Willy Ediyanto, S. Pd. Cucu Sukmara, S. Pd. Lelay Nangkay Puji, S. Pd. Irwansyah, S. Pd. Wakimun, S. Pd. Trinamita Masrudin, S. Pd. Dewi Yuliantini, S. Pd



Yüklə 467,2 Kb.
səhifə4/7
tarix02.11.2017
ölçüsü467,2 Kb.
#27364
1   2   3   4   5   6   7

Tugas Mandiri

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!



  1. Diskusi merupakan proses komunikasi yang melibatkan ….

  1. Pembicara dan pendengar

  2. Komunikator dan komunikan

  3. Moderator dan peserta diskusi

  4. Dua orang atau lebih yang saling berbagi pendapat

  1. Orang yang mengatur jalannya diskusi adalah ....

  1. penyaji makalah

  2. moderator

  3. pembawa acara

  4. peserta

  1. Tugas utama moderator adalah ….

  1. Membuka diskusi

  2. Mengatur jalannya diskusi

  3. Menyimpulkan hasil diskusi

  4. Menutup diskusi

  1. Dalam mekanisme diskusi hal yang dilarang dilakukan oleh peserta diskusi adalah ….

  1. Bertanya pada narasumber

  2. Membantu menjawab pertanyaan peserta lain

  3. Memotong pembicaraan orang lain

  4. Memberikan saran pada pembicara lain

  1. Kalimat yang tepat dalam menyampaikan pertanyaan dalam sebuah diskusi adalah ....

  1. Tolong beri kami kesempatan bertanya, jangan mendominasi pembicaraan.

  2. Maaf, apakah mungkin kita melakukan usaha pertama mengingat waktu kita terbatas.

  3. Anda terlalu teoretis sehingga kami tidak bisa menangkap inti pembicaraan.

  4. Saudara moderator mohon segera menyingkat waktu pembicara karena waktunya lama.


Tugas Kelompok

  1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 8-10 orang!

  2. Tunjuk diantaranya ada yang berlaku sebagai moderator, narasumber, notulis, dan sisanya menjadi peserta!

  3. Pilihlah topik tertentu yang akan didiskusikan!

  4. Narasumber bertugas membuat makalah singkat sebelum diskusi dimulai.

  5. Lakukan diskusi dipimpin oleh moderator sesuai dengan mekanisme diskusi!

  6. Buatlah notula diskusi dan kesimpulan secara tertulis untuk diserahkan kepada gurumu!


Tugas Rumah

Jawablah soal-soal berikut ini!



  1. Apakah diskusi itu?

  2. Siapa sajakah yang terlibat dalam diskusi itu?

  3. Sebutkan tugas masing-masing dari pelaksana diskusi!

  4. Uraikan mekanisme diskusi secara singkat!



Standar Kompetensi :


11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca ekstensif, membaca intensif, dan membaca cepat

Kompetensi Dasar :


11.1 Menemukan gagasan dari beberapa artikel dan buku melalui kegiatan membaca ekstensif



Indikator

  1. Menemukan gagasan dari artikel

  2. Menemukan gagasan dari buku

  3. Mengutip pernyataan dari artikel atau buku sebagai referensi dalam penulisan karya tulis


Pengantar

Ketika kita membaca sebuah artkel atau buku tentu kita bermaksud menemukan informasi atau isi dari artikel atau buku tersebut. Mengingat informasi yang disajikan dalam artikel atau buku itu sangat banyak dan semuanya harus dibaca tentu akan mengakibatkan kejenuhan dan pemahaman menjadi bias. Oleh karena itu, kita harus dapat membedakan informasi yang dianggap penting dan tidak penting. Hal-hal penting itu akan menjadi catatan kita sebagai dasar pemahaman terhadap isi artikel atau buku tersebut. Cara membaca yang demikian disebut membaca ekstensif.

.

Ringkasan Materi

Membaca ekstensif adalah teknik membaca secara cepat dan sekilas dengan tujuan memahami isi buku secara umum. Dalam membaca ekstensif diperlukan kecepatan dan ketepatan. Rincian bacaan tidak perlu dihafalkan, tetapi cukup dibaca sekali dan dipahami gagasannya. Hal terpenting dari teknik membaca secara ekstensif ialah menemukan gagasan secara tepat.

Gagasan penting dapat diketahui melalui pokok pikiran atau hal yang dibicarakan dalam suatu paragraf. Letak gagasan penting dapat di awal, akhir, maupun seluruh kalimat. Bagi pembaca, gagasan penting tersebut bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahan bacaan yang dibaca pada membaca ekstensif biasanya lebih dari satu jenis. Misalnya membaca artikel dari koran, majalah, buku, atau internet.

Mengutip pernyataan dari artikel atau buku bisa dilakukan melalui kutipan langsung dan kutipan langsung. Kutipan langsung dilakukan dengan cara mengambil secara langsung pernyataan dari sumber aslinya tanpa melalui proses editing terlebih dahulu. Kutipan tak langsung berarti mengambil pernyataan dari literatur aslinya tapi melalui proses penyesuaian terlebih dahulu oleh pengutip


Tugas Mandiri

Bacalah secara ekstensif artikel berikut ini!


Malas, penghalang kesuksesan

Oleh : Mohamad Yamin Amzah


Malas bisa berarti banyak hal, malas belajar (umum terjadi pada pelajar) ataupun malas dalam lingkup yang universal yaitu malas dalam mengerjakan sesuatu Tapi memang rasa malas sudah merupakan fitrah dari Tuhan dan kita harus yakin bahwa pemberian Tuhan itu selalu ada manfaatnya, hanya saja permasalahannya terletak pada bagaimana kita mengatasi rasa malas tersebut, mencoba mengambil manfaat atau hikmah dari penanganan rasa malas kita dan belajar melihat dari sudut pandang yang lebih baik.

Malas itu bisa diibaratkan seperti keimanan kita yang ada kalanya meningkat dan ada kalanya menurun. Tapi ternyata kalau dilatih terus menerus dan teratur keimanan itu bisa meningkat atau setidaknya tidak menurun. Nah..begitupun dengan malas, dengan cara teratur diikuti dengan kekonsistenan kita mengerjakan metode atau cara mengatasi rasa malas, insyaallah rasa malas bisa diatasi dan bukan tak mungkin bisa berubah menjadi rajin.

Ada beberapa cara untuk mengatasi rasa malas, diantaranya ialah :
1. Banyak membaca

Jenis bacaannya bisa bermacam-macam, buku, komik, novel ataupun majalah karena disini tidak mempermasalahkan dahulu apakah buku itu baik atau tidak untuk dibaca, tapi yang penting adalah benar terlebih dahulu, benar dalam rangka untuk membentuk kebiasaan dan sifat tidak malas karena nanti itu akan menjadi kepribadian dan karakter kita. Dampak dari membaca adalah kita akan berfikir lebih "jauh" dan akan merasa rugi jika membuat waktu kita tidak efektif dan terbuang dengan sia-sia karena telah terbiasa untuk selalu mengefektifkan waktunya dengan cara yang benar.

Setelah kita membaca yang benar, kemudian bertambah tingkatan menjadi baik sehingga menjadi "membaca yang benar dan baik". Baik disini mengandung arti membaca buku -buku yang bermanfaat dan baik tentunya seperti buku tentang pengembangan diri, ilmu pengetahuan maupun agama, bukan lagi buku seperti komik, novel , majalah, dsb. yang biasanya informasinya tidak berlaku untuk jangka waktu yang lama dan tentunya dari segi manfaat dan bobot isi berbeda dengan buku yang baik tadi.
2. Permainan pikiran.

Ketika kita ingin melakukan sesuatu dan tiba-tiba rasa malas muncul, jangan pernah mengucapkan ataupun berpikiran negatif. Lebih baik berpikiran positif. Karena bagimanapun juga energi yang digunakan untuk berpikiran yang negatif dengan positif itu adalah equal alias sama, jadi bukankah lebih baik apabila kita hanya memasukkan pikiran yang positif saja. Otak secara otomatis akan menerima perintah dan masukan dari kita. Kalau berpikiran malas, pasti rasanya malas terus, otak kita akan mencari alasan supaya kita menjadi malas. "Apa yang anda pikirkan akan menjadi kenyataan" (Quantum Learning).

Kemudian jika kita melakukan sesuatu harus sesuai mood dan kalau tidak mood maka yang ada hanya malas, yakinlah tidak akan sempurna, seharusnya mood atau tidak, kerjakan saja. Justru mood itu datang saat kita sedang melakukan suatu kegiatan, bukan sebelum kegiatan tersebut akan dilakukan. Masalah penampakan mood itu hanya sebuah alasan sebagai persembunyian akan rasa malas tersebut. Jadi Intinya kerjakan saja dan selalu berpikiran positif, semua itu akan membuat hidup lebih hidup.. Rasa malas tidak akan pernah hilang jika kita terus berpikiran malas dan hanya menunggu malasnya hilang.
3. Memiliki Tujuan

Hidup bisa diibaratkan dengan sebuah kapal laut dan kitalah nahkodanya. Kalau seorang nahkoda tidak punya tujuan dan tidak mempunyai kejelasan mau dibawa kemana kapal tersebut, maka kapak itu hanya akan terombang-ambing oleh ombak dan hanya mengikuti kemana air mengalir. Dengan tujuan kita punya impian dan akan mengerahkan upaya untuk mencapai tujuan tersebut sehingga rasa malas akan tersingkirkan.


4. Berdoa

Meskipun dengan semangat yang menggebu, banyak membaca, dan terus mencari cara untuk menghilangkan malas, tetap saja kalau tanpa seizin-Nya, semua itu tidak akan pernah berhasil. Supaya kita tidak jadi orang yang sombong, banyak-banyaklah berdoa karena doa merupakan suatu pengharapan yang akan membuat kita selalu termotivasi khususnya secara psikologis. Kata-kata yang diucapkan dalam doa akan menjadi suatu pemikiran yang positif bagi kita. Lalu apa yang kita lakukan setelah kita berdoa ? jawabnya adalah ikhtiar. Kita tidak bisa hanya berdoa saja tanpa melakukan suatu upaya. Sebagai wujud tanggung jawab dari doa kita adalah kita bersungguh-sungguh berusaha mewujudkan doa tersebut. Setelah itu barulah kita bertawakkal yang berarti menyerahkan setiap urusan kepada - Nya.


Jawablah pertanyaan-pertanyaan bacaan berikut ini!

  1. Menurut artikel di atas malas merupakan fitrahnya manusia, hikmah dari malas itu adalah ….

  1. Semua orang juga punya potensi untuk malas

  2. Penanganan atau usaha untuk mengatasi malas

  3. Malas akan membawa manusia pada kegagalan

  4. Malas terutama terjadi pada pelajar

  1. Rasa malas dapat diatasi bahkan dapat diubah menjadi rajin dengan ….

  1. Metode yang teratur

  2. Pelaksanaan yang konsisten

  3. Cara yang teratur dan konsisten

  4. Sugesti diri

  1. Membaca bisa mengatasi kemalasan karena ….

  1. Akan berpikir jauh dan merasa rugi bila buang waktu

  2. Akan menambah ilmu pengetahuan

  3. Akan menambah wawasan berpikir secara kritis

  4. Akan mampu bersikap demokratis dan kritis

  1. Rasa malas tidak akan pernah hilang jika kita terus berpikiran malas dan hanya menunggu malasnya hilang. Hal tersebut merupakan cara mengatasi malas malalui ….

  1. Banyak membaca

  2. Permainan pikiran

  3. Memiliki Tujuan

  4. Berdoa

  1. Cara mengutip pernyataan dari artikel di atas yang benar adalah ….

  1. Menurut Mohamad Yamin Amzah rasa malas sudah merupakan fitrah dari Tuhan dan kita harus yakin bahwa pemberian Tuhan itu selalu ada manfaatnya.

  2. Kalau berpikiran malas, pasti rasanya malas terus, otak kita akan mencari alasan supaya kita menjadi malas. Demikian menurut M. Yamin Amzah dalam artikelnya.

  3. Mohamad Yamin Amzah mengatakan dengan tujuan kita punya impian dan akan mengerahkan upaya untuk mencapai tujuan tersebut sehingga rasa malas akan tersingkirkan

  4. Mohamad Yamin Amzah dalam artikelnya menyatakan, “Doa merupakan suatu pengharapan yang akan membuat kita selalu termotivasi khususnya secara psikologis”.


Tugas Kelompok

    1. Buatlah kelompok beranggotakan 4-5 orang!

    2. Carilah sebuah artikel dan bacalah secara ekstensif artikel tersebut!

    3. Diskusikanlah gagasan-gagasan pokok artikel tersebut!


Tugas Rumah

  1. Bacalah secara ekstensif sebuah buku!

  2. Temukan gagasan pokok buku yang sudah kamu baca tersebut dalam waktu yang singkat!


Standar Kompetensi

14. Mengungkapkan tanggapan terhadap pementasan naskah drama

Kompetensi Dasar

14.1 Membahas pementasan drama yang naskahnya ditulis oleh siswa


Indikator

  • Mampu menentukan unsur-unsur drama

  • Mampu membahas pementasan drama melalui kegiatan diskusi


Pengantar

Unsur-unsur yang terdapat dalam teks drama dan unsur pementasan drama sedikit berbeda. Perbedaan itu antara lain terletak pada latar dan penghayatan tokoh dalam pemeranan. Dalam sebuah pementasan drama, kamu dapat mengamati unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Unsur pementasan drama meliputi tokoh, karakter tokoh, alur, latar atau setting (digambarkan dengan tata lampu, tata suara, tata letak, background), tema, pesan/amanat. Dalam pembelajaran berikut ini kamu akan diajak untuk membahas pementasan drama dengan mencatat unsur-unsur yang menonjol dalam pementasan drama dan memberikan tanggapan terhadap pementasan drama itu.


Ringkasan Materi

1. Mengidentifikasi Unsur Pementasan Drama

Unsur-unsur dalam pementasan drama meliputi alur, tokoh, dialog, setting, tema, pesan/amanat, kostum, tata lampu, tata musik. Unsur-unsur itu terdapat dalam pementasan drama karena unsur-unsur itu terdapat dalam pementasan drama.
a. Plot/alur

Plot atau kerangka cerita merupakan jalinan cerita atau kerangka cerita dari awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh atau lebih yang saling berlawanan.


b. Penokohan dan perwatakan

Penokohan erat hubungannya dengan perwatakan. Penokohan merupakan susunan tokoh-tokoh yang berperan dalam drama. Tokohtokoh itu selanjutnya akan dijelaskan keadaan fisik dan psikisnya sehingga akan memiliki watak atau karakter yang berbeda-beda.


c. Dialog (percakapan)

Ciri khas naskah drama adalah naskah itu berbentuk percakapan atau dialog. Dialog dalam naskah drama berupa ragam bahasa yang komunikatif sebagai tiruan bahasa sehari-hari, bukan ragam bahasa tulis.


d. Seting (tempat, waktu, dan suasana)

Setting, disebut juga latar cerita, merupakan penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya sebuah cerita. Penggambaran suasana dalam pementasan dilukiskan dengan tata lampu, tata suara, serta background.


e. Tema (dasar cerita)

Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari sebuah cerita dalam drama.Tema dikembangkan melalui alur dramatik dalam plot, melalui tokoh-tokoh antagonis dan protagonis dengan perwatakan yang berlawanan sehingga memungkinkan munculnya konflik di antara keduanya.


f. Amanat

Sadar atau tidak sadar, pengarang naskah drama pasti akan menyampaikan sebuah pesan tertentu dalam karyanya. Pesan itu dapat tersirat dan tersurat. Pembaca yang jeli akan mampu mencari pesan yang terkandung dalam naskah drama. Pesan dapat disampaikan melalui percakapan antartokoh atau perilaku setiap tokoh.


2. Menentukan Unsur Drama yang Dianggap Menonjol

Sesuatu itu menarik atau tidak menarik karena sesuatu itu memiliki keistimewaan atau sebaliknya memiliki kelemahan atau kekurangan. Hal ini juga berlaku untuk pementasan atau pertunjukan drama.


3. Mengidentifikasi Karakter Tokoh dalam Pementasan Drama

Dengan memperhatikan pementasan drama yang dipertunjukkan teman-temanmu, kamu dapat mengidentifikasi karakter tokoh-tokohnya. Kamu tentu masih ingat melalui karakter tokoh yang berbeda atau bahkan berlawanan itulah konflik antartokoh muncul. Ketika konflik sudah terjadi, peristiwa-peristiwa akan semakin memuncak dan mencapai klimaksnya, kemudian biasanya diakhiri dengan penyelesaian.

Dalam rangkaian peristiwa itulah muncul tokoh-tokoh yang berlainan karakternya. Ada tokoh yang baik, tokoh yang jahat, dan ada juga tokoh yang berfungsi sebagai penengah ketika terjadi konflik antara tokoh baik dan tokoh jahat.

Karakter tokoh-tokoh dalam pementasan drama dapat dilihat dari dialog tokoh itu, percakapan tokoh lain mengenai tokoh itu, bentuk fisik, pakaian atau segala sesuatu yang dikenakan tokoh, serta gerak-gerik tokoh.


4. Mendeskripsikan Fungsi Latar dalam Pementasan Drama

Latar dalam drama merupakan sesuatu yang melatari terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar dalam pementasan drama meliputi:

a. waktu terjadinya peristiwa

b. tempat berlangsungnya kejadian-kejadian

c. suasana yang menggambarkan atau melukiskan peristiwa itu terjadi.
Latar dalam pementasan drama didukung oleh tata panggung, tata lampu, tata musik, dan tata suara. Penataan panggung berfungsi menggambarkan tempat terjadinya peristiwa. Penataan cahaya atau penataan lampu dapat menggambarkan waktu dan suasana terjadinya cerita. Misalnya, panggung ditata dengan latar belakang rumah berdinding bambu dan perabotan yang sederhana menggambarkan tempat terjadinya cerita adalah di rumah rakyat jelata atau rakyat miskin. Lampu yang semula terang benderang berubah menjadi redup menggambarkan waktu siang berganti malam, atau dapat pula menggambarkan suasana senang berubah menjadi suasana sedih. Tata suara dan tata musik juga berfungsi menggambarkan suasana yang terjadi, baik suasana secara fisik mapun batin.

Latar dalam drama berfungsi membuat cerita menjadi realistis dan logis. Penciptaan latar yang baik akan menggambarkan secara jelas di mana peristiwa terjadi, kapan cerita berlangsung, serta bagaimana suasana dalam cerita, baik suasana lahir maupun suasana batin tokohnya. Latar yang baik dapat menjadikan pementasan lebih menarik dan lebih hidup sehingga pementasan dapat benar-benar dinikmati oleh penonton.


5. Menanggapi Hasil Pementasan Drama dengan Argumen yang Logis

Penonton drama yang baik tidak begitu saja menerima atau menelan segala sesuatu yang ditontonnya. Ia akan kritis terhadap hal-hal yang sekiranya tidak sesuai dalam pementasan itu. Ia akan mengikuti adegan demi adegan, dialog demi dialog, kostum pemain, penataan cahaya, penataan musik, serta penataan suara dengan cermat. Penonton yang kritis seperti itu tidak akan mudah larut dalam suasana. Ia akan mampu memberikan tanggapan dengan argumen yang logis terhadap pementasan itu.

Dalam kegiatan ini kamu dituntut untuk mampu menjadi penonton yang aktif dan kritis dalam sebuah pementasan drama. Cermatilah dengan baik adegan-adegan, dialog, tata panggung, tata lampu, musik, serta tata suara dalam pementasan drama. Dengan pengamatan yang cermat, kamu akan mampu memberikan tanggapan yang tepat dengan argumen yang dapat diterima akal terhadap pementasan drama itu. Tanggapan harus disampaikan secara objektif, bijak, jernih, tidak emosional, serta dengan bahasa yang santun dan komunikatif.
Contoh:

1. Pakaian yang dikenakan oleh .... kurang tepat sebab .......... sebagai seorang ......... seharusnya ia mengenakan pakaian yang ..........

2. Tata lampu pada saat adegan yang berlangsung di istana kurang baik atau kurang terang, sebab sebuah istana yang megah seharusnya kelihatan cerah dengan lampu yang terang, padahal waktu itu digambarkan dalam suasana bahagia.

Tugas Mandiri

Saksikan dan amati pementasan drama yang dilakukan oleh teman-temanmu. Setelah kamu saksikan pementasan drama tersebut, kerjakan tugas berikut yang berkaitan dengan unsur pementasan drama tersebut.

1. Jelaskan alur cerita naskah drama tersebut!

2. Jelaskan karakter tokoh-tokohnya!

3. Kapan, di mana, dan dalam suasana bagaimana peristiwa itu terjadi?

4. Apakah tema cerita dalam naskah drama itu?

5. Pesan apakah yang dapat kamu tangkap dari naskah drama yang kamu baca itu?
Tunjukkan unsur yang menonjol dalam pementasan drama yang sudah diperankan oleh temanmu, sertai dengan bukti-bukti pendukung atas argumentasimu itu. Kerjakan dalam buku tugasmu dengan menggunakan format berikut ini!

No

Unsur yang menonjol

Bukti pendukung











Tugas Kelompok

1. Pilihlah salah satu kegiatan di bawah ini sesuai dengan situasi dan kondisi di sekolahmu!

I. Menyaksikan pementasan drama dari rekaman video.

II. Menyaksikan pementasan drama yang dilakukan oleh kelompok teman di depan kelas.

III. Menyaksikan pementasan drama di gedung pertunjukan.

IV. Menyaksikan pertunjukan drama di televisi.


2. Berdasarkan pementasan drama yang kamu saksikan, identifikasilah karakter tokohnya, deskripsikan fungsi latar dalam pementasan drama, dan berikan tanggapan terhadap pementasan drama dengan mengisi kolomkolom berikut ini!


  1. Identifikasi karakter tokoh

No

Nama Tokoh

Karakter













  1. Fungsi latar dalam pementasan

No

Unsur Latar

Penjelasan

Fungsi dalam Pementasan

1.

Tata panggung







2.

Tata lampu







3.

Tata musik







4.

Tata suara










  1. Tanggapan terhadap pementasan

No

Unsur

Tanggapan











Standar Kompetensi

15.Memahami novel dari berbagai angkatan

Kompetensi Dasar

15.1 Mengiidentifikasi kebiasaan, adat, etika yang terdapat dalam novel angkatan 20-30 an


Yüklə 467,2 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin