Harun Yahya Judul Asli Allah Is Known Through Reason Penulis



Yüklə 0,81 Mb.
səhifə106/142
tarix05.01.2022
ölçüsü0,81 Mb.
#74274
1   ...   102   103   104   105   106   107   108   109   ...   142
KETERANGAN HALAMAN 161

Segala yang kita lihat dalam kehidupan kita terbentuk di suatu bagian dari otak kita yang disebut “pusat penglihatan” yang terletak di belakang otak kita, dan yang volumenya hanya beberapa sentimeter kubik. Baik buku yang sedang anda baca maupun bentang tiada batas yang anda lihat ketika menatap cakrawala disesuaikan ke dalam ruang yang sangat kecil ini. Karena itu, kita melihat obyek-obyek tidak dalam ukuran mereka yang sebenarnya ada di luar, tetapi dalam ukuran yang dicerap oleh otak kita.


Namun demikian, suara-suara yang paling halus pun dicerap oleh otak. Sangatlah tepat bahwa telinga orang yang sehat mendengar apa saja tanpa suara berisik sekeliling. Dalam otak anda, yang tersekat dari suara, anda mendengar simfoni dari sebuah orkestra, mendengar suara-suara bising dari tempat yang ramai, dan menerima semua suara dalam rentang frekuensi yang lebar, dari desiran daun sampai deru pesawat jet. Akan tetapi, jika tingkat suara di otak anda diukur dengan alat sensitif pada saat itu, maka akan terlihat bahwa keheningan total berlaku di sana.

Persepsi kita tentang bau terbentuk dengan cara yang sama. Molekul yang mudah menguap dipancarkan oleh benda-benda sepeti panili atau bunga mawar sampai ke reseptor dalam rambutnya yang lembut di bagian epitelium hidung dan terjadilah interaksi. Interaksi ini dikirimkan ke otak sebagai sinyal listrik dan diterima sebagai bau. Segala benda yang kita baui, disukai atau pun tidak disukai, hanyalah persepsi otak tentang interaksi molekul-molekul yang mudah menguap setelah diubah menjadi sinyal-sinyal listrik. Anda mendapatkan bau dari parfum, bunga, makanan yang anda sukai, laut, atau bau-bau lain yang anda sukai atau tidak anda sukai, di otak anda. Molekul-molekul itu sendiri tak pernah mencapai otak. Sebagaimana dengan suara dan pemandangan, yang mencapai otak anda hanyalah sinyal listrik. Dengan kata lain, semua bau yang telah anda anggap—sejak anda lahir—terdapat pada obyek-obyek luar ternyata hanya sinyal-sinyal listrik yang anda rasakan melalui organ indera anda.

Begitu pula, ada empat jenis reseptor kimiawi di bagian depan lidah manusia. Hal ini ada hubungannya dengan empat rasa: asin, manis, asam, dan pahit. Reseptor-rasa kita mengubah persepsi ini ke dalam sinyal listrik melalui serangkaian proses kimiawi dan mengirimkannya ke otak. Sinyal-sinyal ini diterima sebagai rasa oleh otak. Rasa yang anda alami ketika anda makan buah-buahan atau sebatang coklat yang anda sukai ialah penafsiran sinyal-sinyal ini oleh otak. Anda tidak pernah mencapai obyek di alam luar; anda tidak pernah melihat, mencicipi atau merasakan coklat sendiri. Contohnya, jika syaraf rasa yang bergerak ke otak dipotong, maka rasa dari sesuatu yang anda makan tidak akan sampai ke otak anda; anda akan sepenuhnya kehilangan cita rasa anda.

Dalam hal ini, kita sampai pada fakta lain: kita tidak pernah pasti bahwa yang kita alami ketika kita merasakan makanan dan yang dialami oleh orang lain ketika ia merasakan makanan yang sama, atau yang kita cerap ketika kita mendengar suara dan yang dicerap oleh orang lain ketika ia mendengar suara yang sama adalah sama. Lincoln Barnett berpendapat bahwa tiada seorang pun dapat mengetahui apakah orang lain mencerap warna merah atau mendengar not C dengan cara sama seperti dirinya sendiri.28

Indera sentuh kita tidak berbeda dengan indera lainnya. Ketika kita menyentuh suatu obyek, semua informasi yang akan membantu kita dalam mengenali alam luar dan obyek-obyek itu dikirim ke otak oleh syaraf indera di kulit. Merasakan sentuhan itu terbentuk dalam otak kita. Berlawanan dengan keyakinan umum, tempat pencerapan indera sentuh kita tidak di ujung jari kita atau di kulit kita, tetapi di pusat persepsi-sentuh di otak kita. Dengan adanya penafsiran otak terhadap rangsangan elektris yang sampai ke otak dari obyek-obyek, kita mengalami obyek-obyek itu berbeda seperti keras atau lembut, panas atau dingin. Kami menguraikan semua rincian yang membantu kita mengenali obyek dari rangsangan-rangsangan ini. Berkenaan dengan hal ini, pemikiran dua filsuf terkenal, B. Russell dan L. Wittgenstein, adalah sebagai berikut:

Contohnya, apakah jeruk benar-benar ada ataukah tidak dan bagaimana jeruk itu menjadi ada tidak bisa dipertanyakan dan diselidiki. Jeruk hanya terdiri dari cita rasa yang dirasakan oleh lidah, bau yang dibaui oleh hidung, warna dan bentuk yang dilihat oleh mata; dan hanya sifat-sifat inilah yang dapat diuji dan dinilai. Ilmu pengetahuan tidak akan bisa mengetahui dunia fisik.29

Mustahil bagi kita untuk menjangkau dunia fisik. Semua obyek di sekitar kita merupakan kumpulan persepsi seperti penglihatan, pendengaran, dan penyentuhan. Dengan memproses data di pusat penglihatan dan di pusat sensorik lainnya, otak kita, sepanjang hidup kita, tidak bertentangan dengan “asal-usul” zat yang ada di luar kita, tetapi merupakan salinan yang terbentuk di dalam otak kita. Dalam hal ini kita tersesat bila menganggap salinan-salinan ini sebagai contoh zat-nyata di luar kita.

DUNIA LUAR” DI DALAM OTAK KITA
Dari kenyataan fisik yang digambarkan sejauh ini, kita bisa menyimpulkan sebagai berikut. Segala yang kita lihat, rasakan, dengar, dan cerap sebagai "zat", "dunia" atau "alam semesta" hanya merupakan sinyal-sinyal listrik yang terjadi di otak kita.

Orang yang makan buah tidak bertentangan dengan buah yang sebenarnya, tetapi dengan persepsi otaknya. Obyek yang diperhatikan seseorang sebagai "buah" itu sebenarnya terdiri dari kesan elektrik dalam otak perihal bentuk, rasa, bau, dan tekstur buah. Jika syaraf penglihatan yang bergerak ke otak terserang mendadak, maka kesan buah itu akan spontan hilang. Terputusnya syaraf yang bergerak dari sensor-sensor dalam hidung ke otak sepenuhnya akan menyela rasa bau. Sederhana saja, buah tersebut tidak ada. Yang ada ialah penafsiran otak terhadap sinyal-sinyal listriknya.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah rasa jarak. Jarak, contohnya jarak anda dengan buku ini, ialah perasaan ruang yang terbentuk dalam otak anda. Obyek-obyek yang tampaknya pasti jauh dalam pandangan seseorang juga ada dalam otaknya. Contohnya, orang yang mengamati bintang-bintang di langit menganggap bahwa bintang-bintang itu jutaan mil jauhnya dari orang tersebut. Akan tetapi, yang ia "lihat" itu sebenarnya adalah bintang-bintang dalam dirinya sendiri, di pusat penglihatannya. Ketika anda membaca baris-baris ini, anda sebenarnya tidak ada dalam ruang yang anda anggap sendiri ada di dalamnya; sebaliknya, ruangnya adalah dalam diri anda. Penglihatan anda tentang tubuh anda mendorong anda berpikir bahwa anda ada di dalamnya. Bagaimanapun juga, anda harus mengingat bahwa tubuh anda, juga, merupakan suatu kesan yang terbentuk dalam otak anda.

Hal itu berlaku pula pada semua pencerapan lain. Contohnya, ketika anda mengira bahwa anda mendengar suara televisi di ruang sebelah, sebenarnya anda mengalami suara dalam otak anda. Anda tidak dapat membuktikan bahwa ada ruang di dekat anda sendiri, bahwa ada suara berasal dari televisi di ruang itu. Baik suara yang anda kira berasal dari jauh bermeter-meter maupun percakapan seseorang yang tepat di sebelah anda diterima di pusat pendengaran beberapa sentimeter persegi dalam otak anda. Terlepas dari dalam pusat penglihatan ini, konsep seperti kanan, kiri, depan atau pun belakang tidak ada. Dengan kata lain, suara tidak sampai ke anda dari kanan, dari kiri, atau dari udara ; tidak ada arah sumber suara.





Yüklə 0,81 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   102   103   104   105   106   107   108   109   ...   142




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin