Konsorsium sertifikasi guru


LEMBAR PENILAIAN EKSPRESIF



Yüklə 3,94 Mb.
səhifə45/45
tarix06.08.2018
ölçüsü3,94 Mb.
#67442
1   ...   37   38   39   40   41   42   43   44   45

LEMBAR PENILAIAN EKSPRESIF

Materi : Pola lantai Tari nusantara berpasangan/kelompok

Nama Siswa :…………………….

Kelas/ Semester :VIII/ Ganjil

Mata Pelajaran :Seni Budaya (Seni Tari)

Kompetensi dasar :14.1.Mementaskan tari berpasangan/ kelompok Nusantara



No

Aspek Yang Dinilai

Skor

1

2

3

4

5

Jumlah

A

B.

C..



Persiapan :

- Sarana prasarana



Proses :

- Desaian pola lantai

- Penguasaan pola lantai

Hasil (produk) :

- Penampilan

- Kesesuaian Tema

- Kreatifitas
























Jumlah Akhir






















Keterangan :

Nilai = Jumlah skor x 100

Skor maksimal

Rentang nilai :

Sama atau lebih dari 85 = Sangat baik (A)

75 s/d 84 = Baik (B)

65 s/d 74 = Sedang (C)

55 s/d 64 = Kurang (D)

Kurang dari 55 = Kurang sekali (E)




Contoh RPP Seni Musik


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Musik)

Kelas/ Semester : VIII/ Ganjil

Standar Kompetensi :

11. Mengapresiasi karya Seni Musik


Kompetensi Dasar :

11.1 Mengdentifikasi jenis karya seni musik tradisional Nusantara


Indikator :

1. Mengidentifikasi beragam karya seni musik Nusantara sesuai dengan instrument musik yang diperdengarkan

2. Mengidentifikasi elemen-elemen musik : irama, tempo, nada dan dinamika musik Nusantara yang diperdengarkan
Alokasi Waktu :

2 x 40 Menit


A. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis musik etnik tradisional Nusantara

2. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri musik etnik tradisional Nusantara

3. Siswa dapat menjelaskan elemen-elemen musik : irama, tempo, nada dan dinamika musik Nusantara yang diperdengarkan


B. Materi Ajar :

Metode Pembelajaran :

1. Pendekatan : CTL

2. Metode : Tanya jawab, diskusi, ceramah, penugasan

C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :
Pendahuluan :

1. Siswa membentuk kelompok dengan anggota 5 anak

2. Guru memberi tahukan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa pada pertemuan ini.

3. Pre Tes dengan Tanya jawab berkaitan dengan materi yang hendak dikuasai siswa.


Inti :


  1. Menyaksikan pertunjukan musik etnik tradisional Nusantara

  2. Mengkaji jenis-jenis dan ciri-ciri musik etnik tradisional Nusantara

  3. Mengkaji elemen-elemen musik : irama, tempo, nada dan dinamika musik Nusantara yang diperdengarkan

  4. Hasil kerja kelompok saling ditukarkan antar kelompok

  5. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok lain menanggapi.

  6. Guru menilai aspek afektif terhadap jalannya diskusi

  7. Secara individu siswa membuat catatan-catatan yang dianggap penting

Penutup :




  1. Guru memberikan penguatan materi pembelajaran pada kegiatan yang baru saja berlangsung.

  2. Guru bersama siswa mengadakan refleksi hasil pembelajaran

  3. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.

  4. Menempelkan hasil pekerjaan siswa yang dianggap terbaik pada tempat yang disediakan.

E. Sumber Pembelajaran :




  1. Kesenian SMP VIII, Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga Jakarta

  2. Pendidikan Seni SMP VIII, Heru Purwanto, Penerbit Ganca Exact Jakarta

  3. Buku Penunjang Hasil MGMP Seni Budaya Kab. Mojokerto

  4. Audio Visual.

  5. Alat Musik/ Sumber Bunyi

F. Penilaian :


1. Tehnik : Tes Tulis

2. Bentuk Instrumen : a. Pilihan Ganda

b. UO

c. UNO
3. Contoh Instrumen :



1) Sebutkan empat jenis musik Nusantara

2) Sebutkan sumber bunyi dari alat musik yang diperdengarkan

…………………….,……………2012

Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran


.................................. ................................


NIP/NIK NIP/NIK

Contoh LKS SENI TARI
Standar Kompetensi :

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis, peran, dan perkembangan tari Nusantara daerah setempat dalam konteks budaya masyarakat daerah setempat.

Indikator :

  • Menyebutkan jenis tari daerah di wilayah nusantara

  • Menyebutkan peran tari dalam masyarakat lingkungannya

  • Menjelaskan perkembangan tari di suatu daerah


Materi

  1. Jenis Tari

Berdasarkan pola garapannya, jenis tari-tarian di Indonesia ada 2 bentuk, yaitu 1). Tari Tradisional dan 2). Tari non tradisional.

  1. Tari Tradisional

Tari tradisional adalah tari yang lahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu masyarakat yang diwariskan secara terus menerus dari generasi ke generasi. Yang tergolong dalam tari tradisional adalah tari primitif, tari rakyat, dan tari klasik/istana. Tari primitif saat ini barangkali masih dapat kita saksikan di pedalaman Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan sebagainya, biasanya berfungsi sebagai tari ritual. Sedangkan tari tradisional kerakyatan pada awalnya lahir tumbuh dan berkembang dikalangan rakyat di luar tembok istana, fungsi dari tarian ini untuk melengkapi upacara dan sebagai hiburan dalam upacara tersebut. Contoh dari tari rakyat, misalnya; tari tayub, tari Reog Ponorogo, Tari ketuk Tilu, Tari Ronggeng Gunung, tari jathilan, dan sebagainya. Adapun yang disebut dengan tari klasik/istana adalah tari-tarian yang pada awalnya lahir tumbuh dan berkembang di dalam tembok istana. Tari yang tergolong dalam tari klasik antara lain, tari Bedaya dan Srimpi, wayang wong, dan sebaginya.


  1. Tari Non-tradisional

Di Indonesia, tari yang bersifat barisering dikategorikan dalam istilah tari kreasi /kreasi baru, tari modern. Tari kreasi merupakan jenis tari yang koreografinya masih berpijak dari tari tradisional atau pengembangan pola-pola tari yang sudah ada. Contoh dari tari kreasi, antara lain ; Tari Kebyar Terompong, Oleg Tambulilingan, Manuk Rawa, Cendrawasih, Puspanjali dsb (Bali), Prawira Watang, Karonsih, Merak Subal dll (Jawa Tengah), Merak Wetanan, Punjari dll (Jawa Timur), Tari Ngarojeng, Lenggang Nyai (Betawi, karya Wiwik Widiastuti), Tari Kembang Ronggeng, Enjot-enjotan (Betawi, Karya Entong S),Tari-tari karya Bagong Kussudihardjo, dan sebagainya.


  1. Tari Modern

Tari modern merupakan tarian yang dapat diartika sebagai tari yang pola garapannya lepas dari pola tari tradisi, ciri utamanya kebebasan dalam pengungkapannya. Pelopor tari modern di Indonesia adalah Sardono W Kusumo.


  1. Peran Tari

Peran dalam pengertian yang lebih luas berarti fungsi dan guna, dengan demikian tidak dapat dipisahkan bahwa suatu tarian selalu berhubungan dengan fungsi dan guna, sebagai contoh, pada masyarakat Bali hampir tidak pernah terlewatkan selalu menggunakan tari dalam setiap upacara ritual keagamaan, sosial dan bahkan periwisata. Masyarkat keraton Surakarta dan Yogyakarta menganggap beberapa tarian sebagai sesuatu yang sakral, seperti tari Bedhoyo Ketawang yang berfungsi sebagai permohonan keselamatan dan penolak bala.

Fungsi dan peran tari dalam kehidupan manusia diantaranya adalah : 1). Untuk kepentingan upacara, 2). Sebagai hiburan, 3). Sebagai seni pertunjukan, dan 4). Sebagai media pendidikan.



  1. Tari untuk kepentingan upacara

Fungsi tari dalam upacara dibedakan menjadi 3, yaitu untuk upacara keagamaan, upacara adat yang berkaitan dengan peristiwa alam, serta upacara adat yang berhubungan dengan peristiwa kehidupan manusia.

  1. Upacara keagamaan.

Tarian upacara keagamaan adalah tarian yang digunakan dalam peristiwa keagamaan yang berkembang di Indonesia, seperti halnya di Bali serta beberapa daerah yang masih kental menganut kepercayaan animisme dan dinamisme.yang tergolong dalam tari upacara keagamaan, antara lain ; tari Pendet, tari rejang (Bali), tari Ndi dan tari Mon dari suku Asmat di Papua, tari Gandal dan tor-tor (Sumatra), dan sebagainya.


  1. Upacara yang berkaitan dengan peristiwa alam.

Upacara adat yang berkaitan dengan peristiwa alam merupakan upacara yang dilangsungkan di masyarakat tertentu dan berlangsung secara turun temurun. Periatiwa alam yang dimaksudkan di sini adalah peristiwa yang terjadi karena kehendak alam atau yang berhubungan dengan alam, misalnya yang berkaitan dengan musin panen, musim kemarau yang panjang, upacara membersihkan mata air desa agar tidak kering, sedekah bumi, sedekah laut dan sebagainya. Yang tergolong dalam tarian upacara ini antara lain ; tari Ngelage, Seblang, Tayub 9sebagai tanda terimakasih kepada dewi Sri setelah panen padi), Tari Tiban (jawa Timur), tari Oncer (NTB), tari Elang (lfores),Tari Ratep (Madura) merupakan tarian dalam upacara minta hujan, dan lain-lain.


  1. Upacara yang berkaitan dengan kehidupan manusia.

Upacara ini berhubungan erat dengan keberadaan hidup manusia, mulai kelahiran hingga kematian, juga peristiwa yang berhubungan dengan aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, misalnya berburu, berperang, pengobatan, penyambutan dan sebagainya.


  1. Tari sebagai hiburan.

Tari sebgai hiburan sering disebut juga dengan tari sosial, yaitu tarian yang lebih menitikberatkan pada pemberian kepuasan perasaan. Bagi penarinya mungkin hanya sebagai penyaluran kesenangan. Adapun yang tergolong dalam tari hiburan biasanya berupa tari pergaulan antara pria dan wanita, seperti tari Ketuk Tilu (Jabar),Cepet-cipit (Banyumasan), Joged (Bali), Serampang Dua Belas (Sumatra), dan sebaginya.


  1. Tari Sebagai Seni Pertunjukan

Disebut sebagai seni pertunjukan/tontonan, karena tarian tersebut lebih mengutamakan bobot nilai seni daripada tujuan lainnya. Dalam penyajiannya, selalu mempertimbangkan nilai-nilai artistik, sehingga penikmatnya memperoleh pengalaman artistik setelah melihat pertunjuakan tersebut. Yang dikategorikan dalam tari sebagai seni pertunjukan misalnya karya-karya tari yang diproduksi oleh para seniman baik berupa tari tradisional maupun modern/kontemporer.


  1. Tari sebagai media pendidikan

Pendidikan seni tari di sekolah umum bukan menekankan untuk mencapai prestasi melainkan untuk mengembangkan kemampuan berapresiasi dan berkarya kreatif. Prinsip seni tari sebagai media pendidikan adalah dengan memahami substansi ekspresi, kreasi, dan keterampilan. Substansi ekspresi dapat diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan atau mengekplorasi gerak sebagai hasil apresiasi, substansi kreasi dapat dilakukan dengan mencipta suatu bentuk tari sederhana sesuai dengan tema tari, sedangkan keterampilan lebih kepada kemampuan mengolah gerak secara trampil.
Perkembangan Tari di Indonesia

Perkembangan tari di Indonesia sangat terkait dengan kajian sejarah, untuk itu dapat diawali dengan jaman primitive, di mana nenek moyang bangsa Indonesia menggunakan tari-tarian sebelum melakukan kegiatan berburu atau melakukan ritual upacara menanam padi (bercocok tanam). Hal ini dikenal dengan Tari Primitiv yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Ciri-ciri tari Primitif :


  • Suatu tarian yang bentuknya belum digarap secara baik atau tergarap secara koreografis.

  • Gerak dan iringan sangat sederhana, misalnya : gerak kaki yang dihentakan

  • Gerakan dibuat untuk tujuan-tujuan tertentu, misalnya : menirukan gerak binatang, karena akan berburu, proses inisiasi (pemotongan gigi), pesta kelahiran, perkawinan, keberuntungan panen, dan sebagainya.

  • Instrumen sangat sederhana, terdiri dari tifa, kendang atau yang hanya dipukul-pukul tanpa memperhatian dinamika.

  • Tata rias masih sederhana

  • Tari ini bersifat sakral, karena untuk upacara keagamaan

  • Tarian primitif ada sejak zaman prasejarah, keudian hilang bersamaan dengan pola pikir.

  • Tariam primitif dasar geraknya adalah kehendak hati

  • Tarian primitif masih ada dalam masyarakat yang menganut pola tradisi primitif atau purba.

Berdirinyan kerajaan Hindu di Indonesia pada abad ke IV – V Masehi, tari-tarian digunakan sebagai pelengkap dari upacara sakral di Istana, sehingga lahirlah tarian klasik/istana yaitu tari yang lahir dan berkembang hanya di lingkungan istana atau priyayi saja.Tari ini merupakan tari yang mengalami proses kristalisasi artistik yang tinggi dan telah menempuh perjalanan sejarah yang cukup lama, memiliki konsep yang matang serta koreografinya sudah tertata dengan baik. Contohnya tari Bedhoyo (dari Jawa Tengah), tari Tayub (dari Jawa Barat).
Selain di lingkungan istana, juga berkembang tari yang berkembang di luar istana atau disebut dengan tari rakyat. Tari rakyat yaitu tari yang lahir dan berkembang di lingkungan rakyat jelata, koreografinya sederhana, berpola pada tradisi atau warisan yang sudah ada. Contohnya : tari Ketuk Tilu (dari Jawa Barat), tari Tayuban, tari Jathilan (dari Jawa Tengah), tari Lengger (dari Banyumas), tari Gandrung (dari Banyuwangi).

Pada perkembangannya tari telah mengalami perubahan, sehingga mucul tokoh-tokoh tari mengembangkan tari di daerahnya, seperti Tjetje Soemantri (tokoh tari di Jawa Barat), Bagong Kusudiardjo (tokoh tari di Jawa Tengah), Gusmiati Suid (tokoh tari Sumatera), dls. Tari yang diciptakan oleh para tokoh tari tersebut dikenal dengan tari Kreasi Baru yaitu tari yang tidak berpijak pada tradisi dan aturan yang sudah ada seperti pada tari tradisi. Contohnya tari-tari karya Bagong Kusudiardjo (tari Yapong, tari Wira Pertiwi, dan sebagainya), tari Nandak Ganjen (karya Entong Sukirman), tari Kandagan (Tjetje Soemantri), tari Piring (Gusmiati Suid), dan sebagainya.


KEGIATAN MANDIRI

Buatlah kliping tari-tarian yang ada di daerahmu, beri ulasan menurut jenis daan fungsinya. Beri hiasan dan dijilid sesuai dengan kreasimu.


KEGIATAN KELOMPOK

Bersama kelompokmu sakksikan sebuah pementasan tari, kemudian berikan apresiamu terhadap pementasan tari tersebut, dan presentasikan di kelas.


Uji Kompetensi

Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang pada salah satu huruf A, B, C, atau D.

1. Tari yang memiliki pola garapan sederhana adalah :

a. Tari Klasik/Istana b. Tari Modern

c. Tari Rakyat d. Tari Kreasi Baru

2. Tari yang berkembang dalam tradisi dan berlatar belakang agama Hindu sebagai tari Upacara contohnya adalah :

a. Tari Bedhoyo Ketawang b. Tari Golek

c. Tari Tayub d. Tari Bondan

3. Tari Ketuk Tilu dari Jawa Barat termasuk ke dalam jenis tari

a. Tari Klasik/Istana b. Tari Modern

c. Tari Rakyat d. Tari Kreasi Baru

4. Menirukan gerak binatang dan dilakukan sebelum perburuan sebagai tarian upacara dari suku tertentu termasuk kedalam jenis tari :

a. Tari Primitif b. Tari Rakyat

c. Tari Kreasi Baru d. tari Klasik/Istana

5. Tjetje Soemantri adalah tokoh tari dari daerah :

a. Jawa Tengah b. Jawa Barat

b. Bali d. Jawa Timur

6. Tari yang pada awalnya lahir hidup tumbuh dan berkembang di

Kalangan istana/bangsawan disebut dengan :

A. Tari Tradisional C. Tari rakyat

B. Tari primitif D. Tari Klasik

7. Tari yang pada awalnya lahir hidup tumbuh dan berkembang di kalangan rakyat disebut dengan :

a. Tari Tradisional c. Tari tradisional kerakyatan

b. Tari primitif d. Tari tradisional Klasik

8. Tari Bedaya merupakan salah satu jenis tari klasik yang berasal dari

Istana:

a. Jawa Tengah dan Jogyakarta c. Istana Merdeka



b. Bali d. Istana Bogor

9. Sedangkan Tari Gending Sriwijaya adalah jenis tari klasik dari :

a. Jogyakarta c. Palembang

b. Bali d. Bogor

10. Tari Reog Ponorogo perasal dari daerah :

a. Jawa Timur c. Sumatera

b. Kalimantan Timur d. Jakarta Timur

11. Sedangkan tari Cokek berasal dari

a. Jogyakarta c. Jakarta

c. Bandung d. Cirebon

12. Tari Merak Subal merupakan salah satu bentuk tari kreasi baru dari daerah:

a. Jawa c. Sunda

b. Minang d. Betawi

13. Sedangkan tari Ngarojeng merupakan bentuk tari kreasi baru dari daerah Betawi yang diciptakan oleh :

a. Bagong Kussudiardjo c. Entong

b. Wiwik Widiastuti d. Mandra

14. Tari Punjari adalah salah satu tari kreasi baru dari daerah ? :

a. Jawa Barat c. Jawa Timur

b. Jawa Tengah d. Bali

15. Jenis tari tradisional yang telah mengalami perkembangan baik dalam

gerak, iringan maupun tata rias dan busananya disebut dengan :

a. Tari klasik c. Tari Modern

b. Tari Kreasi d. Tari Primitif

16. Tari Lenggang Patah Sembilan dari Sumatra dikategorikan dalam tari:

a. Tunggal c. Masal

b. Berpasangan d. Dramatari

17. Bentuk tarian yang merupakan bentuk karya tari yang mempunyai unsur kekinian disebut dengan :

a. Tari Klasik c. Tari Primitif

b. Tari kontemporer d. Tari Tradisional

18. Jenis tari-tarian yang geraknya benyak dipengaruhi oleh teknik gerak tari Dari Barat dikenal dengan sebutan :

a. The Modern c. Modern Dance

b. Tap Dance d. Bollroom Dance

19. Tarian yang berasal dari daerah Cirebon, yang harus ditarikan oleh wanita yang masih suci, yaitu tari…

a. Jaipong b. Sintren

c. Zapin d. Lais

20. Keunikan tari Sintren terletak pada :

a. Musik pengiring

b. property yang digunakan

c. Ritual mengundang roh

d. gerakan yang berulang-ulang dan monoton


Jawablah dengan singkat pertanyaan di bawah ini!

  1. Sebutkan ciri tari rakyat?

  2. Apa yang dimaksud dengan tari upacara?

  3. Jelaskan yang dimaksud tari klasik/istana?

  4. Jelaskan fungsi tari pada masyarakat primitive?

  5. Untuk tujuan apa tari upacara yang sifatnya sacral ditarikan di istana?

----------------------




Contoh LKS Seni Musik
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis karya seni musik tradisional

Nusantara


Indikator :

• Mengidentifikasi elemen-elemen musik: ritme, tempo, nada, melodi dan dinamika musik Nusantara yang diperdengarkan


Materi :

Elemen musik

Musik memiliki beberapa elemen, yang merupakan unsur dari musik itu sendiri diantaranya adalah:
1) Ritme:

Ritme adalah salah satu dari konsep-konsep musical yang paling sukar untuk diidentifikasi. Adalah berbagai-bagai definisi untuk istilah ini, tetapi secara sederhana maka ritme dapat dikatakan sebagai ketukan-ketukan yang muncul sesuai dengan tanda sukat di dalam setiap biramanya.

Musik memiliki banyak karakter ritme. Ritme dapat kuat atau lemah. Ia dapat menjadi sangat teratur bilamana pola-pola aksen dan durasinya diulang-ulang, atau ritme bisa menjadi tidak teratur bilamana aksen-aksen dan/ atau durasinya berubah secara terus-menerus. Ritme bisa menjadi sederhana bilamana pola-pola tersebut hanya terdiri atas beberapa nilai-nilai nada, atau ritme bisa menjadi sangat kompleks (rumit) bilamana aksen dan durasinya sangat beranekaragam atau bilamana beberapa pola-pola ritmik muncul secara terus-menerus. Suatu jenis ritme yang sangat istimewa disebut dengan singkopasi
2) Tempo

Tempo adalah sebuah istilah dari bahasa Italia yang secara harafiah berari waktu, di dalam musik menunjukkan pada kecepatan. Musik dapat bergerak pada kecepatan yang sangat cepat, sedang tau lambat, serta dalam berbagai-bagai tingkatan diantara semua itu.


Tingkatan kecepatan di dalam musik ditunjukkan dengan istilah-istilah dalm bahasa Italia. Sebagai contoh:

• Presto : sangat cepat

• Allegro : cepat

• Vivace : hdup

• Moderato : kecepatan sedang

• Andante : agak lambat

• Adagio : lebih lambat dari andante

• Lento : lambat

• Largo : sangat lambat, dll
Istilah-istilah tempo tersebut di atas masih dipergunakan, tetapi tempo sekarang ini ditunjukkan secara lebih akurat dalam penulisan partitur dengan penulisan tanda-tanda metronome, yang memperlihatkan sejumlah ketukan-ketukan setiap menitnya.

Musik tidak selalu bergerak terus-menerus pada suatu kejadian, langkah yang teratur. Musik dapat melambat atau semakin cepat. Gerakan berangsur-angsur melambat dari tempo disebut ritardando; gerakan berangsur-angsur meningkat dari kecepatan disebut dengan accelerando. Bilamana tempo menjadi lebih cepat, musik secara umum lebih meregang dan menggairahkan; bilamana musik melambat, biasanya digantikan oleh relaksasi. Sebuah ritardando seringkali diperunakan dalam birama-birama penyelesaian dari sebuah komposisi.


3) Nada

Nada merupakan materi dasar dari sebuah musik. Nada, sebagaimana dibedakan dari bunyi pada umumnya, adalah suatu bunyi yang dihasilkan oleh getaran-getaran udara yang teratur. Suara-suara yang dibuat oleh angina, lalu-lintas, tepukan tangan, atau memecahkan kaca adalah bunyi semata-mata disebabkan oleh getaran-getaran udara yang dihasilkan tidak teratur. Bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh siulan, senandung, menyanyi, memetik dawai yang direntangkan, atau meniup ke dalam sebuah alat musik berlidah-lidah atau alat musik logam adalah nada-nada dikarenakan getaran suaranya yang teratur.


Semua nada musikal terdiri atas empat unsur: (1) tinggi-rendah nada, (2) panjang-pendek nada, (3) keras-lemah bunyi nada, dan (4) warna suara

Tinggi-rendah nada merupakan istilah yang menunjukkan tingkatan ketinggian atau kerendahan dari sebuah bunyi nada. Panjang-pendek nada musikal adalah pokok persoalan bagi keanekaragaman dalam panjang-pendek suara; yakni sebua nada dapat diperpanjang guna menganekaragamkan kepanjangan waktu. Keras-lemah nada dapat beragam dalam tingkatn kekerasan dan lelembutannya. Keras-lemah nada merupakan dasar untuk irama musimusicbagai aksen), dan memberikan dasar bagi sebah unsur musikal yang terpisah (dinamik). Sementara itu, semua nada musikal memiliki warna suara yang berciri khas. Unsur in memungkinkan seseorang untuk membedakan diantara suara biola dan , sebagai contoh, dari suara gitar, piano, organ, dll. Warna suara dari sebuah nada adalah menunjuk kepada sebagaimana timbre, kualitas nada, atau warna nada.


4) Melodi

Dengan beberapa pengecualian kecil, semua musik mempunyai melodi. Ia adalah elemen yang secara alamiah paling mudah kita ingat dari sebuah komposisi.

Melodi adalah suatu rangkaian nada-nada yang terkait biasanya bervariasi dalam tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada-nada.

Perlu ditambahkan bahwa, seperti kata-kata dalam sebuah kalimat, nada-nada dari sebah melodi membentuk suatu ide musikal yang komplit. Untuk memahami ide dari sebuah kalimat, kita dituntut untuk mengingat kata-kata dalam saling keterkaitan mereka; untuk menangkap sebuah melodi, kita harus mengingat nada-nada dalam saling keterkaitan mereka.


5) Dinamika

Dinamik mencakup semua tingkat kekerasan dan kelembutan dan proses yang terjadi dalam perubahan dari yang satu ke yang lainnya.

Kata-kata bahasa Italia tertentu dipakai untuk menunjukkan dinamika. Beberapa istilah yang sering dipakai dan dianggap penting adalah:

• Forte : keras

• Piano : lembut

• Fortissimo : sangat keras

• Pianissimo : sangat lembut

• Mezzo forte : agak keras

• Mezzo piano : agak lembut
Istilah yang berarti suatu perubahan bertahap (gradual) dalam tingkat dinamik adalah crescendo (semakin keras) dan diminuendo (semakin lembut).
Tidak seperti tempo, yang dapat dibatasi/ ditentukan dengan pasti dan tepat dengan petunjuk alat metronome, dinamik merupakan nilai-nilai yang relative (nisbi0. Tidak ada tingkatan mutlak untuk piano atau forte, mislanya.
Rangkuman:

Seperti musik dari barat, maka musik nusantara juga memiliki elemen yang merupakan unsur-unsur dari musik, yaitu: (1) ritme dapat dikatakan sebagai ketukan-ketukan yang muncul sesuai dengan tanda sukat di dalam setiap biramanya. (2) Tempo adalah sebuah istilah dari bahasa Italia yang secara harafiah berari waktu, (3) nada, adalah suatu bunyi yang dihasilkan oleh getaran-getaran udara yang teratur, (4) melodi adalah suatu rangkaian nada-nada yang terkait biasanya bervariasi dalam tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada-nada. (5) dan dinamika. mencakup semua tingkat kekerasan dan kelembutan dan proses yang terjadi dalam perubahan dari yang satu ke yang lainnya.

Latihan

Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat:



1. Ritme dapat kuat atau lemah. Ia dapat menjadi sangat teratur bilamana pola-pola aksen dan durasinya diulang-ulang, atau ritme bisa menjadi tidak teratur bilamana aksen-aksen dan/ atau durasinya berubah secara terus-menerus. Ritme bisa menjadi sederhana bilamana pola-pola tersebut hanya terdiri atas beberapa nilai-nilai nada, atau ritme bisa menjadi sangat kompleks (rumit) bilamana aksen dan durasinya sangat beranekaragam atau bilamana beberapa pola-pola ritmik muncul secara terus-menerus. Suatu jenis ritme yang sangat istimewa disebut dengan singkopasi

2. Jelaskan perbedaan antara elemen tempo dan dinamik


Petunjuk Jawaban Latihan

1. Jelaskan beberapa karakter dari ritme

2. Tempo diambil dari bahasa Italia yang berarti waktu, utnuk menentukan kecepatan sebuah lagu dimainkan. Kecepatan dari sebuah lagu bisa menjadi tepat dengan menggunakan alat bantu yang disebut dengan metronome. Sementara dinamika adalah salah satu istilah untuk menyampaikan eksprresi yang berarti semua tingkat kekerasan dan kelembutan dari proses yang terjadi dalam perubahan dari yang satu ke yang lainnya. Sifatnya sangat relative (nisbi0
Tes Formatif

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternative jawaban yang disediakan:


1. Ketukan-ketukan yang muncul sesuai dengan tanda sukat di dalam setiap biramanya.

a. Ritme


b. Melodi

c. Dinamika

d. Tempo
2. Tempo dapat diartikan sebagai

a. Keras


b. Lembut

c. Waktu


d. Durasi
3. Salah satu dari istilah tempo adalah:

a. Forte


b. Piano

c. Andante

d. Cresendo
4. Ritardando termasuk ke dalam istilah untuk:

a. Dinamik

b. Tempo

c. Melodi

d. Nada
5. Nada, merupakan materi dasar dari:

a. Dinamik

b. Melodi

c. Tempo


d. Musik

6. Suatu rangkaian nada-nada yang terkait biasanya bervariasi dalam tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada-nada disebut dengan:

a. Dinmik

b. Melodi

c. Tempo

d. Musik
7. Forte dapat diartikan sebagai:

a. Lembut

b. Keras

c. Sangat keras

d. Sangat lembut


8. Sifat dari dinamik adalah:

a. Pasti

b. Ragu-ragu

c. Nisbi

d. Tidak ada yang benar


Cocokkanlah jawaban kamu dengan kunci jawaban tes formatif. Jika jawaban kamu kurang tepat, bacalah kembali kegiatan belajar LKS ini.

Kunci Jawaban

1. a

2. c


3. c

4. b


5. d

6. b


7. b

8. c



Daftar Pustaka

Miller, Hugh M (2000), Pengantar Apresiasi Musik, Terjemahan: Triyono Bramantyo


Tim Abdi Guru, Kesenian SMP VIII, Penerbit Erlangga Jakarta

-----------------------------------




Yüklə 3,94 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   37   38   39   40   41   42   43   44   45




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin