Ilmu Pagar Gaib Rumah Dan Tempat Usaha - Kode H96
Ilmu pagar gaib ini adalah bertujuan untuk memberikan pagar secara gaib keselamatan perlindungan serta kemakmuran bagi tempat usaha serta rumah Anda supaya terhindar dari segala marabahaya. Bahaya yang bersifat gaib seperti santet dan penyakit kiriman lainnya serta bahaya yang bersifat nyata seperti perampokan, penculikan, pencurian, penganiayaan dan lain sebagainya. Insya Allah setelah Anda memiliki ilmu pagar gaib ini Anda bisa memagari rumah Anda sendiri, tempat usaha Anda sendiri dari berbagai Ancaman. Dan Anda pun bisa memagari rumah atau tempat usaha orang lain yang Anda inginkan supaya selamat dari segala bahaya.
Saya Pesan Ini
Mahar:Rp. 390.000,-
Minyak Zakar Asmak (Obat Kuat Pria) - Kode H85 Mahabbah & Solusi Keluarga|Pengobatan Hikmah|Depan
Minyak Dzakar Ber-Asmak ini adalah salah satu obat kuat yang sangat halal dan berkah serta terbukti khasiatnya untuk menjadikan senjata lelaki kuat serta nikmat. Kebanyakan obat kuat lainnya memang ada yang bisa kuat sampai lama berjam-jam, namun terasa kaku dan tidak merasakan kenikmatan bersenggama. Berbeda dengan obat kuat ini, minyak Dzakar ber-asmak ini bisa membuat senjata lelaki kuat sampai 2 hingga 3 jam nonstop dan merasakan nikmat luar biasa. Karena setelah memakai minyak Dzakar ber-asmak ini istri Anda pun tidak akan menyangka kalau Anda menggunakannya. Sama-sama senang dan merasakan kenikmatan. Minyak Dzakar ber-asmak ini adalah sejenis minyak herbal yang sudah terjamin kehalalannya serta keamanannya. Karena terbuat dari rempah-rempah alam Indonesia yang sangat luar biasa. Selain itu, obat kuat minyak Dzakar asmak ini memang secara khusus di beri doa atau di asmak langsung oleh Kang Masrukhan supaya khasiatnya benar-benar dirasakan serta mendapat keberkahan dan juga pahala. Selain Anda mendapatkan obat kuat minyak Dzakar ini, juga disertakan panduan pemakaian dan Anda mendapatkan ijazah doa khusus untuk melakukan senggama.
Saya Pesan Ini
Mahar:Rp. 690.000,-
Pengobatan Dengan Air Zam-Zam Berkah - Kode H1 Pengobatan Hikmah|Depan
Salah satu karya kami adalah ‘’Pengobatan Air Zamzam Berkah’’. Pengobatan ini adalah salah satu pengobatan hikmah yang sangat terkenal serta sudah terbukti ribuan tahun mulai zamannya Rasulullah Saw. Para sahabat Rasul yang sudah banyak melakukan pengobatan dengan berkah air Zamzam ini. Dan turun temurun sampai kepada para Aulia’ serta para kyai dan tokoh agama serta ahli hikmah dari berbagai penjuru dunia banyak yang melakukan pengobatan dengan berkah air Zamzam ini. Namun yang membedakan pengobatan air Zamzam berkah yang lain dengan Kang Masrukhan adalah adanya doa khusus yang telah di bacakan kepada air Zamzam berkah ini. Doa ini sangat istimewa dan terbukti khasiatnya atau mujarabnya. Karena doa khusus ini dari Aulia’ khusus yang di berikan kepada Kang Masrukhan. Dan sekarang di manfaatkan untuk membantu banyak orang dalam pengobatan segala penyakit. selain itu Anda juga mendapatkan ijazah doa khusus dari Kang Masrukhan satu paket dengan air Zamzam berkah in
NILAI KEMULIAAN MANUSIA
12:36 AM
0 comments
-
Pandangan Kaum Materialis
-
Manusia dalam pandangan faham kebendaan (materialis) hanyalah merupakan sekepal tanah di bumi. Dari bumi asal kejadiannya, di bumi dia berjalan, dari bumi dia makan dan ke dalam bumi dia kembali. Dari tanah, kembali menjadi tanah! Manusia itu dalam pandangan mereka, tidak lebih dari kumpulan daging, darah, urat, tulang, urat-urat darah dan alat pencernaan. Akal dan pikiran, dianggapnya barang benda, yang dihasilkan oleh otak. Pandangan mereka hanya sehingga benda, dan hanya mempercayai adanya benda-benda yang dapat diraba.
2. Maka dalam anggapan mereka, tidak ada bedanya dan tidak ada keistimewaan manusia dari bermacam makhluk hidup di muka bumi ini, bahkan dimasukkannya ke dalam bangsa kera, yang setelah melalui masa yang panjang, berubah menjadi manusia, sebagai yang dilihat sekarang ini. Pandangan ini menimbulkan kesan, seolah-olah manusia ini makhluk yang rendah dan hina, sama dengan haiwan-haiwan yang lain, yang hidupnya hanya untuk memenuhi keperluan dan kepuasan kebendaan semata-mata. Tidak lebih dari itu! Pandangan mereka tentang hidup ini disebutkan kesesatannya dalam Al Qur-an
Dan mereka berkata: "Kehidupan Ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. (Al Jatsiah:24)
B. Pandangan Orang Beriman
3. Dalam pandangan orang beriman, manusia itu makhluk yang mulia dan terhormat pada sisi Tuhan. Manusia diciptakan Tuhan dengan bentuk yang amat baik. Dan sesudah ditiupkan Roh ke dalam tubuhnya, para malaikat disuruh sujud (memberi hormat) kepadanya. Tuhan memberi manusia ilmu pengctahuan dan kemahuan, dijadikan khalifah (penguasa) di bumi dan menjadi pusat kegiatan dalam alam ini. Segala apa yang di Jangit dan di bumi, se¬muanya bekerja untuk kepentingan manusia. Dan kepadanya
diberikan nikmat lahir dan batin.
-
Kesimpulannya, apa yang ada dalam alam ini adalah untuk berkhidmat kepada manusia, dan Tuhan menciptakan manusia untuk berkhidmat kepada Tuhan. Firman Tuhan dalam Al Quran:
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu. (Al Baqarah 29).
"Aku ciptakan jin dan manusia itu, supaya mereka mengabdi (memuja) kepadaKu". (Adz Dzariat 56).
C. Keutamaan Manusia
5. Manusia merupakan makhluk yang kecil dan lemah, jika dilihat dari tubuh dan kekuatan yang lahir, tetapi ditinjau dari keadaan jiwa dan kekuatan yang tersembunyi di dalamnya, nyatalah manusia itu Makhluk istimewa, sedang tubuhnya yang serba lengkap itu menggambarkan alam besar ini. Benarlah sebagai kata penya'ir
:
"Obatmu ada dalam tubuhmu, tetapi kamu tidak menampak. Penyakitmu karena kamu, tetapi kamu tidak tahu. Kamu mengira, bahwa kamu adalah tubuh yang kecil Tetapi dalam tubuhmu, tergambar dunia yang besar".
6. Kehidupan manusia jika dilihat dari umurnya dalam kehidupan dunia ini, seolah-olah satu titik kecil dari perjalanan masa yang panjang, tetapi orang beriman tidak memandang kematian sebagai akhir perjalanan hidup manusia. Mati hanyalah merupakan satu perhentian, untuk perpindahan dalam perjalanan yang sangat jauh, menuju suatu tempat yang kekal abadi, di mana diucapkan kepada orang beriman itu sebagai disebutkan dalam firman Tuhan :
"Keselamatan untuk kamu! Kamu telah menjadi orang baik, maka masuklah kamu ke dalamnya (surga) untuk selamanya". (Az Zumar 73).
7. Mengingat kemuliaan manusia dalam pandangan agama-agama umumnya, dan agama Islam khususnya, maka Al Quran menyebut hal manusia itu dalam beipuluh-puluh dan beratus-ratus ayat, bahkan dalam lima ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. tidak ketinggalan menyebut hal manusia dan hubungannya dengan Tuhan: Hubungan menciptakan, memuliakan, memimpin dan mengajamya. Firman Tuhan dalam Al Quran:
"Bacalah dengan nama Tuhan engkau, yang menciptakan! Dia men¬ciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhan engkau itu Pemurah. Yang mengajarkan dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya." (Al :Alaq 1-5).
D. Manusia Dekat Kepada Tuhan
-
Dalam Al Qur-an disebutkan, bahwa manusia itu dekat kepada Tuhan, dan Tuhan dekat kepada manusia. Tidak ada hatas dan tidak ada pengantara, yang menjadi halangan bagi huhungan lang¬sung antara manusia dengan Tuhannya. Setiap insan dapat memuja, memuji, mendo'a dan memohon kepada Allah, tanpa penghubung atau pengantara.Demikianlah derajat dan kemuliaan manusia pada sisi Tuhan. Firman Tuhan dalam Al Qur-an :
"Apabila hamba-hambaKu bertanya kepada engkau tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku akan memperkenankan do'a orang yang mendo'a kepadaKu, apabila ia mendo'a kepadaKu. Sebab itu, hendaklah mereka memperkenankan seruanKu dan beriman kepadaKu, supaya mereka dapat menempuh jalan yang benar. " (Al Baqarah 186).
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan Kami mengetahu;apa yang dibisikkan oleh hatinya. Kami lebih dekat kepadanya dan urat lehernya sendiri". (Qaf 16).
9. Pintu rahmat Tuhan terbuka luas kepada manusia, sehingga manusia dapat meminta dan menerima kurnia Tuhan setiap waktu, dengan tidak terbatas. Selanjutnya, mengenai dekat hubungan antara manusia dengan Tuhan dan cepatnya datang kurnia Tuhan, apabila manusia mendekat kepadaNya, dengan amal, zikir dan do'a, disebutkan dalam sebuah Hadits Qudsi, yang berbunyi:
"Aku (Allah) menurut anggapan hambaKu terhadapAku. DanAku bersama dengan dia, apabila dia menyebut (mengingati) Aku. Apa¬bila dia menyebut (mengingati) Aku sendirian, niscaya Aku menyebut¬nya sendiri saja. Dan kalau dia menyebutKu di hadapan orang banyak, niscaya Aku menyebutnya pula di hadapan orang banyak yang lebih baik. Kalau dia mendekat kepadaKu sejengkal, niscaya Aku dekat kepadanya sehasta. Dan kalau dia dekat kepadaKu sehasta, niscaya Aku dekat kepadanya sedepa. Dan kalau dia datang kepadaKu berjalan kaki (perjalanan biasa), niscaya Aku akan datang kepadanya berlari (lebih cepat)." (Diriwayatkan oleh Bukhary).
E. Pandangan Para Malaikat
10. Dalam pandangan Makhluk tertinggi, iaitu para malaikat, manusia mempunyai kemuliaan dan kedudukan penting dan terhormat. Suatu kedudukan yang walaupun diharapkan oleh malaikat, untuk diserahkan Tuhan kepada mereka, iaitu jabatan Khalifah di bumi, tetapi kedudukan itu diberikan Tuhan kepada manusia. Manusia memikul amanat besar, tanggung jawab untuk memakmurkan bumi, sebagaimana disebutkan dalam firman Tuhan :
"Dan ketika Tuhan mengatakan kepada malaikat: 'Aku menempatkan Khalifah di muka bumi': Kata malaikat: “Mengapa f'ngkau me¬nempatkan di muka bumi orangyang akan membuat bencana di situ dan menumpahkan darah, sedang kami ini selalu membaca tasbih dan memuji Engkau?" Kata Tuhan: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamuketahui ". (Al Baqarah 30).
11. Manusia telah diberikan kedudukan penting dan mulia, maka kepada malaikat diperintahkan Tuhan supaya memberi hormat kepada manusia serta memberikan bantuan-bantuan yang diperlukannya. Perintah ini dilaksanakan oleh para malaikat, dengan patuh dan tidak ada kecualinya. Firman Tuhan dalam Al Qur-an :
"Ingatilah, ketika Tuhan berkata kepada para malaikat: ' Sesungguhnya Aku menciptakan
manusia dari tanah. Dan ketika dia telah Ku bentuk dengan sempurna dan Ku tiupkan ke dalamnya Roh Ku, maka hendaklah kamu tunduk .merendahkan din kepadanya!" Lalu para malaikat itu semuanya tunduk merendahkan diri. Hanya iblis (yang tidak mau merendahkan diri). Dia menyombongkan dan termasuk orang-orang yang ingkar. " (Shad 71-74).
12. Terhadap iblis, yang mendurhakai perintah Tuhan untuk sujud dan hormat kepada Adam - disebabkan kedengkian dan kesombongannya - ditimpakan kepada iblis itu hukuman, kutukan dan terusir dari taman surga yang penuh kesenangan dan kehahagiaan. Begitulah hukuman yang diterima iblis, karena enggannya mengakui kemuliaan dan kehormatan manusia. Firman Tuhan:
"Tuhan berkata (kepada iblis): Keluarlah engkau dari sini karena sesungguhnya engkau orang yang terusir. Dan sesungguhnya kutukanKu ditimpakan kepada engkau, sampai hari pembalasan. " (Shad 77-78)
"Nanti Aku akan memenuhi neraka jahannam dengan engkau (iblis) dan seluruh orang-orang yang mengikuti engkau." (Shad 85).
F. Menguasai Alam Benda
13. Kemuliaan manusia terhadap alam benda, diberikan kepadanya kekuatan, kekuasaan dan kemampuan, untuk memanfa'atkan alam ini sebanyak mungkin, seolah-olah segala sesuatu dalam alam ini, disusun dan diatur Tuhan untuk kepentingan manusia. Kemajuan dunia di lapangan ilmu dan teknologi membuktikan, bahwa benar-benar Tuhan menciptakan alam ini untuk dimanfa'atkan oleh manusia. Firman Tuhan dalam Al Quran :
"Allah yang menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air (hujan ) dari langit (awan ), lalu dihasilkan-Nya
dengan itu buah-buahan, untuk menjadi rezeki bagi kamu. Dan Dia mengadakan kapal berguna untuk kepentingan kamu, supaya kapal itu dapat berlayar di lautan dengan perintahNya, dan Dia mengadakan sungai-sungai untuk kepen¬tingan kamu; dan yang mengadakan mata hari dan bulan, untuk kepentingan kamu, keduanya beredar menurut jalannya. Dan Dia yang mengadakan malam dan siang untuk kepentingan kamu. Dan diberi¬kanNya kepada kamu sebagian dari apa yang kamu minta. Dan kalau kamu hitung kurnia Allah itu, niscaya kamu tidak akan bisa menaksir¬nya". (Ibrahim 32-34).
14. Tuhan telah menganugerahkan kemuliaan dan darjat yang tinggi kepada manusia, memberikan kesanggupan untuk membuat alat-alat pengangkutan di darat, di laut dan di udara,
untuk perhubungan dan memindahkan bahan-bahan keperluan hidup dari satu daerah ke lain daerah, dari satu pulau ke lain pulau dan antar benua. Di samping itu untuk hubungan dan pertukaran ilmu dan kebudayaan. Firman Tuhan :
"Sesungguhnya Kami telah memuliakan anak Adam (manusia), Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezek yang.baik-baik dan Kami lebihkan mereka dari kebartyakan makhluk yang Kami ciptakan, dengan kelebihan yang sempuma. "(Al Isra' 70).
G. Kemuliaan Karena Iman
15. Manusia yang telah memperoleh kemuliaan dan kedudukan penting, akan bertambah kemuliaan dan perasaan, harga diri, disebabkan Iman. Kemuliaan sebagai manusia (kemanusiaan) bertambah dengan kemuliaan iman (keimanan)! Karena seseorang telah termasuk dalam golongan umat beriman, dia mendapat tam¬bahan kemuliaan, sebagai orang yang terpilih dan dilahirkan untuk kebaikan umat manusia, berkat keimanannya, usaha dan perjuangannya, sebagaimana disebutkan dalam firman Tuhan :
"Kamu (orang-orang beriman) adalah umat yang paling baih yangdilahirkan untuk kebaikan
manusia, kamu menyuruh berbuat baik dan melarang perbuatan salah dan kamu beriman kepada Allah. "(Ali - Imran 110).
"Kemuliaan (kekuasaan) itu keputivaan Allah dan RasulNva dan kepunyaan orang-orang yang berimau ". (Al Munafiqun 8).
16. Perasaan harga diri tumbuh dan hertambah kuat dalam jiwa orang beriman, karena mereka mengetahui dan meyakini adanya perlindungan, pertolongan dan bantuan `Tuhan kepada mereka, serta pimpinan dan petunjuk Tuhan diterimanya senantiasa. Firman Tuhan :
"Allah itu Pemimpin (Pelindung) orang-orang yang beriman, mereka dikeluarkanNya dari kegelapan kepada cahaya yang terang. Dan orang-orang yang kafir itu, pemimpin mereka ialah syetan (orang-orang yang jahat), mereka dikeluarkannya dari cahaya yang teranj kepada kegelapan. " (A1 Baqarah 257).
"Dan adalah menjadi hak Kami (Allah) untuk menolong orang-orang yang beriman. " (Ar Rum 47).
17. Karena terasa mempunyai harga diri, menjadi tuan dalam alam ini dan hanya menjadi hamba bagi Allah, tidaklah menghairan¬kan jika Bilal, seorang hamba sahaya kulit hitam, tiadal-ah merasa gentar dan tiada mau menundukkan dirinya kepada pembesar¬pembesar Quraisy seperti Abu Jahal, Umaiyah bin Khalaf dan lain¬lain ketika memaksa Bilal untuk meninggalkan keimanannya. De¬mikian pula seorang Arab dusun yang tidak tahu tulis baca seperti Rub'i bin 'Amir, setelah iman meresap ke dalam jiwanya dan sinar Qur-an telah memancar dalam hatinya, tiada merasa gentar dan takut berhadapan dengan Rustam. Panglima Besar tentara Persia, yang mempunyai pangkat kebesaran dan mempunyai kekuatan yang menakutkan. Ketika Rustam bertanya kepadanya:
"Siapakah kamu ?" Rub'i menjawab dengan tegas, sebagai seoiang Muslim yang tahu harga diri, dengan jawaban yang kekal tertulis dalam riwayat, katanya : "Kami ini kaum yang dikirim oleh Allah, supaya kami berjuang membebaskan manusia, kepada menyembah Allah semata-mata, dan dari kesempitan dunia kepada alam yang lebar, dan dari kekejaman berbagai agama kepada kea¬dilan Islam".
18. Pandangan Bilal kepada pembesar-pembesar Quraisy Makkah dan pandangan Rub'i kepada Panglima Tentara Persia itu adalah merupakan pandangan orang yang bermata terang kepada orang yang buta, dan pandangan orang yang berjalan dalam terang benderang terhadap orang yang meraba-raba dalam kegelapan, sebagaimana dicontohkan dalam Al Qur-an :
Adakah orang-orang yang sudah mati (hatinya) kemudian Kami hidupkan dengan irnan dan Kami berikan kepadanya cahaya terang (iman dan ilmu) lalu dengan itu dia dapat berjalan di-tengah-tengah orang banyak, samakah dengan orang yang ada dalam gelap guKta Jan tidak bisa keluar dari situ ?" (Al An'am 122).
19. Iman menanamkan pandangan hidup, bahwa manusia ini mempunyai kemuliaan di sisi Allah, terpandang mulia oleh pa¬ra malaikat dan menjadi pemimpin dalam alam im. Maka timbullah rasa harga diri dalam hati orang beriman, dan terasa ada hubungannya dengan alam semesta. Dan lenyaplah perasaan rendah diri dan kekosongan jiwa dalam hidup ini. Alangkah jauhnya bedanya dibandingkan dengan orang yang mengaku diri¬nya semata-mata haiwan yang agak maju, sebelum lahirnya tidak berpokok pangkal dan sesudah matinya tidak ada kelanjutan, sedang hidupnya tidak ada hubungan dengan alam besar ini, dan kalau ada tidak lebih dari hubungan kera dengan alam yang luas ini.
20. Orang beriman itu merasa bahwa seluruh alam ini ber¬khidmat kepadanya, para malaikat senantiasa mengawalmya, Tu¬han penguasa alam ini selalu bersama dengan dia, dan termasuk golongan orang-orang yang diberi kurnia oleh Allah, iaitu Nabi-nabi, orang-orang besar, orang-orang syahid (pahlawan) dan orang-orang baik. Hidupnya tidak berhenti karena kematiannya, dan keadaannya tidak berhenti sehingga kubur, karena dia diciptakan melalui dunia yang fana ini untuk menuju kampung akhirat yang abadi.
H. Hidup Yang Kosong
21. Orang yang tidak beriman merasa hidupnya itu kosong, ham¬pa dan tidak ada artinya serta memandang dirinya tidak lebih dari lain-lain haiwan. Maka dengan mudah tumbuh perasaan som¬bong dan takabur, berbuat sekehendak hati, apabila telah merasa dirinya serba cukup. Hilanglah dari hatinya perasaan tanggung jawab terhadap perbuatannya, karena dia merasa behas lepas da¬lam hidup ini dan tidak terikat oleh htikum , agama dan moral.
I. Unsur Kebendaan Dan Kerohanian
22. Dalam menilai dan memberi arti tentang keadaan dan sifat manusia dalam hidup ini, seorang sarjana Amerika, dalam hukunya yang berjudul "Kehidupan Jiwa" menyatakan bahwa suatu masa¬alah yang menghairankan pikiran para ahli ilmu sejak masa-ma¬sa yang lampau ialah keadaan manusia yang terdiri dari hal-hal yang sangat aneh dan berbeda. Di satu pihak merupakan kebenda¬an, iaitu tubuhnya. Ia hidup dan bertumbuh, kemudian itu mati. Tetapi ada lagi sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh panca inde¬ra, dan jelas itulah yang menguasai tubuh, dan karenanya manusia merasa, mengetahui dan berpikir. Bahagian inilah yang menjadi pusat kesimpulan hidupnya. Maka jelaslah seolah-olah manusia itu terjadi dari dua alam, iaitu alam benda dan yang bukan benda. Adakah keduanya hakiki (sebenarnya ada)? Atau salah satu di antaranya tidak lebih dari dugaan belaka?
Adalah sesuatu kesesatan dan penyelewengan dalam mema¬hami manusia dan mencari hakikatnya, disebabkan kurang mem¬perhatikan salah satu dari dua unsur ini dalam kehidupan manusia, atau memisahkan antara keduanya dan memandang salah satu di antara keduanya terpisah dengan yang lain.
23. Dikenal dalam tarekh agama-agama dan aliran keagamaan adanya paham yang melupakan kebahagiaan kebendaan bagi tubuh manusia, berusaha menyiksa dan melemahkan tubuh kasar, supaya bahagian kejiwaan menjadi suci dan kuat. Berhadapan dengan itu timbul pula aliran kebendaan, yang menolak bahwa manusia itu mempunyai jiwa dan tidak mengakui adanya Tuhan dalam alam ini. Mereka tidak mau mempercayai selain benda yang dapat dicapai dengan panca indera atau ditetapkan dengan percobaan.
24. Dari kedua aliran ini manusia itu menjadi separoh manusia, karena yang dipentingkan hanya sebahagian saja, iaitu salah satu: jasmani atau rohani. Aqidah Islam, datang menyuruh supaya ke¬dua bahagian ini dipenuhi hak masing-masing tidak berkurang dan tidak berkelebihan. Firman Tuhan dalam Al Qur-an :
"Begitulah, Kami jadikan kamu umat yang pertengahan, supaya kamu menjadi saksi (pemberi keterangan) kepada manusia dan Rasul menjadi saksi kepada kamu. "(A1 Baqarah 143).
Sumber:
Dr Yusuf Al Qardhawi, Iman dan Kehidupan
Dostları ilə paylaş: |