Pusaka Madinah



Yüklə 5,93 Mb.
səhifə50/92
tarix27.10.2017
ölçüsü5,93 Mb.
#16453
1   ...   46   47   48   49   50   51   52   53   ...   92

Saat kuterima Al Quran dari tangan beliau, desiran kegugupanku semakin kencang. Ia menjalar ke setiap sel-sel di tubuhku. Aku mulai merasakan keringat dingin meliputiku. Mendadak aku lupa surat Luqman urutan ke berapa. Apalagi di Al Quran cetakan Timur Tengah, tidak dicantumkan nomor surat di setiap surat-suratnya. Lembar demi lembar mushafnya kususuri, hingga kutemukan ayat yang dimaksud. QS Luqman ayat 12 - 15.

Dengan teliti dan berhati-hati, aku mulai membaca ayat demi ayat yang diminta beliau. Kubaca dengan sepenuh kemampuanku. Huruf demi huruf, tajwid demi tajwid, kubaca sebaik mungkin.

Selesai membaca rangkaian ayat tersebut, ku angkat pandanganku dari mushaf ke arah beliau. Kulihat beliau hanya termenung tanpa sedikit pun ekspresi diwajahnya. Sesekali beliau mengangguk-anggukan kepala. Entah apa yang akan dikatakan beliau.

"Mmmh...suaranmu bagus! Murottalmu juga enak didengar! Tidak menjenuhkan meskipun bacaannya panjang. Tapi..ada beberapa hal yang harus kamu sempurnakan."

Mendengar pernyataan beliau, rasa gugup di dadaku kini mulai menyebar ke arah kepalaku.


"MasyaAllah..." ungkapku membathin, ternyata bacaanku belum sempurna menurut beliau.

"Pertama..Makhorijul hurufmu kadang meleset. Harus jelas beda antara Syin dan Shod, Dzal dan Dal, Zay dan Zho, Tsa dan Sin, juga huruf yang lainnya..."


"Astaghfirullah...seburuk itukah makhorijul hurufku" kataku dalam hati.
Hal yang nampak sepele menurutku, tapi justru itu malah jadi kesalahan pertamaku.

"Kedua..Mad mu juga tidak istiqomah. Mana Mad Ashli, mana Mad Arid Lisukun. Mad ashli kamu jadikan Mad Jaiz, Mad Arid Lisukun malah kamu jadikan Mad Ashli. Kadang Mad Ashli tidak kamu baca panjang.."


Rasa gugup yang menyelimuti kepalaku kini serasa meledak di dalamnya.

"Ketiga..ikhfa mu masih ada yang terdengar izhar. Lalu perhatikan mana tanda waqof, mana tanda washol. Teruus....."

Suara beliau kini tak dapat kuperhatikan lagi. Karena ledakkan dalam kepalaku seakan meluluh lantahkan isinya. Keringat dingin pun kian menderas disekitar kerah bajuku. Jasadku mungkin dihadapan beliau, tetapi jiwaku entah kemana, seakan menghindari keadaan yang begitu memalukan menurutku. Dan entah apa lagi yang diucapkan beliau, yang pasti banyak kekurangan yang harus kusempurnakan.

"Kamu baik-baik aja, Nak `Ali..?" tanya beliau menyadarkan aku dari kegalauan.


"I..iya..ustadz, eh Pak.." jawabku semakin kacau.

"Ya sudah..mungkin kamu lagi kurang enak badan hari ini. Bapak hanya mau menyarankan kamu supaya kamu mau belajar lagi menyempurnakan bacaanmu. Kamu bisa hubungi keponakan Bapak, dia seorang pengajar Al Quran di MAQDIS, ini kartu namanya." kata beliau sambil menyerahkan sebuah kartu nama.

Dalam perasaan yang tak dapat lagi kugambarkan itu, aku berusaha meraih kartu nama yang diserahkan beliau. Tapi tanganku terasa berat meraihnya. Kartu nama yang sudah sampai ditanganku pun seakan terasa berat. Lalu kubaca, di sana tertulis nama "Utsman Fathurrahman, S.Ag."!

"Ustadz Utsman...?!" ucapku dengan spontan, terkejut.


"Ya...Ustadz Utsman, dia putra dari adik sepupu Bapak" jawab beliau.

Bukankah Ustadz Utsman itu adalah murobbiku? Dan istrinya adalah murobbi Fathiyya. Ternyata Ustadz Utsman masih ada hubungan kerabat dengan keluarga Fathiyya. Aku baru tahu.

"Kamu mnengenalnya bukan?" tanya beliau.
"Iya Pak..saya kenal sekali Ustadz Utsman. InsyaAllah saya akan belajar lebih baik lagi kepada beliau.."
"Bagus, kalau begitu. Bapak senang melihat pemuda yang semangat dalam mencari ilmu."

"Jadi...kapan saya harus kesini lagi Pak..?" tanyaku ingin segera mengakhiri perbincangan.


"Untuk apa...?" jawabnya singkat.
"Di test ngaji lagi?"
"Oh..enggak perlu, untuk apa di test lagi..???"

Bagai halilintar di tengah siang, pikiranku meledak lagi. Semua rasa yang tak dapat kugambarkan lagi menyerang seluruh isi ragaku. "Aku ditolak..!" bisikku dalam bathin. Ingin rasanya aku segera pergi meninggalkan rumah ini. Meninggalkan rasa-rasa yang kubenci ini. Meninggalkan harapan niat suciku bersama Fathiyya.

"O iya..titip salam buat orangtuamu, dari kami." lanjut beliau menyadarkan aku.
"InsyaAllah..Pak...nanti saya sampaikan." jawabku lirih.
"Sampaikan juga pada mereka, kapan bisa shilaturrahim kesini? Untuk memastikan kapan kamu dan Fathiyya melangsungkan akad nikah.."

Subhanallah..!!! Kali ini entah apa yang aku rasakan. Semua rasa yang menekan ku dari tadi, kini telah sirna begitu saja. Berganti menjadi rasa yang entah bagaimana aku harus menggambarkannya.


"Jadi..maksud Bapak..lamaran saya diterima???" tanyaku dengan rasa gugup bercampur gembira.

"Memangnya siapa yang menolak lamaran kamu, Nak `Ali...? Bukankah Nabi kita SAW mengingatkan,


`Kalau datang lelaki yang kalian sukai karena agamanya, untuk melamar putri kalian, maka nikahkanlah dia dengan putri kalian tersebut. Kalau kalian tidak menikahkan mereka, niscaya akan terjadi fitnah di muka bumi.`.
Jadi tidak ada alasan lagi untuk Bapak ataupun Fathiyya menolak lamaran kamu."

Alhamdulillah..akhirnya pinanganku diterima. Meskipun dengan bacaan yang belum sempurna menurut beliau. Menuntutku untuk belajar lebih baik lagi. Menyempurnakan lagi bacaanku hingga tiba waktunya kami genapkan separuh agama kami.

Fathiyya...kupinang engkau dengan Al Quran.

Sumber dari Yusuf Al-Hamdani

Dikirim pada 17 Agustus 2013 di Kisah-kisah

0 Comments

01 Agu


Jodoh dan Kualitas

" Jodoh bukanlah tentang siapa dia, tapi bagaimana aku "


Ini menarik, Allah tidak mengatakan secara langsung dalam Al Qur`an yang mulia bahkan Nabi dengan hadistnya yang menyatakan bahwa jodoh kita telah ditulis berupa nama seseorang..
Bahwa Fulan akan berjodoh dengan Fulanah..
Beberapa dari kita juga ramai membicarakan tentang memperbaiki kualitas diri tanpa tahu apa yang mendasarinya..
Bermodal yakin pada sebuah janji Allah saja..
Bahwa perempuan baik-baik akan berjodoh dengan laki-laki baik-baik dan sebaliknya..
Tanpa mempertimbangkan lagi dan bertanya, seperti apa penilaian dan kriteria baik tersebut menurut Allah..

Meski kita telah berupaya menghapalkan aneka surat dalam quran, shalat wajib dan sunah..


Puasa senin-kamis..
Apakah kita telah dinilai seorang yang teramat baik sehingga kita pantas mendapatkan seorang bidadari atau seorang pangeran?,

Itulah yang Allah rahasiakan, bagaimana cara Allah memasangkan hamba-hamba-Nya..


Seperti pada pembuka tulisan, tak satupun dari kalimat quran dan hadist yang mengatakan bahwa jodoh telah ditetapkan berupa seseorang dengan seseorang..

Allah menjodohkan " kualitas ",,

Mari saya ajak bertamasya pikiran ala CInta Hakiki ^__^

Saya termasuk orang yang percaya bahwa kalimat al quran akan dipahami orang secara berbeda-beda tergantung pada kadar iman dan kadar ilmunya..


Serta tujuannya..

QS An Noor ayat 3

" Laki-laki berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik, dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin.. "

QS An Noor ayat 26

" Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula)..
Dan wanita-wanita baik-baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik-baik (pula).…… "

Perhatikan, Allah memasangkan kualitas "

Pezina/Musyrik «——» Pezina/Musryik

Keji «——» Keji

Baik-baik «——» Baik-baik

Mukmin «——» Mukmin

Mari kita perhatikan kode dari Allah ini..
Dalam banyak kasus di masyarakat kita..
Kita menjumpai ada seorang perempuan yang baik tapi suaminya jahat amit-amit jabang bayi..

Kita juga mendapati ada seorang laki-laki yang maaf (cacat secara fisik baik itu pendek, dsb) tapi mendapatkan perempuan yang normal dan baik..

Anomali kan?, itulah Allah yang maha rahasia..
Cara kerja Allah tidak pernah bisa dipahami dengan logika manusia bukan?,
Karena logika kita sendiri diciptakan oleh-Nya..

Mari lagi-lagi saya ajak bertamasya pikiran..

Allah mengajarkan kita melalui berbagai anomali, jika kita dilahirkan normal dengan keadaan fisik yang sempurna..
Mengapa harus ada yang lahir cacat padahal Allah bisa dengan mudah melahirkan mereka dalam keadaan yang sama seperti kita..
Jawabannya : agar kita berpikir - belajar - memahami..

Sama pula dengan jodoh tadi..

Allah sama sekali tidak mengatakan bahwa SAYA akan berjodoh dengan siapa misalnya..
Tapi yang dijodohkan adalah kualitas SAYA saat ini berjodoh dengan kualitas seorang perempuan di seberang sana..

KUALITAS !

Nah, yang udah sering bicara tentang meningkatkan kualitas diri..

Ada satu hal yang sekali lagi harus dipahami dengan tepat dan dalam..


Bahwa ukuran kualitas kita bukanlah kita yang menilai, tapi Allah..
Dan kualitas itu saya pahami diukur secara menyeluruh..
Total..

Bisa jadi kamu adalah perempuan yang amat sangat menutup aurat - tilawahnya bagus - hapalannya banyak dan segala kebaikan lainnya tapi Allah menjodohkanmu pada seorang laki-laki yang sebaliknya, hafalannya buruk - bacaan qurannya kurang lancar - suka melamun..

Lantas, apakah kamu serta merta menolak semua " takdir " itu..
Maka seperti melihat sebuah daun, jika orang kebanyakan hanya melihat daun dari tampak atas, mari kita lihat daun dari bahwa dimana tulang-tulang daun begitu menonjol, permukaan yang lebih kasar daripada permukaan atasnya..

Allah menjodohkan kualitas itu secara total..


Apakah kamu melihat bahwa laki-laki tadi memiliki kebaikan dalam sisi yang lain..
Laki-laki tersebut amat bertanggung jawab pada hidupmu..
Yang setiap bertemu pada ayah-ibumu perkataannya lembut dan selalu mencium tangan mereka..

Sama halnya pada laki-laki sok idealis yang menginginkan istri layaknya Khadijah r.a.


Apakah dia telah sepadan dengan Nabi SAW?,

Jika perempuanmu ini tidak pintar memasak, pencemburu yang amat sangat, cerewet dan sangat teliti..


Agamanya belum baik, bahkan mungkin tingkat pendidikan formalnya jauh dibawahmu..
Atau gara-gara perempuan tersebut belum menutup aurat dgn baik, belum berkerudung seperti harapanmu misalnya..
Apakah kamu sebagai laki-laki serta merta menolak semua itu..
Tanpa mau sedikitpun melihat kualitasnya yang lain..
Dia yang sangat menyayangi anak-anak, dengan ketelitian dan cerewetnya dia selalu mengingatkanmu dalam hal-hal baik..
Dia tidak bisa memasak bukan sebuah masalah besar bukan?,
Kamu tetap masih bisa makan..

Ingat saja Allah itu bilang, Arrijalu Qowwamuna `Alannisa | (QS. An Nisa : 34).

Artinya : " Kalian (laki-laki) sengaja diciptakan untuk menjadi pemimpin bagi mereka (perempuan), maka jadilah pemimpin yang baik, yang melindungi, yang membimbing, yang bijak.. "

Pemimpin yang baik juga harus mendengarkan orang yang dipimpinnya ! Bukan begitu?

Soal kualitas, itulah..
Kita harus melihat kualitas jodoh kita nanti secara menyeluruh, bukan secara parsial..
Manusia jenis kita ini lebih suka melihat seseorang dari sisi buruknya lantas dengan itu kita menggugurkan segala sisi baiknya..

Kita tentu memiliki kriteria masing-masing dan tentang seperti apa jodoh yang kita harapkan..


Ya itu manusiawi..

Mari kita perbaiki kualitas diri kita dan tetaplah berpegang teguh pada satu keyakinan..


Bahwa jodoh kita nanti adalah orang yang kualitas totalnya setara dengan kita..
Kualitas yang Allah nilai, bukan yang manusia nilai..

Terus ada yang tanya, gimana kalau cerai?,


Berpikir balik saja, berarti kualitas mereka tidak lagi setara..
Suami-istri tidak mampu mempertahankan kesetaraan kualitas secara bersama..
Cerai adalah ketika kualitas keduanya jurangnya sudah terlampau jauh..
Pernikahan adalah sebuah lembaga bagi suami-istri untuk saling dan sama-sama meng-upgrade kualitas nya..
Bukan hanya salah satu

Gimana kalo membujang sampai mati?,


Ada 2 kasus: pertama orang yang sengaja men-single-kan diri..
Menolak menikah tanpa alasan yang logis seperti sakit keras, menderita sakit menular, dan sebegainya..
Telah jelas bahwa mungkin Allah melihat bahwa kualitas dirinya telah jatuh hingga tak satupun perempuan/laki2 di muka bumi ini yang kualitasnya sama dengannya..
Nabi sendiri mengatakan bahwa, tidak termasuk umatnya bagi orang yang membenci sunahnya..

Kasus kedua, orang yang tak kunjung bertemu jodohnya meski telah berusaha mencari tapi tidak ketemu-ketemu sampai mati..


Karena hukum nikah itu bukan fardhu`ain..
Allah lebih memahami perkara ini, saya sendiri belum menemukan pemahaman yang tepat mengenai anomali yang satu ini..
Bisa jadi Allah mempersiapkan untuknya yang lain di akhirat sebagai pengganti atas keimanannya dan ketaqwaannya..
Atau wallahu`alam..
Semoga Allah melindungi saya dari dosa atas jawaban yang seenaknya ini..

Allah merahasiakan jodoh agar kita mengusahakannya kan?,


Kita mau ngambil dengan jalan halal atau haram, kitalah yang pilih..
Jodoh tidak akan tertukar, karena seolah-olah kita sendirilah yang " Menentukan " keputusan Allah tersebut..

Manusia seperti kita ini sejak lahir telah diilhami untuk memilih jalan baik atau buruk..


Saya pernah mengatakan bahwa pacaran tidak serta merta membuat jodoh itu dekat, pun jomblo tidak akan membuat jodohmu menjadi jauh..

Ingat sekali lagi. Jodoh bukanlah perkara pasangan nama, namun pasangan kualitas..


Selamat memperbaiki diri..

" Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu..


Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal itu amat buruk bagimu..
(Mengapa?) Allah maha mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui "
(QS. Albaqarah: 216)

Dikirim pada 01 Agustus 2013 di Muhasabah



0 Comments

01 Agu


Wanita Sholehah itu Ratunya Bidadari Surga

Tidak dipungkiri lagi bahwasannya bidadari surga yang selalu disebut Allah dalam Al-Qur`an, mampu membuat kaum muslimin berfasta biqul khairat untuk memperoleh bidadari-bidadari surga tersebut.


Sebab salah satu kenikmatan surga yang selalu diidamkan oleh setiap kaum muslimin khususnya kaum laki-laki adalah ingin mendapat pelayanan dan cinta kasih bidadari.

Bagaimana tidak ingin bidadari surga?


Berbagai keterangan tentang bidadari surga, baik tentang keelokan parasnya, kecantikannya, keharuman tubuhnya serta keperawanannya yang tidak pernah hilang, membuat banyak orang merindukannya.

Orang-orang yang beriman kepada Allah kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari-bidadari Surga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Qur`an yang mulia, diantaranya:

" Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik "
(QS. Al Waqiah : 22-23).

" Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya "


(QS. Al Waqiah : 35-37).

" Dan di dalam Surga-Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan, menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin "


(QS. Ar Rahman : 56).

Dari sini munculah pertanyaan yang seolah-olah mempertanyakan keadilan Allah tentang laki-laki, wanita dan adanya bidadari surga.


Mengapa laki-laki dijanjikan Allah memperoleh bidadari di surga?
Mengapa wanita tidak dijanjikan mendapatkan bidadari di surga? Adilkah Tuhan?

Meskipun bidadari surga itu memiliki banyak kelebihan dan derajat terhormat, tetapi di dalam surga mereka masih kalah mulia dengan wanita dunia yang solehah.


Mari kita simak percakapan Rasulullah Saw dengan salah satu isterinya yaitu Ummu Salamah r.a.

Ummu Salamah bertanya, " Ya Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari bermata jeli?,

Rasulullah saw menjawab, " Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yang tidak terlihat. "

Ummu Salamah bertanya, " Mengapa wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari? "

Rasulullah saw menjawab, " Karena sholat mereka, puasa mereka dan ibadah mereka kepada Allah..
Allah meletakkan:

cahaya di wajah mereka

Tubuh mereka adalah kain sutera

Kulitnya putih Bersih

Pakaianya berwarna hijau

Perhiasannya kekuningan

Sanggulnya mutiara

Dan sisirnya terbuat dari emas.

Mereka berkata (wanita shalehah) " Kami hidup abadi dan tidak mati.
Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali.
Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali.
Kami ridha dan tidak pernah bersungut sungut sama sekali.
Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya…"

Subhanallah, alangkah hebatnya Allah memuliakan wanita.


Begitulah cara Allah menciptakan bidadari surga untuk memuliakan wanita sholehah.
Dengan begitu apakah para suami akan memilih bidadari surga ataukah isteri sholehah yang di surga kelak menjadi sangat cantik melebihi bidadari?,

Dan tak hanya di akherat, wanita solehah mendapat kemuliaan juga di dunia, sebagaimana sabda Rasullulah Saw :


" Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalehah "
(HR.Muslim)

Sebaik-baik wanita adalah wanita sholehah dan sebaik-baik laki-laki adalah yang memuliakan wanita.


Semoga kita menjadi muslim dan muslimah yang soleh, Allah Ta`ala berfirman:

"…dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar "


(QS. An Nisa` : 13).

Wallahu A`lam Bis Shawab..

Dikirim pada 01 Agustus 2013 di Hikmah

0 Comments

01 Agu


Hijab. Syar`i atau Stylish…?

"Maka segala sesuatu yang membawa wanita kepada perbuatan tabarruj, nampak (perhiasan) nya, dan tampil bedanya seorang wanita dari para wanita lain dalam hal mempercantik (diri), maka ini diharamkan bagi wanita "


(Majmu`atul as-ilatin Tahummul `Usratal-Muslimah, hal. 10)

Berhijab, adalah perintah Allah yang mutlak wajib diimani oleh setiap muslimah.


Bagi setiap wanita yang mengikrarkan diri sebagai muslimah, maka tidak ada keraguan sedikitpun akan wajibnya menutup aurat dengan hijab.
Berhijab adalah sebuah bentuk ketundukan, kepasrahan dan ketaatan kepada Allah. Karena Allah yang menciptakan kitalah.. yang menyuruh kita untuk berhijab.

Alhamdulillaah seiring perkembangan zaman, maka jilbab makin semarak dan populer di kalangan masyarakat.


Zaman saya bersekolah dulu, masih sedikit yang berjilbab.
Dan itupun kadang agak dipersulit.
Baik bagi para pelajar dan pencari kerja, ruang gerak mereka tidaklah sebebas sekarang.
Jilbab masih dipandang sesuatu yang asing, aneh, ekstrem bahkan kampungan.

بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ

Artinya : "Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing itu "
(HR. Muslim no. 208)

Tapi, seiring dengan banyaknya wanita yang menutup rambutnya dengan jilbab, makin bergeser juga arti ke-syar`i-an sebuah jilbab.


Jika dulu saya memandang jilbab panjang senior-senior saya di sekolah dengan penuh kekaguman, kini fenomena jilbab panjang dan lebar di sekolah, kampus dan jalan-jalan itu mulai sepi.
Berganti dengan jilbab berbagai model dengan corak dan warna yang jauh dari kriteria syar`i.

Sungguh saya sedih melihatnya.


Saya rindu akan sosok-sosok wanita berhijab lebar yang dahulu kala ibaratnya seperti mencari jarum di tumpukan jerami, amat jarang ditemukan.
Yang dengan sempurnanya hijab itu mereka lebih dihargai dan dipandang dengan penuh penghormatan sebagai seorang muslimah.
Yang mendekati mereka pun bukan sembarang orang.
Ya, di mata saya kala itu.. nilai mereka sebagai seorang wanita begitu mahal dan berharga..

Pakaian longgar nan elegan yang dulu banyak dikenakan bahkan diperjuangkan dalam berbagai kegiatan di sekolah, kini berganti dengan pakaian yang katanya busana muslim tapi serba ketat dan minimalis.


Jilbab panjang mereka pangkas, makin pendek, serba lilit dan membentuk sanggul.
Menggantinya dengan topi dibalut scarf, bahkan sampai lehernya juga kelihatan saking transparannya.
Plus atasan atau blus lengan panjang ketat, dipadu dengan celana panjang yang juga tak kalah ketat.
Tak lupa riasan wajah untuk mempercantik penampilan.
Semua atas nama fashion.
Semua dengan alasan keindahan.

Bahkan untuk lebih `memperkenalkan` jilbab pada khalayak, dibuatlah berbagai kontes bertemakan hijab modern yang menawarkan konsep lebih cantik, tidak monoton dan penuh warna warni.


Atau fashion show muslimah yang kontestannya berlenggak lenggok di atas catwalk memperkenalkan trend terbaru hijab masa kini..
Di depan puluhan pasang mata, baik laki-laki maupun perempuan.
Lagi-lagi mengatasnamakan da`wah kepada hijab, agar tak terkesan kumuh dan kampungan.

" Berjilbab tapi tetap cantik dan menarik "..


Itu slogan mereka.

Itukah hijab yang sesungguhnya?


Padahal jika mereka paham, fungsi hijab itu menutupi keindahan, bukan malah menonjolkan.
Karena keindahan itu.. adalah diri dan pesona wanita itu sendiri yang sejatinya wajib untuk ditutupi.
Padahal, esensi hijab itu.. bukan hanya sekedar selembar kain penutup kepala dan kulit.
Dalam hijab, ada syarat-syarat yang wajib dipenuhi, yang kali ini saya tidak bermaksud membahasnya karena pernah saya tulis disini.

" Sisters.. Hijab is hijab. Fashion is fashion. And hijab is not fashion. There`s no relation between syar`i and stylish "

Saudariku.. sesungguhnya hijab syar`i itu..

1. Sederhana, praktis dan mudah digunakan


Salah satu keuntungan dari mengenakan hijab syar`i adalah karena kemudahan dan kepraktisannya.
Menyiapkan diri dengan satu stel jubah lengkap dengan jilbabnya paling lama 15 menit sudah selesai.
Tidak makan waktu lama, tinggal pakai jubahnya, jangan lupa ciput atau dalaman untuk jilbab, langsung pasang jilbab dan tadaaa..! Selesai. Simpel kan?
Nggak mesti repot sama lusinan jarum pentul, tutorial yang super ribet atau bongkar sana sini plus berlama-lama mix and match di depan cermin.

Apalagi bagi ibu-ibu seperti saya yang urusannya kalau mau pergi nggak cuma ngurus diri sendiri.


Ada urusan anak-anak dan suami yang juga mesti disiapkan.
Nah kebayang kan riweuhnya kalau mesti pake jilbab yang juga super riweuh?

2. Bisa langsung dipakai shalat


Alhamdulillaah, betapa Allah bermaksud memudahkan muslimah dengan perintah berhijab.
Dengan hijab yang memenuhi kriteria syari`at, maka kita tak perlu repot mencari mukena ketika tengah safar atau bepergian.
Karena sesungguhnya, aurat wanita itu di dalam dan di luar shalat, adalah sama.
Sama-sama harus menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Dengan sepasang jubah longgar dan jilbab panjang plus kaus kaki, (yang tentunya suci dari najis ya..) kita sudah bisa melaksanakan shalat.
Bandingkan dengan mereka yang tidak menutup aurat, atau menutup aurat tapi tidak sempurna.
Jadi, tidak perlu lagi membawa mukena di tas atau antri mukena di masjid ketika akan shalat.

3. Murah dan terjangkau


Satu stel jubah dan jilbab model sederhana bila dibandingkan dengan jilbab gaul yang serba berpotongan semisal blus, rok dan segala aksesorisnya yang serba beragam tentu akan jauh berbeda harganya.
Walau ada juga jubah dan jilbab yang harganya mencapai ratusan ribu bahkan jutaan.
Tapi rata-rata harga sepasang jubah dan jilbab syar`i di pasaran amatlah terjangkau.
Apalagi kalau bisa bikin dan jahit sendiri, wah dobel deh keuntungannya.
Bagi saya pribadi, hijab itu tidak harus yang mahal, kualitas impor atau yang serba `wah`.
Asal enak dipakai, nyaman dan yang paling penting… memenuhi fungsi busana yang syar`i

4. Sesuai dengan segala usia dan bentuk tubuh


Setiap kali saya menjumpai wanita yang berbusana syar`i, berapapun usia mereka, seperti apapun bentuk tubuh mereka.. rasanya selalu pantas-pantas saja dipandang mata.
Baik yang masih muda belia bahkan yang sudah sepuh sekalipun, di mata saya mereka selalu terlihat pantas dan cocok menggunakannya.
Pun begitu dengan jilbab dan jubah yang lebar.. mau gemuk atau kurus tetap saja tersembunyi dibalik kain yang menutup rapat tubuh mereka.
Betapa Islam memuliakan wanita dengan tidak menjadikannya objek pemuas mata kaum pria.
Memberikan mereka kebebasan untuk tidak hanya dinilai dari sekadar fisik.

Teringat peristiwa beberapa hari yang lalu ketika akan berangkat menuju Daurah Muslimah di Cijantung, saya yang waktu itu di atas motor berpapasan dengan seorang ibu lanjut usia yang mungkin sebaya dengan ibu saya.


Beliau mengenakan busana yang sedang trend ala Hijabers yang sungguh menurut saya agak memaksakan diri dengan usianya yang tak lagi muda.
Benar-benar nggak cocok.
Bukan hanya karena style seperti itu tidak syar`i, tapi juga karena tidak nyaman dipandang mata.
Duh, kalau kenal dekat udah saya bilangin deh.. Hehe.

5. Up to date di segala zaman


Apapun zamannya, musimnya, tahunnya.. busana muslimah syar`i tak pernah berubah dari masa ke masa.
Ia tak lekang oleh waktu. Jadi tak perlu kita menyesuaikan diri dengan perkembangan mode yang tak pernah ada habisnya, menganggarkan dana lebih untuk selalu tampil trendy dan up to date, menjadi budak fashion yang sejatinya merendahkan kedudukan mereka sebagai wanita yang bebas merdeka dari aturan manusia.
Deep down inside, ask yourself.. be true to your heart. What is your purpose to dress, muslimah?
To serve and please Allah only, your creator.. Or to please human?

من لبس ثوب شهرة في الدنيا ألبسه الله ثوب مذلة يوم القيامة ثم ألهب فيه نارا

Artinya : " Barang siapa mengenakan pakaian syuhroh (untuk mencari popularitas) di dunia, niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka. "
(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah dengan sanad hasan)

Jika kita selalu memikirkan dan terpengaruh pada pendapat orang kapan kita bisa tenang dan beristirahat? Kapan selesainya?


Bukankah pendapat manusia itu hanya relatif semata?
Tapi pandangan di mata Allah itu pasti, abadi dan merupakan standar kebenaran sejati.

6. Membantu lawan jenis untuk menundukkan pandangannya


Dengan berhijab syar`i yang tidak lagi menampakkan kecantikannya, maka seorang wanita telah membantu lawan jenisnya untuk menjaga pandangannya.
Betapa tidak?
Coba bayangkan, bagaimana jika seorang pria berpapasan dengan wanita yang berpakaian serba `ala qadarihi alias ala kadarnya?
Atau wanita berjilbab yang berhias, baik dengan pakaiannnya atau riasan make up yang mencolok mata.
Secara naluriah, ia akan memandang lekat pada wanita tersebut.
Dan ini adalah fitrah manusia yang memang menyukai keindahan.
Namun jika ia laki-laki bertaqwa, ia akan berusaha menundukkan dan menahan pandangannya.. atau lekas berpaling ke arah lain bila terlanjur melihatnya.

الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ

Artinya : " Wanita itu aurat, maka bila ia keluar rumah, setan terus memandanginya (untuk menghias-hiasinya dalam pandangan lelaki sehingga terjadilah fitnah). "
(Dishahihkan Al-Imam Al-Albani t dalam Shahih At-Tirmidzi, Al-Misykat no. 3109, dan Al-Irwa` no. 273.
Dishahihkan pula oleh Al-Imam Muqbil ibnu Hadi Al-Wadi’i t dalam Ash-Shahihul Musnad, 2/36)

Asal cinta dan ketertarikan bermula dari pandangan mata.


Sebuah perbuatan zina tidaklah langsung dilakukan tanpa langkah-langkah awal yang kemudian menggiringnya menuju bentuk zina yang lebih besar.
Ada banyak pintu menuju zina. Dan pandangan adalah salah satu diantaranya.
Dengan menutup rapat peluang untuk itu, maka para wanita telah ikut andil dalam mencegah kemungkaran dan kemudharatan yang mungkin menimpa dirinya sendiri.

7. Mendatangkan keridhaan Allah Ta`ala


Ketika seorang wanita muslimah mendengar ayat tentang hijab, lalu memutuskan berhijab, maka sesungguhnya ia telah melaksanakan satu ketaatan kepada Allah.
Tapi cukupkah hanya sampai disitu?
Jika keridhaan-Nya saja yang ia cari, maka ia akan berusaha menyempurnakan perintah-Nya..
Berhijab sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya, bukan apa yang dikehendaki manusia.
Lillaahi Ta`ala.
Dengan berhijab sesuai syari`at, maka seorang wanita telah berusaha membuat penciptanya ridha kepadanya.

Syaikh Nashiruddin al Albani dalam bukunya yang amat terkenal yaitu Jilbab Mar’atil Muslimah halaman 131 berkata..

" Karena tujuan dari memakai jilbab adalah supaya tidak timbul fitnah, yang (demikian) ini hanya dapat terwujud dengan memakai jilbab yang longgar dan tidak ketat.
Adapun jilbab (pakaian) yang ketat, meskipun menutupi kulit maka akan tetap membentuk postur tubuh wanita dan menggambarkannya pada pandangan mata laki-laki.
Ini jelas akan menimbulkan kerusakan (fitnah) dan merupakan pemicunya.
Oleh karena itu (seorang wanita) wajib (mengenakan) jilbab yang longgar ".

Saudariku.. sesungguhnya hijab syar`i itu mengangkat derajat kita, para wanita.


Kita bukan barang dagangan yang bebas dipandang bahkan dipegang siapa saja.
Wanita bagaikan mutiara cantik yang tersimpan baik di dalam cangkang, yang tidak sembarang tangan bisa mengambilnya.
Dan kecantikan kita, bukanlah pada pakaian, riasan dan hiasan.
Tapi kecantikan kita terletak pada keimanan, ketakwaan, akhlak dan rasa malu yang terpancar dari pakaian yang kita kenakan.

Saudariku..


Ketika banyak wanita sebelum mereka keluar rumah, melihat ke dalam cermin untuk memastikan tampil cantik dan menarik di mata lelaki.. seorang wanita shalihah melihat ke dalam cermin untuk sesuatu yang berbeda.
Ia bercermin untuk memastikan ia berpakaian secara pantas menurut syari`at, memastikan bahwa Allah ridha terhadapnya, memastikan bahwa segala keindahan itu telah tertutup rapat.
Maka ketika ia keluar dan berhijab sempurna, hanya untuk mencari ridha-Nya.. then she`s beautiful.
Dan itulah kecantikan yang sejati dan sesungguhnya..

Barakallaahu fiyk

# Terinspirasi dari sebuah artikel dalam Majalah As Sunnah dengan mabhats Jilbab Gaul Dalam Timbangan Syari`at, No. 11/ Thn. XVI, Maret 2013

Dikirim pada 01 Agustus 2013 di Hukum



0 Comments

01 Agu


Melepaskan Yang Tidak Perlu Diperjuangkan

Bismillahirrahmanirrahim...


Bagaimana bisa aku masuk ke dalam hati yang nyatanya sudah berpenghuni?
Meski penghuni itu hanyalah ilusi, yang masih saja dibawa dari masa2 yang sudah terlewati..
Bagaimana bisa aku bersikeras untuk masuk, sedangkan pemilik kediaman tidak akan mempersilakan aku duduk?

Pada akhirnya nanti, aku akan sampai pada titik di mana aku harus bangun dari segala mimpi..

Pada akhirnya nanti, aku harus menyadari bahwa ada hal2 yang telah disediakan namun bukan untuk aku miliki..

Pada akhirnya nanti, aku yang harus memilih untuk memperjuangkanmu hingga letih atau mempersiapkan diri untuk kemudian pergi..

Pada akhirnya nanti, aku akan menemui saat2 dimana sudah tidak memungkinkan lagi untuk memperjuangkan..

Bukankah tak ada artinya menunggu padahal kamu bukanlah untuk kutunggu?


Bukankah tidak mungkin aku memiliki sesuatu yang tidak diperuntukkan bagiku?

Ketika aku memutuskan untuk angkat kaki, itu artinya aku tidak ingin mempertahankan kamu lagi..

Ketika aku menganggap segalanya usai, itu artinya kamu bukan lagi sesuatu yang ingin aku gapai..
Mungkin kita bukanlah untuk saling mencari dan melengkapi..
Siapa tahu, kebahagiaanmu sudah Tuhan rancang ditangan orang lain..Kebahagiaanku juga pasti sudah disediakan sebaik mungkin..

Aku melepaskan kamu sebagai hati yang ingin aku pilih dan kuharap bisa membuatnya pulih..


Namun kini, aku membiarkan kamu untuk berlabuh ke manapun yang kamu mau..
Karena di titik ini, aku sudah dengan pasti mampu melepaskan dan merelakan..
Mari pergi dari titik ini dan cari bahagia kita sendiri..

Aku melepaskan, supaya ia yang sedang datang menujuku dapat menemukan jalannya yang sudah ditentukan..


Dialah jodoh yang telah ditentukanNya..

Dikirim pada 01 Agustus 2013 di Hikmah



0 Comments

21 Jul


Makna kalimat Berlomba-lombalah dalam kebaikan

Makna kalimat "Berlomba-lombalah dalam kebaikan"


Dari kalimat tersebut diatas, mengapa tidak menggunakan berkompetisi atau bertandinglah dalam kebaikan. Allah menurunkan wahyu , menurunkan ayat - ayatnya dengan maksud dan tujuan tertentu . Serta perlu memahami menggunakan akal & ilmu kita, serta kita harus melihat keadaan sekitar lingkungan kita agar mengetahui maksud dan makna kalimat yang terkandung di dalam ayat - ayat-Nya. Allah memerintahkan agar kita selalu mempergunakan,pemikiran, ilmu serta akal kita di dalam memahami semua perintah yang tertera di dalam kitab - Nya karena makna yang terkandung sangat luas dan dalam.
“Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang TIDAK MAU mempergunakan AKAL.” (QS. Al-Maa’idah, surat 5, ayat 58)
“Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya). Maka apakah mereka tidak MEMIKIRKAN?“ (QS. Yaasiin, surat 36, ayat 68)
Musa berkata: “Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya: (Itulah Tuhanmu) jika kamu MEMPERGUNAKAN AKAL;.” (QS. Asy-Syu’araa’, surat 26, ayat 28)
“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang BERFIKIR.” (QS. Ar-Ra’d, surat 13, ayat 4)
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu MEMAHAMINYA.” (QS. Yusuf, surat 12, ayat 2)
“Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu MEMAHAMINYA(nya).” (QS. Az-Zukhruf, surat 43, ayat 3)
Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau MEMIKIRKAN (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al-Mulk, surat 67, ayat 10)
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya yang ia menghadap kepadanya. Maka BERLOMBA -LOMBALAH didalam kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian . Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(Qs.2:148)
...maka BERLOMBA-LOMBAlah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,(Qs.5:48)
BERLOMBA -LOMBALAH kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.(Qs.57:21)
...dan untuk yang demikian itu hendaknya orang BERLOMBA-LOMBA.(Qs.83:26)
Makna kalimat berlomba-lomba lah dalam kebaikan yaitu apabila ada orang lain berbuat baik kepada siapa pun , maka kita harus berbuat lebih baik kepada siapapun ,tanpa harus melukai orang lain dan merugikan orang lain atau bahkan menghalalkan segala cara agar kita dapat dianggap lebih baik dari orang tersebut .
Tetapi berbeda makna apabila menggunakan kata "berkompetisilah" atau bahkan "bertandinglah" . Apabila telah menggunakan kalimat tersebut , makna yang terkandung berbeda .
Berkompetisi & bertanding merupakan hal yang sering kita dengar, pasti ada orang yang kalah , ada seseorang yang menggunakan berbagai macam cara agar menang di dalam pertandingan atau kompetisi . Dan pasti salah satu diantara orang yang berkompetisi ada yang jatuh atau dirugikan.
Saudaraku ..
Manusia tak lepas dari sebuah dosa.
Dimanapun kita berada pasti kita sering melakukan dosa setiap harinya ,entah kita sadari atau tidak.
Apabila kita ingin berbuat baik kepada orang lain.
Terkadang kita salah mengerti dengan keadaan orang tersebut sehingga terjadi salah paham diantara sesama.
Dimanapun kaki ini menginjak dan dimanapun nafas ini masih menghembus, jalankanlah perintah berlomba-lombalah dalam kebaikan sesuai dengan maksud yang ada.
Berikanlah yang terbaik untuk sesama & pahami bagaimana keadaannya terlebih dahulu agar kita terhindar dari rasa kesalahpahaman antar sesama serta tidak ada yang dirugikan atas semua tindakan baik kita.
Semoga bermanfaat.. aamiin.. :)
Dikirim pada 21 Juli 2013 di Motivasi

0 Comments

09 Jul


Pujian adalah Racun pembunuh paling mematikan

Manusia sering merasakan kenikmatan dan kesenangan tersendiri bila memperoleh pujian,bahkan ia selalu merasa bangga bila orang orang menyanjung dan memujinya,dan akan merasakan sakit hati bila orang menghina dan merendahkannya,terlepas dari masalah benar-salah,baik-buruk nya hal itu adalah suatu yang manusiawi : melekat sebagai karakter manusia yang memiliki rasa.


Pujian oleh orang tertentu sering kali dipandang secara negatif,walau memang di satu sisi mungkin ada aspek positip yang selalu bisa diambil,misal pujian itu bisa memberi semangat atau motivasi tersendiri kepada seseorang,bergantung pada bagaimana orang itu menyikapinya.tapi di sisi lain kebanyakan manusia mungkin tidak berfikir tentang bahaya dibalik sebuah pujian,sebaliknya manusia sering membenci atau bereaksi secara negative terhadap kritikan apalagi hinaan dan cacian tapi mungkin ia tidak tahu makna atau manfaat besar dibalik itu.

Ibarat orang yang minum jamu yang sangat pahit tetapi menjadi sehat,segar bugar, tetapi mengidap penyakit tertentu karena terlalu banyak makan dan minum yang manis manis….

Bahkan kita harus curiga kepada diri sendiri bila merasa haus akan pujian dan perhatian tetapi merasa tidak enak atau benci dengan kritikan,atau sedih bila orang orang tidak memperhatikan kita,sebab bila itu yang terjadi maka berarti fondasi jiwa kita masih kosong karena jiwa kita begitu bergantung pada arus yang datang dari luar.

KEBAHAGIAAN ….itu adalah kuncinya,sebuah fondasi bagi jiwa yang sangat kuat-permanen.orang yang bahagia ia selalu bahagia dengan apa yang diyakini dan dilakukannya tidak peduli apakah orang menyanjung atau menghinanya,memperhatikan atau tidak memperhatikannya.

Bila pujian lebih anda anggap sebagai suatu yang bisa menjadi ‘racun yang membunuh’ dan kritikan atau cacian lebih anda anggap sebagai jamu yang pahit tetapi bisa membuat raga menjadi segar bugar maka mana yang lebih cenderung anda pilih ?

Tetapi masalah pujian menurut saya bergantung bagaimana kita menyikapinya,sebab jangan salah orang yang menyayangi kita terkadang memuji kita untuk membuat kita bahagia atau makin bersemangat dalam menjalani sesuatu,bahkan Tuhan saja pernah memuji hamba nya yang saleh,tentu Tuhan bukan bermaksud membenamkan mental nya kan ? tetapi di sisi lain jangan pernah sakit hati dengan cercaan Tuhan sebab itu untuk membuat manusia berfikir..

Dikirim pada 09 Juli 2013 di Muhasabah

0 Comments

30 Jun


Sebelum Engkau Halal Bagiku

Yaa Rabbi..

Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta..
berfikir sebelum bertindak..
santun dalam berbicara..
tenang ketika gundah..
diam ketika emosi melanda..
bersabar dalam setiap ujian..

Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq..


Sebijaksana Umar bin Khattab..
Sedermawan Utsman bin Affan..
Sepintar Ali bin Abi Thalib..
Sesederhana Bilal..
Setegar Khalid bin Walid radliallahu’anhum..
Amiin ya Rabbal’alamin.

Duhai Calon ”makmum”ku..

Apa kabar engkau disana? siapapun engkau..
Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan kepadamu..
dan semoga kekuatan Iman&Takwa selalu melekat di dalam hatimu..

Calon “makmum“ku..

Aku tau ALLAH menunda waktu kita tuk bersama..
ALLAH hanya memberi jeda tuk kita bisa mempersiapkan segalanya saat tiba kita bersama nanti..
Bersama dalam satu atap dalam satu hati…

Mengertilah calon makmumku..

Aku mencintaimu.. Aku membutuhkanmu…
Mungkin aku tak dapat menyampaikan rasa cinta ini kepadamu secara langsung saat ini..
Namun aku percaya ALLAH akn mencintaimu slalu dalam setiap rinai waktu yang kau jalani..

Duhai Calon ”Makmum”ku..

Jika memang kita berjodoh..
Allah pasti akan memberikan cinta di dalam hati kita..
Di dalam hatiku dan di dalam hatimu..
Dan jika memang kita tidak berjodoh..
Allah pasti sedang merencanakan yang terbaik untuk kita..
Karena hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikkan..

Ku serahkan rasa yg tiada sanggup dijadikan halal itu kepada Maha Yang Maha Memberi dan Memilikinya,


Biarkan Dia yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya,
Karena ku ingin menjaga cintaku hanya untuk yang halal..

Calon “makmum“ku..

Aku tak menuntut banyak darimu..
Aku tak memaksamu tuk membalas cintaku sekarang..
Semua itu kuyakin akan tumbuh perlahan dalam hati tulusmu..
Akan mekar layaknya bunga namun tetap terjaga..
Dan takkan layu oleh panas matahari maupun oleh hujan yang setiap saat menerpa….

Calon “makmum“ku..

Mungkin kau tak mencintaiku dengan hatimu saat ini..
Tapi janganlah kau pudarkan cintamu pada-NYA yang begitu mencintaimu..
Yang memberikan nafas kehidupan..
Yang memberikan sempat padam tuk dapat berkarya yang menjadikan itu ibadahmu..

Calon “makmum“ku..

Aku terus menanti saat itu..
Terus menanti saat kita bersanding dan mengucap janji suci walimatul’ursy..
Janji suci yang lekat dengan tanggung jawab kepada ALLAH SWT..

Saat kau merangkulku erat..


Menuntunku menuju amanah ALLAH tuk mendampingmu..
Menuntunku tuk selalu mencari surgaku melalui dirimu..

Calon “makmum“ku..

Hati ini akan selalu untukmu…
Akan selalu kujaga untukmu..
Kumohon jangan kau nodai ketulusan ini dengan sesuatu yang bisa kau buat sebagai alasan..
Jangan kau hakimi hatiku dengan perasaan yang tak pasti..

Calon “makmum“ku..

Mungkin saat kau baca ini, hatimu tak terketuk sama sekali..
Mungkin kau menganggapku berlebihan dengan apa yang kurasakan..
Sekali lagi maafkan aku calon makmumku..
Ini hanya ungkapan hati yang aku miliki saat ini..
Karena aku tak dapat berbicara langsung denganmu..
Bagaimanapun itu, Aku hanya berharap…
ALLAH senantiasa melindungmu..
Senantiasa memelukmu..
memudahkan langkahmu..

Dan ALLAH akan membawamu padaku, saat kau telah siap menerimaku dengan apa adanya aku…


Semoga ALLAH membuka jalan kemudahan itu calon makmumku..

Jaga diri baik-baik calon Makmumku..


Aku merindukanmu…
Akan kujaga baik-baik hati dan diriku, hingga takdir mempertemukan kita kelak..

Jadilah “BINTANG” halal buatku..

“aku belum tentu menikahi dengan orang yang aku cintai, tapi aku akan mencintai siapapun yang menikah denganku karena dia adalah kekasih dunia akhirat“

Ya Allah……


Bila Hamba menjadi pasangan seseorang..
Izinkanlah diri hamba menjadi pelindung baginya..
Izinkanlah wajah hamba menjadi kesenangan baginya..
Izinkanlah mata hamba menjadi keteduhan baginya..
Izinkanlah pundak hamba menjadi tempat melepas keresahan baginya..
Izinkanlah setiap perkataan hamba menjadi kesejukan baginya..

Ya Allah..


Izinkanlah setiap pelukan menjadi jalan untuk lebih mendekat kepadaMu..
Izinkanlah setiap sentuhan menjadi perekat cinta kepadaMu..
Izinkanlah setiap pertemuan menjadikan kami bersyukur kepadaMu..
Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin..

Bunga-bunga cinta indah bersemi diantara harap pinta padaNya


Ya Allah tautkanlah cinta di hati berpadu indah dalam mihrab cinta

Dikirim pada 30 Juni 2013 di Muhasabah



0 Comments

26 Jun


Bagi Pemuda Pemudi yang merindukan dalam mencari pendamping hidup

1. Luruskan niat, hanya karena alloh ta’ala saja dan niatkan untuk ibadah, maka apapun jawabannya insya alloh tidak akan merasa sakit hati atau kalaupun sakit hati insya allah tidak akan sampai berkepanjangan,

2. Sempurnakan Ikhtiar, Meminta secara baik-baik dan berusaha sebaik-baiknya dengan mengharapkan jawaban yang tegas dan ikhlas tentu saja, maka insya allah kita tidak akan terhindar dari kekecewaan dan penyesalan
Sebab tidak akan ada penyesalan dengan shalat istikharah dan tidak ada kekecewaan dengan musyawarah.

3. Do’a , setelah ikhtiarnya sempurna jadikan do’a sebagai penolong mu karena kekuatan do’a ini memang luar biasa, makanya benar senjatanya orang muslim adalah dengan berdo’a ,


Kata pepatah :
"Sedalam-dalamnya lautan dapat diselami, hati orang siapa yang tahu"
Jawabannya adalah:
"Allah yang maha tahu ",
Allah yang mengusai hati ini dan allah pula yang akan memberi tahu isi hati seseorang kepada orang yang dikehendakinya.
Dan jalannya adalah tentunya dengan sholat dan berdo’a.

4. Tawakal, serahkan semua urusan dan masalah hanya kepada allah, cukupkan allah saja yang menjadi penolong dan sebaik-baik penolong.


Semua taqdir dan ketentuannya adalah yang terbaik buat hambanya, bila dalam sangkaan kita baik belum tentu bagi allah. Maka sudah sepantasnya lah kita berprasangka baik kepadaNYA,
Allah akan mengingat hambanya sepanjang hambanya itu mengingatNYA.

Kita Tidak akan merasa patah hati kalo sekiranya tahu bahwa hati ini hanya milik Allah, dan Allah yang menguasai hati ini, Allah pula yang menggenggam hati ini.

Maka bagi yang masih merindukan Hadirnya pendamping hidup senantiasalah berusaha dan berdo’a, karena yaqinlah sesungguhnya kita sudah diciptakan berpasang-pasangan, maka pintalah pasangan yang Haq buat kita menurutNYA yang telah ditentukan oleh Allah untuk kita.
Semoga kerinduan kita dalam menemukan pasangan ini selalu ada dalam jalan yang diridhaiNYA, aamiin..

Dan jangan minta disegerakan apa-apa yang ditangguhkan olehNYa, dan jangan pula minta ditangguhkan apa-apa yang disegerakan olehNYA.


Karena semua ketentuanNYa adalah yang terbaik buat hambanya pada waktu yang sudah di tetapkanNYA..

Dikirim pada 26 Juni 2013 di Muhasabah



0 Comments

23 Jun


Sabar Adalah Kemenangan Cahaya Hati

Ketika kesendirian merajam hati…


Termangu…
dan ku terjebak dalam Suramnya dunia…
Keheningan kini seakan setia temani ku kembali…
Duhai engkau hati…
Bersabarlah…

“Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin: yaitu jika mendapat kebahagiaan ia bersyukur karena itu yang terbaik baginya, jika tertimpah musibah ia pun bersyukur karena itu yang terbaik baginya.” [HR.Muslim]

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” [Al-Baqarah: 153].

Disaat yang tepat dia pun datang…


Datang membawa berjuta keanggunan Ciptaan-MU…
Memberi terang disaat ku butuhkan cahaya…
Saat senyum,,, canda dan tawa menghangatkan kalbu…
Sungguh indah duniaku saat itu…
Saat ku perjuangkan cintaku…
Bersamamu…
Namun inilah perjalanan hidup yang harus ku lalui…
Cobaan demi cobaan begitu deras bagai hujan…

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” [ al-baqarah 286]

Karena ini jalan yang KAU beri… dan aku tidak membencinya….

“jika kejahatan dibalas dengan kejahatan, maka itu adalah dendam…,jika kebaikan dibalas dengan kebaikan itu adalah perkara biasa…, jika kebaikan dibalas kejahatan itu adalah zalim…, tapi jika kejahatan dibalas dengan kebaikan, itu adalah mulia dan terpuji.”

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” [ al-baqarah 216]

Ya Allah ku pasrahkan semua ini pada-MU…


Karena ENGKAU yang maha membolak-balikkan hati kami…

“Cukup Allah menjadi saksi antaraku dan antaramu. DIA mengetahui apa yang dilangit dan dibumi.” [ al-ankabut 52]

Maka janganlah kamu berputus asa…
Karena sabar adalah kemenangan…

Dikirim pada 23 Juni 2013 di Motivasi



0 Comments

20 Jun


Hidup Sukses Yang Sebenarnya

Di suatu ballroom mewah sekelompok pemuda dengan senyum yang sumringah, ditemani orang terdekat seperti orang tua, keluarga dan kekasih menambah kebahagiaan para pemuda tersebut. Kelompok pemuda tersebut adalah para wisudawan yang baru saja mendapatkan gelar sarjana.

Di tempat yang lain terlihat baju- baju seragam yang kini memiliki warna-warni dari pilok. Siswa – siswi SMA yang telah merampungkan jenjang pendidikan di tingkat menengah mengekspresikan kebahagian mereka atas kesuksesan yang telah mereka raih .

Itulah bentuk kesuksesan dari perspektif dua kelompok yang berbeda, jangankan kelompok besar setiap individu memaknai kesuksesan yang berbeda-beda, namun apa hakikat kesuksesan sesungguhnya?

Sukses menurut kamus bahasa Indonesia adalah berhasil dan beruntung .

Menurut definisi di atas bahwa yang disebut orang sukses itu adalah orang yang berhasil dan beruntung.

Kesuksesan yang hakiki

Keberhasilan dan keberuntungan yang sebenarnya adalah tatkala seorang manusia bisa mendapatkan suatu kenikmatan yang sifatnya kekal nan abadi ,bukan hanya kenikmatan yang sifatnya semu dan fana(sementara ).

Berbicara tentang kesuksesan yang hakiki dalam AL Quran Allah subhanahu wa ta’ala telah memberitahukan kepada hambaNya apakah hakekat kesuksesan yang hakiki tersebut .

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

كل نفس ذائقة الموت وإنما توفون أجوركم يوم القيامة فمن زحزح عن النار وأدخل الجنة فقد فاز وما الحياة الدنيا إلا متاع الغرور

Artinya :”setiap yang bernyawa akan merasakan mati .dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu .barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga ,dia sungguh telah mendapatkan kemenangan ,kehidupan dunia adalah kesenangan yang memperdaya.” (QS.Ali Imran : 185)

Ayat diatas menjelaskan kepada kita bahwa setiap yang bernyawa pastilah akan merasakan kematian ,kemudian sampailah manusia pada marhalah dimana amalan – amalan selama didunia akan dihisab dan di adili.

فمن زحزح عن النار وأدخل الجنة فقد فاز

“Barang siapa yang terhindar dan selamat dari api neraka dan di masukkan kedalam syurga maka ia telah mendapatkan kemenangan dan kesuksesan yang sebenarnya” .

Dalam penutup ayat ini disebutkan nilai dunia yang sifatnya hanya sementara lagi memperdaya.

“Kehidupan dunia adalah kesenangan yang memperdaya” Yaitu, Perendahan, celaan terhadap dunia yang sifatnya tidak kekal, sedikit,dan akan hilang.

Inilah hakekat kesuksesan yang hakiki, kenikmatan yang kekal nan abadi ,dan pasti setiap individu akan sentiasa merindui .dan pastilah ,untuk menuju kepadanya kita harus mengetahui jalan yang harus di titi.Wallohu a’lam.

Dikirim pada 20 Juni 2013 di Motivasi

0 Comments

18 Jun


Edelweis (Lambang Sebuah Cinta Abadi)

Anaphalis javanica, yang dikenal secara populer sebagai Edelweiss jawa (Javanese edelweiss), adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Nusantara. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan dapat memiliki batang sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 m. Tumbuhan ini sekarang dikategorikan sebagai langka. Bunga ini dianggap sebagaian orang merupakan perlambangan cinta dan pengorbanan. Mengapa disebut seperti ini karena bunga ini hanya tumbuh di puncak-puncak atau lereng-lereng gunung yang tinggi sehingga untuk mendapatkannya membutuhkan perjuangan yang amat berat. Selain itu, menurut cerita orang edelweis merupakan perlambang cinta yang penuh ketulusan mengingat tekstur yang halus dan lembut dengan warnanya yang putih yang biasanya warna putih dianggap sebagai bukti ketulusan cinta.


Selain itu, meskipun dipetik bunga ini tidak akan berubah bentuk dan warnanya, selama disimpan di tempat yang kering dengan suhu ruangan. Sehingga disebut dengan bunga keabadian dan bunga yang membuat cinta akan tetap abadi.
Tetapi bila kita bayangkan, dibalik keabadiannya bunga edelweis ini merupakan tumbuhan yang langka. Bila setiap pendaki mengambil setangkai bunga ini, maka populasi edelweis ini semakin langka. Perlu diingat juga bahwa kelangsungan kehidupan anak cucu kita tergantung apa yang kita lakukan sekarang. Coba kita bayangkan bila anka cucu kita tidak dapat melihat edelweis lagi. Bila bunga edelweis tidak bisa dinikmati lagi oleh anak cucu kita, sungguh berdosa bila kita merupakan bagian dari yang memusnahkan populasi eidelweis ini. Biarkanlah bunga ini tetap tumbuh di tingginya pegunungan nusantara. Biarkanlah bunga ini tetap lestari di atas dinginnya puncak pegunungan nusantara. Edelweis ini tidak akan bisa disebut bunga abadi bila tidak bisa dinikmati untuk anak cucu kita.
Kamu tidak akan pernah mendapatkan cinta abadi hanya dari sekuntum bunga abadi, tapi cinta sejati itu juga bukan dari sekuntum bunga Edelweis. Kamu justru tidak akan mendapatkan keduanya jika kamu tidak meyakini bahwa yang sedang kamu rasakan sekarang ini adalah cinta sejati dan juga abadi.

Dikirim pada 18 Juni 2013 di Cinta



0 Comments

18 Jun


Jika Kau Seperti Edelweiss

Wanita adalah segala fungsi, peran, dan kedudukannya di dalam keluarga maupun masyarakat memungkinkan untuk meraih kedudukan tertinggi di surga. Fitrahnya yang diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, butuh kehalusan dan kesabaran untuk menghadapinya. Tapi, apakah wanita selalu identik dengan mahluk lemah dan cengeng?

Seperti yang kita ketahui, hakikat wanita adalah makhluk yang penuh kelembutan, halus, sensitif, dan mudah tersentuh. Beberapa hak wanita yang harus diperoleh antara lain diayomi, dilindungi, dihargai, dihormati, serta diperhatikan.

Namun, seiring perkembangan zaman yang semakin ketat seringkali kodrat wanita harus dipertaruhkan demi bertahan di atas kehidupan yang keras. Emansipasi Wanita yang dahulu menjadi naungan berlindungnya para wanita, kini seringkali menjadi tombak untuk bertarung melawan persaingan globalisasi.


Seperti pemandangan yang sering kita lihat di sekitar, wanita tua yang seharusnya santai menikmati hari tuanya. Namun, harus rela berjemur di bawah terik matahari untuk menyambung hidup.

Cobalah kita tengok sebentar di sekitar kita. Sebagai renungan, kita ambil contoh di pasar. Mungkin pasar lebih identik dengan kaum hawa karena berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari yang pada umumnya memang tugas mereka. Tetapi jika lebih seksama lagi, keberadaan mereka di pasar tidaklah hanya sebagai konsumen. Keberadaan mereka ternyata juga sebagai penjual. Tak hanya sekadar penjual biasa. Penjual yang mencari nafkah. Sehingga seringkali masa tua mereka dihabiskan di sana.

Keterpurukan ekonomi bangsa yang melanda negeri harus menyulap tangan halus mereka menjadi tangan baja. Siap turun tangan dari fajar menyongsong sampai petang menjelang demi sesuap nasi. Menerima dengan lapang dada terik matahari mengubah kulit lembutnya menjadi hitam legam. Bulir-bulir air sebesar biji jagung dari kulit pori-pori membasahi wajah dan sekujur tubuh mereka.

Pendidikan rendah atau tidak sama sekali tahu bangku sekolah mungkin salah satu faktor mereka harus bekerja dengan urat dan otot. Bukan di sebuah ruangan ber-AC, duduk manis di sebuah ruangan bersih dan wangi, atau hanya tangan lentik nan indah mengetik di atas keyboard dan depan monitor.


Sebuah perjuangan hidup. Terkadang kaki yang sudah mulai rapuh harus siap mengayuh sepeda tua untuk mencari pelanggan, pundak yang sudah melemah harus siap memikul barang berat untuk dibarter menjadi lembaran uang yang tak seberapa. Entah itu barang dagangan atau barang bekas yang diperoleh dari tempat yang bau dan menjijikan.

Ekonomi yang tidak pernah kunjung membaik mengharuskan mereka memegang double-role dalam keluarga. Mereka harus siap menjadi Wonder woman bagi sekelilingnya. Kelembutan mereka bisa menjadi sebuah ketangguhan.


Jika kita mau flashback kembali kepada sejarah. Wanita tangguh sudah ada sejak zaman Fir`aun. Di balik kelembutannya, ada kekuataan dan keberanian yang tersembunyi. Masyithah tukang sisir anak Fir`aun rela direbus hidup-hidup demi mempertahankan aqidah dan kalimat tauhid. Hingga pengorbanaanya dibalas surga dan wangi-wangian.

Asma putri Abu Bakar, tegar saat melihat anak laki-lakinya Abdullah bin Zubair terbunuh dalam keadaan terpancang di tiang salib. Al Khansa yang telah menghadiahkan empat orang anaknya di jalan Allah hingga gugur mereka sebagai syuhada. Keanggunan mereka membuktikan dapat berubah menjadi keberanian yang luar biasa.

Mungkin keberanian para wanita sekarang melawan badai kehidupan merupakan titisan keberanian dari wanita-wanita terdahulu yang tangguh. Meski bukan keberanian menunggang kuda untuk melawan kaum kafir. Bukan pula keberanian direbus dalam keadaan hidup-hidup demi mempertahankan kalimat tauhid.
Lalu, bagaimana dengan tugas wanita yang sebenarnya? Bukankah mereka memiliki tugas sendiri? Menjaga rumah, menjaga anak-anak, menyiapkan makanan, bahkan membuat rumah seindah surga.

Mengingat kisah bang Toyib yang tak pulang-pulang, bisa menjadi salah satu pemicu isteri menjadi wanita tangguh. Gambaran suami yang tidak bertanggung jawab meninggalkan isteri dan anak-anak begitu saja tanpa kabar dan berita. Waktu erus berjalan, sementara kebutuhan hidup terus menuntut untuk dipenuhi. Berdiam duduk manis di rumah bukanlah jalan solusinya.

Ada yang kerja keras membanting tulang berangkat pagi pulang malam. Memikul beban berat sendiri. Bahkan rela menjadi pengisi devisa negara demi kebutuhan sehari-hari terpenuhi.

Setelah melihat roda kehidupan yang telah terjadi, ternyata keadaanlah yang sering membuat kodrat harus dipertaruhkan. Kehalusan dan kelembutan mereka harus disimpan dahulu untuk menentang kerasnya hidup.

Bahkan bisa semua jalan ditempuh demi mendapatkan sesuap nasi. Saat iman tidak melekat di hati, mata hati tertutup rapat, segala jalan ditempuh tanpa melihat halal dan haram. Kenyataan seperti itu sering kita lihat di ibu kota besar. Karena keterpurukan hidup wanita sering kali menjadi korban atau mengorbankan.

Wanita... kau tidak tercipta dari tulang kepala karena bukan untuk angkuh kepada suamimu. Tidak juga tercipta dari tulang kaki karena bukan untuk dihina oleh siapapun. Namun, kau tercipta dari tulang rusuk yang bengkok. Dekat dengan hati agar selalu disayangi, bersabar menghadapi cobaan, dan tetap tegar meski kau dilanda kesedihan.

Jangan sekali-kali kalian mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan masalah hidupmu, karena arga diri dan kehormatanmu lebih berharga. Kalian tetap makhluk indah dan anggun. Semerbak seperti bunga. Hiduplah seperti bunga edelweiss yang tegar dan kuat. Meski dirinya jarang merasakan air, tetap tegar dan kokoh berdiri. Jadilah edelweiss yang tegar dan putih seperti salju. Putih bersih dan dingin menyejukan.

Wanita derajatnya telah tinggi di hadapan Allah. Perhiasan yang paling indah adalah wanita solehah. Bahkan Wanita adalah tiangnya negara. Sudah seharusnya kaum wanita dihargai, diayomi, dan dijaga. Bukankah menjaga mereka sama artinya kita menjaga ibu, nenek, bahkan saudara perempuan kita?


Berbahagialah bagi para kaum hawa. Sejak kelahiran baginda Rasulallah SAW., derajat kalian dijunjung setinggi-tingginya. Kehormatan kalian dilindungi. Bahkan segala urusan wanita diatur serapi mungkin dalam kitab Suci Al-Qur`an.

Para kaum hawa yang kini menyebar di muka bumi... berpijaklah sebagaimana kodratmu. Perhatikan syari’at-Nya. Peranmu sangat penting. Dari rahimmu kelak akan terlahir generasi yang akan memperbaiki negerimu. Berjuanglah terus dengan kelembutanmu dan yakinlah bahwa ketangguhan dan keringatmu suatu saat bisa merubah dunia menjadi lebih baik.

Dikirim pada 18 Juni 2013 di Hikmah

0 Comments

12 Jun


Jodoh Dunia Akhirat

Bagaimana kita menemukan jodoh setia dalam bahagia dan derita? Sahabatku, bila ingin mendapatkan jodoh yang bisa menjadi partner bahagia dan derita lihatlah keimanan dan ketakwaannya kepada Allah sebab kualitas hidup kita akan diketahui dan teruji hanya setelah kita hidup berpasangan, karena dalam hidup berpasangan akan dapat diketahui kualitas, kapasitas dan sifat-sifat kemanusiaannya. Dalam hidup pernikahan itulah seseorang teruji kepribadiannya, tanggung jawabnya, keibuannya, kebapakannya, perikemanusiaannya, ketangguhannya, kesabarannya. Begitu besar makna hidup berumah tangga sampai Nabi mengatakan bahwa di dalam hidup berumah tangga sudah terkandung separoh urusan agama. fitrah kita sebagai manusia membutuhkan sebagai pendamping hidup, sebagai partner dalam suka maupun duka sekaligus sebagai pasangan yang mampu selalu berpikir dan berkehendak baik terhadap pasangannya. Ia akan memberi dukungan jika ia merasa bahwa dukungannya itu akan membawa kebaikan pasangannya.


Sebaliknya jika pasangannya keliru jalan, ia akan berkata tidak! meski pahit diucapkan dan pahit di dengar. Pasangan yang materialistis biasanya rajin hadir dalam keadaan suka, tetapi ia segera menjauh jika pasangannya dalam kesulitan, ia pasangan hanya dalam suka, tidak dalam duka. Pasangan dunia biasanya angin-anginan, terkadang mesra, tetapi suatu ketika bisa menjadi musuh, bahkan musuh yang sukar didamaikan. Pasangan dunia adalah pasangan sehidup, tetapi belum tentu semati. Hanya pasangan dunia akhirat yang biasanya hadir dalam keadaan suka, tetapi juga hadir membela ketika dalam duka. Pasangan yang terikat oleh nilai-nilai kebaikan, ikhlas dan ibadah. Ketika kita sudah matipun pasangan sejati tetap menjaga nama baik kita, mendoakan kita. Dialah jodoh anda sehidup semati, pasangan di dunia dan pasangan di akhirat.
Sahabatku yang ingin segera menikah, carilah jodoh dunia akhirat, jodoh yang setia dalam mengarungi bahtera rumah tangga hanya dengan mengharap keridhaan Allah. bila memang ada niat & keinginan sungguh2 untuk mendapatkan jodoh. Jangan putus asa, tetaplah berikhitiar & memohon kpd Allah maka Allah akan mengirimkan jodoh yg terbaik untuk anda.

Sumber : facebook sebelum engkau halal bagiku

Dikirim pada 12 Juni 2013 di Cinta

0 Comments

11 Jun


Walau Jarak Terpisah Jauh

Jika Hatimu merindukan seseorang…Pejamkan Matamu dan Katakan dalam hati….


Yaa ALLAH…aku merindukannya kerana-Mu Ya ALLAH..Jauhkanlah aku dari perkara yang bisa membuat aku lupa kepada-Mu..
aku semakin mengerti bahwa jarak ini bukan untuk menghukumku..Tapi Jarak ini untuk Menjaga aku dan dia..
Dengan`Jarak`ini..aku dan dia berjanji untuk berubah menjadi lebih baik..

Dengan jarak ini..aku dan dia berjanji untuk Memperbaiki cinta kepada Ilahi..

Dengan jarak ini..aku dan dia berjanji untuk Mencintai Pencipta kami lebih dari segalanya..

Dengan jarak ini..aku dan dia berjanji untuk mendalami ajaran agama ini..

Dan dengan jarak ini juga..aku dan dia yakin andai tiba saatnya nanti..aku dan dia akan lebih siap untuk melayari semua ini dengan jalan yang diridhai..

Ya ALLAH…Kerana memberi peluang kepadaku melalui jalan-Mu ini..

Yaa Rabbi..Kerana memberikan jarak itu kepada aku dan dia..

Ya ALLAH….Sekiranya dia baik untuk dunia dan akhiratku, maka dekatkanlah dan satukanlah aku dengannya….Tapi sekiranya dia buruk untuk dunia dan akhiratku…Maka jauhkanlah aku darinya…Dan dekatkanlah yang menurut-MU baik, dan aku butuhkan walau bukan yang aku inginkan...

Aamiin ya Rabbal`alamin..

Dikirim pada 11 Juni 2013 di Hikmah



0 Comments

11 Jun


SEBAIK BAIK SUAMI & ISTRI

Sebaik-baik suami adalah yg dapat membimbing istrinya untuk taat kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta`ala yang selalu melihat kelebihan" istrinya bukan kekurangannya yang dapat memenuhi hak-hak dan kebutuhannya lahir dan bathin,dengan penuh kasih sayang,tidak membebaninya dengan kerja yang berat,serta tidak menyakiti fisik dan hatinya

Sebaik baik istri adalah yang dapat mendorong suaminya untuk taat kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta`ala dan Rasulnya
yang tidak banyak menuntut dunia yg selalu mendampinginya dan melayaninya dalam senang dan susah,yang menjaga kehormatannya dengan tidak memperlihatkan auratnya kepada yang bukan mahram..

Semoga Akhina Wa Ukhtina adalah calon suami dan istri yang baik sehingga tercipta keluarga yg harmonis,Sakinah Mawaddah Warahmah...bernaung dalam Baity Jannati...

Aamiin ya Rabbal`alamin..

Dikirim pada 11 Juni 2013 di Muhasabah



0 Comments

11 Jun


JADILAH WANITA YANG CANTIK AKHLAKNYA

Jadilah seorang wanita beriman..


Yang hatinya dibalut rasa takwa kepada ALLAH.
Yang jiwanya berpegang teguh terhadap Agama.
Yang senantiasa haus dengan ilmu.
Yang senantiasa dahaga akan pahala.

Jadilah seorang wanita terhormat..

Yang solatnya adalah maruah dirinya.
Yang auratnya selalu terhijab.
Yang tidak pernah gentar untuk melawan nafsu.
Yang berani menolak ajakan kemaksiatan.

Jadilah seorang wanita mulia..

Yang menjaga tutur katanya.
Yang tidak suka bertingkah.
Yang tidak tebar pesona cantik fisiknya.
Yang sentiasa berbuat kebajikan dan penyayang.
Yang menghiasi dirinya dengan prilaku muslimah.

Karena itulah potret wanita cantik yang sesungguhnya.


Bukan yang cantik karena usapan kosmetik di wajahnya.

Dikirim pada 11 Juni 2013 di Hikmah



0 Comments

23 Mei


العيون الجميله (MATA YANG INDAH)

العيون الجميله ليست العيون السوداء


وليست العيون الزرقاء
وليست العيون الخضراء
وليست العيون ذات الرموش الطويله
وليست العيون العسليه
وانما العيون الجميله هى العيون التى اذا نظرت تنظر برحمة
وإذا التفتت التفتت بحياء
إذا التقت نظراتها بنظرات شخص ما غضت طرفها وأغلقت أجفانها لتحميها من شرار جهنم
إنها عين بكت من خشية الله وسهرت على القرآن وتأملت آيات الله

Mata yang indah bukanlah mata yg hitam..

Bukan pula mata yg berwarna biru..

Ataupun mata yg berwarna hijau ..

Bukan pula mata yg memiliki bentuk yg panjang..

Dan bukan pula mata yg manis seperti madu..

Akan tetapi mata yg indah adalah mata jika memandang penuh dgn pandangan kasih sayang..

Jika berpaling, berpaling karena malu (kpd Allah)..

Jika bertatapan dengan pandangan seseorang dia (bukan mahram) menundukkan pandangannya dan merendahkan kelopak matanya, agar terjaga dari siksanya neraka jahannam..

Mata yg indah sesungguhnya adalah mata yg menangis karena takut kepada Allah..

Dikirim pada 23 Mei 2013 di Kata-kata Mutiara

0 Comments

23 Mei


Dari Mana, Akan Kemana dan apa tujuan sebenarnya dari kehidupan ini ?
“Laa Yu’minuu ahadukum hatta yakuunu hawaahu tab’an lima ji’tu bihi”. Artinya “Tidak beriman seorang diantara kamu sebelum hawa nafsunya tunduk kepada apa yang aku bawa dengannya Al-Qur’an & As-sunnah”. (Alhadits)
I. Pengertian Hidup :

1. Hidup adalah tahapan perjalanan/ terminal

Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? ( QS. 2 : 28 )

2. Hidup adalah Ujian


Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan ( QS. 21 : 35 )

3. Hidup adalah pertanggungan jawab

Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)? ( QS. 75 : 36 )
II. Hidup dibentuk oleh Pikiran kita

Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada orang yang memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah), sebagi suatu kerugian, dan dia menanti-nanti marabahaya menimpamu, merekalah yang akan ditimpa marabahaya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan untuk mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh doa Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukan mereka kedalam rahmat (surga)Nya; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( QS. 9 : 98 - 99 )

III. Maksud dan Tujuan Hidup.

Setiap orang, sekali waktu dalam kehidupan ini, pasti pernah mempertanyakan dalam dirinya tentang dari mana ia berasal, akan kemana, dan apa tujuan sebenarnya dari kehidupan ini


. Oleh sebab itu satu-satunya cara adalah mengubah pola pikir manusia itu sendiri dengan memberikan penjelasan tentang pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia dan kehidupan (di dunia dan akhirat). Penjelasan ini hanya di dapat didalam Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia.
Pada saat Alloh menciptakan manusia, Ia tidak pernah meminta pendapat kita, apa perlu penciptaan itu atau tidak. Artinya Alloh Maha Berkehendak. Dia telah memiliki tujuan yang mutlak berkenaan dengan penciptaan manusia.
Jadi, sekiranya kita yang dilahirkan ke bumi ini mencari dan menciptakan tujuan hidup sendiri, berarti kita telah mengkhianati Alloh yang menciptakan kita. Tujuan hidup yang harus dicapai manusia adalah tujuan yang telah ditetapkan Alloh. Ada nggak manusia yang usul agar dirinya diciptakan Alloh karena ia mempunyai cita-cita yang hendak dicapainya di dunia ini ? tidak ada.

Dua pokok masalah yang penting yaitu :


1. Apa yang dimaksud dengan ‘Tujuan”?
2. Apakah “Kehidupan”?

TUJUAN adalah sesuatu yang ingin dicapai manusia sesuai dengan fitrah dan keinginan-keinginan manusia.


Sedangkan KEHIDUPAN menurut pandangan Al-Qur’an :
“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia) kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Qs.18/45 dan 10/24).
Dari ayat-ayat tersebut diatas seolah-olah Sang Pencipta mengatakan :

“HIDUP ADALAH FENOMENA KEILAHIAN”. Kehidupan dengan aspek alamiahnya tidak bisa membawa umat manusia kepada tujuan ideal hidup di dunia ini. Mengapa demikian? Sebabnya adalah Bahwa kehidupan ini adalah sebagai sarana untuk memasuki tahap kehidupan yang abadi.


“….supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir”. (Qs.36/70). Mereka yang siap untuk menerima pesan para Nabi dan siap pula untuk menggunakan akal dan hati nurani, mereka inilah yang akan hidup bahagia di dunia yang diciptakan Alloh ini. Firman Alloh :
“Maka hadapkanlah wajah (tujuan hidup)mu dengan hanif kepada Ad-Dien (tetaplah atas) fitrah Alloh yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu …” (Qs.30/30).
“Dan siapakah yang lebih baik Diennya daripada orang-orang yang ikhlas menyerahkan (tujuan hidup)nya kepada (tujuan) Alloh sedang ia mengerjakan kebaikan …. “ (Qs.4/125)
Tujuan hidup manusia adalah memeluk Dien yang hanif dan menyerahkan seluruh tujuan hidupnya kepada tujuan Alloh menciptakan manusia. Seluruh hidup manusia harus menyerahkan seluruh kehendaknya kepada kehendak Alloh. Itulah yang disebut kehidupan mencari ridho Alloh, sesuai dengan kehendak dan tujuan Alloh menciptakan manusia.
“Maka apakah mereka mencari Dien yang lain dari Dien Alloh, padahal kepada-Nyalah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Alloh-lah mereka dikembalikan”. (Qs.3/83)
Bagi orang yang beriman tidak punya cita-cita lain dalam kehidupan di dunia kecuali hanya satu yaitu “Ridho Alloh”. Kenikmatan hidup yang paling hakiki terletak pada keridhoan Alloh dan itu adalah kebahagiaan sejati. Sabda Nabi s.a.w:
“Barangsiapa yang mencari keridhoan Alloh dengan kemurkaan manusia, pasti Alloh mencukupi kepadanya daripada keperluan kepada manusia dan barangsiapa mencari keridhoan manusia dengan kemurkaan Alloh pasti Alloh serahkan dia kepada manusia”. (HR.Tirmidzi).
Firman Alloh SWT :

“Dan diantara manusia ada yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhoan Alloh, dan Alloh Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya”. (Qs.2/207).


Kepuasan hidup bukan terletak pada bentuk dan wujud materi, tetapi kebahagiaan jiwa karena mendapat ridho Alloh. Sabda Rosululloh s.a.w. :
“Kaya itu bukanlah karena banyaknya harta, tetapi (hakekat) kaya itu adalah kaya (kepuasan) jiwa hati”. (HR.Bukhari-Muslim)
IV. Bangunan, Sifat dan Cara Hidup Manusia : Di dalam riwayat perjalanan manusia kita mengenal hidup manusia bermacam-macam. Menurut bangunan, sifat dan cara yang terdapat di dalamnya, maka hidup manusia dibagi menjadi 3 bagian :
1. Hidup Hissi

Adalah hidup hanya untuk keperluan dirinya sendiri. Yang dikejar-kejar ialah hanya kepentingan yang berkenaan dengan dirinya, dengan rumah tangganya. Kadang-kadang ia bergerak juga di medan umum tetapi bergeraknya itu hanyalah untuk keperluan diri, keperluan materi belaka. Orang yang demikian itu sesungguhnya memiliki sifat “Diam”. Bukan “Diam” karena ia tak kuasa berjalan, bukan pula “Diam” karena ia tak pandai bergerak. Tetapi ia disebut “Diam” karena tak pandai menjalankan hukum-hukum Alloh. Hidup yang demikian itu boleh diibaratkan hidup secara tumbuh-tumbuhan dan binatang, hidup dengan tidak sadar dan insaf akan arti dan harga hidupnya. Maka hidup inilah yang dinamakan “Hidup Hissy”, hidup hanya karena tak mati belaka.


2. Hidup Ma`nawi

Hidup untuk menjalankan hukum-hukum Alloh tetapi belum mempunyai kesadaran yang cukup, belum memiliki keyakinan yang kuat dan teguh, dan belum mempunyai kepercayaan yang utuh. Ia mudah berubah,mudah digoyangkan dan dijatuhkan, mudah pula ia pindah haluan dan sikap, hanya karena ada sangkutan dengan salah satu kepentingan keduniaan belaka. Ia belum mempunyai pendirian yang kuat dan teguh.


3. HIDUP Ma`anni

Hidup yang dipergunakan untuk melakukan amal kebaikan dan kebajikan yang sebanyak-banyaknya dan sesempurna-sempurnanya; amal yang timbul dari keyakinan yang kuat dan iman yang teguh. Amal yang dilakukannya hanya karena mengharapkan Rahmat dan Ridho Alloh SWT belaka. Dan tidak karena ataupun harapan yang diluarnya. Hidup sadar dan hidup insaf ini tak mudah tercapai kecuali dengan kemurahan dan karunia Alloh semata-mata. Lebih-lebih sukar lagi mencapai hidup yang demikian itu, karena si amil itu harus pandai menyatukan ketiga pendirian amal. (Isti’anah, istiqomah, istitho’ah). Orang yang duduk dalam kehidupan ma’anni itu, tak lagi mengenal sukar dan sulit, berat dan susah, takut dan was-was dan lain-lain yang boleh mencegah manusia bisa melakukan amal yang sempurna.


V. Kenali Hidup Anda

1. VISI HIDUP

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui ( QS.30:30 ) Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan iamengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya. ( QS. 4 :125 ) Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan. ( QS. 7 : 181 )

2. MISI HIDUP

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." ( QS. 2 : 30 )

3. CITA-CITA HIDUP

Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. ( QS. 2 : 207 )

4. PEDOMAN HIDUP

Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. ( QS. 45 : 20 )

5. IDEOLOGI/FALSAFAH HIDUP

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. ( . QS. 2 : 208 )

6. TUGAS HIDUP

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. ( QS. 51 : 56 )

7. TAULADAN HIDUP

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah ( QS. 33 : 21 )
Muhammad Rosulullah, sebagai :
a. Manusia biasa yang digelari Al-Amin
b. Pedagang yang menjalankan bisnis
c. Suami teladan
d. Bapak/orangtua teladan
e. Panglima perang
f. Kepala Negara
g. dll
8. PIMPINAN/LOYALITAS HIDUP : 5/55, 4/59
Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). ( QS. 5 : 54 )

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. ( QS. 4 : 59 )


Alloh / Al-Qur’an
Rosul / As-Sunnah
Ulil Amri / Nizhom
9. TEMAN HIDUP
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul."Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). ( QS. 25 : 27 - 28 )

Katakanlah: "Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita dan (apakah) kita akan kembali ke belakang, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh syaitan di pesawangan yang menakutkan; dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan): "Marilah ikuti kami." Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam, dan agar mendirikan sembahyang serta bertakwa kepadaNya." Dan Dialah Tuhan yang kepadaNyalah kamu akan dihimpunkan ( QS. 6 : 71 - 72 )


Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. ( QS. 9 : 119 )
- Orang yang mau mendengar kita disaat tak ada lagi orang yang mau mendengar kita
- Orang yang mau menopang tubuh kita di saat kita lemah tak berdaya apa-apa.
- Orang yang mau membantu kita di saat orang lain menjauhi kita.

10. AMALAN HIDUP :


- ISTI’ANAH
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan ( QS. 1 :5 )
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar ( QS. 2 : 153 )
- ISTIQOMAH

Katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua- dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras. ( QS. 34 : 46 )


Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu` ( QS. 2 : 238 )
Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah (orang-orang kafir), lalu Kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dia-lah Yang Maha cepat hisab-Nya. ( 13 : 41 )

Dia telah mensyari`atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). ( QS. 42 : 13 )


Dan seandainya kamu melihat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya (tentulah kamu melihat peristiwa yang mengharukan). Berfirman Allah: "Bukankah (kebangkitan ini benar?" Mereka menjawab: "Sungguh benar, demi Tuhan kami." Berfirman Allah: "Karena itu rasakanlah azab ini, disebabkan kamu mengingkari(nya)." ( QS. 6 : 30 )
- ISTITHO’AH

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). ( QS. 8 : 60 )


Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. ( QS. 64 : 16 )
11. MOTTO / SEMBOYAN HIDUP

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar ( QS. 9 :111 )

Sumber : iqraku

Dikirim pada 23 Mei 2013 di Muhasabah



0 Comments

23 Mei


Hubungan Muda-Mudi Sebelum Menikah (Pacaran) dalam Tinjauan Syariat
Tak kenal maka tak sayang! Itulah sebuah ungkapan yang telah populer di kehidupan kita. Bahkan, ungkapan itu memang berlaku umum, yaitu sejak seseorang mulai mengenal lingkungan hidupnya. Dalam konteks hubungan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram, istilah “tak kenal maka tak sayang” adalah awal dari terjalinnya hubungan saling mencintai. Apa lagi, di zaman sekarang ini hubungan seperti itu sudah umum terjadi di masyarakat. Yaitu, suatu hubungan yang tidak hanya sekadar kenal, tetapi sudah berhubungan erat dan saling menyayangi. Hubungan seperti ini oleh masyarakat dikenal dengan istilah “pacaran”.

Istilah pacaran berasal dari kata dasar pacar yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih. Istilah pacaran dalam bahasa Arab disebut tahabbub. Pacaran berarti bercintaan; berkasih-kasihan, yaitu dari sebuah pasangan laki-laki dan perempuan yang bukan mahram.

Para ulama telah banyak membicarakan masalah ini, seperti misalnya yang terdapat dalam Fatwa Lajnah Daimah, sebuah kumpulan fatwa dari beberapa ulama. Sebelum sampai pada simpulan hukum pacaran, terlebih dahulu ditelusuri berbagai kemungkinan yang terjadi ketika sebuah pasangan muda-mudi yang bukan mahram menjalin hubungan secara intim. Dengan penelusuran seperti ini, suatu tindakan tertentu yang berkaitan dengan hubungan muda-mudi ini dapat dinilai dari sudut pandang syar’i. Dengan demikian, kita akan dengan mudah mengetahui suatu “hubungan” yang masih dapat ditoleransi oleh syariat dan yang tidak.

Apa yang terjadi dari sebuah hubungan antara seseorang dengan orang lain secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lima: perkenalan, hubungan sahabat, jatuh cinta, hubungan intim, dan hubungan suami istri.




Yüklə 5,93 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   46   47   48   49   50   51   52   53   ...   92




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin