Mutiara Shubuh : Senin, 01/11/99 (22 Rajab 1420H)
Tatakrama dalam shalat Jum’at
Mungkin suatu ketika kita dengan tidak sengaja datang terlambat ke masjid (karena sesuatu hal) untuk menunaikannya shalat Jum'at sehingga kita tidak mendapatkan tempat. Janganlah kita berusaha untuk mendapatkan tempat dengan menggeser-geser saudara kita yang lain dan mengganggu kekhusukannya beribadah dan bahkan kita melangkahi mereka yang telah dahulu datang, kecuali memang ada tempat yang lowong yang dapat diisi.
Peringatan ini diabadikan dalam hadits shahih dari Abdullah bin Busri ra yang mengatakan: Seseorang datang seraya melangkahi pundak orang-orang di hari Jum'at ketika rasulullah saw sedang berkhutbah, lalu Rasulullah bersabda: "Duduklah sesungguhnya kamu telah menyakiti dan datang terlambat" (HR Ahmad, Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)
Untuk itu seyogyanyalah kita datang untuk memenuhi panggilan shalat Jum'at ini lebih awal sehingga mendapatkan tempat dan jika memungkinkan pada syaf yang terdepan (atau yang lowong). Jika kita terlambat ambillah tempat yang kosong dan usahakan tidak mengganggu saudara-saudara yang lain beribadah dan jika memang ada tempat yang lowong dan harus melintasi orang-orang tersebut makan permisilah dengan baik sehingga kita tidak menyakitinya.
Mutiara Shubuh : Selasa, 02/11/99 (23 Rajab 1420H)
Keutamaan mandi dan datang awal untuk shalat Jum’at
Dari abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa mandi hari Jum'at sebagaimana mandi janabah, kemudian berangkat ke masjid sa'at yang pertama, maka ia seperti berqurban seekor onta, dan barangsiapa yang berangkat ke masjid sa'at yang kedua, maka ia seperti berqurban seekor sapi, dan barangsiapa yang berangkat ke masjid sa'at yang ketiga, maka ia seperti berqurban seekor kibas yang bertanduk, dan barangsiapa yang berangkat ke masjid sa'at yang keempat, maka ia seperti berqurban seekor ayam, dan barangsiapa yang berangkat ke masjid sa'at yang kelima, maka ia seperti berqurban sebiji telur, apabila imam keluar maka para malaikat datang mendengarkan peringatan" (HR Malik, Bukhari, Abu Dawud, Turmudzi, Nasa'i dan Ibnu Majah)
Note: Hadits diatas merupakan stimulan bagi kita untuk membersihkan diri sebelum datang ke masjid untuk shalat berjamaah dan berusaha untuk datang lebih awal dan mengejar syaf pertama. Selain itu hadits ini juga memperingatkan atas melalaikan untuk datang ke masjid untuk shalat Jum'at (terlambat). Dalam riwayat lain menyatakan bahwa jika kita datang setelah imam (khatib) berkhutbah maka malaikat telah menutup lembaran-lembaran catatan amalannya, sehingga akan sia-sialah Jum'atan kita. Untuk itu marilah kita menjaga waktu shalat kita dan juga saling mengingatkan kepada saudara muslim yang lainnya dalam menuju ketaqwaan dan hingga amal yang kita lakukan juga tidak sia-sia.
Mutiara Shubuh : Rabu, 03/11/99 (24 Rajab 1420H)
Anjuran membersihkan diri dalam menghadiri Jum’at (I)
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah saw: "Sesungguhnya ini hari raya yang dijadikan Allah untuk kaum muslimin, barangsiapa yang menghadiri Jum'at maka hendaklah dia mandi, dan jika ia punya wewangian maka hendaklah ia menyentuhnya dan hendaknya kalian bersiwak" (HR. Ibnu Majah dengan sanad hasan)
Note: Hadits hasan diatas mengingatkan kita bahwa hari Jum'at itu adalah hari raya bagi kita dan hendaklah kita membersihkan diri untuk menyambutnya dan memakai wewangian. Bagi kita yang harus kekanto dan kemungkinan tidak bisa mandi di kantor hendaknya kita niatkan di pagi harinya, bahkan syukur-syukur kita bisa mandi, tetapi setidak-tidaknya kita bersiwak (gosok gigi). Semoga Allah melihat kesungguhan kita dalam menyambut hari raya (jum'at) setiap minggunya.
Mutiara Shubuh : Kamis, 04/11/99 (25 Rajab 1420H)
Anjuran membersihkan diri dalam menghadiri Jum’at (II)
Sahabat-sahabat sekalian, berikut ini adalah salah satu hadits sahih yang menguatkan hadits hasan yang pernah disampaikan sebelumnya tentang mengemarkan mandi, bersiwak dan memakai wewangian pada hari Jum'at:
Dari Abu Sa'id al Khudri ra dari Rasulullah saw beliau bersabda: "Mandi hari Jum'at adalah wajib atas setiap yang sudah mimpi, bersiwak dan menggunakan wewangian sedapatnya" (HR. Muslim dan lainnya)
Note: Hadits diatas menyatakan mandi hari Jum'at adalah wajib bagi yang mimpi, ini berarti adalah mandi besar (Janabah) selayaknya mandi ketika berhadas besar. Jika kita merujuk pada hadits sebelumnya, Rasulullah saw sangatlah menganjurkan untuk mandi sebelum Jum'at yang mungkin bisa diartikan sebagai Sunnah Muaqqadah (hampir wajib), begitu juga dengan bersiwak dan memakai wewangian. Tetapi jika mengingat bahwa hari Jum'at (Yaumul Jum'ah, hari berjama'ah) itu adalah salah satu hari besar (raya) bagi ummat Muslimin, maka memang sudah sepantasnyalah kita bersiap-siap untuk merayakannya dengan datang ke masjid lebih istimewa dengan melakukan hal-hal diatas tadi.
Mutiara Shubuh : Jum’at, 05/11/99 (26 Rajab 1420H)
Keutamaan syaf terdepan dalam shalat berjama’ah
Dalam mehadiri shalat berjama'ah hendaklah kita berusaha untuk mendapatkan syaf yang terdepan. Khususnya ketika menghadiri Jum'at terkadang kita hanya berusaha mencari tempat yang enak duduk, bersandar atau bahkan terkadang kita tertidur. Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah saw menyatakan bahwa sekiranya kita tahu keutamaan syaf terdepan itu maka kita semua akan berebut bahkan dengan berundipun kita akan rela. Sementara diriwayat lain Rasulullah saw menggambarkan bahwa seseorang akan berupaya mendapatkan syaf terdepan itu meskipun dengan merangkak demi mendapatkan keutamaan tersebut. Imam Ali bin Abi Thalib ra menggambarkan keutamaan syaf terdepan itu akan mendapatkan seratus kebajikan dan syaf berikutnya dikurangi sepuluh dan begitu selanjutnya. Tetapi sungguhpun begitu semua ini hanyalah sebuah stimulan bagi kita yang pada dasarnya untuk lebih mendekatkan kita kepada Khalik Pencipta.
Nah....... sebaiknya janganlah kita sia-siakan kesempatan ini, marilah kita berpacu untuk datang ke masjid untuk shalat berjama'ah lebih awal sehingga mendapatkan syaf yang terdepan dan Insya Allah akan membalasnya sesuai dengan disampaikanNya melalui insan pilihanNya, Rasulullah saw.
Dostları ilə paylaş: |