121
sebaiknya kau biarkan pergi !”. Dia menyahutku ”Hmm, tidak tidak. Malah misiku yang sebenarnya adalah wanita ini” dia menunjuk kearah Pelangi. Aq lantas menggeram “Lalu kenapa tidak kau bebaskan saja wanita yang satunya ? Apa salahnya ? Apa pengaruhnya bagimu ?”, “Dia adalah tamengku untuk mengalahkanmu !” seringainya.
Mendengar jawabannya, aq jadi semakin geregetan. Lalu aq pun menantangnya “Kalau kau jantan, hadapi aq satu lawan satu !”, dia pun membalas “Pertarungan antar pejantan hanya untuk orang bodoh ! Aq bukan ayam, aq adalah manusia. Dan manusia bertarung juga dengan otaknya, bukan hanya otot”, “Itu berarti kau pengecut. Kau hanya berani berlindung di balik seorang wanita”, “Aq tidak peduli jika harus menghalalkan segala cara. Karena keberhasilan misi adalah hidupku. Itulah mengapa sampai saat ini aq tidak pernah gagal dalam misiku. Tidak seperti dirimu yang sudah tiga kali gagal !”
Aq kaget, bahkan angkanya pun tepat. Aq lalu bertanya “Apa ! Bagaimana kau tahu ?!”, dia menjawab “Jangan bilang kau juga masih tidak tahu siapa aq sebenarnya Viki !”. “Dari mana kau juga tahu namaku ?” tanyaku kaget. “Ternyata kau tidak hanya lemah, tapi juga bodoh !”. Aq lantas menyahut “Itu berarti, seseorang yang mengenakan jaket hitam – hitam, yang lewat didepan rumahku ketika aq hendak pergi sebelum terjadi penyerangan itu adalah dirimu !”, “Benar sekali. Hmm okelah, yang awalnya bodoh, kini kau hanya cukup bodoh. Dan lebih dari itu, aq lah orang yang telah membuatmu pergi”, “Apa maksudmu ?!” tanyaku bingung, dia pun menjelaskan “Waktu agen pendampingmu kau tinggal sendiri dirumah pagi itu, aq menggunakan kemampuanku untuk memberi tanda – tanda dan sinyal – sinyal padanya yang mensugesti dirinya untuk pergi refreshing. Aq beri dia sugesti tentang laut, bahari dan taman hiburan. Dan yang dia tangkap adalah Wisata Bahari Lamongan. Aq sungguh berterima kasih pada orang asing yang aq temui di jalan. Dialah yang memberikan aq inspirasi hingga mendapatkan rencana itu”
“Aq sungguh tidak mengerti apa maksud perkataanmu yang terakhir. Tapi itu berarti, kau memanfaatkan Melissa untuk membuatku pergi meninggalkan rumahku, agar kau dengan leluasa bisa menyelesaikan misimu !”, “Sudah aq bilang tadi, aq akan halalkan segala cara untuk menyelesaikan misiku” jawabnya.
122
Aq semakin emosi. Dia sudah tidak bisa lagi diampuni. Tangan kananku mengepal dengan kuat. Ingin sekali aq memulai serangan, tapi aq tidak boleh gegabah. Terlebih ada dua wanita yang harus aq lindungi dikedua sisinya. Aq harus mencari cara untuk menjauhkannya dari mereka. Saat aq berusaha untuk membuat rencana, dia pun kembali berkata padaku “Hey Viki, sebagai penyemangatmu untuk bertarung, aq akan tunjukkan saja siapa diriku sebenarnya”.
Aq pun terperanjat mendengar perkataannya. Aq yang tadinya sangat emosi, kini berubah menjadi penasaran. Aq hanya terdiam, melihatnya berusaha melepaskan helm besinya. Dan saat dia benar – benar telah membuka seluruh helmnya, aq kembali terkaget dibuatnya “Hebrian ?! Tunggu – tunggu, apakah mata ini hanya menipuku ?!”, dia menjawab “Tidak Viki, kau hanya tidak menyadari. Selama ini aq masuk dalam hidupmu untuk memantau gerak gerikmu dan melihat sejauh apa kemampuanmu. Aq sudah tahu kalau kau adalah agen mata – mata pemerintahan, bahkan sejak aq pertama kali melihatmu, ketika pagi hari waktu ospek pertama. Ketika kau datang, aq langsung memancingmu untuk duduk bersamaku dan teman – temanku. Aq sengaja memberimu sebuah tanda agar perhatianmu tertuju pada kami, dan dengan mudah kita berkenalan dan menjadi sahabat”, “Apa jangan – jangan Fathur dan Yunus juga adalah kaki tanganmu ?!”, “Tidak ! Mereka memang benar – benar temanku SMA. Cerita – cerita merekapun semuanya benar. Hanya saja mereka tidak menyadari kalau teman mereka selama ini adalah seorang agen mata – mata” jawabnya.
“Kini semua benar – benar jelas. Semua keganjalan selama aq menjalani misi ini, kini terjawab semua. Kau benar, kini aq menjadi semakin bersemangat untuk menghancurkanmu Heb. Dan akan aq tunjukkan padamu, kalau misi bisa diselesaikan dengan cara yang bersih !”, “Kalau begitu tunjukkanlah !” tantangnya.
Kami pun terdiam, saling menatap dengan pandangan yang sangat serius. Dan aq memulai pertarungan ini terlebih dulu, aq langsung berlari menghampirinya dengan cepat. Namun dia tidak bergerak dari tempatnya berdiri, dan tetap dalam posisi yang sama. Saat kami sudah berhadapan, langsung aq lepaskan hantamanku kearah wajahnya. Tapi dengan mudah dia menangkap pukulanku, dan menghentikan aliran petir dalam sarung tanganku. Tiba – tiba dia
123
menyerap kekuatan petir abadi dalam sarung tanganku melalui kedua sarung tangan besinya. Bahkan petir di sarung tangan kiriku pun juga ikut terserap.
Aq berusaha menarik tanganku, namun sangat berat sekali. Lalu aq gunakan teknik tenaga dalam yang sempat diajarkan oleh guru silatku dulu. Aq menarik nafas dalam – dalam, menahannya, dan memfokuskan pada kaki kananku. Hingga kaki kananku pun semakin terasa berat, terisi oleh power yang sangat kuat. Dan saat itu juga langsung aq lancarkan tendanganku kearah perutnya yang tidak terlindung oleh baju zirah. Dia pun terlempar, dan hanya beberapa senti saja dia hampir terjatuh dari gedung ini.
Melihat kesempatan itu langsung aq gunakan untuk menyadarkan kedua wanita yang ada di sampingku. “El, Ela, bangun El”, aq sedikit menepuk – nepuk pipinya. Dan dia pun mulai tersadar. Matanya sedikit demi sedikit terbuka, “My Hero, kaukah itu ?”, aq menjawab “Iya El, ini aq. Cepat bangun, aq akan menyelamatkanmu dari sini”. Aq menjebol rantai yang mengikat tubuhnya dan membantunya berdiri.
Dan ketika aq hendak menyadarkan Melissa, Hebrian tiba – tiba berlari dengan kencang kearahku. Dia merangkul tubuhku dan mendorongku dengan sangat kuat. Menabrakkanku ke tembok hingga retak. Lalu dia menghantamku dengan pukulannya yang telah terisi dengan kekuatan petirku. Hingga tembok itupun jebol, dan aq terlempar cukup jauh.
Aq agak shock dengan serangannya barusan. Aq kembali bangkit, dan bersiap dengan kuda – kudaku. Dia kembali berlari kearahku sambil mengepalkan tangannya. Kekuatan petir terlihat jelas mengalir di kepalan tangan kanannya. Sepertinya akan sangat menyakitkan.
Aq pun ikut berlari mendekatinya. Dan saat kami sudah berhadapan, aq langsung melompat ke kanan untuk menghindari pukulannya. Dia pun terkecoh dnegan gerakanku. Melihat ada kesempatan, aq sedikit memutar tubuhku kekiri dan langsung melancarkan tendangan kearah tulang ekornya yang juga tidak terlindungi oleh baju zirah. Dia sedikit terdorong dan berusaha menyeimbangkan tubuhnya agar tidak terjatuh. Lalu aq kembali melancarkan serangan kearahnya. Aq hantamkan pukulan petirku kembali kearah tulang ekornya. Dia pun terlempar jauh, hingga terjatuh dari gedung ini.
124
Merasa keadaan sudah cukup aman, aq segera berlari kembali ke Melissa untuk menyelamatkannya. Aq melihat Pelangi telah berhasil menyadarkannya, namun dia tidak bisa melepaskan rantai yang mengikat Melissa. Namun sebelum aq sampai ke mereka, Hebrian pun kembali. Ternyata dia tidak sampai terjatuh dari gedung. Dia terbang menggunakan jetpacknya. Dia terbang menghampiriku, dan kecepatan lariku sama sekali tidak bisa menghindari kejarannya. Aq menyesal karena lupa membawa sepatu lari cepatku.
Dia kembali menangkapku, dan membawaku terbang tinggi ke angkasa. Dan saat sudah cukup tinggi, dia langsung menghempaskanku ke tanah. Aq terjatuh dari ketinggian lebih dari 500 meter. Sebelum aq sampai tanah pun, dia kembali melancarkan pukulannya kearahku dengan sangat kuat. Aq terjatuh dengan lebih cepat.
Aq segera berfikir cepat sebelum tubuhku tercerai berai ketika sampai ke tanah. Dan aq pun mendapat ide. Aq siapkan jurus Maksimal dikedua tanganku. Aq mengepalkan kedua tanganku, dan menariknya. Sambil mencharger kekuatan petir di kedua tanganku, aq menunggu timing yang tepat untuk melepaskannya ke tanah. Dan saat hanya sekitar 10 meter, langsung aq lancarkan kekuatan petir ke tanah yang ada tepat dibawahku. Ledakannya berhasil menahan tubuhku. Aq terlempar cukup jauh, namun aq berhasil selamat dari ancaman maut yang hampir saja merenggut nyawaku.
Aq terjatuh disamping gedung itu. Beruntung aq tidak jatuh tepat di atas gedung, karena bila hal itu terjadi, ledakan akibat jurus Maksimal bisa merobohkan gedung itu dan dapat mencelakai Pelangi dan Melissa.
Aq menatap keatas, mencari – cari dimana Hebrian berada. Namun aq tidak menemukannya. Dia tiba – tiba menghilang tanpa jejak. Fikiranku pun tertuju pada Pelangi dan Melissa. Aq khawatir Hebrian kini mengincar mereka berdua.
Aq berlari dengan cepat kembali menuju keatas melewati jalan yang aq lewati sebelumnya. Aq menaiki tangga secepat mungkin. Hingga ketika sampai diatas, kekhawatiranku ternyata tidak terjadi. Mereka berdua masih aman, dan Pelangi masih terus berusaha untuk
125
melepaskan rantai yang mengikat Melissa. Dia memukul – mukul rantai besi tersebut dengan sebuah batu bata.
Aq cukup lega, aq langsung berlari mendekati mereka dan membantu Pelangi. “Sini El, biar aq aja”, aq menjebol rantai besi itu dengan mudah. Melissa segera berdiri dan sedikit membersihkan pantatnya. “Kamu gak kenapa – kenapa kan Mel” tanyaku, Melissa menjawab “Iya gak apa – apa Viki” dia keceplosan memanggil namaku didepan Pelangi dan langsung menutup mulutnya. Pelangi yang mendengar itu pun bertanya “Viki ? Sebentar, apa jangan – jangan Viki yang kau maksud itu Viki adikmu Mel ?”, Melissa berusaha mengelak “Ehh bukan – bukan, tadi aq fikir…” sebelum dia melanjutkan, aq segera memotong omongannya “Gak apa – apa Mel, lagian misi ini juga udah mau selesai kan”, “Misi ? Misi apa ? Sebenarnya siapa kalian ini ?” Tanya Pelangi bingung, lalu aq menjawabnya “Jadi sebenernya aq adalah..” aq membuka topengku dan Pelangi menyahut “Sandy ? Jadi, selama ini yang menjadi The Black Wind itu kamu ?” tanyanya. Aq pun mulai menjelaskan “Jadi sebenernya, Sandy, The Black Wind dan Viki itu adalah satu orang, dan nama asliku adalah Viki. Aq ditugaskan untuk menjagamu, menjadi bodyguardmu, namun dalam misiku menjagamu aq harus menyamar. Sandy adalah samaranku ketika aq mendapat misi untuk menjaga ayahmu dalam rayaan hari ulang tahun pernikahannya. Dan sekarang aq kembali mendapat misi untuk menjagamu, dan aq menyamar menjadi laki – laki culun untuk mengecoh mafia yang juga mendapatkan misi. Namun berbeda denganku, misinya adalah untuk membunuhmu dan ibumu”.
Mendengar penjelasanku, wajah Pelangi masih terlihat bingung. Lalu dia bertanya “Jadi, selama ini kau hanya menipuku ? Kedekatanmu denganku selama ini tidak benar – benar tulus darimu ?”, aq lalu menjawab “Maafkan aq, emang awalnya aq mendekatimu hanya untuk misiku. Tapi, kalau boleh jujur, sejak awal pertama aq melihatmu di pesta itu, saat itu juga aq baru percaya kalau cinta pada pandangan pertama itu bukanlah mitos atau omong kosong belaka. Karena sejak saat itu, mitos itu benar terjadi padaku. Dan aq belum pernah merasakan hal ini sebelumnya, karena hal ini pertama bagiku. Dan selama ini aq mendekatimu, memang aq sedang berusaha untuk mendapat perhatian darimu. Aq tidak peduli dengan peraturan apapun itu. Namun tidak ada alasan satupu untukku tetap bertahan dalam misi ini, selain hanya untuk dirimu.
126
Aq sekarang tersadar, kalau memang cintaku ini bukanlah main – main. Kaulah cinta pertamaku Pelangi, aq benar – benar tulus mencintaimu”.
Setelah aq menjelaskan panjang lebar, wajah Pelangi malah terlihat emosi, dia pun menjawab “Bullsyit ! Aq udah gak percaya lagi sama kamu ! Ohh, atau mungkin memang ini juga misimu hah ? Untuk mempermainkanku ?! Aq kira kau beda, tapi kau sama saja dengan semua cowok yang aq temui selama ini, brengsek !”
Dia berlari menjauhiku sambil menutupi mulutnya. Melissa melihatku sendu, dia menepuk pundakku sambil berkata “Udah tenang aja, biar aq yang coba tenangin dia ya”. Melissa berlari menghampiri Pelangi yang sedang berdiri di pojokan gedung. Dia memegang pundak Pelangi sambil memeluknya, lalu mereka sedikit berbincang.
Ternyata cinta itu sensitive, baru aq merasa kebingungan seperti ini. Hatiku benar – benar kacau, aq tidak bisa berfikir apa – apa. Aq terus berkutat dengan hatiku sambil menundukkan kepalaku. Dan saat aq melihat kebawah, aq dikagetkan dengan munculnya sebuah bayangan yang kakinya tidak menapak ditanah. Dan si pemilik bayangan itu sepertinya ada tepat dibelakangku. Mataku terperanjat, aq pelan – pelan menoleh kebelakang sambil memutar tubuhku.
Dan ketika seluruh tubuhku sepenuhnya berbalik, tiba – tiba Hebrian langsung melancarkan jurus Maksimal kepadaku. Dengan teknik yang sama, dia menyerangku dengan sekuat tenaga. Aq tidak sempat menghindar, serangannya telak mengenaiku. Seluruh tubuhku seakan mati rasa, aq tidak bisa merasakan apapun. Dan aq pun terlempar cukup jauh hingga hampir terjatuh dari gedung. Aq terkaget dengan serangannya, dan langsung berusaha berdiri. Aq sangat emosi, karena dia datang disaat yang tidak tepat.
Hebrian kembali bersiap dengan jurus Maksimalnya. Namun dia mengerahkan seluruh energynya untuk serangan ini. Sepertinya dia ingin menyelesaikan pertarungan ini secepat mungkin. Dan saat itulah aq juga memutuskan untuk segera mengakhiri ini, aq aktivkan jurus Super Maksimal.
127
Aq dengan cepat menggosok – gosokkan kedua tanganku, lalu mengangkat tangan kananku dan mengarahkannya ke langit. Petir menyambar, dan seluruh energy halilintar terserap kedalam tanganku. Hebrian sempat terperangah ketika melihatku, dia mulai terlihat khawatir. Dan saat seluruh energy sudah terisi penuh, kami berdua pun bersamaan melancarkan serangan petir dan halilintar. Hebrian mendorong kedua tangannya, dan kekuatan petir pun menyambar dengan kuat. Aq menghantamkan tangan kananku ke lantai dan halilintar pun keluar dari lantai yang aq hantam. Walau jarak lantai gedung ini ke tanah cukup jauh, namun dengan kekuatan magnet dari sarung tanganku ini membuat halilintar tetap bisa menyambar dengan dahsyatnya.
Kekuatan petir dan halilintar bertabrakan. Melissa dan Pelangi hanya bisa melihat tanpa berkutik sedikitpun. Aq mengerahkan seluruh tenaga dan semangatku untuk serangan ini. Dan aq berhasil mengalahkan kekuatan petir Hebrian. Petir dari Hebrian tidak mampu menahan kekuatan halilintarku, dan langsung menyambarnya. Namun Hebrian masih mampu menahannya. Dan tiba – tiba dia menyerap kekuatan halilintarku melalui sumber energy yang ada didadanya. Hingga semua kekuatan halilintarku pun terserap. Seluruh tenagaku habis, aq tidak lagi memiliki daya untuk menyerang. Bahkan untuk berdiripun aq kesulitan.
Energy baju zirah Hebrian kini terisi penuh, bahkan energynya hingga mencapai maksimal. Baju zirahnya terlihat bercahaya, dan sumber energy yang ada didadanya pun berkilauan sangat terang. Sedangkan aq sudah tidak mampu untuk bertarung lagi. Aq terus berusaha untuk berdiri, namun sekujur tubuhku benar – benar terasa berat. Aq terus terjatuh dan terjatuh.
Melihatku yang sudah tidak berdaya, Hebrian pun terbang menghampiriku dan mencekek leherku. Dia berkata “Hahaha, terima kasih atas kekuatan yang luar biasa ini Viki. Kini dengan mudah aq akan menghancurkanmu”, dengan lemasnya aq menjawab “Hehe, enyahlah kau pengecut !”
Dia melemparku keatas, lalu menghajar daguku hingga terlempar jauh ke udara. Dia terbang dengan cepat menyusulku di udara, dan melakukan tendangan salto kearahku, hingga aq pun terjatuh ke bawah dengan kuat. Dia kembali terbang dan mendahuluiku dibawah, dia berdiri
128
di atas gedung dan menungguku jatuh. Ketika aq sudah sangat dekat, dia menahan tubuhku dengan lututnya. Darah keluar dari mulutku, penyiksaan yang benar – benar sadis.
Lalu dia kembali terbang beberapa meter di atasku. Dia kembali melancarkan jurus Maksimal, namun dengan kekuatan halilintar. Dia menarik kedua tangannya, mengisi kedua tangannya dengan kekuatan halilintar. Melissa dan Pelangi yang melihat Hebrian yang akan membunuhku segera berlari menghampiriku sambil berteriak “Vikiiii”. Hebrian sama sekali tidak meggubris mereka, dia tetap melancarkan serangan jurus Maksimal. “Rasakan ini pecundaaaangg !!!” teriak Hebrian, Melissa dan Pelangi juga ikut berteriak “Tungguuuu, jangaaaaann”. Glaaarrrr, Kekuatan halilintar menyambar seluruh tubuhku yang tidak berdaya. “Aaaaaahhhhh” teriakku kesakitan, seluruh tubuhku seperti terbakar, kepalaku serasa ingin pecah, dan aq pun langsung tidak sadarkan diri.
Melissa dan Pelangi yang melihatku tergeletak tidak jauh dari mereka pun berteriak kencang “Tidaaaaakk !! Vikiiii”. Mereka berdua mendekatiku, dan berusaha membangunkanku. “Viki, bangun Viki, maafin aq. Aq gak bermaksud berkata seperti itu tadi. Please bangun donk, aq belum sempet minta maaf sama kamu” seru Pelangi. Sepertinya dia terihat sangat khawatir padaku. Terlebih lagi kata – kata terakhir yang dia ucapkan padaku adalah Brengsek.
Melissa nampak emosi dan berusaha menyerang Hebrian. Dia mengambil sebilah balok kayu yang ada didekatnya. Dia hanya bisa menyerang dengan senjata seadanya karena seluruh peralatan mata – matanya telah dilucuti ketika dia ditangkap oleh Hebrian. Dia berlari kearah – Hebrian sambil berteriak dengan sangat kencang tanpa rasa takut sedikitpun. Hebrian hanya tertawa sinis melihat tingkah Melissa itu. Dan ketika sudah cukup dekat, Melissa langsung melempar balok kayu itu kearah kepala Hebrian. Dengan mudah dia menangkisnya.
Hebrian tidak terima, dia membalas serangan Melissa dengan menamparnya. Tamparan yang sangat kuat, hingga Melissa terhempas cukup jauh. Melissa pun tergeletak, sambil memegangi pipinya yang memerah. Hebrian terbang menghampirinya, namun Melissa tidak bisa berkutik. Pelangi berteriak “Melissa, cepat pergi dari sana”, tapi karena terlalu takut, Melissa
129
sama sekali tidak mendengar teriakan Pelangi. Mata Melissa terperangah, hanya bisa menggeser – geser tubuhnya kebelakang.
Hebrian sama sekali tidak kenal ampun, dia menghampiri Melissa dan lalu mencekeknya. Dia melemparnya keudara dan bermaksud untuk melancarkan serangan kombinasinya seperti yang barusan dia lakukan padaku. Dan ketika dia hendak menghajar dagu Melissa, tiba – tiba dadanya terkena ledakan dari peluru bazzoka. Lalu terdengar suara polisi yang menggunakan meghaphone dari bawah “Cepat menyerahlah, tempat ini sudah kami kepung. Segera keluar dan lepaskan para Sandra !”, lalu terdengar suara seorang wanita juga menggunakan meghaphone “Cepat lepaskan anak saya Pelangi dasar penculik ! Ini aq membawa persyaratan yang kau inginkan !”. Ternyata tante Indah datang bersama dengan puluhan polisi dan tentara yang menggunakan persenjataan lengkap. Mereka datang disaat yang tepat, Melissa pun selamat dari serangan kombinasi Hebrian.
Hebrian yang terkena serangan bazzoka itu pun sampai terpental cukup jauh. Melissa yang sempat dilempar pun berhasil berdiri lagi dan berlari mendekati aq dan Pelangi. Melissa lalu berkata pada Pelangi “Kau cepat hampiri ibumu, biar aq yang menjaga Viki. Dia datang kesini untukmu, buatlah hatinya tenang dengan kehadiranmu”, Pelangi menyahut “Tapi bagaimana dengan Viki ?”, Melissa menjawab “Sudahlah, Viki adalah orang yang kuat. Tidak mungkin dia mati dengan mudah seperti ini. Cepatlah pergi, dan sambutlah kedatangan ibumu”, “Baiklah kalau begitu, aq percayakan Viki padamu. Dan ketika dia bangun nanti, tolong sampaikan padanya tentang apa yang kita bicarakan tadi”, “Baiklah, akan aq sampaikan pesanmu” ujar Melissa menyudahi percakapan.
Pelangi berlari menuju kebawah, menghampiri ibunya yang rela bertaruh nyawa untuk menyelamatkannya. Melissa yang tetap disampingku pun terus berusaha untuk membangunkanku “Vikii, bangun Vikii. Masa gini aja loe udah nyerah sih Vik ? Gue tau loe pasti bisa Vik. Ayo bangun” sambil dia terus menggoyang – goyangkan kepalaku dan menepuk – nepuk pipiku. Dari jauh terdengar suara Pelangi yang berteriak memanggil mamanya seraya menahan tangis. Dan disambut dengan suara tante Indah yang terdengar sengat lega melihat anaknya yang masih utuh dan sehat. Mereka berpelukan dan melepas rasa rindu dan khawatir
130
yang sempat memuncak. Kebahagiaan yang sangat indah, seperti sudah bertahun – tahun tidak jumpa.
Hebrian pun kembali bangkit. Dia hanya mendapat luka gores dan beberapa lecet di baju zirahnya. Senjata bazzoka tadi benar – benar telak mengenainya. “Sialan kalian semua ! Kini aq tidak akan pernah main – main lagi. Akan aq hancurkan kalian semua !!” geramnya. Lalu kubah listrik yang sempat dia padamkan ketika bertarung denganku pun kini diaktivkan kembali. Dia menekan tombol yang ada di pergelangan tangannya. Dan kubah listrik itupun muncul lagi seperti awal ketika aq datang. Para Polisi dan tante Indah pun sempat terperangah melihat fenomena itu.
Hebrian memegang cakram yang ada didadanya, lalu dia sedikit memutar cakram tersebut kekanan. Cahaya biru itupun berubah menjadi merah lava. Dan tiba – tiba keluar sayap hitam dari jetpacknya, berbentuk seperti sayap kelelawar.
Dia mengaktivkan jetpacknya, dan terbang melewati kami dengan kecepatan yang luar biasa. Dia menuju kearah tante Indah dan Pelangi. Sepertinya dia berniat untuk menghabisi seluruh Polisi itu untuk mendapatkan Video yang dibawa oleh tante Indah.
Para Polisi dan Tentara yang melihat kehadiran Hebrian pun langsung bersiap untuk menyerang. Kepala polisi dan Komandan Tentara juga bersiap memberikan aba – aba untuk melepaskan seluruh tembakan. “Tahaann, tahaan. Siaaapp”, Hebrian tetap tenang berada di udara, dia memfokuskan pandangannya kearah tante Indah. “Tembaaaaakkk”, seluruh polisi dan TNI bersamaan melancarkan tembakan kearah Hebrian. AK47, Magnum, Carbin hingga Bazzoka menyerang tubuh Hebrian tanpa ampun.
Namun hebatnya, dia berhasil menghindari seluruh tembakan. Sayap yang muncul di jetpacknya itu membuat kecepatan gerakannya semakin lincah. Malah tembakan – tembakan yang berhasil dihindarinya itu mengarah ke gedung, hingga menyebabkan getaran yang hebat. Melissa yang masih terus berusaha membangunkanku pun merasa ketakutan. Dia takut kalau tembakan – tembakan itu akan mengarah kepadanya. Melissa berteriak histeris sembari memegangi kepalanya.
131
Ratusan tembakan telah dilancarkan, namun tidak satupun mengenai tubuh Hebrian. Hingga mereka mulai kehabisan peluru, kepala polisi segera menghubungi backup yang sudah siap berangkat. Namun sama sekali tidak bisa menyambung, karena terbendung dengan kubah listrik yang dibuat oleh Hebrian.
Setelah puas mempermainkan para polisi dan tentara itu, kini Hebrian akan mulai bertarung serius. Hal yang diincar olehnya adalah tante Indah dan Pelangi yang sedang berlindung dibalik barakuda sang komandan tentara. Hebrian langsung menuju ke tante Indah dan Pelangi sambil terus menghindari sisa – sisa tembakan dari para tentara dan polisi. Hanya dengan sekejap mata, Hebrian sudah berada dihadapan mereka. Komandan tentara yang ada didekat mereka terus berusaha menembaki Hebrian, tapi sama sekali tidak berefek apapun pada baju zirahnya.
Tiba – tiba dari belakang, seorang tentara kembali melancarkan peluru Bazzoka terakhirnya. Hebrian yang tidak menyadari hal itupun terkena telak. Baju zirahnya sedikit mengalami kerusakan. Emosinya kini memuncak, dia mengumpulkan petir lava di kepalan tangannya. Dia mengincar anggota tentara yang menembaknya tadi. Anggota itupun nyawanya benar – benar terancam. Dia berlari dan bersembunyi ditengah – tengah barakuda bersama rekan – rekannya. Beberapa polisi dan tentara yang masih memiliki peluru terus berusaha menembakinya, namun hal itu tidak berpengaruh sama sekali. Hebrian bersiap mengeluarkan jurus Maksimal kearah puluhan polisi dan tentara beserta mobil – mobil polisi dan beberapa barakuda dihadapannya itu. Dia menarik kedua tangannya, dan mengumpulkan kekuatan petir dengan sekuat tenaga. Dan ketika seluruh energynya sudah penuh dikedua kepalan tangannya, Hebrian langsung melancarkan jurus Maksimal, Blaaarrr. Petir lava yang sangat dahsyat sekali, bahkan kekuatannya setara dengan jurus Super Maksimal. Seluruh anggota tentara dan polisi itupun terhempas, mobil – mobil dan beberapa barakuda yang terkena serangannya pun hingga terlempar cukup jauh. “Kekuatan apa ini ? Sangat hebat sekali ! Wow ! Hahahaha” seringainya.
Suasana yang tadinya ramai dengan suara – suara tembakan dan teriakan, kini tiba – tiba hening. Hanya terdengar suara hembusan angin dan tangisan Pelangi yang nampak ketakutan.
Dostları ilə paylaş: |