Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta [mppp] 2014 Sinode gksbs pengantar



Yüklə 0,5 Mb.
səhifə6/9
tarix06.08.2018
ölçüsü0,5 Mb.
#67441
1   2   3   4   5   6   7   8   9

LITURGI

Nats Pembimbing : Kolose 3:1-4

Berita Anugerah : Yohanes 3:16

Persembahan : Mazmur 118:1-2


Pujian:

  1. KJ. 188 Kristus Bangkit Soraklah

  2. PKJ. 125 Dia Sanggup

  3. KJ. 39 Ku Diberi Belas Kasihan

  4. PJ. 395 Betapa Indah Harinya

  5. PKJ. 149 Ucap Syukur Pada Tuhan

  6. PKJ. 91 Tuhan Tlah Bangkit

***

Bahan Renungan Minggu Paskah: Tanggal, 22-26 April 2014

Bacaan: Kolose 3: 1-4
MENCARI DAN MEMIKIRKAN

KEBENARAN DAN DAMAI SEJAHTERA
Jemaat kolose sebenarnya bukan rintisan dari Rasul Paulus sendiri, jemaat ini ada oleh karena ada para pelayanan dari kota Efesus yang terpanggil untuk melayani jemaat disana. Paulus telah mendengar bahwa di Kolose telah datang guru-guru baru yang mengajar mereka, namun pengajaran yang mereka berikan kepada jemaat di Kolose berbeda dengan pengajaran yang selama ini telah diberikan oleh guru-guru yang di kenal rasul Paulus. Para guru baru ini mengajarkan untuk mengenal Tuhan dengan benar dapat melalui penyembahan roh-roh yang menguasai alam semesta ini, mereka juga di wajibkan untuk menjalankan ketetapan tradisi seperti sunat, pantangan dan perhitungan hari-hari sakral. Menurut rasul Paulus setiap orang Kristen yang telah dibangkitkan dengan Kristus harus memiliki pola kehidupan yang berbeda dengan pola hidup sebelum menerima Kristus. Pola hidup yang harus berubah itu adalah yang berpusat kepada “yang ada di atas dimana Kristus ada”, apa yang dimaksudkan dengan kata-kata tersebut.

Di atas di mana Kristus dapat diartikan hal-hal yang mengenai kerjaan Allah, Roma 14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Jadi pola hidup yang harus berubah yang pertama: Mencari Kebenaran dan Damai sejahtera Allah, yang artinya semua orang yang telah dibangkitkan dalam Kristus dalam hidupnya yang baru harus terus-menerus mencari kebenaran. Kebenaran Allah-lah yang kemudian harus dikejar dan diwujudkan dalam kehidupan ini, jangan sampai ketika menjalani hidup ini hanya menggunakan kebenaran sendiri. Selain itu damai sejahtera Allah juga perlu dicari, kita tahu bahwa damai sejahtera dari Allah bersifat kekal. Orang tidak disarankan mencari damai sejahtera yang bukan dari Allah, karena damai sejatera yang bukan dari Allah adalah damai sejahtera yang bersifat semu atau sementara. Kebenaran dan damai sejahtera harus terus menerus dicari dan diupayakan.

Kedua:Memikirkan kebenaan dan damai sejahtera Allah, Selama hidup di dunia ini kita takkan lepas dari berbagai macam permasalahan, namun kita harus selalu waspada dan bertindak hati-hati, sebab pikiran kita itu ibarat medan peperangan. Seringkali keadaan atau situasi yang ada di sekitar akan membawa dampak yang besar terhadap pola pikir seseorang.  Dengan kata lain, apa yang kita pikirkan setiap saat dipengaruhi oleh keadaan atau situasi yang ada di sekitar kita. Pikiran kita dipenuhi oleh perkara-perkara yang ada:  Kesulitan, sakit-penyakit, pekerjaan, keuangan.  Akibatnya banyak orang yang hidup dalam kekuatiran, kebimbangan, kegelisahan, ketakutan, tekanan, putus asa, kebencian, kecewa dan lain-lain. Oleh sebab itu Alkitab mengingatkan agar kita memikirkan perkara-perkara yang di atas [sorgawi] lebih dari perkara-perkara yang ada di dunia ini. Oleh karena itu marilah kita memikirkan apa yang benar yang seharusnya ada dalam pikiran kita dan kemudian memikirkan apa yang mendatangkan damai sejatera dalam kehidupan ini.

Setelah kita membaca uraian di atas, mari kita mengoreksi diri kita. Apakah selama ini hidup kekristenan kita adalah hidup yang belum berubah karena belum mengalami kuasa kebangkitan Kristus, sehingga kita mencari dan memikirkan kebenaran dan damai sejahteran Allah. Amin


LITURGI

Pujian Pembukaan KJ No : 454: 1-3

Doa Pembukaan

Pujian Persiapan Friman KJ No : 50a:1,6

Pembacaan Firman : Kolose 3: 1-4

Doa Peneguhan, Syafaat

Pujian Penutup KJ No : 363: 1-2

Doa Penutup+ BAPA KAMI


Bahan Kotbah Minggu Paskah II; 27 April 2014

Warna Liturgi Merah

Bacaan: I Petrus 1: 3-9

Tujuan: Jemaat Menjadi Kuat Di Dalam Penderitaannya.

KEBANGKITAN YESUS PENGHARAPAN KITA
Jemaat yang dikasihi dan yang mengasihi Tuhan,

Ada seorang janda yang hidup dengan kedua orang anaknya. Untuk hidup membesarkan dan membiayai pendidikan anak-anaknya, ia bekerja sebagai seorang pramumukti yaitu seorang yang merawat orang sakit atau orang yang sudah lanjut usia. Siang malam ia bekerja mati-matian, terlebih lagi kedua anaknya sudah menjadi mahasiswa di perguruan tinggi swasta di Yogya. Dengan modal dana pensiun dari suami yang telah tiada ditambah gajinya, ia berhasil membiayai anak-anaknya sampai tamat, yang pertama menjadi seorang sarjana Hukum dan yang kedua menjadi seorang perawat. Ada kekuatan besar yang dimilikinya, ia tidak begitu mempedulikan keberadaan dirinya, walaupun terkadang harus mengalami situasi-situasi yang tidak menyenangkan, misalnya: tidak enak badan dan harus bekerja siang dan malam, tetapi dirinya jarang mengeluh dan tidak mempedulikan penderitaannya, pikirnya mengeluh tidak menyelesaikan masalah. Mengapa si janda ini dapat bertahan ditengah-tengah penderitaannya. Ya, yang jelas karena dirinya punya pengharapan terhadap kedua anaknya, dia berharap agar anak-anaknya dapat menyelesaikan pendidikannya dengan baik. Dengan pengharapan yang dimilikinya ia bisa bertahan dan dimampukan untuk terus semangat dan bekerja.

Pengharapan inilah yang menjadi kunci, tanpa pengharapan semua tak mungkin terjadi, Kita bisa membayangkan bila dalam kehidupan seseorang tidak mempunyai pengharapan. Mungkin akan hidup tidak semangat, hidup tidak bergairah, melakukan segala sesuatu dengan kurang tenaga. Tidak sedikit orang yang merasa tidak mempunyai pengharapan melakukan tindakan fatal, dengan bunuh diri, karena merasa hidup tidak ada gunanya.

Demikian juga dengan jemaat yang ada diperantauan, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapodikia, Asia kecil dan Bitinia, pada saat surat Petrus I ditulis. Dalam situasi hidup yang tertekan dan mengalami banyak penderitaan, karena penganiayaan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak suka dengan Kekristenan, termasuk di dalamnya pemerintahan Roma. Kaisar Nero yang pada saat itu berkuasa mencoba membasmi kekristenan, hal ini menjadikan sebagian jemaat seolah hidup tidak berpengharapan. Oleh karena itu Rasul Petrus dengan suratnya mencoba menguatkan kembali, bahwa melalui terang kebangkitan Kristus ada pengharapan. Kita kembali pada teks bacaan kita.


Jemaat yang dikasihi Tuhan,

Perikop bacaan kita pada saat ini, berisi ajakan dari rasul Petrus untuk bersyukur kepada Tuhan, hal ini dinyatakan dengan ungkapan“:Terpujilah Allah dan Bapa kita Tuhan Yesus Kristus.” Mengapa rasul Petrus mengajak bersyukur? ya , karena Rahmad Allah yang begitu besar, yang diberikan kepada jemaat. Rahmad Allah yang mana?, Rahmadnya yaitu memberi hidup baru atau melahirkan kembali melalui Kebangkitan Kristus, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan [ ayat 3]. Apa yang dimaksud dengan melahirkan kembali atau hidup baru? Melahirkan kita kembali artinya: Bahwa segala dosa-dosa yang ada pada diri kita telah ditanggalkan, kita menjadi manusia baru yang telah dikuduskan oleh Kristus melalui kebangkitanNya. Mungkin diantara kita ada yang bertanya lagi, mengapa kebangkitan Yesus menjadikan hidup kita penuh pengharapan? Kita semua tentu tahu, bahwa Tuhan kita Yesus Kristus datang ke dunia dalam rangka menebus dosa-dosa manusia. Penebusan Allah dilakukan melalui penderitaan, kematian, serta kebangkitan Tuhan. kalau Tuhan bangkit dari kematian, berarti ia berkuasa atas maut, menang atas maut, kuasa dosa atas maut telah Ia kalahkan. sehingga kebangkitanNya menjadi jaminan bahwa di dalam Dia ada kehidupan, di dalam Dia ada keselamatan. Dan tidak ada tokoh agama di dunia ini yang bangkit dari kematian, selain Yesus. sehingga jelas, kebangkitanNya membawa pengharapan.


Jemaat yang diksihi Tuhan,

Bila melalui kebangkitan Tuhan ada pengharapan, pertanyaannya, pengharapan yang seperti apa? Pengharapannya adalah untuk menerima suatu yang tidak binasa, tidak dapat layu, tidak dapat cemar yang tersimpan di surga[ ayat 4]. Dengan kata lain mendapatkan kehidupan yang kekal di surga. Semua ini disediakan bagi orang yang percaya yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imannya [ayat 5]. Hal ini mau menjelaskan kepada kita, bahwa keselamatan akan diberikan kepada mereka yang dapat memelihara imannya dengan baik, tidak meninggalkan Tuhan, dan keselamatan itu telah disediakan Allah untuk dinyatakan pada zaman akhir.


Jemaat yang mengasihi Tuhan,

Walaupun sudah mendapatkan jaminan keselamatan, bukan berarti kehidupan jemaat terlepas dari masalah ataupun penderitaan. Seperti jemaat pada waktu itu, karena beriman dan percaya kepada Tuhan malah membuat dirinya mengalami penderitaan karena dianiaya oleh orang-orang yang tidak suka dengan kekristenan. Tetapi Rasul Petrus menasihatkan, bahwa dengan dasar kebangkitan Tuhan yang memberi kehidupan yang kekal, maka jemaatpun masih dapat berbahagia meskipun pada saat itu mengalami penderitaan dan pencobaan yang berat. Oleh rasul Petrus, pencobaan dan penderitaan yang dialami dihayati sebagai sarana untuk melihat kemurnian iman jemaat, yang lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji dengan api. Emas diuji dengan api biasanya akan menghilangkan unsur-unsur lainnya dan membuat emas itu benar-benar murni dan berkilau. Demikian juga dengan penderitaan yang dialami oleh jemaat, itu terjadi dalam rangka pemurnian, sehingga iman jemaat benar-benar murni dan kokoh. Dengan demikian pada saat kedatangan Tuhan yang kedua kalinya, jemaat akan memperoleh puji-pujian dan kemulian dan hormat [ayat7]. Kehidupan yang kekal akan diberikan Allah kepada jemaat yang telah memiliki kedewasaan iman, hal ini ditunjukan dengan sebuah sikap merespon dengan iman. Walaupun belum pernah melihat Dia, namun jemaat mengasihi-Nya. Jemaat percaya kepada Dia, sekalipun pada waktu itu tidak melihat-Nya [ayat 8]. Untuk itu jemaat dapat bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan. Melalui respon iman jemaat dapat bergembira karena jemaat telah mencapai tujuan imannya, yaitu keselamatan jiwa[ ayat 9]. keselamatan jiwa mempunyai arti bahwa Allah akan menyelamatkan manusia dengan membebaskan mereka dari segala dosa.


Jemaat yang dikasihi dan mengasihi Allah.

Pada saat ini, kita telah memasuki Minggu Paskah II. Dan dalam Minggu ini, kita juga diingatkan,kembali akan Tuhan Yesus yang telah bangkit dari kematian. Kebangkitan Tuhan seharusnya mempengaruhi dan menyemangati kehidupan iman kita. Bahwa dengan kebangkitan Tuhan, maut telah dikalahkan, dengan kebangkitan Tuhan kuasa dosa telah dipatahkan, dengan kebangkitan Tuhan Yesus ada kemenangan, dengan kebangkitan Yesus ada jaminan keselamatan, dan dengan kebangkitan Yesus, kita akan beroleh hidup yang kekal. Inilah yang menjadi pengharapan iman kita. Dengan terang kebangkitan Tuhan seharusnya kita dimampukan untuk dapat bertahan ketika mengalami penderitaan. Untuk itu, supaya kita dapat bertahan kita harus tetap berpegang dan memandang pada pengharapan kita.

Memang tidak dapat dipungkiri, ketika menjadi pengikut Kristus yang setia, menjadi orang Kristen yang sejati, terkadang harus mengalami penderitaan. Penderitaan yang terjadi tidak harus berkaitan dengan penolakan secara langsung terhadap kekristenan, walaupun itu juga ada. Tetapi biasanya penderitaan itu menimpa kita, ketika kita menjalankan ajaran-ajaran Kristus di tengah-tengah lingkungan kita. Ketika kita hidup benar, berkata benar, berbuat adil, tidak ikut-ikutan berbuat jahat, misalnya korupsi, suap menyuap. Kita malah dibenci, kita malah dikucilkan, ditekan, dianggap sok suci, tidak naik pangkat, dan lambat untuk menjadi kaya.

Dalam situasi seperti itu, kita harus tetap memegang teguh pengharapan iman kita, supaya kita tetap dapat mempertahankan iman kita, dan dapat melewati penderitaan seturut dengan kehendakNya. Seperti seorang anak, ketika melihat mainan dari jauh, berlari ingin melihatnya, ketika ia jatuh, ia bangun lagi, sakit tidak dirasakannya, kembali ia lari menghampiri mainan itu, matanya hanya tertuju kepada pengharapannya, yaitu melihat mainan.


Mari kita terus memandang pengharapan yang datangnya dari Tuhan, sehingga hidup kita senantiasa tersemangati, dalam perjuangan iman kita. Yesus yang telah bangkit menjadi sumber pengharapan kita, Yesus yang telah hidup, menjadikan kita hidup kembali. Karena kita memiliki pengharapan akan kehidupan yang kekal. Tuhan memberkati. Amin
Usulan Ayat-ayat :

Nats Pembimbing : Yohanes 20:19-20

Berita Anugerah : Mazmur 118:1-5

Nats Persembahan : Kisah Rasul 2: 44-45


Usulan Lagu-Lagu :

  1. PKJ: 88

  2. PKJ: 89

  3. PKJ: 91

  4. PKJ: 87

  5. PKJ:147

  6. PKJ: 86

***


Bahan Renungan Minggu Paskah II; Tanggal, 28 April–03 Mei 2014

Bahan Bacaan: Kisah Para Rasul 2:42-47
GEMBIRALAH KARENA PASKAH
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang.

Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan”.

[KPR 2:46–47]
Berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah adalah salah satu bukti atas kehadiran dan pimpinan Roh Kudus dalam diri manusia yang percaya kepada-Nya. Bukti atas perubahan dalam diri yang berbalik dari perilaku/tindak tanduk manusia yang tidak mengenal dan percaya Yesus Kristus yang bangkit kepada perilaku/tindak tanduk manusia yang mengenal dan percaya Yesus Kristus yang bangkit. Ini adalah suatu sikap perubahan diri manusia yang percaya kepada Yesus Kristus dalam wujud persekutuan. Persekutuan manusia-manusia yang percaya kepada Yesus Kristus dan juga persekutuan umat dengan Allah yang pencipta alam semesta. Berkumpul tiap-tiap hari menunjukkan sikap yang terus-menerus, tanpa terputus oleh alasan-alasan, ataupun persoalan-persoalan kehidupan. Artinya bahwa hidup manusia atau umat yang telah percaya kepada Kebangkitan Yesus Kristus itu harus selalu dalam persekutuannya dengan sesama umat-Nya dan dengan Tuhan Yesus Kristus.
Hidup yang terus-menerus bersekutu [koinonia = persekutuan] juga dinyatakan oleh jemaat mula-mula yaitu dengan memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama. Ada perwujudan atau bukti sebuah perubahan dari hidup yang terus-menerus bersekutu. Bukan sebuah perubahan yang tidak tampak, atau dalam hati saja, tetapi juga mewujud di tengah-tengah kehidupan yang tampak dan dirasakan oleh indera manusia. Hal memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama bukanlah hal yang asing bagi kita dan budaya kita di Indonesia. Dalam budaya jawa, ada aruh, lungguh dan suguh [sapa, duduk dan kue/minum] sebuah ungkapan yang memberikan arti dan makna bahwa duduk dan makan bersama itu sesungguhnya hal yang penting. Ada nilai keakraban, kemesraan, dan juga keterbukaan baik antara anggota keluarga juga antar keluarga dalam umat. Dan hal ini kurang lebih sudah dilakukan oleh kita melalui persekutuan-persekutuan yang ada, baik PA, maupun kebaktian-kebaktian blok/wilayah/kelompok. Dari rumah ke rumah, dari keluarga yang satu ke keluarga yang lain.
Dengan suasana hati yang gembira dan dengan tulus hati,sambil memuji Allah, mereka [jemaat mula-mula] melakukan ini semua. Bahwa jika kita dapat menilai apa yang telah dinyatakan oleh jemaat mula-mula ini adalah bagaimana perubahan hati dan tindakan, perubahan secara utuh [holistik] atas diri mereka menerima Kristus yang bangkit, Kristus yang telah menyelamatkan. Marilah kita yang saat ini telah menerima Kristus sebagai Sang Penyelamat, mewujudkan rasa syukur kita atas pengorbanan Kristus dan peristiwa Kebangkita Kristus membawa kita untuk terus menerus membangkitkan jiwa, hati dan seluruh hidup kita untuk bersekutu dengan Tuhan dan sesama umat, dalam kebersamaan dengan hati yang gembira, tulus hati, sambil memuji Allah. Amin.
Liturgi :

  1. Nyanyian Pembukaan : PKJ 91

  2. Nyanyian Pujian :KJ 188

  3. Doa pembukaan + Epiklese

  4. Renungan [Baca Kitab Suci + Renungan]

  5. Nyanyian Respon [+ Persembahan bila Ada] : KJ 205

  6. Doa Syafaat

  7. Nyanyian Penutup : KJ 211

Bahan Khotbah Minggu Paskah III; Tanggal, 04 Mei 2014

Warna Liturgi Putih

Bacaan: Kisah Rasul 2: 22-23

Tujuan: Warga Jemaat Menjadi Orang Kristen Yang Sejati.

ORANG KRISTEN SEJATI
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Minggu ini kita memasuki minggu paskah III, dan kita baru saja membaca teks bacaan untuk kotbah minggu ini. Dari dua ayat yang singkat ini, kita dapat menemukan dua hal yang menarik.



Yang pertama: Pada ayat 22 ini berisi tentang penjelasan Petrus perihal Yesus Kristus kepada orang-orang Yahudi dan non Yahudi, yang sedang berkumpul di Yerusalem. Petrus menjelaskan bahwa nubuat dalam kitab Yoel tentang turunya Roh kudus [ bd. Yoel 2:28-32 ] telah digenapi ketika mereka melihat apa yang terjadi dengan murid-murid Yesus yang mereka sangka sedang mabuk tersebut. Dalam satu perikop bacaan ini, Petrus tidak bicara banyak tentang Roh Kudus tetapi kemudian ia mulai berbicara tentang Yesus yang mereka kenal [ayat 22]. Yesus adalah pribadi yang telah ditentukan oleh Allah hal ini nyata dari perbuatan dan tanda-tanda mujizat yang dibuat Yesus dan dilihat oleh mereka selama ini. Tanda mujizat itu dapat terjadi kalau Allah berkehendak, dan Allah berkehendak menyatakan mujizat-Nya itu melalui Yesus Kristus.

Yang Kedua: ayat 23 ini berisi tentang teguran Petrus kepada orang-orang yang sedang mendegarkan kotbahnya, mereka ditegur oleh karena kesalahan mereka yang telah menyalibkan dan membunuh Yesus melalui tangan bangsa-bangsa yang durhaka. Sungguh aneh karena mereka telah mengenal Yesus dan melihat karya bahkan mengalami mujizat-Nya, tetapi mereka juga yang menolak Yesus. Apa yang sebenarnya terjadi dalam teks bacaan kita ini, kenapa ada orang-orang yang telah melihat karya Yesus, bahkan tidak menemukan kesalahan Yesus kemudian malah menentang, menolak dan akhirnya membunuh Yesus.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Kita tahu bahwa orang-orang Yahudi sedang menantikan kedatangan seorang Mesias dan Juruselamat untuk membebaskan mereka dari penjajahan bangsa Romawi. Tetapi sosok yang muncul dalam diri Yesus bukan sebagai pemimpin pemberontakan untuk melawan penjajahan Romawi melainkan Ia muncul dengan pelayanan kepada mereka yang berdosa dan dianggap tidak layak untuk mendapatkan perhatian. Yesus melakukan hal-hal yang terkadang dianggap salah menurut kebiasaan orang Yahudi, ada kalanya Ia bersebrangan dengan paham dan pengajaran para pemimpin agama Yahudi. Hal-hal itu yang kemudian mendorong para imam, ahli kitab untuk berusaha menyingkirkan Yesus, karena Ia dianggap sebagai penyaing atau musuh mereka. Disisi lain Yesus membawa berkat bagi orang-orang miskin dan berdosa, dikalangan masyarakat Yahudi dan non Yahudi. Yesus dapat diterima dengan baik, hal ini dibuktikan dengan jumlah kehadiran bahkan cara mereka menyambut Yesus sebagai orang yang sangat dinantikan kehadiran dan mujizat-Nya. Banyak sekali yang telah Yesus lakukan dalam hal pelayanan ketika Ia masih berada dengan mereka, mereka telah merasakan, melihat, dan mendengar baik mujizat dan pengajaran-Nya.

Jemaat yang dikasihi Oleh Tuhan Yesus Kristus

Beberapa kali para tokoh agama yang disebut dengan para imam dan ahli kitab berusaha untuk menangkap dan membunuh Yesus dengan berbagai cara. Hingga akhirnya sesuai dengan waktu yang ditetapkan Allah sendiri, Yesus ditangkap walaupun sebenarnya Ia menyerahkan diri-Nya untuk di tangkap dan diadili . Disinilah letak persoalannya ketika Yesus di tangkap dan diberikan tuduhan, tidak ada orang dari kalangan Yahudi dan non Yahudi yang telah melihat karya Yesus bahkan merasakan mujizat-Nya memberikan kesaksian yang benar tentang Yesus. Sangat aneh bahwa orang-orang Yahudi menolak Dia yang memiliki kuasa dan kedaulatan Allah. Petrus tidak mengatakan bahwa para imam kepala atau anggota Sanhedrin yang bertanggungjawab atas penolakan terhadap Yesus, tetapi bahwa para pendengarnya yang bersalah. Mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang mereka nanti-natikan selama ini. Petrus menusuk mereka dengan keberanian dari Roh Kudus, dengan mengatakan, “Kamu sendirilah yang sudah membunuh Dia yang sudah diutus oleh Allah, tetapi bukan dengan cara rajam seperti biasa, namun dengan menyerahkannya ke tangan orang-orang Romawi yang tidak mengenal Tuhan. Kamu sudah menyalibkan Dia melalui mereka.

Jadi yang menjadi persoalan adalah ketidak percayaan mereka untuk mengakui bahwa Yesus adalah Mesias yang akan menyelamatkan mereka dari dosa dan kesalahan mereka seperti yang dijanjikan Tuhan melalui nabi-nabi sejak zaman perjanjian Lama. Kenapa ini bisa terjadi, oleh karena Yesus berasal dari desa yang disebut oleh Petrus Nazaret, dan karena Yesus tidak seperti mesias yang mereka harapkan untuk memipin mereka bebas dari penjajahan bangsa Romawi.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus

Ketidak percayaan mereka terhadap ke-mesiasan Yesus, menyebabkan mereka:



  1. Menolak Yesus, kebersamaan mereka dengan Yesus dengan segala mujizat,pengajaran, dan tindakan Yesus dengan perduli kepada orang-orang kecil, tidak mampu menyakinkan mereka tentang ke Allahan dan ke-Mesiasan Yesus, dan pada akhirnya karena ketidak percayaan itu mereka menolak Yesus.

  2. Menyalibkan dan Membunuh Yesus, Setelah mereka tidak mengakui ke Allahan Yesus kemesiasan-Nya, akhirnya mereka menyalibkan Yesus hingga mati dikayu salib yang walaupun sebenarnya itu adalah ketetapan Allah dan bukan mereka yang melakukan. Merekalah yang telah membunuh Yesus melalui bangsa yang durhaka, kata ‘durhaka’ yang kita baca dalam tek ini terjemahan hurufiahnya adalah ‘lawless’ [= tidak punya hukum]. Ini jelas menunjuk bukan kepada orang Yahudi, tetapi kepada orang Romawi. Memang yang menyalibkan Yesus bukanlah orang Yahudi tetapi orang Romawi. Dengan kata lain mereka telah turut berbuat dosa bahkan merekalah pelaku dosa tersebut. Petrus memang juga mengatakan bahwa kematian Yesus sudah ditentukan / direncanakan oleh Allah [ay 23], tetapi ini tidak berarti bahwa mereka tidak berdosa ketika membunuh / menyalibkan Yesus! Karena itu Petrus tetap berkata: ‘kamu salibkan dan kamu bunuh’ [ay 23]. Sekalipun Allah menetapkan / merencanakan hal itu, tetapi pada waktu mereka melakukannya mereka tetap dianggap berdosa dan bertanggung jawab atas dosanya. Mengapa?

  • karena mereka melakukan hal itu dengan kemauan mereka sendiri.

  • mereka mempunyai motivasi yang berbeda dengan motivasi Allah dalam menentukan kematian Yesus.

Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,

Kita menyadari bahwa kita hidup ditengah komunitas yang tidak mau mengakuai kedaulultan Yesus sebagai juru selamat dunia, yang sudah barang tentu juga tidak mengakui kebenaran yang ada dalam diriNya. Walaupun pada kenyataanya ada banyak orang yang telah melihat dan mendengar bahwa kuasa Yesus sebagai Allah yang diyakini oleh orang Kristen mampu membuat mujizat kesembuhan diberbagai tempat. Bahkan ada bayak orang yang tidak menjadi kristen juga merasakan mujizat Tuhan Yesus melalui pelayanan anak-anak Tuhan, tetapi apakah mereka percaya bahwa Yesus itu Tuhan ? tentu jawabnya Tidak..!

Lalu bagaimana dalam kalangan orang Kristen sendiri, menjadi orang kristen, ber-KTP kristen bukan menjadi jaminan mereka percaya kepada Yesus dan segala kemesiasan-Nya. Bahkan orang yang kelihatannya rajin ke gereja, keluar masuk persekutuan juga bisa tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Pada kenyataanya di sekitar kita masih banyak orang Kristen yang meragukan ke Ilahian Yesus, apa buktinya….jika sudah menjadi Kristen kenapa masih ada orang Kristen yang percaya dengan dunia perdukunan. Cotohnya: ketika ada orang yang sakit parah mereka bisa lebih percaya kepada dukun, dari pada ia memanggil penatua dan diaken untuk berdoa. Ketika ada orang yang kerasukan setan, maka yang paling cepat di panggil adalah orang yang dianggap mampu mengusir serta dengan kekuataanya, dari pada ia berdoa sendiri dan percaya kepada kekuatan Yesus Kristus.

Jika sudah Kristen kenapa ada orang yang tidak takut [ taat kepada Allah ], sehingga ada orang Kristen yang jatuh berkali-kali dalam dosa dan tidak mau bertobat. Masih ada orang Kristen yang cara hidupnya tidak mencerminkan kehidupan sebagai orang yang percaya kepada Yesus. Alkitab sebagai firman Tuhan mungkin setiap hari dibaca, tetapi firman Tuhan tidak menjadi dasar yang utama dalam kehidupan sehari-hari.
Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,

Baru dua minggu yang lalu kita merayakan Paskah, dan hari-hari ini masih dalam suasana Paskah. Kita bersyukur dengan korban paskah dalam diri Yesus Kristus kita beroleh keselamatan dan hidup yang kekal.Karya penyelamatan Yesus untuk menebus dosa kita, serta memberikan jaminan hidup yang kekal kepada kita bukanlah perkara kecil dan biasa-biasa saja. Terlalu mahal harganya untuk menyelamatkan saudara dan saya, Ia harus rela menjadi sama dengan manusia sebagai kodrat-Nya yang Ilahi. Yesus juga telah memberikan nyawanya sebagai korban untuk menebus segala dosa kita, ini adalah pengorbanan yang sangat besar dibandingkan dengan segala macam pengorbanan di dunia ini.


Oleh sebab itu mari kita menjadi orang Kristen yang benar-benar Kristen, jangan kita menjadi orang Kristen tetapi tidak percaya ke Allahan Yesus. Karena ketidak percayaan kita itu akan membuat kita menolak otoritas Yesus dalam hidup kita, sehingga kita bisa lari kepada kekuatan lain tidak kepada Yesus. Kalau kita menjadi orang Kristen tetapi tidak percaya kepada ke Ilahian Yesus maka kita akan menyalibkan yesus kembali, artinya membunuh Yesus kembali. Demikian juga kalau kita mengaku orang Kristen tetapi tidak percaya kepada ke Ilahian dan kemesiasan Yesus, kita telah berdosa kepada Allah, kenapa berdosa sebab siapa yang menolak Yesus ia menolak Allah yang telah mengutus Yesus. kirannya Tuhan Yesus Kristus memampukan kita untuk menjadi orang Kristen yang benar-benar Kristen yang artinya orang Kristen yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan yang berkuasa atas seluruh hidup kita, Tuhan Yesus memberkati. Amin [TAR]
Liturgi

Nats Pembimbing : Amsal 11:19

Berita Anugerah : Roma 3: 20-24

Nast Persembahan : II Korintus 9: 12

Nyanyian 1. PKJ : 145:1-4

2. PKJ : 19: 1-3

3. PKJ : 46:1-3

4. PKJ : 239:1-3

5. PKJ : 147:1-3

6. PKJ : 258:1-2



Yüklə 0,5 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin