07.45
peserta selesai. Monik mengajak peserta bermain-main sejenak untuk lepaskan kantuk. Yanu terpekik ketika mon ngajak main c o c o n u t dengan memainkan jari. he…ternyata pur langsung bisa tanggap..huebatttt. peserta diajak nyanyi. Yanuar kok malah bengong sich…woiii bangun yan…………Sekarang gerakan kedua…..lebih atraktif, karena makai gerakan tangan..yanu kelur kandang…eh keluar arena..
kembali ke bahasan awal….sekarang giliran dosha in action…duo Indra n Indar maju.
Indar menuliskan sesuatu…memberikan awalan cerita kondisi dosha.
Indar
Idealisme dosha tahun kemarin adalah membangun pondasi. Idealisme sekarang sesuai pentahapan th lalu, yaitu pemantapan posisi dosha. 1 semester kemarin dosha selesai membuat konsep. Selain itu dlm rangka membangun pondasi pula dilakukan juga aplikasi tahap awal, yaitu pemberian beasiswa dan membuat link2 baru yaitu ke arah donatur u/ beasiswa. Th ini dosha akan memantapkan posissi dosha. Masalahnya adl masih sedikitnya kader yang paham dg ruh dosha. Kedua masih minimnya jaringan. Ketiga masalh mekanisme, misalnya mekanisme pengambilan dana donatur. Berangkat dari sana, dosha buat 4 strategi, yaitu :
-
Memperkuat sistem, misal di tata administrasinya.
-
Mempersiapkan kader, penanaman ruh dosha pada kader
-
Perluasan jaringan , lebih ke lembaga
-
Memperjelas masalah donatur.
Pemantapan posisi dosha ke dalam n keluar ini, mengingat bentuk dosha y lembaga sosial. Ini merupakan konsekuensi dari tugas2 dosha. Jika hanya ke dlm proses perkembangan dosha terhambat. Jika keluar saja, maka internal dosha y akan keteteran.
Indra
menambahkan, bentuk konkret, penggalangan dana dan pemberian beasiswa.
Untuk konsep besok
Untuk kaderisasi memang dibutuhkan kader yang qualified di bidang ini. Ini dilakukan dengan memperkuat sistem pembinaan internal dan penerima beasiswa. Ada spesifikasi kualitas dalam penerima beasiswa. Dosha konsepnya memang menggarap bidang pendidikan.
Presentasi oleh Indar ‘n Indra selesai.
Monik tawarkan ke peserta adakah yang ingin bertanya..
Pur Permasalahan mendasar yang ada di dosha apa?
Indar ada 3 permasalahan mendasar di dosha, masih kurangnya kader yang paham dengan ruh dosha.
Yanu Berapa perbandingannya? Lebih banyak mana antara kader yang paham dengan yang tidak paham .
Indar ini terkait dengan pentahapan kaderisasi di dosha. Kader yang ada memang baru sampai tahap 2 (baru dilibatkan pada tataran aplikasi konsep/dataran teknis)
Adi Adakah relevansinya dengan Jama’ah Shalahuddin apa yang akan dilakukan dosha? sinkron ngga’?
Indar Kalo visi Jama’ah Shalahuddin adalah mempersiapkan, penguatan, pengembangan, maka ................disambung oleh Indra.
Indra Relevansinya jelas ada. Karena nantinya Jama’ah Shalahuddin akan mengarah ke sana
Yanu targetnya sampai kapan kader baru akan mampu memahami ruh dosha?
Indar mekanisme yang ada di dosha adalah: 4 orang tua yang ada di dosha melihat potensi kader. Mereka jadi tim kaderisasi dosha. Strategi yang dilakukan, melihat potensi. Yang ada nilai plus diajak melakukan percepatan proses.
Yanu kalo begitu temen2 baru harus paham kalo memang dibutuhkan percepatan kader.
Indar memang ada percepatan untuk beberapa kader
Mukhlis (menambahkan), kenapa bso ada percepatan. Pengurus lama ada yang akan kkn dsb. Dg percepatan diharapkan bso tak kosong, dan memang ada keinginan untuk mempercepat kemandirian dan itu butuh org2 kreatif. Dosha mengambil segmen pendidikan saja karena mau fokus. Ada nilai lain yang ingin diberikn dosha ke penerima beasiswa, yaitu nilai2 kesadaran akan pentingnya pendidikan termasuk pendidikan ruhiyah
Pur Kalo sudah mantap, apa yang diinginkan dosha jika di Jama’ah Shalahuddin ternyata menghalangi?
Mukhlis BSO memang sekarang dijadikan sbg ajang latihan u/ penanganan dompet sosial. Inginnya ini bisa diteruskan sampai kuat dan bisa. Dosha ingin memberikan lapangan kerja u/ para shalahuddiners.
Monik (mencukupkan diskusi untuk dosha). apresiate u/ doshaers…..it’s….oke
Monik review proses, menjelaskan ke Rina dan Mukhlis. Lhoooooo Mukhlis malah ngacir ki piye. Monik dapat telpon….saleh masuk menggantikan. Saleh senang dengan kehadiran Niko. truzz jadi sedih karena Niko nggak masuk di sesi ini. Saleh cerita bahwa sedihnya berkurang karena mukhlis datang. Kedatangan Mukhlis mengingatkan Saleh pada Bo bo ho(saat Saleh cerita Mukhlis sedang di luar). Eh mukhlis bener2 datang lagi, Saleh membawa peserta u/ memperhatikan Mukhlis. Saleh malah cerita tentang Bo bo ho….....sambutan u/ kedatangan Mukhlis dan Rina.
08.46
Dian datang
Saleh melanjutkan, melihat-lihat hasil evaluasi peserta yang telah dibuat tadi malam. Pur disuruh membacakan salah satu hasil evaluasi. Satu yang menarik ….ketum disuruh memberi contoh yang baik. Lanjut ke proses selanjutnya…masih ada 4 bidang yang belum presentasi. Saleh menawarkan apakah keempat-empatnya mau dilakukan secara bersama-sama atau bagaimana.
Yanu usul, 3 saja dan untuk ketua nanti saja.
Vanti 2 saja, kaderisasi nanti nunggu yusuf
Saleh oke 2, sekretaris dan xtern. Pembagian kelompoknya :
Sekretaris : dian, anik, mukhlis, vanti, indra, maulin, indar
Xtern : adi,rachmat, yanu, rina, wulan.
Setelah itu peserta langsung berpencar sesuai kelompoknya masing-masing untuk berdiskusi sesuai dengan pembagian yang telah dilakukan.
09.40
peserta masuk, langsung presentasi dari dian, pemaparan ttg kesekuman. Hasil lihat di bagian ideallisasi js ke depan sub bagian sekretaris. Indra menambahkan, sorry nggak tercatat, komputer hang. Lanjut dari KSK, Anik memaparkan tugas KSK. Setelah itu Mukhlis memaparkan kerumahtanggaan. Sebenarnya kalo di penghuni harian sendiri nggak ada konflik, masalah yang ada adalah pada aset Jama’ah Shalahuddin yang banyak rusak. Terus u/ kebersihan sebenarnya tanggung jawab bersama, bukan hanya masalah penghuni harian. Kesadaran semualah, masing2 pribadi. Buku-buku Jama’ah Shalahuddin banyak berserakan. Pemasangan aksesoris tembok, jangan nempel double tip di tembok, semacam panu ditembok Jama’ah Shalahuddin. Untuk penghuni harian, pengaturannya perlu waktu. Sekarang ini jadi masalah berat. Kalo spt ini Mukhlis akan jadi musuh bersama…so..how.
Mukhlis selesai. Forum di-handle lagi oleh Saleh.
Saleh memberi penjelasan ke Dian yang akan pergi. Nanti siang akan ada pembuatan program. Ini just informasi. Keputusan terserah Dian. Sebelum pergi dian menyampaikan ketidaksepakatannya pada konsep training yang dibuat oleh fasilitator.
Dian nggak sepakat dg. metode yang digunakan di training ini, penyusunan proker sudah ada tempatnya di musker. Training ini jadi semacam musker tandingan.
Saleh acara ini tak akan menggantikan musker. Di sini teman2 belajar bagaimana membuat dan menyusun proker but ini serius. Pembuatan program yang ada di sini tak harus langsung diketok palu. Karena hasil pembutan program di sini bukan keputusan final untuk langsung menjadi proker js.
Sesi dilanjutkan lagi. Saleh mempersilahkan peserta untuk melakukan pengkritisan.
Adi Kaitan proker KSK dengan posisi Jama’ah Shalahuddin as pusat referensi, bagaimana???
Rachmat (memperjelas pertanyaan dari Adi), maksudnya adalah pusat data.
Anik ra dhong........( anik tak bisa menjawab pertanyaan dari Adi karena belum paham maksudnya).
Adi KSK sebagai pusat data resmi. Konsep yang diajukan spt apa.
Anik sebagai contoh ksk menyimpan data2 progress report per bulan tiap bidang, sehingga bisa diakses oleh seluruh komponen js. Sekali lagi anik mengeluhkan nggak dhong…mumet….
Indra konsentrasi ksk, terfokus ke mana besok? Permasalahan yang ada di KSK apa.
Anik mungkin jadwal piket, nggak tau jalan ngga. Sedangkan permasalahan yang ada adalah personel yang jarang datang, butuh staff yang komitmennya tinggi. Untuk masalah tatib penghuni harian akan dibicarakan di Pengurus Harian
Penjelasan dari anik dicukupkan sampai di sini saja. Forum diambil alih oleh fasilitator kembali. Saleh pun masuk ke forum untuk menghandle peserta.
Saleh merekomendasikan perlunya kepedulian dan kerja sama antar bidang misalnya diwujudkan dengan adanya pelaporan progress report secara teratur ke ksk.
Monik kalo bisa, ada alur informasi yang jelas antara bidang satu dg bidang lain. Jika jelas bisa meminimalisir masalh. Saleh Menawarkan pada peserta apakah akan melanjutkan forum atau rehat dulu. Ternyata peserta memilih untuk teruuus...........
OK, kalo gitu lanjut ke ekstern. Adi pun maju untuk presentasi.
Adi extern di otak kita seperti apa ? Extern adalah deplunya Jama’ah Shalahuddin. Membawa politik luar lembaga. Dari sana, fungsi dept. extern diturunkan dlm 3 poin.
-
Hubungan antar lembaga : jaringan, pensikapan
-
Corong Jama’ah Shalahuddin
-
Humas
Arahan kerja dept. extern ada 4 :
-
Back up MCP
-
Hubungan dengan lembaga pergerakan
-
Mengkoordinasi kan dakwah di UGM
-
Punya wewenang u/ berhub dg lembaga lain dg seijin ketua.
Ada permasalhan dg tugas extern terkait dg kapasitas internal Jama’ah Shalahuddin sendiri. Harusnya extern membawa keluar hasil2 dari Jama’ah Shalahuddin, misalnya mengenai kaderisasi, pewacanaan dan isue. Padahal kaderisasi baru pemantapan dinniyah. Sedang dalam waktu yang sama harus ada pengelolaan wacana (padahal wacana baru melakukan kaderisasi wacana), terus harusnya isu juga harus berjalan.
Rina arahan dari ketua spt apa
Yanu piye yan…aku ketinggalan sorry…
Saleh Ini menarik. Menangkap ada prinsip positif, ada proses dialog dan diskusi. Ketua tak otoriter. Dalam TGTB sudah menjelaskan itu. Jika ada pemaknaan ganda mungkin bisa ditinjau, dibuat keputusan baru yang diumumkan kemudian tanpa harus menganulir keputusan yang telah ada.
Ada lagi pertanyaan dari peserta?
Indra belum jelas tentang MCP
Adi MCP hadir pasca FS XII, keputusan dari sana Jama’ah Shalahuddin jadi pengelola MCP. MCP tugasnya pengelolaan isu strategis, identifikasi masalah, alternatif solusi, lempar ke publik (seluruh LDK).
Saleh extern mrpk dept y paling banyak beririsan dg wacana. Cerita masa lampau, dulu dibentuk forum non struktural untuk mendiskusikan dan membuat alternatif solusi. Sehingga ketika teman2 extern keluar sudah siap. Nanti ada pembuatan proker yang diharapkan ada sinergisitas di sana. Apa sih kebutuhan extern thd wacana, dan bagaimana penyikapan wacana. Begitu juga dg yang lain. Tak perlu misalnya extern membentuk Jama’ah Shalahuddin dalam Jama’ah Shalahuddin, cukup mensinergiskan dengan dept lain. Ini saatnya Jama’ah Shalahuddin membangun pondasi. LDK punya posisi tawar yang tinggi dan mampu memberikan kontribusi pada perubahan sosial lewat MCP dan Jama’ah Shalahuddin merupakan salah satu tulang punggungnya. Nambahi, pentingnya kerja sama dg luar untuk belajar. Ada usulan Dosha kerjasama dg DSUQ untuk belajar. Demikian juga dept lain. Sekali lagi link itu penting, kalo kita mau maju kita harus mau membuka diri u/ belajar. Dan ini tugas dari extern u/ membuka link dengan lembaga 2 bersangkutan. Masuk ke agenda berikutnya. Diskusi kelompok, pengkaderan dan ketua. Diskusi 45’. Masuk lagi jam 13.00 Pembagian kelompok:
Ketua : Yanuar, anik,maulin,purwoko, rachmat.
Pengkaderan : Yusuf, Vanty,wulan,rina, indra, adi.
13.00
syahrul buka forum dengan bismillah.
Yusuf buka dengan basmallah juga, minta kursi di depan u/ duduk. Peserta tertawa…Yanuar tertuduh, akhirnya Syahrul yang maju
Idealisme pengkaderan : lihat di kertas. Fokus pada pembinaan tsaqofah dinniyah. Masalah yang ada : tak semua anak kaderisasi paham terhadap konsep kaderisasi, kesadaran dari kader masih kurang terhadap pentingnya proses kaderisasi, konsep kaderisasi yang setiap tahun berubah, luasnya bidang garap kaderisasi, kurangnya referensi sistem kaderisasi.
Analisis kebutuhan : penguatan internal kaderisasi,sosialisasi pentingnya proses kaderisasi pada kader, lihat di kertas ya……
Syahrul ada yang ingin ditanyakan ?/ Coba hubungkan dg hasil kemarin, dg kebutuhan kemarin.
Pur ketika wacana presentasi sempat disinggung di sana. Fungsi pengkaderan dlm membuat kader punya ciri kemampuan dlm wacana, punya ciri khas.
U/ masalah kesadaran kader yang masih kurang itu masalah turunan dari kualitas kaderisasi ya ada.
Yusuf berpedoman pada arahan kerja. Menekankan pada Tsaqofah Dinniyah dg tak melupakan kebutuhan yg lain. U/ wacana tugas kaderisasi ngopyak2 kader u/ ikut acara yang dibuat dept. wacana. Up grading bidang diserahkan pada bidang masing2. U/ permasalahan kader, memang benar. Hal tersebut disebabkan karena kurang optimalnya sistem kaderisasi. Sebenarnya ada penjenjangan. Kader nggak mau karena kurang optimalnya pengarahan ke sana. Kaderisasi tak hanya tugas dept. kaderisasi thok. Itu tugas semua
Syahrul ada tanggapan dari yang lain nggak yang terkait dg tj u/ mengurusi kaderisasi/kebutuhan bidang lain spt wacana, LP, Extern dll karena kaderisai memfokuskan pada tsa din.
Pur esensi kaderisasi di mana. Okelah tiap bidang akan ada up grading. Tapi adalah tugas Kaderisasi untuk membuat ciri khas kader.
Yusuf spesialisasi memang diserahkan pada bidang masing2.
Rachmat maksud spesialisasi.
Yusuf jangan bayangkan ketika dept lakukan up grading truz semua anak Jama’ah Shalahuddin ikut. Nggak mungkin. Yang digarap kaderisasi yang umum ex : Manajemen scr umum, Jama’ah Shalahuddin itu apa, mengapa harus aktif di Jama’ah Shalahuddin. Tugas kaderisasi : rekruitment, pembinaan (how agar kader meningkat mutunya), penjagaan (how kader mutunya tak turun dan tak lari) dan pemetaan.penjagaan ; agar kader tidak lari dari Jama’ah Shalahuddin, misal pemanduan, ikut aktif dalam kegiatan.
Pemetaan : minta pertimbangan dulu ke bidang , fungsi placement orang
Rahmat ketika wacana kuat penguatan internal
Puwoko bagaimana bisa ada pemetaan, kan sudah ada spesialisasi di bidang
Yusuf untuk melakukan pemetaan, dept. Kaderisasi juga melihat data dari berbagai pihak
Syahrul ada persoalan mendasar ttg pemahaman
Anik harapannya ada peningkatan dari TKJS 1,2,3.
Purw apa idealisasi kaderisasi 1 thn ke depan (terkait dengan masalah karakteristik kader)
Yusuf kita tidak akan temukan kata sepakat ttg karakteristik kader. Jama’ah Shalahuddin hanya proses utk temukan jati diri kita. JS hanya jembatan saja.
Purw artinya anda tidak punya idealisme
Syah bisa jadi punya, yaitu menjadi jembatan yang kokoh, yang bisa digunakan untuk berlari
Yusuf ya seperti itu
Syahrul untuk menjadi jembatan y kokoh itu apa y harus dilakukan
Yusuf Piye…ra donk
Saleh tak semua pertanyaan harus dijawab.
Yusuf jangan personal attack, minta fasilitator diganti saja.
Syahrul kita sepakat u/ belajar. Persoalan bagaimana, itu y/ kita cari
Saleh beri catatan hal yang blm disentuh yaitu kurikulum. Generasi Pipit sdh bikin kurikulum kaderisasi. Saya lihat, kurikulum itu mrpk kurikulum terbaik u/ LDK. Generasi selanjutnya tak dilanjutkan lagi. Ketika bicara sistem maka kurikulum bisa mempermudah. Sebenarnya ada banyak kritik karena kurikulum itu dibuat sdh 2 th lalu. Ada yang perlu diperbaiki, walaupun tak harus ditinggalkan. Yang sedikit bisa mengimbangi baru IRM. KAMMI juga sedang belajar. Di ITS sdh mulai dipraktekkan.
Yusuf kadang2 terpikir kurikulum. Jika tugas2 dept. Kaderisasi yang lain sdh selesai, maka akan digarap.
Yusuf pamitan, disuruh Saleh salaman sama syahrul.
Syahrul (menambahkan) ada 3 tipe kader : imitator, modifier dan inovator.moga kita tak menjadi tipe yang pertama.
Setelah itu, Syahrul memersilahkan Yanuar maju.
Yanu Ada permasalahan yaitu semua bidang lemah di pemahaman. Yanuar akan berperan sebagai ketua, leader, partner dan sebagai ayah (seperti yang telah diterapkan Yan di ekstern)
Berawal dari TGTB dan Garis-garis Besar Haluan Kerja.
Krisis Jama’ah Shalahuddin berawal dari ketua. Ketua baik, ya organisasi baik.Permasalahan ada2 : ketua dan organisasi. Masalah ketua apa:
Yg tahu masalah ya ketua.
Idealisme : melaksanakan amanah bdsr TGTB dan Garis-garis Besar Haluan Kerja.
Ada masukan bahwa Yanuar sebaiknya membuat sejarah di tengah krisis Maksudnya di tengah krisis melaksanakan fungsi pembinaan, pengkaderan pelayana, pengkajian scr kolektif nggak bisa. Akan lakukan kaderisasi di tingkat Pengurus Harian, mengikatkan emosional Pengurus Harian y berakarakter beda2, membangun pola komunikasi, jgn sampai nggak tau permasalhan di sana, mendekatkan secara kultural???, harus pandai membangun strategi organisasi.
Melihat pemahaman akan Garis-garis Besar Haluan Kerja masing2 Pengurus Harian
Posisi di maskam , kita tinggal menunggu waktu u/ diusir. If takmir siap, Jama’ah Shalahuddin bisa diusir.Padahal konsep th ini pemakmuran maskam.
Masalah person Pengurus Harian karena karakter y’ berbeda-beda…..harus bisa menyesuaikan.
Kebutuhan :
melaksanakan arahan kerja dg apapun. huda nyeletuk, miskin…
ada masukan untuk membentuk tim sukses non struktur.
Membuat program y dibuat itu mampu menjadi / mencirikan kerja kolektif.
Syahrul silahkan tanggapan
Pur tahun kemarin idealisme kita juga optimalisasi maskam. Apa yang seharusnya dibutuhkan yang bisa jadi jalan keluar y bisa memudahkan penyelesaian masalah2 lainnya.
Pur menyalahkan karena yan bilang ttg tim khusus di sini
Yanu Fokus di wacana ternyata berat setelah dianalisa. Dan maskam merupakan modal yang besar. Berdasarkan TGTB, yang paling realistis adalah pelayanan. Solusi yang bisa memecahkan permasalahan….kita lakukan karena kita paham. Pemahaman kita pada Garis-garis Besar Haluan Kerja adalah kunci dari semua ini. Strategi, akan menjalankan 3 fs ketua dg baik. Selanjutnya setelah musker strateginya menjaga agar tetap pada rule. Ketiga, tim sukses pada PH
Syahrul silahkan ditanggapi dengan mengaitkan dengan karakter Jama’ah Shalahuddin y bersifat patembayan dan paguyuban. Paguyuban mensyaratkan adanya karakter ketua yang kuat. Sedangkan patembayan lebih pada struktur. Apakah akan buat Rakyat sebagai penguasa???? Model spt apakah yang ingin digunakan.
Kiki Banyak sekali yang ingin kita capai, sedangkan waktu kita hanya satu th. Membuat sejarah itu tdk mudah. Dan kita tak harus jadi pemimpi.Yanu bisa lebih baik dari th kemarin itu saja itu sdh sejarah. Percayalah staffmu. Yakinlah bahwa anak buahmu lebih dari apa y kau pikirkan.
Saleh mengutip pernyataan Syahrul tentang people center leadership. Ada beberapa tipe kepemimpinan. Pertama, kepemimpinan tradisional. Itu seperti patembayan dan paguyuban. Tipe selanjutnya yaitu tipe kepemimpinan Elitis dan populis. Elitis selalu di depan dan staff mengikuti. Pada tipe ini yang mengetahui akan ke mana hanya pemimpin. Yang lain just mengikuti. Populis itu pemimpin yang lahir dan besar di tengah. Pemimpin dg tipe ini akan selalu berada di tengah2 anggotanya. People center development…
Bagaimana kita membangun kepercayaan pada semua org. dan perlunya proses yang bertahap. Taksemua y kita inginkan bisa kita raih sekarang.
Yan Mungkin saya salah dalam memilih diksi,terkait dengan membuat sejarah tadi. Maksudnya saya adalah : Antum semua tak bekerja pada saya. Perlu org yang memfasilitasi pengambilan keputusan dalam organisasi. Maka, saya akan melaksanakan 3 fs (leader, partner, dan ayah).Yang bisa kita capai dan kita bangun bersama, ya itulah sejarah….saya masih memberi kepercayaan sampai hari ini pada temen-temen. Tak lakukan intervensi terlalu jauh dan berusaha untuk kooperatif.
Anik saran: jangan sampai kita terjebak pada pekerjaan2 rutin, teknis.
Indra bagaimana strategi yang akan dilakukan ?
Yanu strategi yang akan dilakukan; pegang Pengurus Harian. Itu akan jadi kekuatan saya.
Syahrul telah dipaparkan msi kepemimpinan yanu. Sebuah nilai tak akan dipercaya sebagai nilai y baik jika tak terasakn , metode/ mekanisme y bagaiman y hrs dipakai u/ menjamin nilai2 tsb bisa terlaksanakan.
Saleh beri ilustrasi sederhana ttg struktur ttg DS. Dulu ada kasus, kader JS lebih percaya pada orang-orang non struktural daripada orang-orang yang duduk di struktur (Dewan Syuro’). Ternyata, kepercayaan juga jadi masalah. So..tak hanya mekanisme, tapi juga poin kepercayaan juga penting. Dg mekanisme apa kepengurusan ini akan jadi demokratis, tdk elitis. Bisa kreatif dan inovatif
Yanu Ada proses pengawasan per departemen.
Membuat alur masalah. ada masalah yang cukup sampai Pengurus Harian, ada yg cukup di bawah, ada yang harus sampai ketua. Ada proses tafahum di sana. Ada proses keterbukaaan.
Syahrul ada cross chek
Huda ada kekhawatiran ketika Yanuar bertumpu pada Pengurus Harian. Ini rawan karena Pengurus Harian sdh terbebani dg permasalhan bidang, jika harapan tertumpu di Pengurus Harian dia hanya akan bertemu dg org2 y kelelahan shg ketika diajak mikir sudah tak optimal. Khawatirnya hasil /keputusan yang terambil tidak melalui proses pemikiran yang matang karena sdh terlalu capek. Kedua, dg spt itu melakukan pembatasan terhadap rumpun bawah. Padahal itu sangat penting dilakukan untuk mengetahui permasalahn y berkembang di bawah. Selain itu biasanya akar rumput suaranya lebih jernih dalm menyelesaikan masalh. So, mmg butuh tim ahli di bawah Pengurus Harian itu sendiri. Intinya butuh tim di non struktural. Kalo Pengurus Harian mengalami krisis (mis ada Pengurus Harian y mnganut asas asal bapak senang), masih akan ada orang2 yang memikirkan masalah2 yang ada.
Selanjutnya, khawatir terjebak pada fungsi pemakmuran maskam. Maskam hanya jadi sarana. Usul tetap menekankan pada fs Jama’ah Shalahuddin di TGTB. Bagaimana kita menyiapkan kader u/ diusir dari maskam walaupun bisa jadi sarananya dg memakmurkan maskam. Intinya maskam just jadi sarana.
Syahrul tertarik dg krisis dan sejarah. Ingat cerita Zainuddin ada seorang kakek y menanam pohon kelapa, kok mau-maunya. Ternyata jawabannya itu untuk anak cucu. Itu bisa kita contoh. Kalau permasalahan kita di pondasi ya perkuat pondasi itu. Jangan hanya njagani dindingnya. Jangan sampai kita terjebak, menjadi lembaga yang populis. Kita mencoba memberikan pondasi yang kokoh untuk masa yang akan datang.
Saleh tak perlu kita mencari kredibilitas. Ketika kita berbuat y terbaik itu akan kita dapatkan sendiri. Bagaimana kita menginvestasi kader y berkualitas, kultur y bisa dipercaya dll untuk masa depan.
Yanuar Yanuar tak bisa sendiri.
Saleh sampai di sini, habis ashar kumpul, agenda membuat program.
15.36
Acara dimulai lagi. Monik menjelaskan proses yang akan dilalui.Tugasnya adalah membuat program dengan perincian :
-
Latar belakang / argumen kenapa program tsb dilaksanakan.
-
Tujuan
-
Target Out put
-
Karakter ( ciri khas/ keunikan) program
-
Keterkaitan/relasi antar program
-
Sinergisitas antar bidang
Ruang lingkup program yaitu internal dan external.
Saleh argumen real. Untuk tujuan boleh abstrak but target harus jelas. Kumpul di sini 19.30
20.02
Acara dimulai lagi. Fasilitator tawarkan pertukaran posisi. Tak disepakti oleh peserta. Saleh sadarkan peserta akan keterlambatan yang dengan sukses telah dilaksanakan. Peserta y sdh hadir yanu, indar, rachmat, adi, rina, wulan, anik, maulin, vanty, niko. Saleh promosikan proceeding JMF. Ini meniru Beware Mind Virus( proceeding TFT II JS tahun 2001). JMF berhasil memodifier. Jama’ah Shalahuddin sdh merintis banyak hal. Cuman kita tak tau sejarah kita, jadi terlindas sejarah. Kita malah alami krisis eksistensi. Dengan segala keterbatasan, training ini digarap dg keseriusan. Saleh nanya niko lagunya so7..seberapa pantaskah kau untuk kuandalkan..lanjutannnya piye niko…cilakane……(niko ndagel, meneruskan dg bahasa jawa). Intinya saleh inginkan ada saling kepercayaan..hingga seberapa pantas kau bisa kuandalkan..jawabannya lebih jauh dari yang bisa kau bayangkan. Cross chek yang hadir : LP, wacana, kaderisasi, ketua, dosha, bendahara, extern, sekretaris, pers belum. Diskusi malam ini dibagi dalam 2 kelompok besar.
Gimana, peserta?
Niko kalo bareng aja gimana
Saleh piye..kalo dibagi bisa lebih irit waktu.
Yanu hitung aja kalo bareng bisa ngga’
Syahrul menghitung waktu , ternyata masing2 bisa 18 menit. Akhirnya dibuat bareng, Mulai dari LP
Niko memamitkan fajar. Proker, u/internal LP akan diadakan evaluasi bulanan, kalo bisa di luar masjid. Akan adakan pengajian satu bulan sekali di rumah masing2 personel.
U/ extern bedah film bisa jadi AADC or tusuk jalangkung. Jelas ini akan komersil sekali. Selanjutnya konser duet maut, misal rhoma dg inul. Kajian rutin di maskam tetap akan dilaksanakan. Selain itu juga pengajian akbar
Anik kalo bedah film, masih bisa diterima. Tapi konserduet maut…terkait dengan citra ke-LDK-an kita bagaimana?
.
Niko Itu hanya sekedar contoh. Di sana akan coba ditampilkan sisi2 Islam. Resiko akan selalu ada. Banyak mudharat or manfaatnya terserah nmasing2 individu.
Anik usul.ngadain konser nasyid di boulevard malam minggu.
Saleh ada ide, anik beri alternatif. Berarti ada komparasi. Pasti LP sudah melewati proses analisis, mengapa tidak memilih nasyid saja, tapi kenapamilih bentuk yang lain
Niko anak lp sdh punya rancangan u/ mengadakan kegiatan di boulevard. Jelas pasarnya ke orang umum. Masalah pengisi, terserah kalo teman2 mau usul. Akan dipertimbangkan. Ini akan melalui proses penggodogan lagi. Duet dari segi islam dan entertainment, y digabungkan jadi satu dan menjadi konsep dakwah.
Rina Kalo dulu pelayanan ada jumatan, kesma, bina desa,…sekarang u/ ke dalam belum ada yang untuk Jama’ah Shalahuddin semacam kesma dulu
Niko itu jadi program umum saja, tak jadi program khusus dept.
Rina itu bukan kewenangan LP??
Niko tidak. Di arahan kerja juga tidak ada.
Monik segmentasi, sudah terfikirkan belum, follow up setelah kegiatan.
Adi perubahan sosial y/ ingin diraih via apa. Kalo dosha jelas lewat pendidikan. Lha kalo ini kemana.
Kedua bout duet maut. Ada tujuan untuk menggaet massa. Tindak lanjutnya apa
Rachmat (memperjelas maksud Adi) apakah kita ingin sekedar membuat kerumunan ofr mau buat barisan.
Niko Kalo follow up, belum punya pemikiran. Jika ada usul, sangat ditunggu. Spt kemarin malam y sdh dialurkan,tujuannya adalah image LDK y exlusive bisa terkurangi shg bisa mengurangi ketakutan orang awam ke LDK
Saleh ada terobosan, berani berpikir alternatif. Untuk selanjutnya bisa kita pikirkan bersama.
Selanjutnya wacana. Kita sambut tampilnya ayahnya anak2 wacana.
Rachmat ada 3 opsi kemarin, opsi tersebut bermasalh karena kualitas kader masih sangat kurang, So y akan dilakukan adalah penguatan kader. Untuk bisa …sorry mat aku ra donk dg y kau omongkan tulis dewe ya. Untuk itu akan dilakukan training / bulan dan diskusi/ minggu. Bisa jadi nanti bedah buku, bisa jadi bedah film. Ada training wacana ada diskusi. Dari diskusi diharapkan ada kegiatan insidental. Diharapkan arahnya nanti mengarah pada think tank. Nanti diharapakan akan hasilkan aksi. 7an : penguatan wacana, mengasah kekritisan kader
Adi proses2 itu ada semacam keterputusan dengan langsung ke think tank. Strategi yang diklakukan apa untuk menghubungkan itu
Rachmat
Syahrul bahasa anda represif, piye tho, iya tho..(mengomentari Rachmat)
sebelum memproduk wacana, teman2 perlu up grading
Yanu ada standarisasi wacana di kader, bagaimana caranya?
Rachmat spt di tkjs 1 ada standarisasi di sana, kader setelah keluar tau apa. Di wacana bisa jadi kader harus menguasai misalnya marxisme , dll.
Syahru ada beda pemahaman, yang dimaksud oleh dept. Wacana adalah standardisasi kapasitas minimal kader.
(Syahrul cross check ke Yanuar) Piye Yan?
Yan kaderisasi wacana, dia harus paham sejarah Jama’ah Shalahuddin. Untuk mengkaji wacana lain, alasannya apa. Alurnya harus jelas.
Rachmat ada yang diwajibkan ada y mantub.
Yanu asal siap dg alasan
Syahrul sepakat ada standarisasi. Untuk bisa tentukan apa y/ harus dikuasai bisa jadi ini gawean kaderisasi.
Rachmat bagian kerja wacana merupakan irisan dengan kaderisai, extern, LP, terus ada sosialisai u/ aksi
Rina akan lebih menekankan pada alat. Belajar untuk menganalisa wacana, bukan wacana itu sendiri.
Syahrul (memperjelas dengan ilustrasi);
kader wacana, spt petani yang harus mencangkul. Mencangkul bisa dilakukan asal bisa menguasai alatnya. Persoalannya sudah tahu belum alatnya seperti apa.
Saleh Rachmat sudah berpikir strategis dan sistematis. Ini y diharapkan bidang pengkajian sebelumnya. Adanya kurikulum u/ pengkajian, walaupun isi kurikulum belum jelas, tapi dept. Wacana telah berani u/ memulai. Ini kreatif..Lanjut, siapa…yang sekarang presentasi…..
Eh Tia sudah datang…jam berapa datang ya…..
21.12
Ani maju , presentasikan hasil. Minta maaf karena sekretaris nggak datang dan karena hasil kurang optimal.
Sekretaris : buat tata administrasi Jama’ah Shalahuddin , mengagendakan rapat rutin Pengurus Harian (lebih jelas di kertas payug). Ini untuk meminimalkan konflik.
Eh..huda datang…lanjut, menggantikan fs ketua jika berhalangan.
KSK : mengumpulkan proker / bulan, lihat di kertas saja ya……….sorry…….
21.24
forum….niko ngobrol sama yusuf sambil makan.kacang. maulin dan vanti berusaha konsentrasi sambil menahan kantuk. Tia masuk bawa apel, forum terpecah.
Saleh mempersilakan p[eserta untuk mengkritisi
yanu mengagendakan rapat evaluasi…rapat evaluasi or rapat thok, or evaluasi thok.
Syahrul kemarin y menentukan ketua or kesepakatan Pengurus Harian.
Adi sudah ada di arahan kerja.
Saleh salah satu tugas sekretaris memang mengagendakan rapat.tapi ada usulan syahrul untuk mempertimbangkan apakah pilihan itu memang bijak. Kalo saleh dan syahrul sangat sepakat untuk untuk lakukan perubahan jika perlu.
Sekretaris adalah seorang y ready, karena dia harus siap untuk menyesuaikan dengan ritme kerja dept lain ( dia harus menyaiapkan fasilitas pendukung organisasi) dan itu menghabiskan energi dan waktu. Sehingga tak sempat belajar.
Usul, di awal lakukan kerja minimal, sisa waktu y ada digunakan untuk belajar, sehingga nantinya besok mampu mengembangkan sistem y ada.
Saleh ada proker yang terlewat, yaitu program belajar ksk dan dokumentasi komplit kegiatan semacam proceeding.
Usul: Dibuatkan standar u/ semua bidang untuk panduan laporan kegiatan yang ada….standarisasi proceeding.
Anik minta syahrul mau bantu mendampingi kesekuman.
Saleh Tanya ke syahrul mau atau nggak…namun dari hasil analisis huda dan saleh itu akan menghasilkan implikasi yang besar. He..he..he…peserta tertawa..ini jelas guyon maton.
21.42
lanjut ke xtern
Kesimpulan tadi siang , extern mengemban fs politik luar negeri Jama’ah Shalahuddin , diturunkan dalam manajemen hub antar lembaga, yang dirigidkan dalam proker. Hasil lihat di kertas payung.
Yanu flash back kesulitan yang dulu dialaminya (Yan adalah kabid ekstern periode 1423 H)…apa yang harus dilakukan padaha banyak sekali y/ harus dilakukan.Masih ada kebingungan nggak untuk sekarang?
Adi kebingungan muncul karena tak pahami xtern itu apa. Extern Cuma sebagai jembatan dari untuk keluar, so extern tidak punya konsep. Jawaban2dari Jama’ah Shalahuddin yang membawa keluar adalah xtern but penggodokan tetap Jama’ah Shalahuddin.
Syahrul spt humas ya
Rachmat bisa jadi spt kurir
Adi spt diplomat
Rachmat diplomat membawa misi dan ada pembacaan peluang.
Adi xtern diplomat lah.
Dostları ilə paylaş: |