malah ilang coz ibaratnya langsung terjun dari lantai 2).
Yang kedua, dia sudah menghilangkan gigiku yang berharga (ya, itu ’kan salah Onew sendiri. Coba klo dia kagak ngomong badan Key berat kayak beruang. Pasti Key juga gak bakalan mukul dia).
Dan yang ketiga, sudah tau menimpaku. Eh, malah keterusan duduk. Santai pula duduknya (nah, klo yang ini…baru kesalahannya Key). Benar-benar umma kurang ajar!” (tanpa sadar omongannya ngelantur).
Key : “Wah, appa! Ternyata sudah mengakuiku. Akhirnya memanggilku umma juga.” (Key jadi manusia lagi).
Onew : “Ha?”
Key : “Tenang aja, appa! Tidak usah cemas! Semua syarat yang appa ajukan tadi, pasti akan aku kerjakan dengan sepenuh hati. Masalah kesalahan tak usah dipikirkan.” (mengelus pipi Onew, trus nari-nari nganggur menuju ke kamar mandi. La…la la…la la… –Langsung semangat).
Onew : “Dasar, Key kumat! Oh, ya…Taemin, waktunya membangunkan si Raja Tidur!”
Taemin : “Siap, hyung!” (berlagak tentara).
Jonghyun : “Eh, aku ikut!”
Onew, Taemin, dan Jonghyun pun kompak untuk membangunkan Minho. Susah sekali bangunnya (ya, iya! Namanya juga Raja Tidur). Mereka sepertinya benar-benar berusaha keras untuk itu. Segala cara sudah dilakukan, mulai dari menggoyang-goyang tubuhnya, paduan suara di dekat telinganya, dan bahkan sampai berani menjual diri (ha ha…gak nyambung, cuy!). Tapi, tetep aja kagak mau bangun-bangun (uuuh!). Akhirnya…
Key : “Serahkan pada ahlinya!” (tiba-tiba datang. –Sudah selesai mandi rupanya).
Key menarik selimut Minho dengan sigap. Lalu tanpa basa basi lagi, Key langsung menggelitiki tubuh Minho. Ketiga member lainnya yang merasa putus asa akhirnya mengikuti jejak Key juga. Ku…ci kuci kuci kuci kuci…(aku jadi ikut geli).
Tiba-tiba, Minho bangun dari tidurnya dengan cepat. Dia langsung terduduk kaku (saking gelinya). Tapiii…(mereka menunggu reaksi selanjutnya). TERNYATA EH TERNYATA…lha kok tidur lagi! (nah, lho…). Key langsung merasa tak berguna (terpuruk sendirian di pojokan).
Jonghyun : “Hei, Key! Kau kenapa?” (heran).
Key : “Se…sepertinya…usahaku sia-sia…hikz.” (ngelirik Onew bentar, berharap Onew menghiburnya).
Onew : “Ya, sudah! Ayo, kita coba lagi!” (tak menghiraukan Key).
*JLEBBB…Key langsung kena panah. –Ah, Onew!*
Karena si Raja Tidur susah bangunnya, dengan terpaksa mereka menggendong dan memandikan Minho tanpa melepas bajunya (jadinya, ya…basah semua).
Taemin : “Aduh, hyung! Kenapa nggak dilepas aja bajunya?”
Jonghyun : “Ngapain? Tujuan kita ’kan cuman bangunin dia doank.”
Key : “Iya! Ntar klo dia tiba-tiba bangun, trus ngatain kita maniak cowok, gimana? Kamu mau dibilang begitu sama Minho?”
Onew : “Ehm…betul. Maniak cowok, kayak siapa coba?” (ganti Onew yang ngelirik Key).
Key : “Kayak siapa, hyung?” (ternyata gak merasa meski sudah disindir. –Onew langsung…capek, deh!).
Onew : “Tau, ah!” (kesal dikit).
Taemin : “Iya juga, sih! Tapi…” (bingung + kasian ngeliat Minho).
Di saat Taemin sedang bingung tersebut, tiba-tiba Minho langsung bangun. Kali ini dia sudah bener-bener sadar dari alamnya. “Lho! Apa-apaan ini?” teriak Minho kaget + bingung (perasaan, dari tadi aku nulisnya kok bingung-bingung mulu’, ya?). Taemin juga kaget coz posisinya saat itu tepat di depannya Minho yang lagi teriak-teriak gak jelas. Jadi otomatis, Taemin yang dilihat pertama kali oleh Minho.
Taemin : “A…aku…bukan…! Bukan aku, hyuuung…!” (ngibrit lari keluar kamar mandi).
Minho : “Lho, Taemin kenapa? Kok, liat aku langsung kabur.” (menoleh ke member lainnya, berharap ada jawaban dari mereka).
Jonghyun : “Mungkin dia gak mau dibilang maniak cowok kali.” (menjelaskan).
Minho : “Ha? Maksudnya?” (mulai deh lemotnya kumat. –Maklum, abis bangun tidur).
Key : “Minho, cepat mandi sana! Basah semua, tuh!”
Minho : “Aigooo! Bajuku…apa yang kalian lakukan?”
Onew : “Ya, bangunin kamu. Emangnya ada yang lain?”
Jonghyun : “Lha, kamu…susah sekali bangunnya. Ya kami mandiin aja sekalian.”
Minho : “Benarkah? Klo gitu mianhae sudah ngerepotin.” (membungkuk hormat).
Hari sudah agak siang, SHINee berencana untuk jalan-jalan ke mall (yah, refreshing gitu). Karena Key harus menjalani syarat yang diajukan Onew, dia tak bisa ikut.
Onew : “Kau harus jaga rumah! Ingat, khan!” (Onew, itu namanya apartemen! Bukan rumah).
Key : “Iya, iya. Tapi…” (narik lengan baju Onew).
Onew : “Apa lagi?”
Key : “Aku takut. Kalau tiba-tiba aku hilang dibawa setan, gimana?”
Onew : “Percaya, deh! Kagak ada yang bakal bawa kamu. Suer!” (sambil memberi tanda peace. –Tangan membentuk huruf V).
Taemin : “Emang ada…yang mau sama umma?”
Key : “Hieh! Dasar si cilik ini!” (memukul Taemin).
Minho : “Hei, ayo pergi! Kalau bertengkar di sini, kita gak akan berangkat-berangkat.” (teriak Minho agak kesal).
Jonghyun : “Iya, neh! AYO CILIK!” (menarik baju Taemin).
Setelah keempat member pergi, Key merasa ada yang hilang dari hidupnya. “Sepi, ya…” ratap Key.
Keempat member SHINee pun akhirnya sampai juga di mall. Mereka benar-benar senang, rasanya semua beban hilang. Berbagai kegiatan pun mereka lakukan : Bermain, ke toko buku, berfoto ria, dan yang terakhir yaitu…
Taemin : “Appa, makan yuk! Lapar.”
Jonghyun : “Iya! Perutku aja sudah paduan suara dari tadi.”
Onew : “OK! Kita ke situ, ya.” (menunjuk rumah makan).
Sementara itu, di apartemen…
Key : “Huh, mereka itu benar-benar keterlaluan! Masa’ ke mall aja sampai malam begini.” (sambil melihat jam).
Tik…tik…tik…Jam menunjukkan pukul 7 malam. Key mulai bosan. Dia bingung ingin melakukan apa karena apartemen sudah selesai dia bersihkan. Tiba-tiba… “Ahha…!” (akhirnya punya ide).
Key mulai menyiapkan peralatan nontonnya. Dia mencari VCD yang bagus di rak. Setelah agak lama mencari, akhirnya dapat juga. Karena sifatnya yang benci-benci rindu sama film horror, dia pun memilih VCD yang berjudul “Ghost Hunt” (ada gak, ya?). Popcorn tak lupa ia siapkan. “Wah, sudah lama tak menonton film horror, nih!” (sambil menekan tombol PLAY di remote). JRENGGG…film pun dimulai!
Di mall…
Taemin : “Huahhh…kenyang juga akhirnya.”
Onew : “Ayo, kita pulang! Kasian Key yang menunggu kita.” (melihat jam).
Jonghyun : “Ehm…ehm…punya kasian juga.” (ngelirik Onew. –Nyindir).
Onew : “Ah, kau! Eh…itu…” (menunjuk sebuah toko).
Minho : “Ha? Apa, hyung?” (menoleh ke toko yang ditunjuk Onew).
Di apartemen…
Key : “WAAA… (menutupi wajah dengan bantal). Serem juga ceritanya, padahal belum nyampe’ tengah-tengah cerita.”
BLARRR…tiba-tiba petir menyambar-nyambar, hujan deras datang, dan suasana di apartemen pun menjadi semakin menyeramkan (hiii…!). Key jadi teringat kejadian di dalam mimpinya. Sambil menonton terus, dia membayangkan hal yang menyeramkan. Ketika sampai pada inti cerita, film pun semakin menakutkan. Wanita berambut panjang, gigi tajam, kuku panjang, mata besar, dan siap untuk membunuh…bunuh…bunuh…
BRAKKK…JLEGERRR…(petir menyambar lagi) bayangan wanita itu tampak di depan pintu.
Key : “WAAA…TIDAAAK!” (teriak kencang sekali saking takutnya, sambil menutup wajahnya sekali lagi dengan bantal).
Jonghyun : “Key! Kau kenapa?” (berlari dari pintu menuju sofa).
Onew : “Ada apa?” (mengguncang-guncang Key).
Key : “Lepas…lepas…lepaskan aku! LEPASKAAAN…” (meronta).
Taemin : “Umma…umma!” (ikut mengguncang-guncang Key).
Minho : “Key, hyung!” (khawatir).
Karena Key tidak bisa ditenangkan, terpaksa Onew memeluk Key dengan lembut (biar tenang maksudnya).
Onew : “Key, tenanglah…tenang. Aku sudah ada di sini.” (dengan tetap memeluk Key).
Key : “Hah…tidak…tidak…jangan…”
Jonghyun : “Umma, tenang. Kami semua ada di sini. Jadi, jangan takut!” (mencoba menenangkan kembali).
Minho : “Taemin, ambilkan minum!”
Taemin : “Eh, iya hyung!” (tergesa-gesa ke dapur).
Key : “Wani…wanita itu…ada di sini…di pintu itu.” (menunjuk pintu apartemen dengan gemetaran).
Semuanya menoleh dan tak ada apa-apa di situ. –Kosong!
Taemin : “Mana, umma? Di pintu tak ada orang, kok. Yang ada hanya kami.”
Minho : “Oh, mungkinkah…” (akhirnya sifat sok tau-nya muncul).
Jonghyun : “Ada apa, Minho?” (penasaran).
Minho : “Mungkin Key hyung tadi mengira Jonghyun hyung adalah wanita yang ditakuti oleh Key hyung.”
Onew : “Lho, kenapa mesti Jonghyun?”
Minho : “Karena waktu kita pulang tadi, Jonghyun hyung yang berada di depan sedangkan kita agak belakang.”
Taemin : “Tapi ‘kan, Jonghyun hyung bukan wanita? Lagipula juga tak terlihat seperti wanita meski bayangannya sekalipun.” (melihat tubuh Jonghyun dari bawah sampai atas).
Jonghyun : “Hei, jangan melihatku seperti itu!” (menjitak Taemin).
Taemin : “Aduh!”
Minho : “Eh, benar juga katamu. Jonghyun hyung bukan wanita, berarti…” (berpikir lama sekali).
Mereka semua ikut berpikir, kecuali Key karena dia masih terlihat sangat ketakutan. Tiba-tiba ada yang ngomong…
Minho : “Oh, iya…maaf, hyung!” (seakan yakin dia yang salah).
Taemin : “Lho, hyung salah apa?”
Minho : “Begini, ketika kita berdiri di depan pintu tadi, aku ‘kan membawa gagang pel.”
Taemin : “Trus…”
Minho : “Waktu itu aku membawanya dengan posisi terbalik, jadi kain pel-nya berada di atas. Dan aku juga berada di belakang Jonghyun hyung saat itu.”
Onew : “Oh, itu sebabnya Jonghyun terlihat seperti wanita?” (Jonghyun jadi punya rambut panjang maksudnya. –Istilahnya kayak pake’ wig gitu).
Minho : “Ya, lagipula Key hyung saat itu hanya melihat bayangannya saja.”
Key : “Air…air!” (kayak pengemis kehausan).
Taemin : “Oh, ini umma airnya.” (memberikan dengan hati-hati).
Jonghyun : “Bagaimana, Key? Apa sudah agak tenang?” (duduk di sebelah Key).
Key : “Iya, sudah mendingan. Fiuhhh…oh, jadi tadi yang berada di depan pintu itu kalian?”
Taemin : “Iya, umma! Kami pulaaang…!”
Key : “Telat, tau!”
Taemin senyum garing.
Jonghyun : Oh, iya…Key, kau tadi kenapa? Kerasukan apa shocked coz gak bisa ikut ke mall sama kami?”
Key : “Oh, itu…karena itu…” (menunjuk TV yang ditonton Key dari tadi).
Semuanya menoleh kembali, kali ini ke TV, dan keempat member pun memakluminya. –Oalah!
Jonghyun : “Makanya, jangan suka liat film setan!” (menjendul kepala Key).
Onew : “Sudah tau sendirian, malah liat film begituan.”
Key : “Ya, mau gimana lagi? Namanya juga ghost mania.”
Taemin : “Boleh-boleh aja. Tapi kami gak ikut-ikut klo misalnya ntar umma ketemu sama…HA…HANTUUU…” (ngibrit langsung ke kamar).
Onew : “LA…LARIII…” (menunjuk sesuatu sambil ngibrit).
Jonghyun : “WAAA…” (ikut-ikut lari ke kamar).
Key : “Hei, kalian kenapa?” (bingung).
Minho : “Ada apa, hyung?” (tiba-tiba datang).
Key : “HUWAAA…pergi kau!” (menoleh kaget dan langsung kabur juga ke kamar sambil melempar bantal ke Minho).
Karena semuanya kabur, akhirnya Minho yang membereskan semua benda-benda yang berserakan akibat ulah Key dan barang-barang yang dibeli dari mall (ealah…nasib, nasib!).
Sementara itu, keempat member yang ada di kamar saling menyalahkan satu sama lain, sambil berlindung di balik selimut, dan itu pun di tempat tidur Onew (allamaaak!).
Onew : “Aduuuh! Kenapa kalian semua di sini, sih? Kalian ’kan punya tempat tidur sendiri.” (agak kesal).
Key : “Ah, hyung! Tempat tidurku ‘kan di atas. Udah keburu takut, nih.” (menjelaskan).
Jonghyun : “Iya!” (males jelasin lagi coz alasannya sama kayak Key).
Onew : “Huh, dasar! Lha, klo kamu Taemin? Ngapain ikut-ikut di sini?” (ganti liat Taemin).
Taemin : “E…itu…klo tempat tidurku ‘kan dekat pintu. Ntar klo setannya langsung makan aku, gimana? Lagian, ’kan enak rame-rame gini daripada sendirian.” (hmm…masuk akal juga).
Jonghyun : “Ya! Benar kata Taemin cilik.”
Onew : “Haaah, terserah-lah! Oh, ya…Minho mana?” (celingukan).
Key : “Lho, bukannya tadi ikut kabur sama kita?” (gak nyadar klo tadi padahal udah ketemu sama Minho, eh…malah ngelempar bantal).
Taemin : “Perasaan, sih…tadi ikut kabur.”
Jonghyun : “Jangan pake’ perasaan! Tapi pake’ ini…” (sambil menunjuk kepalanya. –Hiyaaa…capek, deh!).
Dalam suasana yang serba bingung plus takut itu, tiba-tiba…JRENGGG…ada yang datang. Mereka semua pun langsung berteriak kaget…HWAAA…
Minho : “Hei! Kalian semua ini kenapa, sih? Dari tadi teriak-teriak mulu’.” (tiba-tiba datang terheran-heran).
Taemin : “TIDAAAK…jangan makan aku, setaaan!” (menggigil ketakutan).
Key : “Ampun…ampun!” (takut setengah hidup).
Jonghyun : “Pergi…hush…hush!” (mengibaskan tangannya).
Onew : “Hiii…!” (keringat dingin mengucur deras).
Minho : “Kalian kerasukan, ya? Bukalah mata kalian! Ini aku. Flaming Charisma Minho!” (menjelaskan dengan sejelas-jelasnya).
Sesuai perintah, mereka pun membuka selimut dan mata lebar-lebar (selebar-lebarnya).
Key : “Oooh…ternyata kamu! Minggir dari pintu dan tutup pintunya! Biar setannya nggak bisa ke sini.”
Taemin : “Ya tetep aja bisa nembus, umma! Emangnya manusia, kagak bisa nembus.”
Key : “Udah, deh! Anak kecil mending diem aja. Biar umma yang ngatur semuanya.”
Minho : “Hei, hei! Kalian ini bicara apa, sih? Pada ngelantur semuanya. Di sini tuh gak ada setan.”
Taemin : “Ada, hyung. Tadi aku liat…setannya keluar dari kamar mandi. Dan mungkin, itu setan kamar mandi. Pasti kamar mandi kita ada hantunya.” (ngira-ngira sendiri).
Jonghyun : “Tapi, kenapa munculnya baru sekarang?”
Onew : “Itu, tuh…dampak dari Key yang tadi liat film setan. Jadi, ada setannya, deh…apartemen kita.”
Key : “Kok, appa nyalahin aku!” (kesal. –Salah lagi, salah lagi).
Minho : “Ah, sudah sudah! Berantem lagi…berantem lagi. Nah, sekarang dengerin, ya! Yang tadi itu bukan setan. Tapi…”
Taemin : “Lha, trus apa?” (menyela Minho).
Jonghyun : “Ssst…dengerin dulu!” (menjitak Taemin. –Lagi?)
Minho : (Ngelirik JongTae bentar, trus ngomong lagi) “Ehm…tadi, yang kalian lihat keluar dari kamar mandi itu aku.”
Taemin : “Hwe? Yang bener, hyung? Tapi, tadi yang kulihat warnanya putih, kok. Kayak bukan orang, kayak kain jalan sendiri gitu.”
Minho : “Aku tadi abis mandi bentar (ha? Malam-malam begini?). Trus, keluar sambil ngering-in rambut pake’ handuk putih gue. Klo yang kamu lihat itu warna putih, berarti kamu liat handukku.”
Taemin : “Ya, ampun! Maap, hyung! Udah nuduh sembarangan. Habisnya, di dapur gelap.” (senyum garing + polos banget).
Onew : “Key, kau ini! Udah liat film setan, pake’ acara matiin lampu dapur segala. Salah liat ‘kan jadinya!” (mukul Key).
Jonghyun : “Iya, nih!”
Key : “Ampun-lah, appa! Jangan hukum aku lagi! Sudah cukup-lah hukuman aku.” (menyembah Onew).
Onew : “Eh, ngomong-ngomong…soal hukuman…” (mengingat kembali).
Key : “Huaaah…nyam nyam…ngantuk. Tidur, yuk! Udah malem.” (beranjak menuju tempat tidurnya).
Onew : “OH! (cling…langsung ingat. –Lampu di atas kepalanya muncul terang sekali). Hei, Key! Mau ke mana kau?”
Key : “Tentu saja mau tidur. Apa kau tak bisa lihat?” (pura-pura gak ngerti alias pura-pura polos).
Onew : “Bukannya hari ini kau kuhukum? Kau ’kan tak boleh tidur di kamar. Cepat keluar! Tidurlah di sofa, seeen…diii…riii…aaan…” (kembali menirukan suara setan).
Key : “Hiii…! Tapi…tapi hyung…” (mencoba memohon).
Onew : “Nggak ada tapi-tapi-an! Cepat! Do it, do it!”
Key : “Hyuuung…pleeease…” (mata Key banyak kacanya. –Eh…berkaca-kaca, lho! Jangan salah paham!).
Onew : “Ayolah, umma! Tidurlah di sofa hari iniii…saja. Ya, ya! Mau, ya?” (melancarkan rayuan maut biar Key mau nurut).
Key : “A…appa! Aku tak salah dengar, khan? Appa memanggilku *umma* lagi?” (langsung berdiri tegak. –Kuaget).
Onew : “Iya. Kau tak salah dengar, kok. Aku yakin, pendengaran umma masih baik.” (merayu lagi, manis banget kata-katanya. Jiaaah…)
Key : “Kyaaa…appa! Aku ingin mendengarnya lagi. Katakan sekali lagi, donk!” (udah mulai kayak orang gila).
Onew : “Umma…” (dengan lembut).
Key : “Lagi, lagi!” (sueneng gak karuan. –Kesetanan).
Onew : “Umma…” (udah gak seberapa lembut).
Key : “Lagi!” (minta terus).
Onew : “UMMA!” (udah gak lembut lagi).
Key : “Lho, kok appa marah?”
Onew : “Udah, deh! Cepat keluar!” (mendorong Key. –Capek ngerayu Key kagak berhasil).
Key : “Enggak…gak mau! Aku takut.”
Onew : “Woi, semuanya! Bantuin ngeluar-in nih anak!” (memberi perintah sambil memegangi Key biar kagak kabur).
Jonghyun : “Aaa…yo!” (nurut sama onew).
Keempat member bersatu untuk mengeluarkan Key dari kamar. Sulit sekali! Key mampu bertahan dalam melawan mereka. Berusaha keras mereka menggendong Key, tapi sia-sia. Setelah agak lama berusaha, mereka berhasil menggendong Key sampai ruang depan TV (meski Key meronta-ronta kayak orang mau dijadikan tumbal).
Tapi, tiba-tiba petir menyambar lagi…DIERRR…DUARRR…(kok, suaranya kayak bom, ya?). HUWAAA…SHINee berteriak keras sekali saking kagetnya. Mereka yang awalnya menggendong Key, langsung melepas gendongannya. Key langsung jatuh di lantai (Aduh!). Onew, Minho, dan Taemin lari kembali ke kamar. Key juga langsung bangkit dari jatuhnya (ikut kembali ke kamar lagi). Lalu, di manakah Jonghyun?
Jonghyun : “Aduuuh…dasar Key! Seenaknya saja menjegal kaki orang.” (mengeluh sambil mengelus kakinya coz abis jatuh akibat Key).
Saat berusaha bangkit, Jonghyun menyenggol sesuatu. Glothak…glothak…(benda-benda itu pun berjatuhan). Dan suasana di kamar…
Onew : “HWAAA! Suara apa itu?”
Key : “Taemin! Cepat kunci pintunya!”
Atas perintah Sang Bunda (ha ha ha…), Taemin langsung mengunci pintu kamar. Lagi-lagi mereka gak sadar klo ada salah satu dari mereka yang ilang. Jonghyun yang menuju kamar, bingung seketika. “Lho…kok pintunya ditutup! HWOOOI…buka pintunyaaa!” (ketok-ketok pintu).
Di kamar…
Taemin : “Hiii…umma…yang di luar itu siapa?” (memeluk Key).
Key : “HEI! SIAPA DI LUAR?”
Jonghyun : “INI, AKU! JONGHYUN!”
Key : “Heh, jangan coba-coba membohongi kami, ya! Beraninya kau mengaku-ngaku Jonghyun hyung.” (masih gak sadar klo Jonghyun kagak ada di kamar).
Jonghyun : “Benar! Ini aku! Klo gak percaya, liat aja di sekeliling kalian, pasti aku gak ada di situ.”
Mereka mencoba melihat di sekeliling mereka, lalu melihat ke tempat tidur Jonghyun bentar.
Onew : “Ada, kok! Dia ada di sini. Sudah-lah jangan bohong lagi. Percuma!”
Taemin : “Iya! Pergi kau! Jangan ganggu kehidupan kami yang tentram ini!” (mengusir. –Perasaan, kehidupan mereka banyak kasusnya).
Jonghyun : “Tidak! Aku tidak bohong! Mungkin kalian salah lihat. Aku masih di luar, nih! Buka pintunya! Ayolah! Di sini gelap, aku takut!”
Key : “Kami tidak salah liat, tau! Jonghyun hyung ada di sini bersama kami, dan dia sedang tidur saat ini. Mungkin karena ketakutan. Sudah! Jangan ganggu kami! Pergi sana!” (tegas).
Onew : “Percuma! Kami takkan membukakan pintu untukmu. Lebih baik pergi dan kembalilah ke asalmu.”
Jonghyun kesal dan langsung diam seketika. “Mereka jahat sekali padaku…hikz,” ratap Jonghyun. Akhirnya, Jonghyun-lah yang tidur di sofa. Mereka yang ada di kamar masih tak sadar bahwa sebenarnya yang berada di tempat tidur Jonghyun itu hanyalah SEBUAH GULING YANG TERTUTUP SELIMUT.
Jonghyun : “Kok, jadi aku yang menanggung hukuman Key. Sial banget nasib gue!” (langsung berubah jadi gaul. –OK, mameeen!).
GIMME A BABY
Author : Nisa Ayu Thayalisha Hadi (Nam Hyen Hyo)
Cast :
Cho Kyuhyun
Nam Hyen Hyo
Title : Give me a Baby
Length : Ficlet
Genre : Romance
Rating : PG-15
Disclaimer : The casts are belong to God, and this Fan Fiction is belong to me kekekeke~ i own this plot ok?
Note : This is pure my imagination.
========================
“Aniiiiiiiii!!!! ANI! ANI! ANI!!!! SHIREO KYUHYUN-AH!!!” Hyen Hyo berjalan mondar-mandir mengelilingi sofa ruang tengah demi menghindari Kyuhyun. Kyuhyun mengikutinya. Dan Hyen Hyo terus mencoba untuk menjaga jarak darinya. Hari ini, dia ‘membuaskan’ menurut Hyen Hyo. Terlalu berbahaya baginya untuk di dekati.
“Kita sudah 2 tahun menikah Hyen-ah! Kenapa kau selalu menolak jika aku menginginkan anak darimu? Kau takut hamil?” Kyuhyun berhenti berjalan mengikutinya. Lantas, diapun ikut berhenti. Sekarang mereka berhadapan dihalangi oleh satu sofa besar.
“Pokoknya aku tidak mau! Bukan karna aku takut hamil!” dia dengan manjanya menjatuhan tubuh di atas sofa. Kyuhyun duduk di sampingnya dan merangkulnya. Hyen menyandarkan kepalanya dibahu Kyuhyun manja. Seolah dia melupakan satu hal. Bahwa dia masih marah padanya dan menjaga jarak darinya. Karna menurutnya, Kyuhyun malam ini sedang ‘mengerikan’.
Seperti ini selalu membuatnya merasa nyaman dan aman. Merasa tidak akan pernah kehilangan suaminya dan dia akan selalu menjadi miliknya.
“Kau takut merasakan sakitnya saat melahirkan? Kau bisa sesar, Hyen-ah!”
“Bukan itu alasanku! Aku tidak takut hamil, aku tidak takut melahirkan, dan aku juga tidak takut melakukan ‘itu’ denganmu!” bantah Hyen cepat. Kenapa dia bodoh sekali tidak pernah mengerti apa keinginan terbesar dalam hatiku? batin Hyen Hyo.
“Kau brengsek, bodoh!” Hyen menelengkan kepala Kyuhyun dengan satu tangan. Masih dengan kepala yang menyender di bahu Kyuhyun.
“Kalau aku brengsek, lalu kau apa?”
“Aku? Aku hanya seorang wanita cantik, imut, digilai oleh pria bodoh dan brengsek sepertimu, dan takut memiliki anak karna satu alasan yang benar-benar logis menurutku tapi tidak untuk orang lain. Aku takut, jika aku memiliki anak, cintamu padaku akan terbagi. Aku takut kau akan lebih memperhatikannya dibanding aku. Aku takut kau akan lebih mencintainya daripada aku. Aku takut kau akan lebih membelanya dibanding aku. Aku takut benci pada anakku sendiri karna mendapat cinta lebih banyak darimu. Aku takut membunuh anakku sendiri karna kesal. Bukankah itu mengerikan?” tanyanya sambil menengadah menatap wajah datar Kyuhyun saat mendengar penjelasannya.
“Itu tidak mengerikan. Sama sekali tidak mengerikan. Tapi itu bodoh. Sangat bodoh” Hyen langsung menarik kepalanya dari bahu Kyuhyun. Duduk dengan tegak dan menggeser tempat duduknya, sedikit menjauhi Kyuhyun. “Kau menyebalkan! Aku benci kamu! Kamu bodoh!” marah Hyen sambil berdiri dan meninggalkan Kyuhyun yang masih terduduk sambil tersenyum manis. Kenapa dia bisa menikahi istri dengan sikap manjanya yang overload seperti itu?
Kau terlalu manis Hyen-ah, umpat Kyuhyun dalam hati lalu mengikuti arah istrinya itu berjalan. Menuju dapur. Ia memeluk istrinya dari belakang yang tengah mengambil air putih di kulkas. Lalu membisikkan satu kata yang membuat istrinya—bukannya senang malah,—kembali memarahinya.
“Saranghae” bisik Kyuhyun di dekat tengkuk Hyen. Hyen melepas genggaman tangan Kyuhyun di perutnya dan melangkah pergi. “Kau bodoh! Sudah ku bilang, aku benci padamu! Kau pergi saja! Menikah saja dengan orang yang memiliki panti asuhan jika keinginanmu hanya mempunyai anak, anak dan anak. Aku akan tetap pada pendirianku. Berdua denganmu sampai hari tua. Tidak ingin memiliki anak. Titik!” Hyen menggebrak pintu kamarnya. Lagi-lagi, Kyuhyun malah terkikik dan tersenyum salah tingkah. Ia berjalan menuju kamarnya, bodoh sekali dia tidak mengunci kamar ini, bisik Kyuhyun sedetik setelah pintu kamar terbuka.
“Katanya kau marah padaku, benci padaku, mengatakan aku bodoh, lalu aku harus mengatakan apa pada orang yang sedang marah pada suaminya, membenci suaminya, tapi masih membiarkan suaminya masuk ke dalam kamarnya? Sangat sangat bodoh? Aku harus mengatakan itu padamu?” pojok Kyuhyun sambil berjalan santai mendekatinya yang tengah terduduk di pinggir ranjang. Memajukan bibirnya dan tidak jarang menempelkan bibir atasnya pada hidung mancungnya. Mengerutkan dahinya sampai matanya menyipit. Lalu menatap Kyuhyun dengan sengit.
“Kau ingin mendengar ceritaku tidak? Aku ingin menceritakan sesuatu padamu! Ini menarik, sungguh!” tidak butuh waktu lama bagi Kyuhyun untuk mendapat persetujuan dari istri tercintanya itu. Ia tahu, istrinya ini tidak akan pernah bisa marah padanya.
Hyen menepuk bagian kasur yang kosong di sebelahnya. Lalu Kyuhyun duduk, merapat pada istrinya dan menyibakkan rambut istrinya ke belakang telinga.
“Dengarkan aku! Aku pernah mendengar cerita ini dari kedua orang tuaku saat kecil. Ada sepasang raja dan ratu yang sangat tampan dan cantik jelita. Mereka menikah, tapi sampai pernikahan mereka yang sudah menginjak tahun yang cukup lama, mereka masih saja tidak dikaruniai anak. Karna apa? Karna istrinya tidak ingin. Sama sepertimu. Lalu raja itu bilang ‘Sekalipun aku mempunyai 1000 atau mungkin lebih anak darimu, aku tidak akan pernah membagi cintaku pada siapapun. Hanya kau yang memiliki cinta tulus dariku. Anak-anakku, hanya titipan Tuhan. Tuhan menitipkan itu pada kita. Tugas kita hanya untuk menjaganya, mendidiknya, merawatnya, membantunya tumbuh dewasa, dan lain-lain.’” Kyuhyun menghela nafas sebentar untuk melanjutkan.
“…Jadi sekarang kau mengerti kan? Aku rajanya, kau ratunya. Walaupun kita mempunyai banyak anak, percayalah aku hanya akan mencintaimu! Mencintai anakku, berarti mencintaimu juga. Karna kau yang telah melahirkan anak itu untukku. Tapi mencintaimu, belum tentu mencintai anakku juga! Tapi aku pasti akan mencintai anakku. Dan kau harus camkan perkataanku, aku tidak akan pernah membagi cintaku pada siapapun.” jelas Kyuhyun.
“Tidak usah mengarang kau, bodoh! Kau menceritakan tentang kita! Bukan tentang raja dan ratu. Sialan! Dasar suami bodoh! Sekalipun kau merajukku beribu-ribu kali, aku tidak mau. Aku tidak mau memiliki anak.” rajam Hyen Hyo masih tetap pada pendiriannya dan berlari tidur, menyelimuti tubuhnya dengan selimut. Membiarkan Kyuhyun yang masih menyembunyikan senyumnya dari Hyen Hyo.
“Menurutmu, apa tujuan dari pernikahan?”
“Pada umumnya” lanjut Kyuhyun lagi.
“Aku tidak peduli dengan tujuan pernikahan pada umumnya. Persetan dengan semuanya! Yang aku pedulikan hanya tujuan pernikahanku. Agar aku terikat denganmu. Sampai ajal menjemputku. Atau mungkin ajal akan menjemputmu terlebih dahulu. Kau kan sudah tua!”
Kita berumur sama bodoh! omel Kyuhyun dalam hati.
“Lalu menurutmu, apakah tujuan pernikahanku sama dengan tujuanmu? Tujuan pernikahanku sama denganmu, tapi juga sama dengan manusia pada umumnya. Aku ingin mempunyai anak. Dari orang yang sangat aku cintai. Darimu. Apa kau tidak bisa mengabulkan satu saja permintaanku ini?” pinta Kyuhyun dengan nada memelas. Ia tidak menyangka akan menikah dengan seorang wanita yang sama sekali tidak ingin memberikannya keturunan.
“Bisa saja! Asal kau bisa benar-benar meyakinkanku bahwa cintamu tidak akan pernah terbagi!”
“Apakah kau sepencemburu itu? Kau tau? Kau ini bodoh! Aku baru tau ada seorang istri yang cemburu pada anaknya hanya karna suaminya lebih memperhatikan anaknya. Brengsek. Ini bodoh sekali!” Kyuhyun mengikuti Hyen, masuk ke dalam selimut. Saling berhadapan.
“Aku tidak bodoh!” tegas Hyen.
“Kau bodoh karna tidak ingin memberikanku anak!”
“Sudah kubilang, aku bisa saja memberikanmu anak jika kau…” Kyuhyun mengunci bibir Hyen Hyo dengan bibirnya. Lalu mematikan lampu kamar yang berada di samping ranjang mereka. “Good night Cho Hyen Hyo. Give me a baby someday”
“I WON’T!”
Hyen Hyo mengerucutkan bibirnya dan berbalik arah membelakangi Kyuhyun. Kyuhyun terlelap dalam senyum. Tidak pernah Ia bayangkan Ia akan menikah dengan wanita semenyenangkan ini. Yang selalu menggodanya. Dan selalu menyebalkan.
Dostları ilə paylaş: |